Ingin investasi Bitcoin tapi mikir dua kali karena harganya mahal? No worries! Kini ada 10 koin alternatif Bitcoin yang bisa Anda coba, bahkan dengan harga yang lebih terjangkau.
Mata uang cryptocurrency merupakan mata uang digital yang digunakan untuk melakukan transaksi keuangan secara online. Transaksi yang dilakukan menggunakan mata uang ini bersifat peer-to-peer alias tidak membutuhkan pihak ketiga. Proses transaksi yang dilakukan akan direkam oleh kriptografi secara otomatis, sehingga data transaksi akan tersimpan aman dan terkontrol.
Mata uang ini memiliki nilai yang cukup besar lebih dari mata uang konvensional pada umumnya. Ini menjadikan cryptocurrency sebagai salah satu instrumen investasi yang sangat potensial. Popularitasnya semakin tampak berkat salah satu jenis mata uang digital bernama Bitcoin yang memiliki nilai paling fantastis di dunia. Jika dikonversi, harga 1 Bitcoin bisa mencapai 600 juta lebih, sehingga tak heran apabila banyak orang yang memilih Bitcoin sebagai investasi mereka.
Meskipun Bitcoin menawarkan keuntungan yang luar biasa besarnya, koin kripto satu ini sebenarnya sangat berisiko. Bitcoin cenderung fluktuatif dan memiliki risiko kerugian sangat tinggi saat harganya turun. Selain itu, harganya yang mahal membuat calon investor tidak berani mengambil risiko yang bisa saja terjadi sewaktu-waktu.
Namun jangan khawatir, sebab masih ada juga lho beberapa koin kripto alternatif yang bisa Anda coba untuk investasi. Apa sajakah itu?
DI
|
Daftar Isi |
10 Mata Uang Kripto Alternatif Pengganti Bitcoin
1. Ethereum (ETH)
Ethereum pertama kali dibuat oleh 8 orang, dimana salah satunya merupakan seorang selebriti ternama di bidang mata uang kripto dan usianya masih 19 tahun, Vitalik Buterin. Mereka kemudian meluncurkan Ethereum pada tahun 2015 dan dipercaya sebagai mata uang kripto yang mempunyai potensi keuntungan besar.
Harga 1 Ethereum per bulan Mei di situs CoinMarketCap kini mencapai USD 4,052 atau setara dengan 57.5 juta rupiah. Dari sini, bisa kita simpulkan bahwa Ethereum merupakan pesaing berat Bitcoin.
Nilai tukar Ethereum sempat mengalami penurunan pada tahun 2018 silam. Namun pada 2020, Ethereum bangkit kembali dan terus berkembang pesat hingga mencapai posisi kedua di CoinMarketCap setelah Bitcoin. Pertumbuhan harga Ethereum ini didasarkan pada peningkatan jaringan blockchain Ether 2.0 yang lebih baik dari jaringan ciptaan Bitcoin. Itulah salah satu alasan koin ini cepat berjaya.
Selain itu, Ethereum memiliki tingkat likuiditas tinggi. Hal ini dikarenakan perdagangan mata uang Ethereum yang begitu banyak, sehingga transaksi pembayaran dan pencairan dananya pun menjadi lebih mudah dibanding mata uang kripto lainnya. Aplikasi dan ekosistem yang lebih terdesentralisasi dengan mengandalkan jaringan Ethereum sanggup memecah data informasi ke beberapa server untuk meminimalisir terjadinya kebocoran, menjadikan token ETH lebih kuat.
Daya saingnya yang begitu kuat mampu menarik para investor untuk berinvestasi menggunakan mata uang Ethereum ini, serta menjadikan Ethereum sebagai andalan setelah Bitcoin. Bahkan Ethereum diprediksi akan menjadi mata uang masa depan selanjutnya sebagai alternatif Bitcoin yang bisa memberikan keuntungan lebih.
Baca juga: Bitcoin Vs Ethereum, Mana Yang Lebih Menguntungkan?
2. Ripple (XRP)
Ripple atau lebih dikenal sebagai XRP merupakan salah satu mata uang kripto yang berbeda dari Bitcoin ataupun Ethereum. Dirilis di tahun 2012, Ripple merupakan mata uang yang dirancang sebagai sistem pembayaran harian dan digunakan secara tertutup hanya untuk melakukan transaksi internal di Ripple Network.
