Tak perlu memelototi layar monitor sepanjang hari. Luangkan waktu 30 menit saja per harinya, maka Anda sudah bisa bertrading. Bagaimana caranya?
Setiap trader memiliki gaya dan kebiasaan trading masing-masing. Oleh karena itu, gaya trading yang dilakukan oleh trader A bisa saja tidak berhasil dilakukan trader B. Hal ini disebabkan oleh kepribadian trader yang berdampak langsung pada preferensi gaya tradingnya.
Latar belakang setiap trader juga bermacam-macam. Ada yang memang fokus menjadi full-time trader, ada pula yang menjadi part time trader. Namun, banyak yang salah mengira bahwa kesibukan sehari-hari dapat mempengaruhi hasil trading. Padahal, Anda bisa melakukan trading 30 menit saja dalam sehari. Asalkan tahu caranya, Anda tidak akan diliputi kegelisahan dalam membagi waktu antara keseharian dan bertrading.
DI
|
Daftar Isi |
Teknik Trading 30 Menit Sehari
Salah besar jika Anda menganggap bahwa trading secara agresif akan menghasilkan profit yang lebih besar. Dalam waktu yang singkat saja, seperti 30 menit sehari, Anda sudah bisa mendapatkan hasil trading profitable dan konsisten. Asalkan, setup yang Anda lakukan sudah benar. Ada dua komponen penting dalam hal ini, yaitu:
1. Gunakan Time Frame Daily untuk Analisis
Pertama-tama, pastikan Anda sudah mengatur time frame menjadi daily atau harian. Kemudian, lakukan analisis berdasarkan harga yang terakhir terbentuk ketika sesi pasar New York tutup. Mengapa?
Noise pasar cenderung sedikit ketika melakukan analisis pada waktu pembukaan sesi Sydney. Saat volume perdagangan sedang rendah, ambil waktu 30 menit untuk menjadi kesempatan emas untuk melakukan berbagai analisis; mulai dari menentukan trend, level support dan resistance penting, hingga menangkap sinyal trading yang mungkin terjadi.
2. Pasang dan Lupakan
Kunci sukses trading 30 menit terletak pada poin kedua ini. Dengan rutinitas sehari-hari yang sudah padat, Anda hanya punya waktu selama 30 menit per hari untuk melihat chart. Mau tak mau, 30 menit ini harus dimanfaatkan sebaik mungkin.
Maka dari itu, segeralah eksekusi entry (buy atau sell) ketika Anda sudah menemukan sinyal yang teruji. Jangan lupa tentukan stop loss dan take profit sesuai dengan manajemen risiko.
Kemudian, tutup platform trading dan lupakan semuanya. Teknik seperti ini dikenal dengan sebutan set and forget atau pasang dan lupakan. Teknik ini sangat efektif karena Anda tidak perlu terlalu berjibaku menatap chart sepanjang hari.
Seorang trader yang terlalu fokus memantau chart justru memiliki peluang lebih besar untuk kehilangan uangnya di pasar forex. Maka dari itu, jadilah trader yang tidak terobsesi pada chart harga sampai enggan beranjak dari depan layar. Konsentrasi Anda pun bisa terpecah jika mencampurkan rutinitas harian dengan analisis trading.
Perlu menjadi catatan, tindakan set and forget pada poin ini bukanlah Holy Grail. Anda tetap bisa exit dari posisi sebelum mencapai target yang direncanakan. Tentu saja perubahan rencana tersebut diiringi dengan alasan yang kuat. Misalnya, saat terlihat sinyal breakout trading atau perubahan trend ke arah yang berlawanan dengan prediksi.
Pastikan Anda memiliki mindset untuk tetap menjalankan trading sesuai rencana. Namun jika Anda melihat sinyal besar bahwa harga berpotensi bergerak melawan Anda, segeralah cut loss sebelum floating Anda semakin besar.
