Yen Jepang turun setelah tidak ada perubahan dari BoJ, fokusnya bergeser ke inflasi PCE As, 23 jam lalu, #Forex Fundamental | USD/CAD melemah mendekati 1.3650 karena harga minyak mentah yang lebih tinggi, PCE AS dipantau, 23 jam lalu, #Forex Teknikal | Inflasi PCE inti As akan tunjukkan tekanan harga kuat karena pasar tunda prediksi penurunan suku bunga the Fed, 1 hari, #Forex Fundamental | EUR/USD siperdagangkan dengan bias negatif, di atas level 1.0700 karena para pedagang menunggu indeks harga PCE AS, 1 hari, #Forex Teknikal | PT Trisula Textile Industries Tbk (BELL) akan membagikan dividen senilai Rp2.5 miliar dari laba tahun buku 2023, 1 hari, #Saham Indonesia | PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) mengalami penurunan kinerja keuangan pada kuartal I/2024, pendapatannya berkurang 10.49% secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, 1 hari, #Saham Indonesia | Top losers LQ45 terdiri dari: PT Mitra Pack Tbk (PTMP) -4.20%, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) -2.90%, PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) -2.60%, 1 hari, #Saham Indonesia | Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah di awal perdagangan hari ini, turun 0.49% ke 7,120, 1 hari, #Saham Indonesia

Analisa Scalping USD/JPY 7 Desember 2016

Trader V3 7 Dec 2016
Dibaca Normal 2 Menit
forex > analisa > #scalping #usd #analisa #jpy #usd/jpy
Pergerakan USD/JPY berada dalam area sideway daily yang terbentuk pada 5 desember kemarin. Bagaimana analisa dan strategi eksekusi untuk hari ini?

Analisa teknikal mata uang USD/JPY melalui pendekatan indikator zigzag dan pola data candle. Langkah seperti apa yang bisa dilakukan untuk mendapatkan profit yang optimal hari ini? Simak beberapa poin yang dipaparkan sebagai berikut:

  1. Pergerakan USD/JPY satu hari kemarin berada dalam area sideway daily yang terbentuk pada 5 Desember lalu. Dengan data tersebut, artinya kubu buyer dan seller masih sepakat dengan area saat ini.
  2. Strategi yang dipergunakan sesuai dengan analisa scalping 6 Desember 2016 kemarin, yaitu eksekusi sell sebaiknya dilakukan ketika harga mendekati area 114.673 dengan konsekwensi stop lost di kisaran 114.820. Jika ternyata harga naik dan menembus SL, maka lakukan eksekusi balikan yakni buy di harga 114.820 dengan SL di kisaran 114.673.
  3. Strategi kedua jika ternyata harga turun, maka eksekusi buy sebaiknya dilakukan ketika harga mendekati area 112.960 dengan konsekwensi stop lost di kisaran 112.833. Jika ternyata harga turun dan menembus SL, maka lakukan eksekusi balikan yakni sell di harga 112.833 dengan SL di kisaran 112.960.
  4. Pengambilan profit disarankan 5-15pips saja. Jika ingin mendapatkan lebih disarankan penarikan SL pada poin plus.
  5. Beberapa indikasi lainnya yang dibuat dengan garis terputus bisa dilihat pada gambar di atas.
  6. Selalu waspada, cermati, dan ikuti alur dari setiap pergerakan harga yang terjadi. Gunakan managemen lot yang baik.

Demikian analisa dan strategi USD/JPY untuk hari ini, semoga bermanfaat, salam profit.

Terkait Lainnya
Kategori Terkait
Yen Jepang turun setelah tidak ada perubahan dari BoJ, fokusnya bergeser ke inflasi PCE As, 23 jam lalu, #Forex Fundamental

USD/CAD melemah mendekati 1.3650 karena harga minyak mentah yang lebih tinggi, PCE AS dipantau, 23 jam lalu, #Forex Teknikal

Inflasi PCE inti As akan tunjukkan tekanan harga kuat karena pasar tunda prediksi penurunan suku bunga the Fed, 1 hari, #Forex Fundamental

EUR/USD siperdagangkan dengan bias negatif, di atas level 1.0700 karena para pedagang menunggu indeks harga PCE AS, 1 hari, #Forex Teknikal

PT Trisula Textile Industries Tbk (BELL) akan membagikan dividen senilai Rp2.5 miliar dari laba tahun buku 2023, 1 hari, #Saham Indonesia

PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) mengalami penurunan kinerja keuangan pada kuartal I/2024, pendapatannya berkurang 10.49% secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, 1 hari, #Saham Indonesia

Top losers LQ45 terdiri dari: PT Mitra Pack Tbk (PTMP) -4.20%, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) -2.90%, PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) -2.60%, 1 hari, #Saham Indonesia

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah di awal perdagangan hari ini, turun 0.49% ke 7,120, 1 hari, #Saham Indonesia


Forum Terkait

Danny | 23 Jan 2012

Dimana saya bisa mendapatkan analisa update tentang GBP/USD? Apakah GBPUSD akan mencapai ke level 1.5630 dalam minggu ini ?

Lihat Reply [7]

Kalau untuk harian, anda bisa menggunakan Rumusan Average market, dengan Rumuh HIGH + LOW : 2 sama dengan Average market. Jika harga ada diatas Average market harga cendrung naik. Jika harga berada di bawah Average Market harga ada kecendrungan turun.. Berapa kira kira pergerakan GBP/USD perharinya. Jika menurut anda adalah 125 Pips, maka maka Average market + 125 disanalah perkiraan kekuatan GBP/USD. Dimana perkiraan batas pelemahannya ? Avarage market – 125 Pips. Ini untuk perharinya.