Ripple Network adalah jaringan layanan pembayaran seperti bank dan bisnis layanan keuangan yang dikembangkan oleh Ripple. Inilah yang kemudian menjadi pembeda antara Ripple dengan mata uang kripto lainnya, karena Ripple tidak menggunakan jaringan blockchain seperti Bitcoin dan Ethereum, tetapi menggunakan jaringannya sendiri.
Ripple tidak terdesentralisasi karena seutuhnya dikontrol oleh perusahaan Ripple Labs. Namun di tahun 2013, pihak Ripple mulai membuka mata uang Ripple secara umum agar digunakan sebagai alat transaksi pembayaran dan investasi secara luas.
Keunggulan mata uang Ripple ini ada pada transaksi pembayaran, di mana transaksi internasional hanya membutuhkan waktu beberapa detik. Jaringan Ripple-nya pun mampu menampung hingga 1,500 transaksi setiap detik.
Sistem transaksinya sendiri secara real-time, sehingga proses transaksi lebih transparan dan aman serta lebih murah. Meskipun demikian, Ripple cenderung tidak direkomendasikan untuk investasi jangka panjang walaupun memiliki market cap sebesar USD55.79 miliar. Itu dikarenakan market cap yang besar atau likuiditas yang baik tidak bisa dijadikan acuan tepat untuk Ripple.
Namun demikian, investor Ripple optimis bahwa teknologi blockchain yang diciptakannya bisa menjadi standar baru bagi lembaga keuangan yang ingin mentransfer dana secara internasional di masa depan. Apalagi, nilai mata uang Ripple saat ini sudah menyentuh angka USD1.59 per koin, setara dengan 22.5 ribu rupiah.
3. Litecoin (LTC)
Koin alternatif berikutnya adalah Litecoin. Litecoin diciptakan oleh seorang mantan karyawan Google, Charlie Lee, sekitar tahun 2011. Litecoin merupakan hasil modifikasi dari kode Bitcoin oleh Charlie Lee untuk membentuk mata uang yang lebih baik dari Bitcoin.
Modifikasi ini mengubah transaksi menjadi lebih cepat sekitar dua menit daripada Bitcoin yang memerlukan waktu sekitar 10 menit. Harga per koinnya pun termasuk lebih murah. Bisa dibilang, mata uang ini sering disebut sebagai perak, sedangkan Bitcoin disebut sebagai emas dalam dunia kripto. Tak heran apabila banyak investor yang kini lebih tertarik menggunakannya.
Litecoin kerap dianggap sebagai mata uang kripto terbaik dengan tingkat likuiditas tinggi serta pangsa pasar yang besar. Selain itu, koin ini merupakan mata uang kripto pertama yang menggunakan proses scrypt dan enkripsi sehingga transaksi yang dilakukan aman untuk digunakan sehari-hari.
Sampai sekarang, peredarannya pun terbilang besar, yakni 84 juta koin. Sementara itu, Bitcoin hanya bisa diciptakan sebanyak 21 juta koin saja. Itu menandakan kesempatan Anda untuk memiliki Litecoin yang lebih besar daripada pesaingnya.
Untuk harganya sendiri, satu koin bisa mencapai USD400 atau setara 5.68 juta rupiah dan terus meningkat. Apakah Anda juga tergiur untuk memilikinya? Kenaikan harganya memang tidak seekstrem Bitcoin, akan tetapi fluktuasi harganya tentu sangat bergantung pada Bitcoin. Meskipun begitu, koin ini masih cocok untuk Anda coba investasikan kok.
Baca juga: Koin Kripto Dengan Performa Kenaikan Terbaik Hari Ini
4. Cardano (ADA)
Cardano diciptakan oleh seorang pegiat matematika sekaligus seorang entrepreneur bernama Charles Hoskinson. Hoskinson sendiri sudah memiliki pengalaman di dunia cryptocurrency ketika bekerja sama dengan beberapa orang untuk menciptakan Ethereum.
