Pertanyaan itu menjadi topik utama saat ini, kearah mana euro akan bergerak, mungkinkah intervensi dilakukan ECB mengingat sentimen pelemahan terus terjadi, ataukah pasar kembali mengambil alih pergerakan dengan meningkatkan resiko membeli euro?? Siapa yang tahu....
Hari yang cukup tenang kemarin dipasar, setelah menyentuh titik terendah dalam 2 tahun di awal sesi asia, euro kembali menguat tipis terhadap usd selanjutnya, padahal imbal hsil obligasi spanyol dan itali kembali menunjukkan kenaikan, namun, pasar sepertinya memilih menunggu reaksi global akan pertemuan para Mentri Keuangan eropa plus ditambah rilis ECB semalam oleh Draghi, sebenaranya, pasar menunggu hasil pertemuan mentri keuangan tersebut, yang, walaupun pengaruhnya hanya kecil, tapi mempunyai kepentingan yang cukup besar dalam pergerakan uang mengalir di eropa, peretemuan tersebut antara lain akan membahas tindakan lanjutan dari KTT sebelumnya (pemimpin mengambil keputusan - mentri menjalankan) mengenai detail-detail khususnya mengenai program bailout bank-bank spanyol.
Ada yang bebrbahaya dipergerakan eur kemarin menurut saya, selama beberapa bulan belakangan ini, eurusd (khususnya) selalu bereaksi tajam dengan berita hasil imbal obligasi, entah buruk atau baik, nah, reaksi kemarin bisa dikatakan tidak ada, volatilitas tetap datar-datar saja, padahal hasil obligasi 10 tahun spanyol kembali meningkat tajam hingga kurang dari 2bp saja dari 7% (6.98%) dan itali naik 12bp mencapai rekor tertinggi di 6,18%, hanya jerman yang tetap stabil (jerman gitu lho...). Seharusnya, pemangkasan suku bunga ECB kemarin bisa mendorong penurunan bunga hasil obligasi, dan memang, penurunan sempat terjadi pada saat hasil KTT keluar, namun lihat saat ini, kembali menguat, yang artinya, langkah ECB kemarin ternyata tidak membawa banyak bantuan untuk negara-negara yang membutuhkan LOL...
Menurut saya, saat ini fokus akan tercurah di pertemuan mentri keuangan tersebut, keadaan berbahaya spanyol saat ini menjadi pusat perhatian, dan menurut saya itulah sebabnya eurusd tidak melemah lebih lanjut dengan berita hasil obligasi kemarin, karena masih menunggu hasil pertemuan tersebut, isu-isu terkait pertemuan tersebut antara lain adalah memberikan tahun ekstra kepada spanyol untuk memenuhi target defisit mereka (itupun jika mereka melakukan penghematan lebih lanjut), nah, minggu lalu PM spanyol Rajoy sudah mengisyaratkan putaran ketiga program penghematan yang meliputi pemotongan pengeluaran pemerintah serta peningkatan pajak, yah secara politis memang pasti akan menimbulkan protes keras dari rakyat seperti yang dialami oleh yunani, namun sekali lagi, hal ini amat diperlukan, dan mungkin...mungkin rakyatpun pada akhirnya akan menyadari (sama juga dengan yunani, buktinya yang memenangi pemilu adalah pro bailout dan penghematan).
Hari ini bisa saja terjadi gejolak dipasar, dengan akan berakhirnya pertemuan mentri keuangan eropa yang akan menandatangi nota kesepahaman yang akan diikuti oleh perjanjian mengenai pinjaman pada tanggal 20 juli, pasar akan mencermati kembali hasil obligasi spanyol dan itali, jika saja (jika) hasil obligasi tetap meningkat hingga saat itu, maka rumor mengenai KTT darurat mungkin saja terlaksana, karena sangat riskan bila men-cuekkan hal tersebut (dampaknya pasti besar dipasar keuangan).
Toleransi ECB terhadap EURO??
Dengan segala upaya ECB untuk memulihkan kondisi euro saat ini yang sudah dilakukannya ternyata kurang menunjukka hasil seperti yang diinginkan, sehingga pertanyaan utama adalah, Seberapa besar toleransi ECB terhadap hal ini? Akankah mereka membiarkan penurunan mata uang euro terus berlanjut? Mungkinkah Intervensi segera dilakukan?
