Yen Jepang turun setelah tidak ada perubahan dari BoJ, fokusnya bergeser ke inflasi PCE As, 2 hari, #Forex Fundamental   |   USD/CAD melemah mendekati 1.3650 karena harga minyak mentah yang lebih tinggi, PCE AS dipantau, 2 hari, #Forex Teknikal   |   Inflasi PCE inti As akan tunjukkan tekanan harga kuat karena pasar tunda prediksi penurunan suku bunga the Fed, 2 hari, #Forex Fundamental   |   EUR/USD siperdagangkan dengan bias negatif, di atas level 1.0700 karena para pedagang menunggu indeks harga PCE AS, 2 hari, #Forex Teknikal   |   PT Trisula Textile Industries Tbk (BELL) akan membagikan dividen senilai Rp2.5 miliar dari laba tahun buku 2023, 2 hari, #Saham Indonesia   |   PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) mengalami penurunan kinerja keuangan pada kuartal I/2024, pendapatannya berkurang 10.49% secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, 2 hari, #Saham Indonesia   |   Top losers LQ45 terdiri dari: PT Mitra Pack Tbk (PTMP) -4.20%, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) -2.90%, PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) -2.60%, 2 hari, #Saham Indonesia   |   Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah di awal perdagangan hari ini, turun 0.49% ke 7,120, 2 hari, #Saham Indonesia

Dolar Australia Menguji Fibo 61.8%

Bisnis Berjangka 20 Jan 2015
Dibaca Normal 2 Menit
forex > analisa >   #dolar   #dolar-australia
Setelah rilis serangkaian data ekonomi China, pergerakan mata uang Australia, sebagai mitra dagangnya, mengalami sedikit rebound hingga level 0.81820, setelah sebelumnya sempat menguji level 61.8%. Namun, rebound tersebut masih terbatas pada level 0.82120, level resistance intraday, sebelum rebound beranjak semakin tinggi.

Prospek perekonomian dunia masih terlihat suram sehingga memicu bank-bank sentral dunia untuk mengambil tindakan untuk menyelamatkan perekonomian negaranya. IMF menurunkan pertumbuhan ekonomi dunia menjadi 3% pada tahun 2015, turun dari proyeksi di bulan Juni sebelumnya 3.4%. Hal ini dilakukan IMF di tengah perbaikan ekonomi Amerika Serikat (AS) dan penurunan harga minyak dunia yang tidak dapat diimbangi oleh data-data ekonomi Eropa, Jepang ataupun China. Data indeks PMI untuk sektor manufaktur di AS, Eropa, dan China akan menjadi sorotan pasar untuk melihat perbedaan kondisi ekonomi di nega-negara tersebut.

Di sesi Asia tadi pagi, banyak data ekonomi China yang dirilis, antara lain : data GDP q/y sebesar 7.3%, tidak mengalami perubahan dari data sebelumnya. Fixed Asset Invesment ytd/y dirilis sesuai prediksi para ekonom yaitu sebesar 15.7%. dan data Industrial Production y/y dirilis 7.9%, lebih tinggi dari prediksi para ekonom 7.4%. Sebuah jajak pendapat Reuters menunjukkan tingkat pertumbuhan ekonomi China kemungkinan akan mendingin lebih lanjut di tahun ini, tertahan oleh pinjaman yang melambat, kemerosotan perumahan dan permintaan global yang melemah.

Setelah rilis serangkaian data ekonomi China, pergerakan mata uang Australia, sebagai mitra dagangnya, mengalami sedikit rebound hingga level 0.81820, setelah sebelumnya sempat menguji level 61.8%. Namun, rebound tersebut masih terbatas pada level 0.82120, level resistance intraday, sebelum rebound beranjak semakin tinggi. Sebaliknya, penembusan di bawah Fibo 61.8% akan mendorong Aussie untuk melemah kembali higga level 0.81100 – 0.80600.

aud_usd_20_janklik gambar untuk memperbesar

Terkait Lainnya
 

Kirim Komentar Baru