Sebelum menjadi pencetus mata uang Cardano, Hoskinson merupakan salah satu co-founder dan CEO Ethereum. Akan tetapi, Hoskinson memilih untuk keluar dari proyek Ethereum tersebut, bahkan sebelum Ethereum resmi dikeluarkan.
Tak lama, ia pun membangun dan mengembangkan perusahaannya sendiri, yaitu perusahaan pengembangan blockchain Input Output Hong Kong (IOHK) dan menjadi pemimpinnya. Perusahaan tersebut mampu menjalankan aplikasi keuangan, kontrak cerdas, serta aplikasi terdesentralisasi.
Kemudian di tahun 2015, Hoskinson resmi merilis Cardano sebagai mata uang kripto generasi ketiga. Disebut sebagai generasi ketiga karena mata uang Cardano diciptakan untuk mengatasi masalah-masalah yang dihadapi oleh dua generasi sebelumnya, yaitu Bitcoin dan Ethereum.
Selain itu, Cardano juga dikenal sebagai cryptocurrency Proof of Stake (PoS). PoS merupakan salah satu dari dua mekanisme regulasi transaksi mata uang kripto. Mekanisme ini merupakan pengembangan dari Proof of Work. Dengan mekanisme PoS, sistemnya menjadi lebih cepat, murah, dan efisien dalam melakukan penambangan Cardano berdasarkan jumlah koin yang dimiliki. Boleh dikatakan, Cardano adalah penyempurna Bitcoin dan Ethereum.
Cardano menjadi blockchain pertama yang bersifat peer reviewed, di mana protokol blockchain ini direview oleh organisasi Cardano yang terdiri dari akademisi dan ilmuwan aktif. Sistem blockchain yang dimilikinya lebih fleksibel dengan adanya fitur untuk memudahkan pengguna memberikan saran perubahan protokol. Jika mayoritas pengguna menginginkan perubahan protokol, maka perubahan dapat dilakukan.
Meskipun memiliki kelebihan yang handal, perkembangannya terbilang cukup lambat. Akan tetapi, hal ini tidak menjadi penghalang bagi Cardano untuk bisa dilirik oleh para investor. Nyatanya, Cardano bisa melejit dari peringkat sepuluh menjadi peringkat lima di CoinMarketCap dengan harga per koinnya sekitar USD 1.79 atau setara 25 ribu rupiah. Keputusan Hoskinson untuk membuat koin alternatif Bitcoin ini memang tidak salah.
5. New Economy Movement (NEM)
NEM merupakan sebuah gerakan yang bertujuan untuk menciptakan perekonomian baru berdasarkan prinsip keadilan, desentralisasi, serta kebebasan dalam dunia finansial. Diluncurkan di tahun 2015, NEM dirancang untuk menawarkan metode yang lebih efisien dalam mengelola data transaksi secara aman.
Berkat Smart Asset System yang menjadi keunggulannya, NEM dapat digunakan hampir di semua aplikasi. Sistem ini menawarkan fitur aplikasi blockchain yang disesuaikan dengan smart contract mereka secara lebih spesifik. Fitur tersebut antara lain voting, crowdfunding, kepemilikan saham, penyimpanan data, program poin reward royalty, pembayaran mobile, serta layanan escrow.
Saat mata uang kripto lain menggunakan mekanisme PoS atau PoW, NEM justru menggunakan Proof of Importance (PoI). PoI adalah salah satu inovasi utama NEM di industri blockchain. Mekanisme ini merupakan sebuah algoritma yang menggunakan teori jaringan untuk menetapkan peringkat kepentingan masing-masing akun dalam jaringan. Semakin tinggi jumlah koin pemilik, semakin tinggi nilai PoI akun.
Transaksi NEM membutuhkan waktu sekitar 26 detik untuk konfirmasi, sedangkan biaya transaksinya dikenakan 0.01% saja. Sebagai perbandingan, Bitcoin membutuhkan waktu sekitar 1 jam lebih dengan biaya transaksi sekitar $25. Tentu saja para investor yang ingin melakukan transaksi lebih cepat akan cenderung beralih ke NEM. Selain lebih cepat dan efisien, koin ini juga lebih murah.