Bagaimana untu sepekan ini.? Jika anda memiliki data HIGH LOW sepekan lalu maka bisa digunakan rumusan tersebut. HIGH + LOW : 2 . anda tinggal cari data HIGH dan LOW sepekan lalu. Atau anda bisa menggunakan Pivot Point Mingguan.

Basir 23 Jan 2012

Untuk Danny,

Silahkan kunjungi laman ini untuk mendapatkan informasi dan update terbaru mengenai analisa forex.

Semoga bisa membantu.

Argo Gold Spotter 20 May 2019

Anda bisa melihat GBP/USD di D1, weekly dan Montly




thanks

Basir 26 Apr 2012

Untuk Fendy,

Tidak selamanya harga akan terus menguat, dan begitu pula sebaliknya, tak selamanya harga akan terus melemah. Seperti chart GBP/USD dibawah ini misalnya.


Cable saat ini diperdagangkan dikisaran 1.24 atau telah terkoreksi dari level tertingginya 2.1128 (High November 2007).

Semoga bisa membantu.

Argo Gold Spotter 16 Jul 2019

Untuk analisa pair GBP/USD, coba lihat grafik Daily saat ini.

Tren GBP/USD saat ini cenderung down. Namun, pasangan ini sudah mencapai support yang cukup kuat. Perhatikan juga bahwa pola pergerakan harga sepertinya akan membentuk Falling Wedge.

Pola Falling Wedge biasanya mengisyaratkan reversal atau upaya rebound, karena menandakan downtrend mulai kehabisan energi dan buyer akan masuk.

Aisha 20 Apr 2022

kira-kira grafik puncak gbpusd di harga berapa,karena kelihatanya naik terus?

Fendy 26 Apr 2012

Perkiraan arah trading GBP untuk minggu depan kemana ya pak?

Irsyad Purwanto 19 Apr 2022
Erness | 28 Oct 2014

saat melihat pola rectangle apakah hanya bisa diamati dari panjang polax saja? Apakah lebar pola rectangle jg bisa dipakai untuk memperkirakan pembentukan tren selanjutx?

Lihat Reply [6]

Pola rectangle adalah pola penerusan panjang. Biasanya target penerusan harga dapat diukur dengan mengukur lebar rectangle, jarak rectangle, atau level harga support atau resistance yang akan dicapai.

Dalam menentukan target harga seperti ini sebaiknya kita mengidentifikasi polanya secara lebih detail.

Thanks.

Basir 28 Oct 2014

Untuk Abdul Munawari,

Pola rectangle biasanya mencerminkan keadaan pasar yang sedang berkonsolidasi (sideways). Pola rectangle biasanya sebagai pertanda akan berlanjutnya suatu tren atau justru terjadi reversal. Trading dengan pola ini biasanya menggunakan konsep breakout, yakni Anda harus menunggu dulu agar harga berhasil menembus batas atas (resisten) atau batas bawah (support) pola rectangle.

Tembusnya batas atas (resisten) pola rectangle pada sebuah uptrend dapat dijadikan pertanda bahwa tren naik akan kembali berlanjut. Namun sebaliknya, pergerakan reversal akan terjadi jika batas bawah (support) dari pola rectangle pada sebuah uptrend berhasil ditembus.

Untuk downtrend, harga harus berhasil menembus batas bawah pola rectangle agar bisa melanjutkan tren turun. Namun jika batas atas pola rectangle yang berhasil ditembus, maka harga akan berbalik menguat.

Berikut contoh pola rectangle pada sebuah downtrend yang kemudian berakhir menjadi pergerakan reversal. Perhatikan chart XAU/USD Daily berikut ini!

  1. Harga sedang bergerak dalam tren bearish / downtrend. Indikator teknikal seperti RSI, OsMA dan Bollinger band juga tampak mengkonfirmasi pergerakan downtrend tersebut.
  2. Tren turun tampak mulai melemah seiiring dengan terbentuknya pola rectangle. Tampak harga sedang berkonsolidasi didalam range batas atas 1215.50 dan batas bawah 1180.24. Pada fase ini, pasar berkemungkinan akan kembali melanjutkan tren bearish, atau justru akan terjadi reversal setelah menembus salah satu batas dari pola rectangle ini. Skenaro yang bisa dipersiapkan adalah memasang posisi Sell setelah batas bawah mampu ditembus atau posisi buy jika batas atas yang justru ditembus.
  3. Tampak pada zona biru, terdapat candle bullish engulfing yang langsung mempenetrasi batas atas pola rectangle. Breakout tersebut terlihat makin valid dan terkonfirmasi karena harga mampu ditutup diatas level atas dari pola rectangle dan indikator teknikal RSI dan OsMA juga menunjukkan pembacaan sinyal beli. Oleh karena itu skenario Buy akan diambil.
  4. Pemasangan skenario setelah breakout pola rectangle dapat menggunakan pending order. Pending order buy dapat diletakkan pada batas atas pola rectangle yang telah ditembus (1215.50) dengan Stop Loss pada batas bawah (1180.24) pola rectangle tersebut. Take profit yang disarankan adalah sebesar jarak range rectangle yang terbentuk, dalam hal ini Take Profit diletakkan pada level 1250.76 dengan penggunaan risk:reward 1:1.

Kurang lebih seperti itu gambarannya jika hendak bertrading dengan pola rectangle tersebut.

Semoga bisa membantu.

Argo Gold Spotter 11 Jan 2019

Apakah pola rectangle ini sama seperti metode "darvas box"? Soalnya bentuknya kotak juga

Gery 6 Sep 2022

Mohon penjelasannya mengenai pola rectangle berikut:

Abdul Munawari 11 Jan 2019

Sama, pola rectangle dan darvas box pada dasarnya mengikuti arah breakout dari kotak yang terbentuk.

