Yen Jepang turun setelah tidak ada perubahan dari BoJ, fokusnya bergeser ke inflasi PCE As, 2 hari, #Forex Fundamental | USD/CAD melemah mendekati 1.3650 karena harga minyak mentah yang lebih tinggi, PCE AS dipantau, 2 hari, #Forex Teknikal | Inflasi PCE inti As akan tunjukkan tekanan harga kuat karena pasar tunda prediksi penurunan suku bunga the Fed, 2 hari, #Forex Fundamental | EUR/USD siperdagangkan dengan bias negatif, di atas level 1.0700 karena para pedagang menunggu indeks harga PCE AS, 2 hari, #Forex Teknikal | PT Trisula Textile Industries Tbk (BELL) akan membagikan dividen senilai Rp2.5 miliar dari laba tahun buku 2023, 2 hari, #Saham Indonesia | PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) mengalami penurunan kinerja keuangan pada kuartal I/2024, pendapatannya berkurang 10.49% secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, 2 hari, #Saham Indonesia | Top losers LQ45 terdiri dari: PT Mitra Pack Tbk (PTMP) -4.20%, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) -2.90%, PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) -2.60%, 2 hari, #Saham Indonesia | Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah di awal perdagangan hari ini, turun 0.49% ke 7,120, 2 hari, #Saham Indonesia

Apa Itu Trading Dengan Three Line Strike?

Linlindua 8 Feb 2021
Dibaca Normal 8 Menit
forex > strategi > #three-line
Salah satu momen yang kerap dimanfaatkan trader untuk meraup profit maksimal adalah saat reversal. Untuk itu, pola candle penunjuk reversal berikut ini layak untuk Anda pertimbangkan.

DI

Dalam trading forex, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh trader, terutama sebelum entry. Salah satunya adalah teknik analisa yang ia gunakan; apakah menggunakan analisa fundamental, atau teknikal. Analisa fundamental biasanya lebih berfokus pada update berita terbaru yang mungkin mempengaruhi pergerakan harga, misalnya berita-berita ekonomi dan politik. Sementara analisa teknikal dilakukan dengan beberapa perhitungan matematis melalui bantuan chart harga. Nah, salah satu chart yang sering digunakan trader untuk analisa adalah chart candlestick.

Chart candlestick banyak memberikan kemudahan bagi trader dalam melakukan analisa, sehingga diperoleh perhitungan yang tepat. Misalnya, dalam trading terdapat satu buah candle utuh dengan level OHLC yang jelas. Biasanya, pergerakan harga akan ditunjukkan dalam bentuk candle tersebut. Begitu pula beberapa candle yang bentuknya variatif; tentu akan menunjukkan indikasi masing-masing. Itulah alasan mengapa trader harus mengetahui secara detail setiap bentuk candle dan pergerakan harga yang akan terjadi.

Bicara soal pola candlestick, ada salah satu jenis pola yang bisa Anda gunakan sebagai tanda terjadinya reversal. Pola ini hampir menyerupai Three Black Crows, tetapi perbedaannya terletak pada formasi candle penyusunnya. Pola tersebut yaitu Three Line Strike.

Kali ini, kita akan mengulas lebih detail terkait pola candle Three Line Strike untuk meningkatkan keterampilan trading Anda menjadi lebih baik.

Apa Itu Three Line Strike?

Memutuskan bertrading berarti Anda harus mengetahui setiap aturan yang ada di dalamnya, termasuk pola-pola penanda reversal. Sebab, kondisi itulah yang ditunggu-tunggu oleh trader untuk mengambil keputusan buy atau sell. Nah, salah satu pola yang perlu Anda ketahui adalah Three Line Strike. Apa itu Three Line Strike?

Three Line Strike merupakan salah satu pola candle yang kemunculannya terbilang rare atau jarang. Akan tetapi, sekalinya pola ini muncul, maka indikasi reversal yang ditunjukkan akan sangat akurat. Dalam situs thepatternsite[dot]com, Bulkowski menyatakan bahwa akurasi pola Three Line Strike mencapai 65%.

Seperti halnya pola candle lain, Three Line Strike juga terdiri dari dua jenis yaitu Bullish Three Line Strike dan Bearish Three Line Strike.