NEM ini termasuk mata uang kripto yang unik, dimana untuk mendapatkannya tidak dengan cara mining, tetapi dengan memanen atau harvest. Tenaga yang dibutuhkan untuk memanen koin NEM sekitar 100 kali lebih sedikit dibanding Bitcoin atau mata uang kripto lainnya, sehingga jauh lebih hemat.
Namun, untuk memanen mata uang NEM dibutuhkan minimal 10,000 koin. Berdasarkan data CoinMarketCap, harga satu koin NEM berkisar USD 0.37 atau setara dengan kurang lebih 5 ribu rupiah. Harga yang murah serta sistemnya yang unik dan cepat, menjadikan mata uang NEM layak untuk dijadikan alternatif Bitcoin yang potensial dan menjanjikan.
6. TRON (TRX)
Apakah Anda tahu pemilik Alibaba? Ya, itu pasti Jack Ma. Eits, tunggu dulu, ini bukan berarti TRON juga dicetuskan oleh Jack Ma, ya... TRON ini merupakan mata uang yang diciptakan oleh salah satu mantan karyawan Jack Ma, yaitu Justin Sun.
Sun merupakan pemuda jenius yang sebenarnya dididik oleh Jack Ma untuk menjadi seorang pengusaha di Universitas Jack Ma. Tidak disangka, di Maret 2017, Sun meluncurkan mata uang kripto TRON. Sebagai koin kripto yang open source, sudah pasti TRON ini aman untuk digunakan.
Mata uang yang disimbolkan dengan TRX ini berkembang sangat pesat. Sebenarnya, TRON merupakan platform untuk berbagi konten hiburan yang terdesentralisasi, serta menggunakan teknologi blockchain dan peer-to-peer (P2P). Dengan aplikasi ini, Anda bisa membuat dan berbagi konten apa saja. Kelebihannya, jika Anda adalah pembuat konten di TRON, Anda akan mendapatkan kompensasi dari konten yang Anda buat.
Saat ini, mata uang digital ini dianggap sebagai salah satu cryptocurrency terbaik di dunia, yang mana harga per koinnya sudah mencapai USD0.054 atau setara dengan Rp777. Memang, jika kita lihat angkanya masih kecil. Namun Anda tidak boleh berburuk sangka, siapa tahu di masa depan nilainya bisa tinggi seperti Bitcoin.
Baca juga: 10 Jenis Mata Uang Kripto Paling Populer Selain Bitcoin
Fakta menariknya, Alibaba dan TRON menjalin kerja sama untuk melakukan proyek yang saat ini masih dalam pengerjaan. Tidak bisa dipungkiri lagi, TRON telah berkembang dengan sangat baik, terutama setelah mengumumkan kerja samanya dengan Baofeng atau Netflix versi Tiongkok yang sudah memiliki lebih dari 200 juta pengguna.
7. Stellar Lumens (XLM/USD)
Koin alternatif Bitcoin berikutnya adalah Stellar Lumens atau yang disimbolkan dengan XLM. Koin ini merupakan cabang atau saudara dari koin Ripple yang dibuat setelah salah satu pendirinya, Jed McCaleb, memiliki perbedaan pendapat dengan dewan Ripple lainnya. Stellar ditujukan untuk membantu memfasilitasi pembayaran individu, sedangkan Ripple untuk memberikan solusi bagi perbankan.
Kenapa Stellar cocok dipertimbangkan sebagai koin alternatif Bitcoin untuk investasi? Itu karena Stellar memiliki beberapa kelebihan yang menguntungkan Anda, di antaranya: transaksi Stellar sangatlah cepat, yakni sekitar 2 sampai 5 detik saja; biaya transaksinya kecil, sekitar satu sen; dan bisa ditukar dengan mata uang fiat secara cepat.
Jika ditilik, mata uang kripto ini memang masih murah; hanya berkisar USD0.660377. Namun, jangan memandang koin ini sebelah mata. Sebab, kripto ini bisa menguntungkan di masa mendatang seiring adanya berita-berita tentang cryptocurrency terkini.
Ada beberapa perusahaan besar, seperti Online Stripe dan pendiri Mobius Network, David Gabaud, yang memberikan dukungannya pada kripto ini. Mereka meyakini Stellar lebih mudah dan menguntungkan daripada Bitcoin.