Kiki R 21 Sep 2022

@Gery:

Secara visual memang sama. Namun dalam prakteknya sedikit berbeda.

Rectangle baru dapat digambarkan dan diketahui saat minimal telah ada 2 Top dan 2 Bottom yang terbentuk pada market. Pada Darvas Box sendiri tidak memerlukan hal tersebut. Asalkan sudah ada nilai High dan Low yang tercipta, maka hal tersebut sudah cukup untuk menjadi komponen pembentuk Darvas Box.

Nur Salim 16 Jan 2023
Kamal Fm | 29 Feb 2016

Apakah hasil analisa teknikal bisa mengalahkan hasil analisa fundamental ?
Terkadang saat tren turun, namun pada saat itu juga ada berita fundamental positif, harusnya mata uang tsb menguat, Tapi tetap hasilnya turun/negatif.

Lihat Reply [26]

Untuk Kamal FM...

Pada dasarnya kedua teknik analisis ini hanya berbeda pada objek yang dianalisis. Analisis teknikal mengacu kepada analisis grafik yang dapat dilakukan melalui corat-coret chart, melihat signal indikator, atau memanfaatkan price action. Sedangkan analisis fundamental mengacu pada data-data perekonomian suatu negara.
Thanks.

Basir 1 Mar 2016

@ Kamal FM:
Untuk data fundamental yang berdampak tinggi analisa teknikal tidak bisa mengalahkan dampak tersebut.
Misal saat pengumuman suku bunga RBNZ tanggal 10 Maret 2016 lalu, NZD/USD melemah hampir 180 pip meski sebelumnya cenderung bergerak bullish. Juga pada hari yang sama saat konperensi pers ECB, EUR/USD yang cenderung bearish mendadak melambung lebih dari 300 pip ketika Mario Draghi menyatakan tidak akan memotong suku bunga lagi.
Untuk data fundamental yang kurang berdampak atau yang biasanya tidak berdampak maka pergerakan pasar cenderung mengikuti analisa teknikal.

M Singgih 17 Mar 2016

@ Meri:

Secara teknikal, saya pribadi menggunakan analisa trend dan momentum. Kalau sedang uptrend, antisipasinya buy, kalau sedang downtrend sell. Kapan saat untuk entry (buy atau sell) disesuaikan dengan momentum yang tepat.

Analisa trend menggunakan indikator trend, seperti moving average, MACD, ADX, Bollinger Bands, parabolic SAR. Analisa momentum menggunakan indikator oscillator seperti RSI atau stochastic.
Momentum entry bisa salah kalau misalnya saat harga bergerak uptrend, tetapi indikator oscillator menunjukkan divergensi bearish. Yang seperti ini harus dihindari.

Meski demikian, analisa teknikal hanya sebagai konfirmator dari kondisi pasar yang sedang terjadi, karena hampir semua indikator teknikal bersifat lagging atau terlambat dalam merespon pergerakan harga. Yang bersifat leading atau mendahului pergerakan harga adalah analisa sentimen pasar berdasarkan price action.

Intinya sbb:

1. Tentukan terlebih dahulu level-level resistance dan support. Kalau tidak jelas gunakan Fibonacci, baik retracement atau expansion.
2. Amati price action yang terbentuk, baik single candle maupun beberapa candle (chart pattern).
3. Amati indikator trend, apakah mengkonfirmasi price action yang terjadi.
4. Amati indikator oscillator, terjadi divergensi atat tidak. Kalau tidak, tentukan momentum entry yang tepat.
5. Kalau indikator trend tidak menunjukkan sedang trending, berarti harga sedang bergerak sideways. Ketika sideways, amati area overbought / oversold indikator oscillator, kalau overbought maka sell, dan kalau oversold buy.

M Singgih 14 Feb 2019

@Octa Widodo: Sama saja.

Trading hanya menggunakan fundamental tidak menjamin hasilnya bisa diandalkan.

Trading menggunakan fundamental + teknikal juga tidak menjamin hasilnya bisa diandalkan.

Kenapa? Karena mengukur performa harus berdasarkan statistik, bukan kira-kira atau karena pakai metode apa.

Kalau secara statistik analisa teknikal tersebut mempunyai nilai ekspektasi profit, maka jawabannya profitable.

Kalau nilai ekspektasinya 0 apalagi minus, artinya metode tersebut tidak profitable. Baik itu fundamental ataupun menggabungkan keduanya.

Bagaimana mengukur nilai ekspektasi?

Nilai ekspektasi = (winrate x average profit) - (lossrate x average loss)

Untuk mengetahui winrate, lossrate, average profit dan average loss maka Anda harus menguji metode tersebut dengan sampel yang cukup.

Baru bisa kita simpulkan metode yang kita gunakan bisa profitable di market atau tidak. Semuanya berdasarkan data.

Kiki R 15 Mar 2022

Siang pak, sy newbie di forex gold, mau nanya pak analisa teknikal apa ya yg bapak pakai untuk menganalisa gerakan gold ini? mohon share yaa pak,, thankyou pak

Meri 12 Feb 2019

bilamana trading hanya menggunakan analisa teknikal saja tanpa menggunakan analisa fundamental, apakah hasilnya bisa diandalkan?

Octa Widodo 14 Mar 2022

pak, kalau murni menggunakan analisa fundamental sendiri kira-kira bagaimana ya cara menguji strategi tersebut. saya tertarik sekali mendalami cara trading dengan fundamental ini, jika ada literatur yang bisa saya dalami mohon infonya. terima kasih

Rara Marweni 14 Aug 2022

Setahuku kok nggak ada ya trader yang bisa sukses pakai analisa fundamental thok. Soalnya analisa fundamental kan nggak bisa dipakai buat milih level entry, TP, dan SL.

