Setelah rilis serangkaian data ekonomi China, pergerakan mata uang Australia, sebagai mitra dagangnya, mengalami sedikit rebound hingga level 0.81820, setelah sebelumnya sempat menguji level 61.8%. Namun, rebound tersebut masih terbatas pada level 0.82120, level resistance intraday, sebelum rebound beranjak semakin tinggi.
Prospek perekonomian dunia masih terlihat suram sehingga memicu bank-bank sentral dunia untuk mengambil tindakan untuk menyelamatkan perekonomian negaranya. IMF menurunkan pertumbuhan ekonomi dunia menjadi 3% pada tahun 2015, turun dari proyeksi di bulan Juni sebelumnya 3.4%. Hal ini dilakukan IMF di tengah perbaikan ekonomi Amerika Serikat (AS) dan penurunan harga minyak dunia yang tidak dapat diimbangi oleh data-data ekonomi Eropa, Jepang ataupun China. Data indeks PMI untuk sektor manufaktur di AS, Eropa, dan China akan menjadi sorotan pasar untuk melihat perbedaan kondisi ekonomi di nega-negara tersebut.
Di sesi Asia tadi pagi, banyak data ekonomi China yang dirilis, antara lain : data GDP q/y sebesar 7.3%, tidak mengalami perubahan dari data sebelumnya. Fixed Asset Invesment ytd/y dirilis sesuai prediksi para ekonom yaitu sebesar 15.7%. dan data Industrial Production y/y dirilis 7.9%, lebih tinggi dari prediksi para ekonom 7.4%. Sebuah jajak pendapat Reuters menunjukkan tingkat pertumbuhan ekonomi China kemungkinan akan mendingin lebih lanjut di tahun ini, tertahan oleh pinjaman yang melambat, kemerosotan perumahan dan permintaan global yang melemah.
Setelah rilis serangkaian data ekonomi China, pergerakan mata uang Australia, sebagai mitra dagangnya, mengalami sedikit rebound hingga level 0.81820, setelah sebelumnya sempat menguji level 61.8%. Namun, rebound tersebut masih terbatas pada level 0.82120, level resistance intraday, sebelum rebound beranjak semakin tinggi. Sebaliknya, penembusan di bawah Fibo 61.8% akan mendorong Aussie untuk melemah kembali higga level 0.81100 – 0.80600.
klik gambar untuk memperbesar