Oh baiklah. Berarti neraca perdagangan itu ekspor - impor. Kalau ekspor lebih besar dari impor, itu berarti surplus.
>> Ya seperti itu
Sebaliknya kalau impornya yang lebih besar, itu berarti keadaannya defisit. Nah kalau defisit itu rupanya mempengaruhi nilai mata uang negara. Kalau yang ketergantungan impor barang-barang dari negara lain, maka mata uang negara yang bersangkutan akan melemah.
Begitu ya kira-kira?
>> Ya, seperti itu
Enak sih ini penjelasannya, singkat dan padat dan dengan bahasa yang tidak neko-neko.
Jadi sebenarnya kalau mau neraca perdagangan kita itu nggak defisit banget, kita harus mengusahakan produk yang ada dengan tangan kita sendiri. Misalnya kita tidak perlu mengimpor beras, gula, sampai mobil pun juga harusnya nggak usah diimpor, ya kan?
>> Ya, salah satu caranya dapat juga seperti itu.
Tapi di sisi lain aku agak berpikir; apa yang membuat nilai mata uang rupiah melemah terhadap dollar Amerika Serikat ya?
>> Ada beberapa faktor yang dapat membuat nilai mata uang rupiah melemah terhadap dollar Amerika Serikat.
- Tidak dapat dipungkiri kalau Dollar Amerika Serikat adalah salah satu mata uang yang kuat di dunia. Pelaku pasar perdagangan global pun lebih merasa aman jika menempatkan dananya dalam bentuk dollar. Ini mengakibatkan mereka tidak mau menginvestasikan dana tersebut ke Indonesia atau negara berkembang lainnya. Akibatnya rupiah pun dapat melemah.
- Kalau kebijakan moneter Amerika Serikat dalam menaikkan suku bunga, maka pelaku pasar perdagangan global akan berbondong-bondong memasukkan modal ke Amerika Serikat sehingga modal dari asal negara pelaku bisnis tersebut keluar dari negaranya, misalnya Indonesia. Dengan berkurangnya modal dalam negeri, maka dalam jangka panjang, ini akan mengakibatkan berkurangnya kepercayaan terhadap rupiah, sehingga melemahkan nilai rupiah.
- Penguatan dollar itu sendiri. Ini ditinjau dari perbandingan antara mata uang dollar Amerika Serikat dan yang lainnya. Kalau dollar indeks nya menguat, berarti mata uang negara lain, termasuk rupiah tentu akan melemah.
- Jika terjadi inflasi yang tinggi. Kalau peristiwa di mana situasi inflasi sebuah negara tinggi, maka akan merusak ekosistem perdagangan dan ekonomi di suatu negara. Akan ada terjadi tekanan terhadap sektor keuangan tersebut. Otomatis orang-orang akan memilih aset safe haven.
- Perkiraan atau ancaman resesi global, ini menyebabkan orang beramai-ramai mengalihkan produk ekonominya dalam bentuk dollar Amerika Serikat dan produk mata uang yang lebih kuat atau menahan aset dan modalnya agar tidak boncos jika terjadi resesi global.
Produk apa yang kita ketergantungan terhadap barang-barang dari Amerika Serikat?
>> Beberapa contohnya, produk elektronik seperti produk-produk ternama Apple yang lebih banyak digunakan konsumen untuk barang produk kesukaan pribadi masyarakatnya.
Ada juga komoditas impor dari Amerika Serikat berupa propam dan butan cair. Ada pula impor biji dan buah yang mengandung minyak dan berkulit lunak. Dari sisi makanan, ada impor susu, mentega dan keju.