Baca juga: Belajar Dari Pengalaman Loss Trader Sukses
Langkah-Langkah Trading 30 Menit
Masih gamang dan belum terbayang bagaimana cara trading 30 menit saja dalam sehari? Tak perlu khawatir, berikut ini cara melakukan teknik trading simpel yang bisa Anda terapkan:
-
Scan: Pertama-tama, mulailah dengan pengecekan menyeluruh terhadap pair forex yang ingin ditradingkan. Misalnya, jika Anda berencana memakai pair EUR/USD, maka perhatikan harga yang terbentuk pada pair tersebut. Amati baik-baik trend jangka panjang (long term) yang sedang berlangsung saat ini, kemudian baru lihat trend jangka pendeknya (short term). Misal, Anda bisa mengecek trend jangka panjang di time frame mingguan terlebih dahulu, baru kemudian mengecek trend jangka pendek di time frame harian.
-
Identifikasi: Dari proses scanning tersebut, Anda akan menemukan poin-poin penting seperti level support dan resistance kunci, apakah pasar sedang sideways atau trending, dan sebagainya.
- Konfirmasi: Jika sudah ketemu semua, jangan terburu-buru open posisi! Catatlah semua hasil temuan Anda dalam jurnal trading, lalu pastikan kembali apakah sinyal trading di pair tersebut sudah cukup teruji atau belum.
Baca juga: Panduan Membuat Jurnal Trading Untuk Trader Pemula
Keuntungan Trading 30 Menit Per Hari
Tak hanya efisiensi waktu, ada sejumlah keuntungan yang bisa Anda raih jika bertrading 30 menit saja per harinya. Kalau ada yang mudah, kenapa harus pilih yang susah? Kalau ada yang cepat, kenapa tidak? Mari, simak berbagai keuntungan yang sudah menanti Anda jika menggunakan teknik trading simpel satu ini:
Peluang Profit Konsisten Lebih Besar
Bagaimana bisa dapat profit konsisten jika hanya trading setengah jam per harinya?
Teknik trading simpel dengan frekuensi rendah adalah skenario win-win solution terbaik. Pasalnya, fokus pada grafik harian dan tidak terlalu intens mengubah rencana trading yang sudah dibuat akan meningkatkan peluang menghasilkan profit secara konsisten.
Selain itu, Anda tentu akan memiliki waktu istirahat yang panjang karena hanya butuh 30 menit saja untuk trading. Beristirahat yang cukup akan membantu Anda menghilangkan stres, tekanan, dan beban risiko dari trading, apalagi jika Anda sudah punya rutinitas sehari-hari yang padat.
Punya Banyak Waktu untuk Mengembangkan Sistem Trading
Keuntungan berikutnya dari trading 30 menit per hari adalah Anda jadi punya banyak waktu untuk mengembangkan sistem trading. Dengan berkurangnya intensitas Anda di depan layar, maka pikiran akan lebih tenang dan rileks.
Anda jadi lebih fokus mengembangkan teknik trading saat ini dan memikirkan rencana-rencana ke depannya. Jadi, Anda bisa menyusun konsep trading yang lebih unggul dengan persentase kemenangan lebih tinggi daripada sebelumnya.
Perlu diingat bahwa memiliki pola pikir bertrading yang tepat tidaklah mudah dan butuh waktu. Trading 30 menit per hari memungkinkan Anda untuk bereksplorasi lebih jauh karena waktu yang dimiliki jauh lebih banyak. Dengan penyusunan sistem yang komprehensif, Anda akan lebih mudah menemukan sistem trading yang profitable sekaligus konsisten.
Baca juga: Strategi Profit 20 Pips di Sesi Asia
Tidak Mengganggu Kesibukan
Siapa di dunia ini yang tidak sibuk? Semua orang pasti sibuk, bukan? Oleh sebab itu, menghabiskan waktu berjam-jam dalam sehari untuk memelototi chart trading hanya akan buang-buang waktu. Apalagi bagi Anda yang memiliki pekerjaan dan rutinitas lain, seperti bekerja kantoran, berwirausaha, mengurus rumah, atau kesibukan lainnya.