1. Bullish Three Line Strike

Pola Bullish Three Line Strike ini menunjukkan adanya pembalikan arah ke bawah atau disebut Bearish Reversal. Namun, apabila Anda menemukan formasi tiga candle dalam rangkaian Uptrend, belum tentu formasi tersebut adalah Bullish Three Line Strike. Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi, antara lain:

  • Biasanya terbentuk dalam rangkaian tren naik atau Uptrend.
  • Ketiga candle penyusunnya berupa candle bullish.
  • Setiap candle bullish harus memiliki level harga OHLC yang nilainya lebih tinggi daripada candle sebelumnya.
  • Setelah 3 candle bullish dalam rangkaian Uptrend, terbentuk candle bearish dengan level harga Close di bawah level harga Open candle pertama. Artinya, besar candle keempat harus menutup body 3 candle Three Line Strike.

Berikut ini adalah contoh pola Bullish Three Line Strike:

Apabila kondisi di atas telah memenuhi kriteria pola candlestick triple dalam chart, maka kemungkinan besar pola tersebut adalah Bullish Three Line Strike.

2. Bearish Three Line Strike

Jika Bullish Three Line Strike digunakan untuk mengidentifikasi adanya Bearish Reversal, maka pola lain yang bisa Anda gunakan untuk menandai Bullish Reversal yaitu pola Bearish Three Line Strike. Seperti halnya Bullish Three Line Strike, ada beberapa syarat suatu formasi candle dapat digolongkan sebagai Bearish Three Line Strike, antara lain:

  • Pola Bearish Three Line Strike ini terbentuk dalam rangkaian Downtrend atau tren menurun.
  • Ketiga candle penyusun harus berupa candle bearish.
  • Setiap candle bearish harus memiliki level harga OHLC lebih rendah dari candle sebelumnya.
  • Terbentuk pola candle bullish apabila telah ada 3 candle bearish dalam rangkaian Downtrend dengan harga Close di atas harga Open candle pertama.

Berikut ini adalah contoh terbentuknya pola Bearish Three Line Strike:

Apabila pola candle di atas memenuhi syarat pola candlestick triple dalam chart, maka besar kemungkinan terbentuk pola Bearish Three Line Strike.

Tips Trading Dengan Pola Three Line Strike

Jika Anda telah menemui pola Three Line Strike, maka langkah selanjutnya adalah menyusun strategi trading yang tepat. Bagaimana caranya?

  1. Tentukan pola Three Line Strike yang terbentuk, apakah pola tersebut termasuk dalam Bullish Three Line Strike atau Bearish Three Line Strike. Perhatikan kembali syarat terbentuknya pola Three Line Strike.
  2. Apabila Anda telah mengkonfirmasi pola Three Line Strike, maka langkah selanjutnya yaitu menentukan posisi entry yang tepat. Mungkin, reversal sudah mulai terdeteksi, tetapi sebaiknya Anda tetap menunggu kemunculan candle konfirmator setelah terbentuk pola Three Line Strike. Candle konfirmator adalah candle keempat yang menutup body 3 candle Three Line Strike.
  3. Apabila candle keempat sudah muncul, maka pastikan posisi entry sudah sesuai dengan rencana dan manajemen trading Anda (Risk Management dan Money Management). Tiga langah menyusun strategi Three Line Strike bisa dilihat dalam infografis berikut.

(Baca Juga: 5 Dasar Money Management Forex Yang Perlu Anda Tahu)

Indikator Pendukung Pola Candle Three Line Strike

Mungkin, Anda belum terbiasa dengan pola candle Three Line Strike dan ingin mengetahui posisi buy yang tepat dengan bantuan indikator. Nah, untuk mengkonfirmasi hal tersebut, Anda bisa gunakan bantuan indikator teknikal berupa indikator untuk tren, seperti Simple Moving Average (SMA) dan Moving Average Convergence Divergence (MACD).

Indikator SMA digunakan apabila Anda ingin mengetahui arah pergerakan tren yang akan terbentuk. Sementara jika ingin mengkonfirmasi arah tren dengan lebih tepat, sebaiknya gunakan Oscillator seperti MACD. Berikut ini penjelasan masing-masing indikator pelengkap pola candle Three Line Strike.

1. Simple Moving Average (SMA)

Indikator SMA digunakan untuk mengukur harga rata-rata dalam suatu periode waktu dengan lebih sederhana. Harga yang dijadikan acuan pengukuran tergantung kebutuhan analisa, bisa dipengaruhi oleh harga pembukaan (Open), harga penutupan (Close), harga tertinggi (H), harga terendah (L), atau bisa juga oleh harga median (H+L)/2. Namun, untuk lebih praktisnya, bisa gunakan acuan dari harga penutupan (Close).

