Seperti Stochastic pada umumnya, indikator Stack Stochastic dapat mendeteksi titik jenuh. Namun, indikator Stack Stochastic ini cukup spesial karena bisa memfilter sinyal palsu meskipun harga sudah berada di titik jenuh. Identifikasi titik jenuhnya juga lebih kentara dengan visual garis-garis warna putih yang tampak elegan.Beginilah penampakan indikator Stack Stochastic pada chart GBP/USD time frame H1:Rekomendasi penggunaan:
Gunakan Stack Stochastic hanya saat harga sudah mencapai titik jenuh market (garis indikator melewati batas 20 atau 80). Hal ini bisa dilihat saat market sedang mengalami pembalikan.
Saat market sedang trend, fokuskan harga pada trend dan mulai OP.
Jika sinyal belum sampai di titik jenuh, jangan coba-coba untuk OP. Pasalnya, sinyal palsu ada di sekitar indikator bagian tengah. Maka dari itu, tunggu sampai harga benar-benar di daerah jenuh, baru lakukan OP.
Indikator BarClock merupakan tool indikator yang tampilannya sangat kecil dan tampak biasa saja. Namun, indikator ini bisa membantu trader lebih disiplin untuk open posisi. Pasalnya, indikator BarClock dapat memberikan informasi kapan pembukaan candle baru dimulai. Dengan demikian, trader tidak perlu berharap-harap cemas menunggu penutupan sekaligus pembukaan candle untuk open posisi.Perhatikan gambar penggunaan indikator BarClock pada chart GBP/USD time frame M30 berikut ini.Indikator BarClock akan tampil di pojok bawah chart begitu dipasang di MetaTrader. Informasi yang diberikan pun sebatas waktu pembukaan sampai penutupan candle. Indikator ini tidak memberikan sinyal apapun selain itu.Rekomendasi penggunaan:Pada dasarnya, indikator BarClock dapat digunakan dalam kondisi apapun. Namun, yang paling bisa dijadikan acuan adalah ketika ada news dengan impact yang kuat, seperti Payroll misalnya. Hal ini akan sangat bergantung pada waktu candle tersebut. Tanpa disadari, news akan memanfaatkan waktu sebagai cara menggerakkan market dengan cepat. Selain itu, Anda juga bisa melakukan aksi pembalikan dengan memanfaatkan sinyal lain. Biasanya, setelah penutupan candle terjadi, harga akan bergerak sebaliknya. Inilah yang ditunggu-tunggu oleh kebanyakan trader. Untuk pengaturan time frame, tidak ada batasan tertentu. Namun, jika ingin mengetahui cepat atau lambatnya penggunaan candle, disarankan untuk mengutamakan time frame yang tidak terlalu besar, juga tidak terlalu kecil. Seperti pada gambar di atas, indikator diaplikasikan pada time frame M30 yang menjadikannya terlihat makin ideal.
Indikator Price Action bisa diterapkan di time frame apa saja. Indikator ini menghadirkan sinyal batang di setiap kemunculan pola-pola candle penting seperti Pin bar, Inside bar, dan Engulfing.Indikasinya:
Hijau terang: Pin bar up
Merah: Pin bar down
Hijau tua: Engulfing up
Merah muda: Engulfing down
Biru: Inside bar up
Oranye: Inside bar down
Bisa dilihat bahwa sinyal batang yang muncul memiliki panjang yang berbeda-beda. Dalam hal ini, panjang batang menandakan kekuatan Price Action. Semakin panjang batang yang muncul, semakin kuat sinyal pola candle-nya. Agar tidak mudah terjebak noise, Anda bisa menggunakan indikator ini di time frame besar (H4 ke atas).Selain itu, perhatikan pula posisi pola candle terhadap level-level kunci seperti Support Resistance. Pola candle pembalikan yang memantul dari Support atau Resistance tentu bisa memberikan sinyal yang lebih valid daripada pola-pola pada umumnya.
