Dollar mengalami koreksi pada hari perdagangan hari kemarin menyusul penurunan Durable Goods AS yang di luar dugaan. Departemen Perdagangan AS melaporkan anjloknya angka Durable Goods AS bulan Desember menjadi -3.4% , jauh di bawah ekspetasi ekonom 0.6%, dan lebih buruk dari data bulan sebelumnya -0.9%.
Dollar mengalami koreksi pada hari perdagangan hari kemarin menyusul penurunan Durable Goods AS yang di luar dugaan. Departemen Perdagangan AS melaporkan anjloknya angka Durable Goods AS bulan Desember menjadi -3.4% , jauh di bawah ekspetasi ekonom 0.6%, dan lebih buruk dari data bulan sebelumnya -0.9%. Sedangkan data Core Durable Goods dirilis -0.8%, lebih rendah dari prediksi para ekonom 0.6%.
Koreksi indeks dollar AS masih dapat diselamatkan oleh data Consumer Confidence yang dirilis naik menjadi 102.9 dari prediksi ekonom 95.3. Dan data New home Sales yang mengalami kenaikan menjadi 481k dari prediksi para ekonom yang hanya 452k. Data ini merupakan data penjual rumah baru tertinggi dalam 8 tahun terakhir.
Anjloknya data Durable Goods tersebut menurunkan spekulasi pasar mengenai kenaikan suku bunga akan dilakukan The Fed. Pasar berasumsi bahwa The fed kemungkinan akan mempertahankan suku bunga rendah lebih lama dari yang diperkirakan dan akan mempertimbangkan dengan sangat hati-hati mengenai rencana kenaikan suku bunga di tengah perlambatan pertumbuhan ekonomi global. The Fed dijadwalkan akan merilis hasil sidangnya pada Kamis dini hari mendatang, Pk. 02.00 WIB.
Analisa Teknikal
USD/JPY H4
Koreksi yang dialami indeks dollar AS menguatkan dollar-yen (USD/JPY) dalam jangka pendek. Penguatan indeks dollar AS sempat mendekati level psikologis 117.000, dan saat ini level tersebut merupakan level support untuk hari ini. Hingga nanti menjelang rilis hasil sidang FOMC, USD/JPY diperkirakan akan diperdagangkan pada rentang harga 117.000 (support) hingga 118.860 (resistance). Penembusan rentang harga tersebut menandakan trend baru akan dimulai.