XAU/USD masih wait and see karena trader tunggu NFP AS, 2 hari, #Emas Fundamental | EUR/JPY berada dalam tekanan jual di bawah harga 164.50, kondisi RSI yang oversold dipantau, 2 hari, #Forex Teknikal | GBP/USD bergerak di atas level 1.2550, menguji batas atas channel, 2 hari, #Forex Teknikal | EUR/USD naik mendekati level 1.0750 karena sentimen risiko kembali netral, 2 hari, #Forex Teknikal | Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat pada awal perdagangan Jumat (3/Mei), naik 0.4% ke 7,160, 2 hari, #Saham Indonesia | PT Global Digital Niaga Tbk (BELI) membukukan rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp691.2 miliar per Maret 2023. , 2 hari, #Saham Indonesia | PT Mitrabara Adiperdana Tbk. (MBAP) menganggarkan belanja modal dan investasi senilai $58 juta, 2 hari, #Saham Indonesia | PT Sumber Sinergi Makmur Tbk. (IOTF) atau Fox Logger membidik peluang bisnis dari implementasi pembayaran tol tanpa sentuh berbasis Global Navigation Satellite System yang akan segera diterapkan di Indonesia, 2 hari, #Saham Indonesia

GBP/USD: Outlook Mingguan 17-21 September

Joe Poe 17 Sep 2018
Dibaca Normal 3 Menit
forex > analisa > #gbp
Diliputi optimisme Brexit dan masalah perang dagang AS yang bergejolak, GBP/USD diprediksikan menurun terbatas, sebelum kemudian menguat secara signifikan.

Wacana perang dagang AS-China diramaikan dengan rencana perundingan atas inisiatif Menteri Keuangan AS, Steven Mnuchin. Sementara itu, Inflasi AS meleset agak jauh dari yang diharapkan, tetapi penjualan ritel tetap optimistis terutama dalam jangka waktu pendek. Baik The Fed maupun Presiden BoE Mark Carney relatif positif terhadap Outlook ekonomi AS dan Inggris, berdasarkan data masing-masing negaranya.

Jika masalah Brexit bisa mengarah ke titik temu dan peluang kesepakatannya cukup realistis, maka dalam waktu 6-8 minggu ke depan, Pound dan Euro akan melambung tinggi.

Topik penting yang harus kita perhatikan di minggu ini adalah:

  1. Crude Oil Inventories AS (Rabu, pukul 21:30 WIB). Minggu lalu, AS akan mengumumkan penurunan persediaan minyak sebanyak -4.3 juta barel, berbanding terbalik dengan apa yang diharapkan. Lebih lanjut, ada penyesuaian lanjutan sebesar -5.3 juta barel, makin jauh dari apa ekspektasi -2.2 juta. Oleh sebab itu, angka prediksi untuk persediaan minyak kali ini sulit ditentukan.
  2. UK Retail Sales (Kamis, pukul 15:30 WIB). Angka penjualan ritel Inggris diprediksi sedikit menurun menjadi -0.1%, dari sebelumnya di 0.7%. Hal ini adalah akibat dari isu Brexit yang masih terkatung-katung. Namum demikian, kekhawatiran tersebut barangkali bisa ditopang oleh tingginya angka lowongan pekerjaan, yang serta merta dapat menekan angka pengangguran, dan secara langsung berpengaruh terhadap tingkat daya beli perumahan di Inggris yang naik cukup drastis belakangan ini.
  3. US Existing Home Sales (Kamis, pukul 21:00 WIB). Data penjualan perumahan AS turun tajam sejak empat bulan terakhir. Hal tersebut merupakan fenomena kelabu dan kurang positif sebagai indikator ekonomi. Namun jangan salah, itu semua bisa berbalik dan membaik walau hanya sedikit. Meski angka 5.34 juta pada bulan Juli cukup mengkhawatirkan, tapi proyeksi Existing Home Sales bulan Agustus mengharapkan peningkatan kecil ke 5.39.

Analisa Teknikal GBP/USD

Seperti halnya pada pair lain, minggu ini juga, GBP/USD tidak bisa lepas dari isu fundamental yang harus dimasukkan sebagai pertimbangan analisa, untuk mengupayakan keberhasilan trading kita pada pair ini.

Kita bisa menggunakan chart D1 yang menunjukkan lepasnya GBP/USD dari resistance Bearish Trend Channel (warna OrangeRed), dan mulai mengerucut juga terus menjulang di dalam Bullish Channel (warna Lim)e. Berbeda dengan EUR/USD yang membentuk segitiga raksasa, pair ini tidak menunjukkan pola tertentu, hanya riak-riak kecil sesuai dengan isu yang timbul dan menggerakkannya.

Minggu ini, harga kemungkinan besar akan sedikit mengayun ke bawah hingga minimal ke R1 1.3024, yang kali ini berfungsi sebagai support horizontal. Pergerakan ini bisa terus berlangsung hingga kurang lebih tepat berada di garis support Bullish Channel, lalu memantul kembali ke atas, masuk dan tetap berada di dalam lorong tersebut, hingga minimal ke R3 1.3156 atau lebih. GBP/USD selanjutnya dapat ditutup sedikit di atas R3.