David sendiri mengatakan, Initial Coin Offering (ICO) terjual banyak melalui jaringan Stellar, padahal saat itu banyak ICO yang memilih Ethereum. Namun, ia sendiri cenderung memilih Stellar karena Ethereum ini dinilai lebih banyak tantangannya. Apakah Anda tertarik menggunakan Stellar sebagai investasi koin alternatif Bitcoin Anda?
8. IOTA (MIOTA)
Bagi Anda yang sudah lama berkecimpung di dunia cryptocurrency, IOTA bukanlah koin baru. Apalagi, mata uang ini menjadi perbincangan hangat di tahun 2017. Koin IOTA sendiri dibuat di tahun 2015 untuk Internet of Things (IoT). IoT adalah sebuah konsep perangkat yang dirancang untuk memudahkan komunikasi atau transfer data menggunakan sensor dan internet.
Mata uang IOTA terbilang cukup unik jika dibandingkan dengan Bitcoin. Pasalnya, IOTA menggunakan inovasi protokol baru yang disebut "Tangle", biaya transaksinya nol rupiah, serta skalabilitas transaksi lebih cepat bahkan akan makin cepat seiring perkembangannya. Beberapa kelebihan ini menjadikan IOTA makin dilirik oleh para investor.
Saat ini harga IOTA memang cenderung masih murah, yaitu sekitar Rp27,757.28. Meskipun demikian, IOTA memiliki tren yang cenderung positif. Jika Anda memang tertarik untuk mencari koin alternatif Bitcoin, IOTA ini bisa dipertimbangkan.
9. DASH
DASH adalah mata uang kripto yang dianggap sebagai pengembangan dari Bitcoin karena dirancang dengan basis teknologi Bitcoin itu sendiri. DASH diciptakan dengan tujuan utama untuk menjadi mata uang user-friendly dan On-Chain-Scalable di dunia. Kelebihan koin jenis ini adalah kecepatan transaksinya serta anonimitasnya.
Sama dengan beberapa koin alternatif Bitcoin lainnya, harga DASH memang masih murah. Menurut CoinMarketCap.com, harga satu koin DASH yaitu sekitar Rp4,208,566. Memang, koin ini belum menjadi alat pembayaran sah di Indonesia, tetapi tidak ada salahnya jika Anda mempertimbangkannya untuk ditambahkan di portofolio.
10. Dogecoin (DOGE)
Koin alternatif Bitcoin berikutnya adalah Dogecoin. Saat artikel ini ditulis, DOGE ini menempati urutan kelima sebagai mata uang kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar. Bahkan, nilai peredarannya tidak main-main; sudah menembus USD50 miliar.
Dogecoin sendiri dibuat pada tahun 2015 oleh Billy Markus dari Portland, Oregon dan Jackson Palmer dari Sydney, Australia. Awal mulanya, koin ini diciptakan sebagai lelucon untuk mengolok-olok Bitcoin; kita bisa lihat logonya yang sekilas cukup mirip dengan Bitcoin. Pun, Dogecoin sekedar digunakan sebagai tip atau penghargaan untuk pembuatan konten. Namun siapa sangka, perkembangan mata uang kripto ini begitu pesat dan menjanjikan.
Beberapa waktu yang lalu, penikmat jagad mata uang kripto digemparkan dengan kenaikan harga DOGE karena cuitan Elon Musk yang menyatakan dukungannya untuk Dogecoin. Awal mula diperdagangkan, harga satu keping Dogecoin hanya sekitar USD0.010360, tetapi kenaikannya sekarang sudah begitu besar. Sampai dengan April 2021 lalu, kenaikannya sudah mencapai 32 persen. Nah, DOGE ini bisa Anda pertimbangkan juga untuk menambah aset investasi.
Itulah 10 koin alternatif Bitcoin yang bisa Anda pilih untuk menambah aset portofolio. Selain emas, properti, saham, dan trading forex, tidak ada salahnya Anda mencoba peruntungan dengan investasi mata uang kripto. Namun demikian, Anda diwajibkan untuk tahu betul seluk-beluk cryptocurrency sebelum terjun ke investasinya. Selamat mencoba!