Udah baca banyak buku tentang cerita sukses invetsor/trader indonesia dan inggris, nggak ada tuh yang ngaku bisa sukses dengan fundamental thok

Catur 16 Aug 2022

@Rara:

Trading pakai fundamental thok, ya, bisa sih. Tapi jangan di forex atau kripto.

Coba aja pakai fundamental di saham. Caranya, beli saham berkualitas yang punya valuasi murah.

Kriterianya:

  • PBV antara 0,5-1,0, atau PBV >1,0 tapi merupakan PBV terendah di sektornya.
  • PER antara 5-15, atau PER >15 tapi merupakan PER terendah di sektornya.
  • ROE >10%, atau NPM >5%, atau parameter profitabilitas lain yang tertinggi di sektornya.
  • DER
  • Cash flow dan operating profit harus positif.
  • Dividend yield >2%
  • Laba tumbuh YoY selama minimal 3 tahun terakhir.
  • Model bisnis perusahaan dapat dipahami dan/atau merupakan market leader.

Ketika ketemu saham yang masuk semua kriteria itu, nggak usah analisis teknikal lagi, langsung beli.

Data-data PBV, PER, dan lain-lain bisa di aplikasi RTI Business. Kalau bingung istilah-istilahnya, silakan cek artikel online atau buku-buku seputar analisa saham dengan fundamental.

Aisha 1 Jan 2023

Jawaban untuk Meri:

  • sy newbie di forex gold, mau nanya pak analisa teknikal apa ya yg bapak pakai untuk menganalisa gerakan gold ini?

Saya pribadi menggunakan price action dalam menganalisa pergerakan harga.

Price action ini saya gunakan untuk 3 hal penting.

1. Menentukan arah tren

2. Menentukan level (area entry)

3. Menentukan signal/trigger entry

Untuk time frame ketiga poin di atas, gunakan sesuai tipe trading Anda.

Menentukan arah trend menggunakan harga tertinggi dan harga terendah (high dan low).

Menentukan level penting menggunakan support/resisten dan supply/demand

Menentukan trigger entry menggunakan pola grafik atau pola candlestick.

Kiki R 3 Jan 2023

Apakah pergerakan market Gold berkorelasi dengan saham S&P 500?

Januzaj 3 Jan 2023

@ Januzaj:

Setahu saya tidak. Memang saat ada isu resesi global indeks S&P 500 turun dan XAU/USD naik, tetapi tidak selalu begitu karena status emas sebagai aset safe haven.

M Singgih 3 Jan 2023

@Octa Widodo:

Justru di dunia ini, lebih banyak trader pakai teknikal thok daripada fundamental thok.

Cuma, pakai teknikal thok itu gak berarti persetan sama fundamental.

Trader yang sukses itu biasanya ngerti teknikal & fundamental, trus baru milih fokus satu.

Sofiyan 12 Jan 2023

Terima kasih atas saran-sarannya mastah.

Tapi kalau untuk pemula, lebih baik direkomendasikan belajar teknikal dulu atau fundamental dulu?

Mardani 12 Jan 2023

@ Mardani:

Belajar analisa teknikal, fundamental dan analisa sentimen pasar dilakukan secara bersamaan, tidak ada mana yang harus didahulukan karena pada saat trader ingin membuka posisi harus mempertimbangkan ketiga faktor tersebut.

Yang pertama adalah faktor sentimen pasar dengan mengamati price action, kedua faktor fundamental dan ketiga adalah analisa teknikal sebagai alat untuk konfirmasi.

M Singgih 13 Jan 2023

Menurut aku sendiri, analisa teknikal lebih mudah digunakan dan dipahami kalau mau dipelajari dengan niat. Semua teknik indikator menurut saya itu adalah ilmu pasti. Pasti dalam menganalisa dan mengandalkan ilmu praktek matematika.

Sedangkan analisa fundamental sepertinya lebih ke intuisi seseorang dengan menggunakan data-data yang ada. Tetapi tidak di "matematika kan". Jadi analisa fundamental tidak bisa diajarkan tetapi bisa dijadikan dasar pengembangan analisa untuk orang lain.

Ini hanya pendapat saya saja mengenai kedua teknik analisa ini dan sejauh ini saya memang lebih menemukan banyak pengetahuan tentang analisa teknikal dibanding fundamental.

Wijaya 13 Jan 2023

Jawaban untuk Mardani:

  • Tapi kalau untuk pemula, lebih baik direkomendasikan belajar teknikal dulu atau fundamental dulu?

Dua-duanya seimbang kok, tidak harus teknikal dulu atau fundamental dulu.

Kebanyakan trader biasanya akan belajar teknikal dulu karena materi tentang analisa teknikal lebih banyak tersedia di internet dibandingkan materi tentang analisa fundamental.

Kiki R 16 Jan 2023

Wijaya:

SEtuju! Pendapatmu tentang analisis teknikal dan fundamental emang faktanya demikian, dan setiap trader memiliki preferensi dan pendekatan yg berbeda. Analisis teknikal menggunakan grafik harga, indikator, dan pola untuk memprediksi pergerakan harga di masa depan. Pendekatan ini didasarkan pada prinsip matematika dan statistik.

Di sisi lain, analisis fundamental lebih fokus pada faktor ekonomi, berita, dan data fundamental perusahaan atau negara. Ini melibatkan pemahaman tentang kondisi ekonomi, kebijakan pemerintah, kinerja perusahaan, dan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi nilai aset.

