EUR/USD stabil di atas level 1.0700 di tngah pergeseran ke momentum kenaikan, 9 jam lalu, #Forex Teknikal | USD/CAD berada dalam tekanan jual di bawah level 1.3650 karena dolar As yang lebih lemah, 9 jam lalu, #Forex Teknikal | Yen Jepang rally setelah dugaan intervensi, fokus pada inflasi Jerman, 9 jam lalu, #Forex Fundamental | The Fed kemungkinan akan pertahankan suku bunga dan peringatkan risiko penundaan pemangkasan, 9 jam lalu, #Forex Fundamental | GBP/USD berupaya mendekati level 1.2500, 14 jam lalu, #Forex Teknikal | Zona resistance GBP/USD terlihat di level 1.2490, sementara support di sekitar 1.2480 hingga 1.2470, 14 jam lalu, #Forex Teknikal | GBP/USD diproyeksikan bergerak dalam rentang 1.2450 dan 1.2530, 14 jam lalu, #Forex Teknikal | EUR/USD menghadapi pengujian di resistance 1.07, 14 jam lalu, #Forex Teknikal | Kenaikan Euro kemungkinan masih terbatas karena penguatan Dolar AS, 14 jam lalu, #Forex Fundamental | AUD/USD terindikasi bearish dengan resistance di level 0.6665 dan support di 0.5855, 14 jam lalu, #Forex Teknikal | Dolar Australia bisa melemah lebih jauh jika menembus 0.6245, 14 jam lalu, #Forex Teknikal | USD/CAD membentuk pola pembalikan Head and Shoulders yang mengindikasikan tren bearish, 14 jam lalu, #Forex Teknikal | Resistance USD/CAD terlihat di level 1.3735, sementara support di 1.3165, 14 jam lalu, #Forex Teknikal | Waspadai level 1.3545 sebagai konfirmasi penurunan USD/CAD lebih lanjut, 14 jam lalu, #Forex Teknikal | Tren bullish USD/JPY bergerak dalam pola Ascending Channel, 14 jam lalu, #Forex Teknikal | Area support USD/JPY terlihat di 152.35, sedangkan resistance di 164.85, 14 jam lalu, #Forex Teknikal | Dolar kemungkinan koreksi ke level support sebelum menguat lebih lanjut terhadap Yen, 14 jam lalu, #Forex Teknikal | Penurunan di bawah level 148.75 akan mengkonfirmasi reversal bearish pada USD/JPY, 14 jam lalu, #Forex Teknikal | NZD/USD terindikasi bearish dengan resistance di 0.6005 dan support di 0.5445, 14 jam lalu, #Forex Teknikal | Level 0.5805 akan menjadi konfirmasi bearish NZD/USD lebih lanjut jika terpenetrasi, 14 jam lalu, #Forex Teknikal | USD/CHF membentuk pola pembalikan Head and Shoulders, namun analis memperkirakan tren sideways pada pergerakan berikutnya, 14 jam lalu, #Forex Teknikal | Resistance USD/CHF terlihat di 0.9165, sedangkan support di 0.8495, 14 jam lalu, #Forex Teknikal | USD/CHF berpeluang terkoreksi ke resistance sebelum turun lebih lanjut. Level 0.8965 akan menjadi konfirmator, 14 jam lalu, #Forex Teknikal | Bitcoin gagal keluar dari zona konsolidasi dan cenderung melemah sepanjang pekan lalu, 14 jam lalu, #Kripto Teknikal | BTC/USD kini tertahan di level $62,744, level terendah sejak 19 April lalu, 14 jam lalu, #Kripto Teknikal | Market cap Bitcoin mulai surut di pasar kripto. Analis Crypto Potato mencatat dominasi Bitcoin terhadap Altcoin kini sudah turun ke 50.1% saja, 14 jam lalu, #Kripto Fundamental | Berbeda dari Bitcoin, Ethereum sempat menguat lebih dari 6% dan diperdagangkan di atas $3300, 14 jam lalu, #Kripto Teknikal | Seiring dengan pelemahan Bitcoin dan trend positif pada Altcoin, para pelaku pasar kripto optimis jika saat ini adalah "Altseason" terbaik sejak 2017 silam, 14 jam lalu, #Kripto Fundamental | PT Mandom Indonesia Tbk (TCID) membukukan penjualan Rp405.6 miliar di kuartal I/2024, 15 jam lalu, #Saham Indonesia | Top gainers LQ45 pagi ini adalah: PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) 2.70%, PT Barito Pacific Tbk (BRPT) 2.29%, PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) 1.89%, 15 jam lalu, #Saham Indonesia | IHSG dibuka menguat pada awal perdagangan hari ini, naik 0.26% ke 7,054, 16 jam lalu, #Saham Indonesia | PT Astra Agro Lestari Tbk. (AALI) menyampaikan jadwal pembagian dividennya sebesar Rp165 per saham, dijadwalkan pada pekan ini, 16 jam lalu, #Saham Indonesia