Indikator RSI SIG adalah salah satu variasi dari RSI. Keunggulan indikator ini adalah dapat menentukan support dan resistance serta mampu mendeteksi trend dengan divergence. Selain itu, indikator RSI SIG juga bisa memberikan arah informasi trend menggunakan trendline secara otomatis. Inilah keistimewaan yang hanya dimiliki oleh indikator RSI SIG. Perhatikan chart EUR/USD berikut ini.Indikator RSI SIG bersifat leading, sama seperti RSI pada umumnya. Tampak pada chart di atas, garis RSI-nya berwarna hijau cerah dengan titik support berwarna merah dan titik resistance berwarna biru.Cara menggunakan indikator ini cukup mudah. Anda tinggal memastikan titik support indikator sudah muncul saat terjadi trend naik maupun turun. Gunakan titik support tersebut sebagai patokan.Untuk mendeteksi trend, Anda akan disuguhkan dengan garis trendline yang mengindikasikan trend bullish atau bearish. Hal ini akan sangat membantu Anda untuk melihat apakah trend masih berlanjut atau tidak saat terjadi pelemahan. Garis trendline akan bergerak dan memprediksi arah market sesuai kondisi saat ini. Meskipun demikian, indikator RSI SIG juga dapat digunakan untuk kondisi market yang sedang sideways dengan melihat keadaan titik support dan resistance pada indikatornya.Pada chart di atas, time frame yang digunakan adalah H1. Anda bebas mengaturnya menjadi time frame kecil, sekitar M5, atau time frame sedang seperti H1. Jika ingin melihat trend besar, maka atur menjadi Daily. Dengan kata lain, tidak ada batasan tertentu terkait penggunaan time frame saat memanfaatkan indikator RSI SIG.
Sekilas, pergerakan indikator Ifast MA tampak seperti indikator RSI. Namun, indikator ini terbuat dari dasar Moving Average (MA). Keunggulan dari indikator Ifast MA adalah bisa mendeteksi trend lebih akurat dengan mengikuti arah trend saat ini. Sayangnya, indikator Ifast MA bisa jadi kurang valid ketika dihadapkan dengan kondisi sideways.Perhatikan gambar chart berikut ini.Indikator Ifast MA tergolong leading karena terbentuk dari oscillator dan benar-benar menunjukkan signal harga lebih awal. Semua indikator diberi warna merah secara default dan terdiri dari 2 EMA dan 2 SMA. Seperti yang terlihat pada gambar di atas, total ada 4 indikator sekaligus dalam satu chart.Rekomendasi penggunaan:
Gunakan indikator Ifast MA saat harga mengalami trend.
Pengaturan time frame bebas sesuai preferensi trader.
Indikator bisa digunakan untuk mendeteksi overbought dan oversold karena sudah didesain untuk oscillator, seperti RSI.
Scalper dapat memanfaatkan indikator ini untuk mempertajam strategi.
Jika semua signal berada di bawah, sedangkan trend masih naik, open buy bisa dilakukan. Sebaliknya, jika semua signal berada di atas, sedangkan trend masih turun, segera lakukan open sell.
Indikator Simple Trade Range (STR) adalah tool indikator yang dapat memberikan berbagai jenis informasi. Mulai dari informasi Stop Loss, Take Profit, hingga range rata-rata harian. Dengan bantuan indikator ini, Anda akan lebih mudah menentukan level Stop Loss dan Take Profit untuk posisi Anda saat ini.Perhatikan penggunaan indikator Simple Trade Range pada chart EUR/USD berikut ini.Cara kerja Indikator STR didasarkan pada kisaran harga yang dihasilkan selama periode waktu tertentu. Biasanya, indikator ini menggunakan data dari beberapa periode untuk memberikan gambaran yang lebih lengkap tentang pergerakan harga. Range harga dapat dihitung dengan berbagai cara, seperti dengan mengukur perbedaan antara harga tertinggi dan terendah dalam periode tersebut atau menggunakan rumus matematika tertentu.Dengan menggunakan indikator STR, Anda dapat melihat range harga yang relatif stabil atau volatile selama periode waktu tertentu. Range harga ini dapat digunakan untuk menentukan level Support dan Resistance. Misalnya, ketika harga mendekati level Resistance, ini dapat menjadi sinyal untuk open sell, sementara ketika harga mendekati level Support, ini dapat menjadi sinyal untuk open buy.