Benar bahwa analisis teknikal menggunakan metode yang lebih terstruktur dan berbasis matematika. Namun, analisis fundamental dapat melibatkan lebih banyak aspek subjektif, seperti penilaian intuisi terhadap berita dan data. Meskipun tidak ada formula pasti dalam analisis fundamental, pemahaman yang mendalam tentang faktor-faktor ekonomi dapat membantu dalam mengambil keputusan trading.

Mnrtku, setiap metode analisis memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing. Beberapa trader mungkin lebih memilih analisis teknikal karena merasa lebih nyaman dengan pendekatan yang berbasis data dan matematika. Namun, ada juga trader yang menggabungkan kedua pendekatan ini untuk mendapatkan gambaran yang lebih lengkap tentang pasar.

Andrew 5 Jun 2023

Apakah ada situasi pasar tertentu di mana analisis teknikal cenderung lebih efektif daripada analisis fundamental?

Barry 6 Jun 2023

Jawaban untuk Barry: Ada. Trading di time frame kecil seperti M1, M5 (scalping) atau M15, H1 (daytrading) analisis fundamental kurang efektif dibandingkan analisis fundamental.

Kenapa?

Karena di TF kecil ini, Anda trading reaksi market bukan arah market utama. Bisa saja dari fundamental arahnya naik (tren naik/uptrend) tapi saat menyentuh resisten kuat Daily, harga bisa tertahan dan melemah dulu. Pelemahan sementara ini bagi scalper dan daytrader bisa jadi peluang entry.

Kiki R 9 Jun 2023

@ Barry:

Ada, ketika tidak ada rilis data ekonomi yang berdampak medium-tinggi, maka Anda tidak perlu melakukan analisa fundamental, cukup dengan analisa sentimen pasar berdasarkan price action dan analisa teknikal berdasarkan penunjukan indikator trend dan indikator momentum.

M Singgih 13 Jun 2023

Barry:Ya, ada situasi pasar di mana analisis teknikal lebih efektif daripada analisis fundamental. Contohnya, dalam pasar yang cenderung mengikuti tren, analisis teknikal dapat membantu mengidentifikasi pola harga dan tren yang sedang terjadi. Pasar yang sangat volatil juga dapat memanfaatkan alat analisis teknikal untuk mengidentifikasi momentum pasar dan titik masuk atau keluar yang tepat.

Pasar yang likuid, dengan volume perdagangan tinggi, juga dapat memberikan sinyal teknikal yang lebih dapat diandalkan. Untuk trading jangka pendek, analisis teknikal dengan alat seperti grafik, indikator momentum, dan pola candlestick dapat memberikan sinyal cepat dan relevan. Namun, penting untuk diingat bahwa kombinasi analisis teknikal dan fundamental dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang pasar secara keseluruhan.

Andien 14 Jun 2023

Sedikit pertanyaan aja. Apakah analisa teknikal ini lebih sering digunakan oleh trader dngn gaya trading jangka pendek, misalkan scalping dan day trading? Sedangkan utk Fundamental lebih ke trader dngn gaya trading jangka panjang?

Soalnya dari beberapa pemaparan pembahasan gitu, sepertinya analisa teknikal cukup dominan di trading jangka pendek sedangkan di analisa fundamental, ada tokoh2 kyk Soros itu menggunakan fundamental dan terbukti berhasil. Dimana klu ga salah dia nge hold posisi cukup lama ato lebih ke positioning trader gitu.

Dan pemula seprti saya, sebaiknya apakah mempelajari fundamental duulu ato teknikal terlebih dahulu? Terutama teknikal, kira2 ada indikator tools yg mudah dipelajari ga ya? Makasih byk

Anton 18 Jun 2023

@ Anton:

- … Apakah analisa teknikal ini lebih sering digunakan oleh trader dngn gaya trading jangka pendek, misalkan scalping dan day trading?

Untuk day trading biasanya menggunakan analisa komplit (fundamental, teknikal dan sentimen pasar). Untuk scalping menggunakan analisa sentimen pasar (price action) yang dikonfirmasi dengan indikator teknikal.
Trading jangka menengah panjang tentu saja menggunakan analisa komplit.

- … Dan pemula seprti saya, sebaiknya apakah mempelajari fundamental duulu ato teknikal terlebih dahulu?

Secara bersamaan. Perlu diketahui bahwa prioritas pertama dalam analisa adalah analisa sentimen pasar (price action dan pola-pola chart), baru kemudian analisa fundamental. Analisa teknikal biasanya untuk konfirmasi dari pergerakan harga yang telah disinyalkan oleh price action dan analisa fundamental.

M Singgih 20 Jun 2023

Jawaban untuk Anton: Analisa teknikal memang sering digunakan oleh trader dengan gaya trading jangka pendek, seperti scalping dan day trading, karena fokus pada analisis pergerakan harga dan pola-pola yang terjadi di pasar. Pendekatan ini memungkinkan trader untuk mengidentifikasi peluang perdagangan yang lebih singkat dan mengambil keputusan berdasarkan pergerakan harga yang terjadi dalam waktu yang relatif lebih cepat.

Di sisi lain, analisis fundamental lebih sering digunakan oleh trader dengan gaya trading jangka menengah dan panjang. Analisis fundamental melibatkan penelitian terhadap faktor-faktor ekonomi, politik, dan keuangan yang dapat mempengaruhi nilai instrumen keuangan. Trader yang menggunakan analisis fundamental seringkali berfokus pada jangka waktu yang lebih panjang, mencoba untuk memprediksi pergerakan harga dalam jangka waktu yang lebih luas dan memperoleh keuntungan dari perubahan fundamental dalam pasar.

