Dalam pidato Gubenur Federal Reserve, Janet Yellen, dini hari tadi mengenai hasil pertemuan sidang regular Federal Reserve mengandung 3 hal penting yang menjadi trigger penggerak kekecewaan pasar dan juga ambruknya dollar menjauhi level psikologis 100.00.
Dalam pidato Gubenur Federal Reserve, Janet Yellen, dini hari tadi mengenai hasil pertemuan sidang regular Federal Reserve mengandung 3 hal penting yang menjadi trigger penggerak kekecewaan pasar dan juga ambruknya dollar menjauhi level psikologis 100.00.
Pertama, The Federal Reserve (The Fed) membuka pintu untuk kenaikan suku bungasecara bertahap, The Fed mungkin akan menunggu setidaknya dua pertemuan sebelum menaikkan suku. Pertemuan FOMC berikutnya dijadwalkan untuk April dan Juni. Janet yellen menegaskan bahawa The Fed menghilangkan kata “Bersabar” namun bukan berarti menjadi “Tidak Sabar”, mengisyaratkan kenaikan suku bunga tidak dalam waktu dekat ini. Suku bunga hingga akhir tahun 2015 diperkirakan akan sebesar 0,625%, jauh lebih rendah dari proyeksi yang dirilis bulan Desember lalu sebesar 1,125%.
Kedua, pertumbuhan ekonomi akan melambat akibat menguatnya dollar AS yang dapat menyebabkan potensi untuk pertumbuhan karena ekspor Amerika menjadi lebih mahal. The Fed memangkas pertumbuhan ekonomi AS tahun 2015 ini menjadi 2,3% - 2,7%, lebih rendah dari proyeksi sebelumnya 2,5% -3,0%. Sementara untuk tahun 2016 diperkirakan 2,3% - 2,7%, dan lebih rendah lagi di tahun 2017 sebesar 2,0% - 2,4%.
Ketiga, pengangguran memiliki ruang untuk menuju ke level yang lebih rendah lagi dan laju inflasi akan tetap jinak. The Fed memperkirakan, tingkat pengangguran akan mencapai 5.0% - 5.2% di tahun 2015, dengan kondisi pasar tenaga kerja terus menunjukkan peningkatan namun terbebani oleh pertumbuhan gaji masih lemah. Laju inflasi diperkirakan akan tumbuh sebesar 0.6% - 0.8% di tahun 2015. Angka inflasi pada bulan januari dilaporkan hanya tumbuh sebesar 0.2% dan angka inflasi yang menunjukkan di bawah dari target The Fed 2% sudah berjalan selama 33 bulan berturut-turut. Namun Yellen menegaskan akan menaikkan suku bunga jika pasar tenaga kerja terus membaik dan angka inflasi dapat bergerak rebound mendekati target The Fed.
Dollar AS melanjutkan tekanannya terhadap sejumlah rivalnya pasca pidato dari Janet Yellen mengiyaratkan The Fed masih mempertimbangkan kenaikan suku bunga dengan perkembangan data-data ekonomi AS. Di sisi lain, kekecewaan pasar tersebut membawa keuntungan terhadap sejumlah mata uang rival dollar AS.
DOLAR AS
Pelemahan indeks dollar AS sempat menyentuh level 96.63, mencoba mnguji level Fibonacci Retracement 61.8 % wave sebelumnya. Untuk hari, indeks dollar AS diperkirakan akan mencoba rebound untuk menguji level resistance 98.60 terlebih dahulu. Penembusan di atas level 98.60 diperlukaan untuk indeks dollar AS kembali mendekati level psikologis 100.00.
Perhatikan rilis data Unemployment Claims AS nanti malam Pk. 19.30 WIB, yang diprediksi naik menjadi 295k, lebih buruk dari periode sebelumnya 289k. Data Current Account diprediksi mengalami pelebaran defisit manjadi 103B dari sebelumnya defisi 100B. Terakhir Pk. 21.00 WIB, data Philly Fed Manufacturing Index ang diprediksi mengalami kenaikan 7.2 dari sebelumnya 5.2.
EUR/USD
Pelemahan indeks dollar AS pasca FOMC Minutes sempat menerbangkan mata uang tunggal Zona Eropa (EUR/USD) hingga level 1.10400, menguji level Fibonacci Retracement 61.8% wave sebelumnya. Gagalnya konfirmasi penembusan level Fibonacci Retracement 61.5%, membawa EUR/USD koreksi terlebih dahulu menuju level 1.08450 hingga 1.06830. Waspada jika terjadi penembusan di bawah level 1.06830, EUR/USD kembali memasuki zona yang diarsir abu-abu, berpotensi untuk melemahkan EUR/USD kembali hingga menguji swing low terdekatnya di level 1.04610.
AUD/USD
Pergerakan AUD/USD untuk saat ini terlihat mendekati support 0.77220, level Fibonacci Retracement 50%. Penembusan di bawah level 0.77220 akan melemahkan AUD/USD ke level 0.76875 hingga 0.76490. Waspada indikator RSI yang sudah mendekati area oversold, memberikan potensi rebound AUD/USD.
USD/JPY
Penguatan US/JPY akibat melamahnya indeks dollar AS setalah komentar yang mengecewakan dari The Fed, sesuai dengan prediksi sebelumnya. Penguatan USD/JPY terbatas di level 119.370. Untuk jangka pendek, dibutuhkan konfirmasi penembusan di atas level 120.650 untuk USD/JPY kembali ke jalur bullish trend sebelumnya menuju level 122.000. Support kunci pekan ini diperkirakan di level 118.200, merupakan level yang harus diwaspadai jika USD/JPY menegaskan untuk tetap melanjutkan rally kenaikan yang sudah terjadi sebelumnya.