Bank Sentral biasanya tidak suka jika mata uangnye menjadi terlalu rendah, karena hal tersebut sedikit membuktikan kinerja ekonomi yang rendah dan daya beli masyarakat yang rendah sehingga dapat mendorong harga atau inflasi yang lebih tinggi, namun, dalam lingkungan pemikiran global (karena sudah diperdagangkan secara global), mata uang yang melemah bisa menjadi salah satu strategi jitu untuk merangsang pertumbuhan ekonomi, karena dapat membuat masyarakat menyadari kelemahan mereka sehingga membuat semakin giat, contoh saja negara kita, ketika dollar menguat luar biasa pada era keruntuhan orde baru, harga barang meningkat tajam, namun, respon pemerintah juga patut diacungi jempol, dengan tidak mau tunduk sepenuhnya terhadap IMF tapi mendorong masyarakat untuk lebih meningkatkan kemampuan, hasilnya, produk dalam negri kita mulai membaik, ekonomi mulai meningkat, hutang IMF lunas, harga tukar uang kembali normal (untuk ukuran saat ini), intinya: Hal ini tidak selalu berdampak negatif untuk jangka waktu panjang (Ini hanya contoh singkat).
Melalui perdebatan-perdebatan di tv, saya menyadari sesuatu hal yang luar biasa menurut saya, ya, luar biasa, karena saya menyadari garis besarnya namun tidak menyadari alasannya LOL.. Fakta bahwa euro jatuh saat ini adalah BAIK.... ya, Baik. Salah satu indikasinya adalah penyataan Draghi mengenai tingkat inflasi euro, ia mengatakan target inflasi mereka bisa saja jatuh dibawah 2% sebelum akhir tahun, nah, ini mengindikasikan bahwa pelemahan euro saat ini bukanlah masalah serius bagi mereka (jauh lebih serius mengurus masalah hutang atau pinjaman), apa alasan dibalik hal itu? dengan melemahnya ekonomi dan permintaan domestik akibat penghematan (sudah pasti) tentu mata uang akan jatuh, namun, hal itu justru akan mendorong industri eksport dan pariwisata yang bisa cukup signifikan, ambil contoh: Ini waktu yang tepat untuk orang autralia berlibur ke eropa (LOL), fakta bahwa euraud sekarang ada dititik terendah dalam sejarah membuat orang australia menjadi semakin murah untuk berpariwisata ke eropa, begitu pula orang-orang lain yang mempunyai cadangan tabungan dollar, ini saatnya ke eropa (andaikan saya masuk kategori tersebut..ngimpi.com). Begitupula dengan barang, barang eropa akan ikut jatuh pula harganya. yaH, secara garis besar, baik juga pelemahan euro saat ini untuk membantu ECB merangsang ekonomi mereka.
Sekarang kita melihat secara sejarah, sepuluh tahun terakhir ini eurusd rata-rata dikisaran 1.2850, dan masih diperdagangkan diatas nilai rata-rata total yaitu 1.21, dan jika dilihat dari harga pembukaan maka nilai euro masih diatas usd, ini pula alasan mengapa tekanan tidak terlalu dirasakan oleh ECB, namun, pasar tidak mengharapkan kelemahan terus-terusan hingga dibawah 1.164 (terendah 2005), jika Ya, maka sudah saatnya ECB memikirkan strategi baru.
Kemungkinan intervensi ECB juga menurut saya kecil sekali, itu menurut saya jika meninjau sejarah intervensi ECB beberapa tahun kebelakang ini (dari yang saya baca dan ketahui, mohon dikoreksi apabila salah), ECB baru melakukan 3 kali intervensi setelah peluncuran euro, dan yang 2 terjadi dalam 12 tahun ini yaitu, pada oktober tahun 2000 dimana euro mencapai rekor terendah dikisaran 0.8226, saat itu intervensi ECB adalah untuk membuktikan komitmen mereka terhadap proyek euro, dan dengan dibantu dukungan bank sentral lainnya usaha mereka membuahkan hasil (amati chart). Intervensi juga dilakukan pada maret 2011 setelah gempa dan tsunami jepang, nah hal terakhir ini unik menurut saya karena, mereka membeli euro dan menjual yen dengan alasan yang sama sekali berbeda dengan tahun 2000, tahun 2000 mereka melakukan intervensi berdasarkan Kebanggan dan Harga Diri sedangkan pada 2011 mereka melakukannya berdasarkan empati untuk membantu jepang, sebenarnya terlalu berlebihan bila dikatakan empati menurut saya, bila jepang jatuh maka dunia ikut menanggungnya (mungkin ini alasan utama LOL), Dengan prioritas ECB saat ini mengenai pertumbuhan ekonomi mereka maka analisis kontroversial yang mengatakan bahwa ECB justru akan menjaga agar euro tetap melemah menjadi semakin masuk akal, bahkan bila euro jatuh dibawah 1.2, setidaknya sampai kondisi ekonomi menunjukkan perbaikan. Mungkinkah itu??