Masa Depan Dolar AS Pasca Terpilihnya Powell Dan Kunjungan Trump Ke Asia

Nadia 9 Nov 2017
Dibaca Normal 5 Menit
forex > analisa > #dolar #dolar-as #powell
Bakal Ketua The Fed untuk 2018 sudah terpilih dan Presiden AS, Donald Trump, sedang dalam kunjungannya ke Asia. Dua event tersebut disorot pasar karena kaitannya dengan Dolar AS.

Ada dua isu besar yang menggerakkan Dolar AS di awal bulan November ini. Pertama adalah dipilihnya Jerome Powell oleh Presiden AS Donald Trump, sebagai calon Ketua The Fed yang akan menggantikan Janet Yellen pada Februari 2018 mendatang. Kedua, kunjungan Trump ke Asia.


The Fed Di Bawah Pimpinan Powell Dan Pengaruhnya Terhadap Dolar AS

Jerome Powell, yang saat ini masih menjabat sebagai salah satu anggota dewan gubernur Federal Reserve AS, dikenal sebagai tokoh yang mendukung kebijakan suku bunga rendah Janet Yellen.

Memang, pasar finansial secara umum memandang Powell sebagai pemicu bearish bagi Dolar AS karena dukungannya pada kenaikan suku bunga secara bertahap daripada kenaikan suku bunga secara agresif. Dolar AS sendiri pun sold off begitu Trump resmi menunjuk Powell sebagai calon Ketua The Fed.

Namun, menurut para analis, dalam jangka panjang, Powell tidak akan memberikan pengaruh yang negatif bagi Dolar AS. Bahkan bisa jadi justru positif. Salah satu analis yang optmistis akan kenaikan Dolar AS di bawah kepemimpinan Powell adalah Richard Benson dari Millennium Global di London.

"Dolar tampaknya akan bergerak naik di bawah kepemimpinan Powell karena lintasan ekonomi di AS juga sedang bergerak naik," kata Benson.

Sejumlah kandidat The Fed selain Powell, yang sempat diunggulkan pasar, memiliki pandangan yang lebih hawkish dalam kebijakan moneter. Dalam beberapa berita, potensi terpilihnya figur hawkish sempat melambungkan Dolar AS karena kenaikan suku bunga secara agresif, dinilai akan lebih menguntungkan Dolar.

Namun, dipilihnya Powell oleh Donald Trump memastikan keberlanjutan kebijakan moneter The Fed. Ini berarti pula bahwa The Fed masih dalam jalur untuk menaikkan suku bunga beberapa kali bersama wacana pengurangan balance sheet.

Kenaikan suku bunga akan menggenjot imbal hasil aset-aset berbasis Dolar, sehingga menambah daya tariknya bagi para investor. Di waktu yang sama, penyusutan balance sheet The Fed, yakni dengan tidak melakukan proses re-investing pada obligasi-obligasi yang sudah jatuh tempo, juga baik bagi Dolar AS karena itu artinya bank sentral tak perlu banyak membeli obligasi.

Para analis mengatakan, inilah titik cerah bagi Dolar AS yang dipengaruhi dari terpilihnya Jerome Powell sebagai Ketua The Fed. Dolar AS telah menurun 7.3 persen terhadap mata uang-mata uang mayor sepanjang tahun 2017 ini. Tetapi, dalam tujuh bulan terakhir, mata uang tersebut mendapat perolehan 1.7 persen berkat data ekonomi AS yang membaik dan perkembangan terbaru rencana reformasi pajak AS yang memperkuat outlook Dolar.

Faktor eksternal juga menjadi pijakan bagi Dolar AS. Bank Sentral Eropa (ECB) masih memperpanjang program pembelian asetnya meskipun memangkas anggaran pembelian obligasi. Akibatnya, Euro mengendur dan Dolar AS terangkat. Lagipula, jika dibandingkan dengan Janet Yellen, Jerome Powell masih sedikit lebih hawkish. Pandangan hawkish dari ketua bank sentral berpengaruh pada penguatan mata uang.

