AUD/USD: Penembusan di bawah level 0.6500 bisa sebabkan pelemahan yang lebih dalam, data AS menjadi fokus, 1 hari, #Forex Teknikal | Pound Sterling turun di tengah ketidakpastian jelang keputusan kebijakan the Fed, 1 hari, #Forex Fundamental | Politburo Tiongkok: Akan menerapkan kebijakan moneter yang hati-hati dan kebijakan fiskal yang proaktif, 1 hari, #Forex Fundamental | EUR/GBP membukukan kenaikan moderat di atas level 0.8500 menyusul data penjualan ritel Jerman, 1 hari, #Forex Teknikal | PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX) tahun ini mengalokasikan belanja modal atau capex sebesar Rp 50 miliar hingga Rp 75 miliar tahun ini, 1 hari, #Saham Indonesia | PT Mitra Pack Tbk (PTMP) tahun ini akan mengalokasikan anggaran belanja modal atau capex sebesar 10% dari laba bersih yang mereka dapat sepanjang tahun 2023 lalu. , 1 hari, #Saham Indonesia | Top gainers LQ45 pagi ini adalah: PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) 9.85%, PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) 5.79%, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) 2.73%, 1 hari, #Saham Indonesia | Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat di awal perdagangan hari ini, naik 0.53% ke 7,193, 1 hari, #Saham Indonesia

Perbandingan Metaverse Microsoft Vs Facebook (Meta)

Evan 5 Apr 2022
Dibaca Normal 10 Menit
kripto > metaverse > #facebook #metaverse
Saat ini ada dua perusahaan besar pemimpin metaverse, Microsoft dan Facebook (Meta). Bagaimana perbandingannya? Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.

DI

Kesan apa yang pertama kali Anda bayangkan ketika mendengar kata "metaverse"? Sebagian besar mungkin langsung teringat pada Mark Zuckerberg, pemiliki sekaligus pendiri Facebook yang sekarang berganti nama menjadi Meta. Sejak Mark secara terang-terangan ingin mengembangkan teknologi metaverse, istilah "metaverse" ikutan populer.

Metaverse adalah dunia virtual yang menggabungkan berbagai teknologi, seperti Virtual Reality (VR), Artificial Intelligent (AI), Augmented Reality, dan tentu saja cryptocurrency. Oleh karenanya, metaverse memungkinkan penggunanya hanyut dalam pengalaman nyata namun imajinatif, tanpa harus eksis secara fisik.

(Baca Juga: 7 Cara Menghasilkan Cuan Di Metaverse)

Penggunaan VR dalam metaverse akan membuat pengalaman digital Anda terasa seperti di dunia nyata. Dalam dunia virtual tersebut, user tak lagi hanya bisa bermain video game, namun bisa nonton konser, nongkrong bersama teman di kafe, dan bahkan bekerja kantoran tanpa harus meninggalkan rumah (secara fisik).

Tak berhenti sampai di situ, AI atau kecerdasaan buatan membuat metaverse semakin terasa nyata. NPC (Non-player Character) yang biasanya sudah terprogram secara baku dan kaku sebagai pemandu user atau hanya figuran, akan menjadi terasa lebih manusiawi dan dapat memahami perkataan Anda secara luwes (tak lagi harus dengan bahasa baku) karena perkembangan AI. Contoh AI yang paling sering dijumpai saat ini adalah Google Assistant.

Teknologi VR dan AI akan semakin terasa nyata lagi bila digabung dengan Augmented Reality atau AR. Teknologi ini membuat batasan eksistensi antara realita dengan virtual semakin tipis. Dengan AR, pengguna dapat menyematkan atau memunculkan benda-benda virtual ke dunia nyata.

Tapi tentu saja untuk bisa melihatnya, pengguna membutuhkan alat bantu VR. Contoh AR yang paling sederhana dan sering dijumpai adalah filter foto atau game seperti Pokemon Go.

Lalu bagaimana kaitannya dengan cryptocurrency? Kepala Riset Tematik Global dari Jeffries Investment Banking, Simon Powell pernah memberikan pernyataan bahwa berinvestasi di metaverse saat ini mirip dengan investasi yang dilakukan pada awal mula internet. Ada banyak jenis investasi di metaverse, mulai dari toko barang-barang virtual, saham NFT, hingga tanah atau pulau virtual.

Baca Juga: Haruskah Anda Berinvestasi di Metaverse?

