Mayoritas kripto yang berada di top 10 kapitalisasi melemah karena sentimen penghindaran risiko. Namun, USDC jadi satu-satunya yang berhasil menghindari zona merah.
Berbagai ketidakpastian yang mendera pasar kripto dan ekonomi global membuat aset kripto diterpa aksi jual. Hal ini terlihat pada sebagian besar top 10 mata uang kripto berdasarkan kapitalisasi pasar. Menariknya, USDC (USD Coin) justru terhindar dari fenomena penurunan masal di pasar kripto.
Sebagai catatan, Bitcoin telah terdepresiasi hingga lebih dari 4 persen pada awal pekan ini. Harga kripto terbesar itu kemudian hanya berkonsolidasi di kisaran $16,000-$16,500, belum mampu pulih hingga akhir pekan ini (25/November).
Kripto terpopuler kedua, Ethereum, juga mencetak pergerakan serupa. Setelah merosot 3.14 persen di awal pekan, harga terjebak dalam fase konsolidasi dan kini bergerak di area $1181.30 per koin. Hal yang sama tampak pula pada Tether (USDT), Binance Coin (BNB), Binance USD (BUSD), Ripple (XRP), Dogecoin (DOGE), Cardano (ADA), hingga Polygon (MATIC).
Namun berbeda dari kawan-kawannya, USD Coin (USDC) justru menguat dari $0.9996 ke atas $1 per koin pada hari Senin lalu. Walaupun harga kemudian terkoreksi dan bergerak terbatas sampai hari Jumat, pasar menilai jika stablecoin ini menunjukkan performa yang lebih stabil dibandingkan kripto papan atas lainnya.
Baca juga: USDT Vs USDC, Apa Perbedaannya?
Jika ditinjau dari faktor yang menyebabkan penurunan kripto saat ini, USDC bisa dikatakan lebih tahan dalam menghadapi dampak lonjakan kasus COVID-19 di China. Pasalnya, sentimen risiko pasar turun drastis pada awal pekan karena kekhawatiran terhadap risiko lockdown di China. Selain itu, skandal FTX yang sempat memicu aksi jual pada pekan sebelumnya juga masih diliputi ketidakpastian.
Beberapa pakar kripto mencoba memulihkan optimisme pasar dengan memborong Bitcoin dan melontarkan pernyataan positif mengenai prospek harga BTC ke depan. Salah satu contohnya adalah Cathie Wood dari Ark Investment. Ia menyatakan jika Bitcoin akan terus naik dan bahkan bisa menembus $1 juta pada 2030. Sementara itu, CEO Binance Changpeng Zao baru-baru ini telah menggelontorkan dana hingga $1 miliar untuk membantu pemulihan industri kripto.