"Faktanya adalah, walaupun Powell sering satu suara dengan Yellen, tapi bukan berarti ia akan se-dovish Yellen," kata Jason Lejonvarn, ahli strategi di Mellon Capital di London, sembari menambahkan bahwa beberapa waktu terakhir Powell sering memberikan komentar bahwa kebijakan moneter akomodatif sudah tak cocok bagi perekonomian AS.


Jangan Lupa, Kebijakan Luar Negeri Donald Trump Juga Pengaruhi Dolar AS

Disadari atau tidak, pasar sudah terlalu fokus pada The Fed dengan figur calon pimpinan barunya. Padahal, menurut ekonom sekaligus pengamat politik dari University of California, Barry Eichengreen, Dolar AS justru akan lebih meresapi kebijakan-kebijakan luar negeri Trump ketimbang pengaruh ketua baru The Fed ataupun isu-isu dalam negeri AS lainnya.

"Orang-orang terlalu fokus pada Ketua The Fed selanjutnya," kata Eichengreen kepada CNBC. "Padahal, siapapun beliau, toh nantinya dia adalah orang dengan pandangan moneter yang mainstream dan Dolar AS tak akan terlalu banyak berubah karenanya. Hal yang lebih menjadi pemikiran saya dan akan lebih berpengaruh pada Dolar adalah geopolitik," kata Eichengreen beberapa hari sebelum Powell terpilih.

Setelah menunjuk Ketua The Fed, Trump bertolak ke Asia untuk melakukan kunjungan ke beberapa negara. Hal inilah yang disoroti oleh Eichengreen dengan ekspektasi, masalah Korea Utara akan menjadi topik utama. Mulai Jumat minggu lalu, rute Trump di Asia adalah Jepang, Korea Selatan, China, Vietnam, dan Filipina.

Kamis (09/Nov) hari ini, Trump tengah berada di China. Dalam pidatonya di Beijing, Trump dengan terus terang mengungkapkan bahwa dalam sektor perdagangan AS-China, ada beberapa hal yang menurutnya kurang adil bagi AS. Meski tak menyalahkan China, Trump berharap ke depan, hubungan dagang China dan AS dapat berjalan lebih seimbang.

Eichengreen mengatakan bahwa untuk menghadapi Korea Utara, AS butuh kerjasama yang baik dengan China. Korea Utara butuh imbal balik untuk membuatnya mencabut uji coba misil dan berhenti melakukan penyerangan ke pasukan militer AS di semenanjung Korea.

Selain itu, kesepakatan antara China dan AS perkara mata uang juga patut dicermati. Trump mempersilakan China untuk memperluas peran Renminbi. Hal ini sedikit banyak akan mempengaruhi dominasi Dolar AS di pasar global.

Dalam buku terbarunya yang berjudul "How Global Currencies Work: Past, Present and Future," Eichengreen fokus pada Trump effect terhadap Dolar AS. Trump tampak ingin mencabut segala kebijakan pemerintahan yang disusun oleh Demokrat di bawah pimpinan Obama lalu. Yang paling mencolok adalah perombakan sistem perpajakan.

Akan tetapi, Eichengreen mengatakan bahwa banyak hal yang dibutuhkan Trump agar mampu menciptakan perubahan. "Pasar fokus pada Trump dan dolar," katanya, sembari menambahkan bahwa ketidaksempurnaan dalam penyusunan reformasi pajak dari pemerintah yang didominasi Partai Republik akan menjadi bencana bagi Partai Republik secara lebih luas.

Eichengreen yakin bahwa akan ada "pemulihan Dolar AS" sehubungan dengan kesepakatan pajak dan stimulus fiskal ekonomi AS. Namun, Eichengreen memperingatkan bahwa dalam jangka panjang, hal itu bisa saja menjelma menjadi fenomena gunung es.