Melihat luasnya peluang dunia metaverse, maka tak heran bila saat ini sudah banyak brand atau perusahaan yang masuk dalam persaingan metaverse. Sekarang, ada dua perusahaan teknologi besar yang paling getol mengembangkan teknologi ini, yaitu Microsoft dan Meta. Sejauh apa pengembangan metaverse dari kedua perusahaan tersebut? Artikel ini akan mengulasnya untuk Anda.

Microsoft dan Meta: Dua Raksasa Penguasa Metaverse

Sebenarnya, selain Microsoft dan Meta, masih ada begitu banyak perusahaan yang sedang mengembangkan teknologi metaverse. Namun secara keseluruhan, kedua perusahaan ini lah yang paling gencar mempromosikan rencananya.

Baca Juga: 10 Perusahaan Top Ini Bersaing di Dunia Metaverse

Seperti yang sudah dituliskan di atas, penggunaan metaverse bukan hanya untuk sekadar bermain video game atau media sosial saja. Tujuan awal metaverse adalah bagaimana manusia bisa saling terkoneksi secara nyata, tanpa harus dibatasi lagi oleh konsep ruang dan waktu.

Berangkat dari visi awal tersebut, Microsoft dan Meta memfokuskan pengembangan bisnis mereka untuk menyambut era baru metaverse.

Facebook Berubah Menjadi Meta Untuk Proyek Metaverse

Facebook resmi berganti nama Meta Platform Inc atau Meta sejak Oktober 2021, di mana Mark ingin platform buatannya tak lagi hanya sebatas aplikasi media sosial di layar handphone. Nantinya, seluruh layanan perusahaan seperti Facebook, Messenger, Instagram, WhatsApp, dan VR Oculus Quest akan digabungkan dalam proyek Meta.

Ada 6 fitur yang rencananya akan dimasukkan ke dalam Meta, berikut daftarnya:

1. VR Messenger

Fitur yang baru diluncurkan awal tahun 2021 ini, secara garis besar sama saja dengan fitur messenger sebelumnya. Perbedaan hanya pada device yang digunakan, sehingga dengan VR, pengguna dapat melakukan panggilan video call ke temannya di platform Meta.

2. Horizon Home

Ini adalah fitur yang menjadi beranda utama ketika pertama kali tersambung dengan server metaverse Meta. Pada Horizon Home inilah nantinya Anda dapat memulai interaksi menggunakan avatar dengan user lain dari berbagai tempat.

Horizon Home nanti juga akan berdampingan dengan layanan lain seperti Horizon Worlds (masih hanya tersedia dalam versi beta), Horizon Workrooms (untuk produktivitas kerja), Horizon Venues (konser, olahraga, pesta, dan lainnya).

3. Quest for Business

Sudah jelas rencana Meta untuk membuat metaverse yang mencakup semua aspek kehidupan manusia. Pada Quest 2, Meta berencana uji coba untuk mengkolaborasikan berbagai aplikasi produktivitas, seperti Horizon Workrooms, Gravity Sketch, Slack, Dropbox, dan lain-lainnya.

4. Video Game

Tak akan lengkap rasanya bila platform media sosial seperti Meta (pengganti Facebook) tidak menyediakan fitur game. Tentu game-game yang nanti tersedia adalah game yang menggunakan teknologi VR.

Setelah berhasil dengan game Beat Saber pada Quest 1, sekarang ada bocoran kalau game legendaris GTA: San Andreas sedang digarap untuk Quest 2. Tentu ini akan menjadi menarik bila pengguna bisa menjelajahi San Andreas sebagai CJ, apalagi mengingat jumlah fans game tersebut begitu banyak.

Baca Juga: 7 Game Penghasil Cuan Terbaik yang Berbasis Blockchain

5. Edukasi dan Pendidikan

Metaverse dipercaya dapat mengubah cara belajar secara radikal. Pihak Meta sendiri telah menggelontorkan $150 juta untuk melatih pembuat konten dalam menciptakan konten edukasi yang imersif (mengaburkan batasan antara dunia nyata dengan virtual).

6. Olahraga dan Kebugaran

Online bukan berarti harus duduk diam menatap layar smartphone. Dengan menggunakan VR, metaverse bisa menjadi solusi kebugaran Anda bila terlalu malas untuk olahraga di luar rumah. Fitur ini juga dilengkapi dengan adanya personal trainer yang akan membantu mengarahkan gerakan olahraga Anda.

Selain 6 fitur tersebut, Meta juga tengah mempersiapkan mata uang kriptonya sendiri. Setelah dulu Facebook gagal meluncurkan koin Libra yang terganjal regulasi pemerintah Amerika Serikat, sekarang sejalan dengan rebranding Meta, koin metaverse tersebut berganti nama menjadi DIEM.