Untuk pemula, sebaiknya mempelajari analisa teknikal terlebih dahulu. Dalam hal indikator teknikal yang mudah dipelajari, ada beberapa yang umum digunakan dan relatif mudah dipahami, seperti Moving Average (MA), Relative Strength Index (RSI), stochastic oscillator, MACD, dan Bollinger Bands. Anda dapat mempelajari indikator-indikator ini secara bertahap dan menguji penerapannya pada grafik harga untuk melihat bagaimana mereka dapat membantu dalam analisis dan pengambilan keputusan trading.

Kiki R 22 Jun 2023

Jawaban untuk Wijaya: Kurang setuju sih dengan pernyataan teknik indikator adlaah ilmu pasti.

Semua pendekatan yang digunakan dalam trading tidak ada yang pasti. Baik itu analisa teknikal, analisa fundamental, analis sentimen, dll bukan ilmu pasti.

Kalau trading adalah ilmu pasti, maka saya yakin profesor matematika, profeson fisika, dst akan menjadi billioner dari hasil trading. Faktanya tidak.

Intinya, baik analisa teknikal dan fundamental sama-sama bisa menghasilkan profit konsisten di market dan sudah ada buktinya. Di buku Market Wizard, trader ratusan juta dollar bahkan billion dollar ada dari kalangan teknikal dan ada dari kalangan fundamental.

Kiki R 25 Jun 2023
Andhy Kusyanto | 23 Apr 2016

Sensei, pertanyaan saya
1. berdampak apa stochastic dan rsi terhadap harga?
2. Terkadang kenapa RSI atau stochastic posisi oversold tapi harga belum mampu naik dan harga menunjukkan tren menurun terus?
Itu yang ingin saya ingin mengerti.
Mohon bantuannnya...

Lihat Reply [15]

@ andhy kusyanto:

1. Stochastics dan RSI adalah indikator oscillator yang mengukur pergerakan harga, jadi tidak mempengaruhi atau berdampak pada pergerakan harga. Yang mempengaruhi pergerakan harga terutama adalah sentimen para pelaku pasar.
2. Itu karena pergerakan harga sedang trending, dan kondisi ekstrem (overbought atau oversold) indikator oscillator seperti RSI dan stochastics memang tidak bisa diterapkan pada pasar yang trending. Pada keadaan pasar yang trending kita hanya bisa melihat adanya kemungkinan divergensi antara indikator oscillator dan pergerakan harga, sedang kondisi overbought dan oversold akan valid untuk kondisi pasar yang sideways (ranging).

Agar tidak terjebak Anda bisa menggunakan indikator kekuatan trend disamping indikator oscillator, biasanya moving averages atau ADX. Jika trend sedang kuat, abaikan overbought atau oversold dan amati kemungkinan divergensi.

Untuk keterangan lebih lanjut bisa baca:

M Singgih 25 Apr 2016

Untuk Michael,

Yang di sebut Short Term ada trading jangka pendek, dalam satu hari perdagangan. Artinya tidak melebihi satu hari. Jika 3 – 5 hari sudah masuk katagori Long Term.

Demikin pun saat pengambilan data / analisa , time frame yang digunakan adalah berbeda. Untuk Short term biasanya menggunakan M5 – H1, sementara untuk Long Term menggunakan H4 keatas.

Untuk indicator Stoch dan RSI bisa di gunakan baik di Short atau Long Term.

Terima Kasih.

Basir 20 Apr 2018

@ Anggoro:

Indikator RSI termasuk oscillator yang bisa mengamati keadaan overbought dan oversold saat pasar dalam keadaan sideways, dan mengamati keadaan terjadinya divergensi saat pasar dalam keadaan trending. Saat pasar trending maka overbought dan oversold tidak berlaku. Selan divergensi, amati juga posisi kurva pada level 50 (center line).

Untuk mengetahui cara trading dengan indikator RSI, silahkan baca: 3 Tips Trading Dengan Indikator RSI

M Singgih 3 Apr 2022

@ Narin Adiyaman:

Indikator stochastic termasuk oscillator, sehingga efektif digunakan ketika pergerakan harga sideways. Ketika pergerakan harga sedang sideways, amati area overbought dan oversold. Sell ketika harga berada di area overbought, dan buy ketika harga berada di area oversold. Konfirmasi saat buy atau sell diamati dari perpotongan kurva %K dan %D.

Ketika pergerakan harga sedang trending (uptrend maupun downtrend) maka keadaan overbought dan oversold tidak berlaku dan bisa diabaikan. Ketika sedang trending, yang penting diperhatikan adalah apakah terjadi keadaan divergensi atau tidak.

Untuk penjelasan yang lebih lengkap mengenai penggunaan indikator stochastic, silahkan baca: Cara Membaca Indikator Stochastic Menurut 3 Macam Fungsinya

M Singgih 24 Apr 2022

@ Ardhy Wiraatmaja:

Indikator stochastic termasuk oscillator, sehingga efektif digunakan ketika pergerakan harga sideways. Ketika pergerakan harga sedang sideways, amati area overbought dan oversold. Sell ketika harga berada di area overbought, dan buy ketika harga berada di area oversold. Konfirmasi saat buy atau sell diamati dari perpotongan kurva %K dan %D.

Ketika pergerakan harga sedang trending (uptrend maupun downtrend) maka keadaan overbought dan oversold tidak berlaku dan bisa diabaikan. Ketika sedang trending, yang penting diperhatikan adalah apakah terjadi keadaan divergensi atau tidak.