Terkait Lainnya
EUR/USD stabil di atas level 1.0700 di tngah pergeseran ke momentum kenaikan, 9 jam lalu, #Forex Teknikal

USD/CAD berada dalam tekanan jual di bawah level 1.3650 karena dolar As yang lebih lemah, 9 jam lalu, #Forex Teknikal

Yen Jepang rally setelah dugaan intervensi, fokus pada inflasi Jerman, 9 jam lalu, #Forex Fundamental

The Fed kemungkinan akan pertahankan suku bunga dan peringatkan risiko penundaan pemangkasan, 9 jam lalu, #Forex Fundamental

GBP/USD berupaya mendekati level 1.2500, 14 jam lalu, #Forex Teknikal

Zona resistance GBP/USD terlihat di level 1.2490, sementara support di sekitar 1.2480 hingga 1.2470, 14 jam lalu, #Forex Teknikal

GBP/USD diproyeksikan bergerak dalam rentang 1.2450 dan 1.2530, 14 jam lalu, #Forex Teknikal

EUR/USD menghadapi pengujian di resistance 1.07, 14 jam lalu, #Forex Teknikal

Kenaikan Euro kemungkinan masih terbatas karena penguatan Dolar AS, 14 jam lalu, #Forex Fundamental

AUD/USD terindikasi bearish dengan resistance di level 0.6665 dan support di 0.5855, 14 jam lalu, #Forex Teknikal

Dolar Australia bisa melemah lebih jauh jika menembus 0.6245, 14 jam lalu, #Forex Teknikal

USD/CAD membentuk pola pembalikan Head and Shoulders yang mengindikasikan tren bearish, 14 jam lalu, #Forex Teknikal

Resistance USD/CAD terlihat di level 1.3735, sementara support di 1.3165, 14 jam lalu, #Forex Teknikal

Waspadai level 1.3545 sebagai konfirmasi penurunan USD/CAD lebih lanjut, 14 jam lalu, #Forex Teknikal

Tren bullish USD/JPY bergerak dalam pola Ascending Channel, 14 jam lalu, #Forex Teknikal

Area support USD/JPY terlihat di 152.35, sedangkan resistance di 164.85, 14 jam lalu, #Forex Teknikal

Dolar kemungkinan koreksi ke level support sebelum menguat lebih lanjut terhadap Yen, 14 jam lalu, #Forex Teknikal

Penurunan di bawah level 148.75 akan mengkonfirmasi reversal bearish pada USD/JPY, 14 jam lalu, #Forex Teknikal

NZD/USD terindikasi bearish dengan resistance di 0.6005 dan support di 0.5445, 14 jam lalu, #Forex Teknikal

Level 0.5805 akan menjadi konfirmasi bearish NZD/USD lebih lanjut jika terpenetrasi, 14 jam lalu, #Forex Teknikal

USD/CHF membentuk pola pembalikan Head and Shoulders, namun analis memperkirakan tren sideways pada pergerakan berikutnya, 14 jam lalu, #Forex Teknikal

Resistance USD/CHF terlihat di 0.9165, sedangkan support di 0.8495, 14 jam lalu, #Forex Teknikal

USD/CHF berpeluang terkoreksi ke resistance sebelum turun lebih lanjut. Level 0.8965 akan menjadi konfirmator, 14 jam lalu, #Forex Teknikal

Bitcoin gagal keluar dari zona konsolidasi dan cenderung melemah sepanjang pekan lalu, 14 jam lalu, #Kripto Teknikal

BTC/USD kini tertahan di level $62,744, level terendah sejak 19 April lalu, 14 jam lalu, #Kripto Teknikal

Market cap Bitcoin mulai surut di pasar kripto. Analis Crypto Potato mencatat dominasi Bitcoin terhadap Altcoin kini sudah turun ke 50.1% saja, 14 jam lalu, #Kripto Fundamental

Berbeda dari Bitcoin, Ethereum sempat menguat lebih dari 6% dan diperdagangkan di atas $3300, 14 jam lalu, #Kripto Teknikal

Seiring dengan pelemahan Bitcoin dan trend positif pada Altcoin, para pelaku pasar kripto optimis jika saat ini adalah "Altseason" terbaik sejak 2017 silam, 14 jam lalu, #Kripto Fundamental

PT Mandom Indonesia Tbk (TCID) membukukan penjualan Rp405.6 miliar di kuartal I/2024, 15 jam lalu, #Saham Indonesia

Top gainers LQ45 pagi ini adalah: PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) 2.70%, PT Barito Pacific Tbk (BRPT) 2.29%, PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) 1.89%, 15 jam lalu, #Saham Indonesia

IHSG dibuka menguat pada awal perdagangan hari ini, naik 0.26% ke 7,054, 16 jam lalu, #Saham Indonesia

PT Astra Agro Lestari Tbk. (AALI) menyampaikan jadwal pembagian dividennya sebesar Rp165 per saham, dijadwalkan pada pekan ini, 16 jam lalu, #Saham Indonesia