Baca Juga: Apa Saja Koin Metaverse Paling Populer Saat Ini?

Microsoft Mesh for Teams

Sedikit berbeda dengan tujuan Meta, Microsoft membuat aplikasi metaverse yang difungsikan untuk bekerja, yaitu Microsoft Mesh for Teams. Dengan konsep mixed reality (AR dan VR) berbasis cloud Microsoft Azure, Microsoft Mesh diproyeksikan akan seperti holoportation atau teleportasi virtual berupa hologram.

Holoportation ini memerlukan perangkat headset Augmented Reality seperti Microsoft Hololens yang memungkinkan untuk melihat, mendengar, dan berinteraksi dengan orang lain sebagai hologram tiga dimensi, seolah-olah mereka berkomunikasi di satu ruangan sama.

Untuk alasan ini, beberapa kamera 3D diperlukan untuk menangkap objek dari sudut berbeda, sehingga pengguna juga masih bisa berinteraksi dengan objek-objek virtual (hologram) yang sama, seakan-akan mereka sedang bersebelahan.

Sayang, untuk Microsoft Mesh for Teams versi tersebut masih dalam tahap pengembangan dan belum diperuntukkan publik, karena mahalnya peralatan yang dibutuhkan. Sebagai gantinya, rilisan pertama Mesh for Teams akan menggunakan avatar virtual dari platform AltspaceVR yang diakuisisi Microsoft pada 2017.

Meski tujuan aplikasi ini untuk bekerja, namun Microsoft sempat mengundang orang-orang dari Niantic Labs untuk mendemonstrasikan pengalaman bermain Pokemon GO menggunakan HoloLens 2 dan platform Mesh.

CEO Microsoft, Satya Nadella pernah mengatakan bila konsep metaverse sama saja seperti membuat game. Hal ini juga sejalan dengan pola investasi metaverse mereka yang telah mengakuisisi Activision Blizzard, developer game ternama di Amerika.

Microsoft VS Meta: Metaverse Manakah yang Lebih Baik?

Meski pengembangan metaverse kedua perusahaan raksasa ini sudah melampaui ekspektasi, namun bukan berarti apa yang mereka kerjakan telah sempurna. Baik Meta atau pun Microsoft sama-sama memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.

Dari segi visi, Microsoft memiliki kemiripan dengan Meta, namun agak berbeda. Visi awal Mark menciptakan Facebook ialah agar pengguna bisa berhubungan secara personal melalui media sosial di internet, maka tak heran bila Meta juga memiliki tujuan ke arah yang sama.

Seperti kita ketahui bahwa hampir semua perusahaan bidang apapun menggunakan software milik Microsoft. Berdasarkan hal tersebut, visi Microsoft Mesh tak seluas dan sekompleks Meta. Akan tetapi, mengingat tujuan utama metaverse yang imersif, maka tidak menutup kemungkinan bagi Microsoft untuk dapat mengembangkannya seluas Meta juga nanti.

Di sisi pendekatan user pun keduanya juga sangat berbeda. Karena Meta menginginkan penggunanya menghabiskan waktu di metaverse untuk bermain dan bekerja, maka pendekatan yang mereka tempuh adalah bottom-up. Sedangkan Microsoft menggunakan pendekatan hierarki karena langsung menyasar pada kebutuhan perusahaan swasta.

Selain perbedaan-perbedaan di atas, ada satu yang paling mencolok dari metaverse milik Microsoft dan Meta, yaitu perspektif inovasi. Dalam segi inovasi, Microsoft membebaskan perusahaan pengguna untuk menciptakan ruangan virtual sendiri menggunakan aplikasinya. Ini menandakan bahwa Microsoft ingin user-nya ikut berperan dalam pengembangan metaverse menggunakan Mesh for Teams.

Berbeda dengan Microsoft, pengguna Meta hanya bisa mengaksesnya tanpa memiliki kebebasan untuk mengembangkan potensi metaverse tersebut, karena belum lama ini juga, Mark Zuckerberg tengah mengajukan hak paten bagi beberapa aplikasi blockchain dan metaverse. Dengan begitu, pengembangan metaverse dalam aplikasi Meta tetap dalam kontrol dan hak perusahaan sendiri nantinya.

Lalu, pilihan metaverse mana yang paling baik? Semua tergantung kebutuhan pengguna. Apabila lebih menyukai penggunaan metaverse untuk pekerjaan saja, maka Microsoft Mesh for Teams lebih cocok. Namun bila Anda membutuhkan alat hiburan, sudah jelas jika metaverse dari Meta adalah yang terbaik.