Dengan melakukan trading 30 menit per hari, maka rutinitas Anda tidak akan terganggu. Bahkan, lama-kelamaan Anda akan terbiasa mengaplikasikan teknik trading simpel tanpa bekerja keras. Ingat, yang perlu Anda lakukan dalam trading 30 menit hanyalah pantau kondisi pasar, identifikasi sinyal, pasang posisi, tinggalkan, lalu cek hasilnya besok. Kelak, Anda akan tahu rule trading yang dijalankan tersebut berhasil atau tidak.
Hemat Biaya Trading
Satu keuntungan lain yang sudah menanti Anda jika melakukan trading 30 menit per hari yaitu bisa menghemat pengeluaran trading. Seperti yang Anda ketahui, terlalu intens meluangkan waktu untuk memantau chart trading bisa memicu overtrading.
Akibatnya, Anda akan membuka terlalu banyak posisi. Semakin banyak posisi yang dibuka, semakin besar pula biaya trading yang harus Anda keluarkan. Mulai dari lot, spread, komisi, hingga swap. Apalagi jika ternyata harga bergerak melawan arah prediksi karena Anda kurang hati-hati dalam menganalisis. Bisa-bisa dompet Anda menangis!
Baca juga: 6 Biaya Tersembunyi dalam Trading Forex
Perlukah Monitoring Setelah Eksekusi?
Jika menerapkan teknik trading 30 menit, perlukah monitoring setelah eksekusi? Kapan waktu yang tepat untuk monitoring?
Teknik trading 30 menit dilakukan dengan set and forget. Setelah memasang eksekusi, maka sebaiknya tutup layar trading dan cek hasil keesokan harinya. Namun, masih banyak yang bertanya-tanya apakah perlu monitoring setelah selesai eksekusi atau tidak.
Sebenarnya, mau monitoring atau tidak, semuanya terserah Anda. Namun yang perlu diingat adalah, semakin sering mengintip chart pergerakan harga, semakin besar pula pengaruhnya pada psikologi trading. Anda cenderung akan mengubah keputusan secara impulsif. Tentu saja hal tersebut lebih berisiko, bukan?
Namun jika sistem trading Anda mewajibkan untuk monitoring di waktu-waktu tertentu, alangkah baiknya untuk monitoring minimal 12 jam sekali. Jika tidak diperlukan, maka biarkan saja tradingnya berjalan. Anda bisa melihat hasilnya dalam waktu satu atau beberapa hari kemudian.
Nial Fuller, seorang trader sukses sekaligus penulis yang sudah bertrading selama 16 tahun lebih, memberikan contoh yang tepat terkait monitoring trading. Menurutnya, melakukan monitoring terlalu intens adalah hal yang tidak perlu.
Dalam teknik trading simpel ala Nial Fuller, ia hanya merisikokan uang yang memang diikhlaskan untuk hilang. Hasilnya, ia bisa menghilangkan kecemasan atas kerugian serta tidak perlu begadang sampai malam untuk monitoring chart.
Kesimpulan
Teknik trading 30 menit ini bertujuan agar Anda bisa mengubah sebuah rutinitas menjadi kebiasaan. Saat sudah terbiasa dengan teknik yang simpel, maka Anda bisa mengembangkan kebiasaan trading secara tepat. Di awal-awal, mungkin Anda akan merasa bosan, tetapi lambat laun Anda akan bisa menikmatinya. Apalagi jika teknik ini berhasil membuat Anda meraup profit konsisten.
Teknik trading 30 menit ini bukan satu-satunya cara yang digunakan untuk trading forex. Ada banyak teknik yang bisa Anda eksplorasi agar bisa menentukan strategi paling sesuai dengan Anda. Didimax, salah satu broker lokal tepercaya, pernah mengungkapkan tips menemukan strategi trading anti gagal untuk trader forex.