Untuk penjelasan yang lebih lengkap mengenai penggunaan indikator stochastic, silahkan baca: Cara Membaca Indikator Stochastic Menurut 3 Macam Fungsinya

M Singgih 25 Apr 2022

saya mau tanya untuk strategi trading yang short term sekitar 3-5 hari open order itu pake stochastic atau rsi yang lebih baik dan periodenya berapa ya?

Michael 18 Apr 2018

Bagaimana cara membaca dang menggunakan indikator RSI yang benar?

Anggoro 31 Mar 2022

bagaimana cara mudah menggunakan indikator stochastic oscillator?

Narin Adiyaman 21 Apr 2022

bagaimana cara membaca indikator stochastic untuk menemukan signal entry?

Ardhy Wiraatmaja 22 Apr 2022

Ciri chart akan terjadi uptrend gimana pak tandanya? Makasih

Eko Adi 8 Jun 2022

@ Eko Adi:

Tidak ada isyarat yang pasti akan terjadinya uptrend ataupun downtrend.
Pergerakan reversal uptrend atau downtrend akan terjadi jika harga telah menembus level 50% Fibonacci retracement. Pengamatan juga dikombinasikan dengan pola chart tertentu yang mengisyaratkan pembalikan arah trend dan dikonfirmasikan dengan indikator teknikal serta level 50% Fibonacci retracement.

Misal pola head and shoulders yang telah terkonfirmasi mengisyaratkan pembalikan arah dari uptrend menjadi downtrend, dan pola inverse head and shoulders yang telah terkonfirmasi mengisyaratkan pembalikan arah dari downtrend menjadi uptrend.

M Singgih 10 Jun 2022

selamat pagi pak, ini caranya menjadikan rsi dan stoch jadi satu jendela indikator bagaimana ya pak? saya pernah liat di youtube, tp tidak dijelaskan caranya.

Usman Farid 10 Aug 2022

@Usman Farid: Indikator yang Anda maksud mungkin adalah Stoch-RSI (stochastic RSI).

Kalau menggunakan platform tradingview, Anda bisa langsung masukkan indikator Stoch-RSI.

Sedangkan di platform MT4, indikator stoch-RSI bukanlah indikator bawaan sehingga Anda perlu import terlebih dahulu file indikatornya.

Kiki R 10 Aug 2022

Kalau RSI dibuat swing trading, bagaimana baca sinyal entrynya kak?

Ardhian 19 Aug 2022

@Ardhian: Caranya sama kok antara RSI buat swing trading maupun buat day trading.

Fungsi dari RSI adalah sebagai penunjuk level overbought (jenuh beli) dan oversold (jenuh jual).

RSI mempunyai batas atas angka 70 (penanda overbought) dan batas bawah angka 30 (oversold).

Ketika indikator RSI menunjukkan angka di atas 70 artinya overbought sehingga bisa menjadi sinyal entry sell.

Sebaliknya, ketika indikator RSI menunjukkan angka di bawah 30 artinya oversold dan bisa menjadi sinyal entry buy.

Namun, pada penerapannya tidak bisa sesederhana ini.

Anda harus menentukan arah terlebih dahulu dengan melihat struktur harga saat ini.

Apakah harga sedang trending atau sideways?

Kalau trending, tren naik atau tren turun?

Ketika tren naik, maka Anda menggunakan RSI sebagai tanda entry buy ketika indikator RSI berada di angka 30.

Sedangkan ketika tren turun, gunakan RSI sebagai sinyal entry sell ketika indikator RSI di atas angka 70.

Kiki R 20 Aug 2022
Gio | 24 Dec 2016

Saya telah menggunakan strategi scalping sistemnya menggunakan indikator EMA 8 & 21, RSI (9), dan PSAR. Tapi saya pernah baca salah satu artikel dari website ini juga, ada yg menyarankan utk menambah indikator MACD, kalo boleh tau setingan MACD-nya berapa yah? trus kalo boleh disertakan jg tips dan pengalaman master menggunakan strategi ini yah :D. terimakasih :)

Lihat Reply [20]

@ Gio:
- Penambahan indikator MACD adalah untuk konfirmasi saat yang paling tepat untuk entry, yaitu ketika kurva MACD tepat berpotongan dengan kurva sinyal.

- Setting MACD gunakan default, yaitu 12, 26, 9, atau ema 12, ema 26 dan sma 9. Parameter dalam MACD tidak seharusnya diubah-ubah karena akurasinya bisa berbeda, ini menurut penemunya (Gerald Appel). Selain itu MACD bisa digunakan dan valid pada semua time frame, hanya saja pada time frame yang rendah akan cenderung lagging (lebih lambat dalam merespon perubahan harga).

- Tips: kalau Anda trading di time frame 5 menit atau 1 menit tidak perlu dikonfirmasi dengan MACD, cukup ema 8 dan 21. Parabolic SAR dan RSI periode 9. Dengan ditambah MACD Anda akan terlambat entry karena respon MACD pada tf M5 dan M1 lambat, lebih cepat RSI. Tetapi jika trading di tf yang lebih tinggi (15 menit keatas) bisa dikonfirmasi dengan MACD.

M Singgih 28 Dec 2016

cara menentukan untuk entry nya sperti apa ya.?

Heri 13 Dec 2019

@Heri: Setelah mengetahui trend harga maka cara menentukan entry bisa menggunakan indikator MACD dan histogram OSMA. Entry tidak harus pada time frame 4-hour, tetapi bisa pada time frame yang lebih rendah sesuai dengan kebiasaan kita.

Setup Buy:

Buy jika kurva MACD telah memotong garis sinyal dari bawah ke atas dan pada saat yang bersamaan histogram OSMA bergerak di atas level 0.00. Dalam keadaan tersebut, momentum uptrend sedang kuat, dan semakin lebar jarak antara kurva MACD dan garis sinyal maka trend semakin kuat.