Pengaruh Metaverse Di Masa Depan

Teknologi metaverse memang memiliki potensi untuk menciptakan ruang dan karya imajinatif luas yang belum diketahui batasannya. Hal ini bisa menjadi dorongan kuat bagi sebagian orang untuk mengeksplornya secara berlebihan hingga melupakan kehidupan nyata, hingga batasan dunia nyata dan virtual menjadi kabur.

Selain itu, isu utama yang belum terpecahkan dalam dunia virtual adalah keamanan data privasi. Ingat kasus kebocoran data Facebook yang terjual untuk kepentingan pemilu Amerika Serikat dulu? Tak hanya soal potensi kebocoran data, namun data-data pribadi nantinya dapat dimanfaatkan oleh perusahaan untuk mempengaruhi pengguna.

Baca Juga: 5 Kasus Penipuan Kripto Terbesar

Sehingga perlu diingat kembali, bahwa metaverse merupakan dunia virtual yang di mana biasanya orang cenderung bertindak sesuai dengan kebiasaan dan sifat asli. Kebiasaan dan sifat asli pengguna seperti inilah yang pada nantinya akan diolah menjadi data-data untuk kepentingan perusahaan.

Maka, sebelum mencoba platform futuristik ini, ada bijaknya untuk tetap mempertimbangkan antara benefit dan apa saja yang rela Anda bagikan ke perusahaan. Selain itu perlu diingat juga untuk menggunakan metaverse secara tidak berlebihan, sehingga Anda masih sadar akan batasan dunia nyata dengan dunia virtual.

Meski ada begitu banyak keraguan dan kekhawatiran akan teknologi ini, tak dapat dipungkiri bila metaverse akan mendominasi sebagian besar aspek kehidupan di masa depan. Masih bingung apakah metaverse menjadi ancaman atau malah jadi peluang bagi Anda? Simak artikel lengkapnya di Metaverse: Ancaman atau Peluang Bisnis Masa Depan?.

Terkait Lainnya

Komentar @inbizia

Menurutku masih ada 1 lagi sih, yakni sword art online (SAO) dan dunia saat ini udah arahnya kesana sih terutama dari segi pengembangan teknologi yang sama yaitu VR dan AR. Dimana dalam cerita SAO, untuk memasuki game para gamer memakai helm/kacamata VR. Begitu masuk ke dalam game, dunia fantasi game disana benar benar nyata bahkan bisa menikah, memiliki pekerjaan, membangun guild, membangun properti, dan masih banyak lagi.

Dunia saat ini juga udah arahnya kesana, segala teknologi dan kebebasan di dunia virtual metaverse udah ada lho. Tidak menutup kemungkinan bisa aja suatu hari teknologi metaverse bisa berkembang seperti SAO.

Yeren | 3 Nov 2022
Halaman: Film Metaverse Yang Wajib Ditonton

Wah, selamat. Pemerintah Indonesia akhirnya meluncurkan metaverse. Ini pertanda kalau pemerintah mengikuti perkembangan jaman dan tidak mengesampingkan kebutuhan dan tren investasi saat ini.

Saya masih bertanya-tanya, dari pembuatan metaverse ini, apakah pemerintah punya ekspektasi untuk memperoleh pendapatan atau dibentuk metaverse ini cuma mengikuti tren aja? Kalau ada kemungkinan untuk meningkatkan pendapatan negara, bagaimana caranya ya?

Terus, kalau kita join bikin akun di sini, apa aja keuntungan yang didapat oleh penggunanya? Lalu, kecepatan internet di Indonesia kan terbukti e-ow ya. Apa dengan kecepatan internet yang terbatas ini, dapat mempengaruhi kepuasan pengguna ketika mengakses Jagat Nusantara?

Edi Salatiga | 3 Nov 2022
Halaman: Jokowi Resmikan Jagat Nusantara Sebagai Proyek Metaverse Ikn

Menurutku mengapa memakai game atau kegiatan olahraga atau apapun itu memiliki earn yang berupa koin kripto adalah salah satu cara pengembang baik P2E maupun M2E untuk memperkenalkan dunia metaverse secara sederhana yang kemudian mungkin akan berlanjut ke user agar benar-benar masuk ke dunia metaverse. Istilahnya agar tidak terjadi culture shock ketika metaverse benar-benar jadi kehidupan manusia.