Biasanya, indikator SMA terdiri atas dua garis Moving Average dengan periode yang bisa disesuaikan berdasarkan kebutuhan masing-masing trader. Misalnya, terdapat chart dengan SMA berperiode 6 (SMA-6) dan periode 20 (SMA-20). Jika dibandingkan, maka SMA dengan periode lebih kecil cenderung lebih sensitif terhadap pola pergerakan harga. Akan tetapi, periode tersebut sulit digunakan untuk membaca tren secara menyeluruh.

(Baca Juga: Ingin Berteman Baik Dengan Tren? Kenalan Dulu Dengan Moving Average)

Lalu, apa kaitan antara indikator SMA dengan pola Three Line Strike?

Indikator SMA dapat digunakan untuk mengetahui terjadinya reversal dari crossing antara dua garis SMA. Misalnya SMA-6 memotong SMA-20 dari bawah ke atas bersamaan dengan munculnya pola Three Line Strike, sehingga SMA-6 kemudian berada di atas SMA-20. Dengan demikian, diperoleh informasi bahwa harga akan cenderung bergerak Uptrend.

Dari penjelasan di atas, dapat dikatakan bahwa Bearish Reversal bisa dikonfirmasi ketika SMA periode kecil berada di bawah SMA berperiode lebih besar. Sebaliknya, apabila terjadi crossing dua garis SMA dari bawah ke atas sehingga menyebabkan SMA periode kecil berada di atas SMA periode lebih besar, hal ini menunjukkan Bullish Reversal.

2. Moving Average Convergence Divergence (MACD)

Selain SMA, indikator lain yang bisa Anda gunakan untuk pelengkap Three Line Strike adalah MACD (Moving Average Convergence Divergence). Bisa dikatakan pula, MACD adalah pelengkap SMA. Mengapa? Hal ini karena arah tren dari indikator SMA akan lebih terkonfirmasi jika diperoleh sinyal serupa dari indikator momentum tren.

Indikator MACD terdiri atas dua garis EMA (Exponential Moving Average) dengan periode 12 (EMA-12) dan periode 26 (EMA-26). Tujuan indikator ini sebagai pelengkap konfirmator reversal terhadap kemunculan pola Three Line Strike. Apabila Anda menemukan pola Three Line Strike dalam suatu chart, maka indikator MACD ini akan mengkonfirmasi adanya reversal yang ditunjukkan oleh crossing kedua garis EMA.

Apabila EMA-12 memotong EMA-26 dari atas ke bawah, maka crossing tersebut menandakan terjadinya Bearish Reversal. Untuk itu, keputusan yang sebaiknya diambil trader adalah entry Sell.

Sementara itu, jika EMA-12 memotong EMA-26 dari bawah ke atas, maka crossing tersebut mengkonfirmasi terjadinya Bullish Reversal. Oleh karena itu, trader sebaiknya mengambil posisi entry Buy.

Tidak hanya dari crossing EMA-12 dengan EMA-26, terjadinya reversal juga bisa dikonfirmasi berdasarkan perpindahan bar MACD dari posisi positif ke negatif atau sebaliknya. Jika kedua indikator ini bisa Anda maksimalkan dengan baik, maka pengambilan keputusan entry tidak akan salah.

(Baca Juga: Cara Membaca Indikator MACD Berdasarkan 4 Macam Fungsinya)

Kesimpulan

Ada berbagai pola candle yang bisa digunakan sebagai bahan pertimbangan sebelum memutuskan untuk entry, salah satunya adalah pola Three Line Strike berakurasi tinggi. Pola ini memiliki kecenderungan berupa indikasi reversal yang bisa Anda manfaatkan untuk memperoleh profit maksimal.

Sayangnya, banyak trader tergiur iming-iming profit tanpa memperhatikan konfirmasi sinyal dan indikator teknikal. Alhasil, trading yang mengedepankan emosi sudah pasti tidak akan berhasil.

Maka dari itu, tetaplah profesional dalam bertrading, terutama saat menemukan pola Three Line Strike. Gunakan pula indikator tambahan sebagai konfirmator, seperti SMA dan MACD. Apabila indikator benar-benar memperkuat analisa Anda, segera buat keputusan entry apakah Sell atau Buy.

Sebisa mungkin, cobalah menyusun sistem trading yang simple tapi profitable. Pun, pahami setiap pola dengan baik sehingga keputusan yang Anda ambil benar-benar akurat. Selamat mencoba!