Exit ketika kurva MACD telah memotong garis sinyal dari atas ke bawah dan pada saat yang bersamaan histogram OSMA bergerak di bawah level 0.00. Pada kondisi tersebut, momentum uptrend sedang melemah dan kemungkinan harga akan berbalik arah.

Setup Sell:

Sell ketika MACD memotong garis sinyal dari atas ke bawah dan OSMA bergerak di bawah level 0.00. Kemudian, exit jika MACD memotong garis sinyal dari bawah ke atas dan OSMA di atas level 0.00.

Dengan metode ini level stop bisa ditentukan agak ketat, dan berapapun besarnya risk/reward ratio yang direncanakan, trader harus exit ketika momentum trend telah mulai melemah.

Terima Kasih

Kiki R 19 Dec 2019

Kok sama dgn saya? saya Psar, RSI (10) & EMA 50,100 & 150. trend jangka pendek = psar. jangka panjang EMA, & kekutaan momentum RSI. ada artikel kombinasi indikator, urutan terbaik ke terburuk : 1.EMA, MFI, dan RSI : 199 kejadian2.MA, MFI, dan RSI : 198 kejadian3.MA, MACD, dan MFI : 129 kejadian4.MA, MACD dan RSI : 95 kejadian5.EMA, MACD, dan MFI : 39 kejadian6.EMA, MACD, dan RSI: 30 kejadian.

Utk MACD sudah ada artikelny kok, lupa settingannya.

Ade Bf 28 Dec 2020

Jika sudah muncul banyak candle hijau, dan MACD membengkak, apakah sinyal uptrend bisa dibilang valid?

Restu 30 Jun 2022

@Restu: Seperti yang sudah disebutkan di atas, sinyal buy dari indikator MACD yaitu saat garis MACD dan garis signal bersilang dan histogram mulai naik diatas angka 0.

Kiki R 30 Jun 2022

Bagaimana meningkatkan akurasi indikator MACD untuk day trader?

Wicaksono 13 Jul 2022

@Wicaksono: Caranya adalah dengan pemilihan struktur harga yang benar yaitu trending.

Indikator MACD akan lebih profitable jika digunakan pada market yang trending. Sedangkan pada market sideways hasil trading akan banyak loss karena harga tidak bergerak satu arah.

Jadi, kalau Anda ingin menggunakan indikator ini, terlebih dahulu pastikan tren yang sedang terjadi adalah trending.

Kiki R 14 Jul 2022

Jika pada indikator MACD pada grafik barnya (yang warna hijau) semakin panjang atau melebar, apakah itu pertanda ada penambahan volume trading?

Firman 3 Aug 2022

@Firman: Benar, jika histogram MACD (bar hijau) melebar, artinya selisih antara garis MACD terhadap garis signal melebar.

Selisih yang melebar artinya terdapat volatilitas atau bolume yang bertambah pada periode terakhir.

Semakin tinggi volatilitas, semakin tinggi volume didalamnya.

Kiki R 4 Aug 2022

Jika muncul divergence seperti ini, apakah konfirmasinya seperti yang saya tandai di gambar ini? Apakah snyal tradingnya nanti akan valid.

Ibrahim 5 Aug 2022

@Ibrahim: Benar, setelah divergence terbentuk, ketika histogram berada di atas, maka sinyal entry buy menjadi valid.

Kiki R 6 Aug 2022

Ijin bertanya pak, MACD kan dibuat berdasarkan perhitungan 2 buah Moving Average, kalau begitu apakah MACD ini juga sifatnya Lagging seperti MA?

Nugroho 24 Aug 2022

@Nugroho: Benar, indikator MACD sifatnya lagging.

Walaupun lagging, namun kualitas sinyal pembalikan arah lebih bagus. Ketika arah tren berubah, Anda bisa mengikuti arah yang sudah ditunjukkan oleh MACD.

Kiki R 25 Aug 2022

mohon info pak, kenapa garis di macd saya cuma 1 sedangkan contoh di atas ada 2. apakah itu macd khusus?

Fira Christi 29 Sep 2022

Benar. MACD yang mempunyai 2 garis di atas adalah MACD custom, bukan MACD bawaan metatrader 4.

MACD bawaan metatrader 4 hanya mempunyai 1 garis.

Kiki R 30 Sep 2022

Selamat pagi pak, ijin bertanya. Selama ini saya baca-baca teknik trading divergen dengan macd biasanya digunakan pada time frame h1 ke atas. pertanyaan saya apakah metode divergen dengan macd ini juga bisa digunakan pada time frame kecil seperti m15 bahkan m5?

Shaffiyah Kalana 8 Nov 2022

Hi, kak Shafiiyah.

Ya, strategi trading divergen bisa juga digunakan pada time frame kecil seperti M15 dan M5.

Kiki R 9 Nov 2022

Bagaimana cara deteksi adanya Divergence pada MACD dan chart ya kak? Saya masih belum paham.

Rivan Aditya 10 Nov 2022

Cara mendeteksi divergence menggunakan MACD simple kok mas.

Anda tinggal memperhatikan harga tertinggi (high) dan harga terendah harga (low) yang baru terbentuk.

Jadi, patokan pertama yang harus Anda lihat adalah harganya dulu.

Divergence terjadi apabila ada perbedaan antara harga dengan MACD.

Misalnya, harga membentuk harga tertinggi baru (higher high) tapi MACD malah cuma harga tertinggi yang lebih rendah (lower high)

Sebaliknya, divergence juga terjadi pada harga yang membentuk harga terendah baru (lower low) tapi MACD malah higher low.

Kiki R 11 Nov 2022