Btw koin kripto yang ada valuenya tentu akan menarik manusia agar mau bermain atau menggunakan game/kegiatan metaverse pengembang. Untuk prospek kedepannya mungkin ada beberapa yang bangun ada beberapa yang jatuh dan ada beberapa pesaing baru yang bermunculan. Tapi yang pasti klau ada kesempatan lebih baik aku mulai mengumpulkan koinnya karena siapa tau akan seperti bitcoin yang memiliki value tinggi.

Sarah | 10 Nov 2022
Halaman: Movetoearn Cara Sehat Mendapatkan Kripto

Menurut saya sih play to earn bakalan berhenti sejenak apalagi dengam reward yang berkaitan dengan cryptocurrency soalnya memang lagi krisis crypto winter dimana harga kripto bakalan anjlok banget.

Tetapi kalau krisis ini lewat, kemungkinan akan bermunculan game play to earn dan bisa saja akan booming kembali. Seperti yang @Indra katakan, tentang game metaverse dengan reward kripto. Apalagi dengan alat VR dan teknologi AR, dengan reward kripto yang bisa digunakan sebagai pembayaran di dunia nyata. Kurasa akan banyak manusia yang menghabiskan waktu di dunia online.

Jorginho | 17 Nov 2022
Halaman: Trend Kripto Yang Terancam Meredup Di

Akan ada dunia dimana manusia hanya perlu didalam rumah dan berinteraksi langsung dengan bantuan metaverse. Pasti bakal akan ada dan berhasil proyek proyek ini tetapi memang sebaiknya wait and see dulu. Namanya proyek baru pasti terkadang up and down, kadang gagal dan berhasil.

Tapi bakal menarik sih, kalau ada uang lebih boleh coba invest sedikit aja dulu. Siapa tau nilainya akan berkembang pesat dan bisa take profit. Rasanya juga metaverse bakalan jadi sosial media di masa depan karena banyak perusahaan antusias dengan hal ini.

Tjhandra Wang | 20 Nov 2022
Halaman: Perbandingan Metaverse Microsoft Vs Facebook Meta

Menurut saya sebenarnya Facebook udah mulai kearah web 3.0. Dan bila terealisasikan, meta akan menjadi metaverse yang akan menggantikan Facebook. Nama dari facebook sendiri sudah diubah menjadi META.

Dan web 2.0 yang sekarang yang biasa kita pakai akan memiliki perbedaan signifikan dengan web 3.0.

Grafis akan lebih ke 3D, mungkin menggunakan alat VR. Transaksi akan menggunakan kripto yang mungkin belum dirasakan.

Sejauh ini yang bisa kita rasakan dari peralihan web 2.0 ke web 3.0, bukan hanya facebook tetapi situs lain adalah mudahnya akses ke web mereka melalui via aplikasi dan mesin pencarian dengan algoritma yang menyesuaikan kebiasaan kita. Dua hal ini belum dirasakan saat 10 tahun yang lalu. Instagram, tiktok, facebook, dan twitter semua udah kembangin algoritma pencarian yang sesuai dengan yang biasa dicari.

Untuk saat ini menurut saya Meta sudah melakukan peralihan dari web 2.0 ke web 3.0. Memang isu web 3.0 ini udah lama digaungkan dan saya juga pernah mendengarnya di materi kuliah saya dulu saat 2016 dan menurut artikel ini saja udah ada wacana sejak tahun 2010.

Bagi saya saat ini Facebook masih web 2.0 tetapi peralihan menuju web 3.0. Dan seperti yang agan bilang, bila kripto dan metaverse nya sudah rampung, maka bisa dikatakan sudah masuk ke tahap awal web 3.0

Stephen H | 22 Nov 2022
Halaman: Mengenal Web Desentralisasi Internet Berbasis Blockchain
Komentar[2]
Susan | 8 Apr 2022

oooo ternyata metaverse itu jenisnya banyak toh. Makin kompleks aja ya tatanan hidup manusia di masa depan. Mau ikut invest2 ke pembangunannya tapi masih ragu, jadi sekarang wait n see dulu aja deh.

Tjhandra Wang | 20 Nov 2022

Akan ada dunia dimana manusia hanya perlu didalam rumah dan berinteraksi langsung dengan bantuan metaverse. Pasti bakal akan ada dan berhasil proyek proyek ini tetapi memang sebaiknya wait and see dulu. Namanya proyek baru pasti terkadang up and down, kadang gagal dan berhasil.

Tapi bakal menarik sih, kalau ada uang lebih boleh coba invest sedikit aja dulu. Siapa tau nilainya akan berkembang pesat dan bisa take profit. Rasanya juga metaverse bakalan jadi sosial media di masa depan karena banyak perusahaan antusias dengan hal ini.