AUD/JPY masih berada di baawah level 104.00 setelah hasil beragam pada data Tiongkok, 1 hari, #Forex Teknikal | USD/CHF naik menuju level 0.9100 di tengah lebih rendahnya produksi industri Swiss, 1 hari, #Forex Teknikal | Pound Sterling mempertahankan kekuatan di dekat level 1.2700 meskipun dolar AS stabil, 1 hari, #Forex Teknikal | EUR/USDtetap bullish setelah koreksi hari Kamis, 1 hari, #Forex Teknikal | PT Total Bangun Persada Tbk (TOTL) bakal membagikan dividen kepada pemegang sahamnya senilai Rp136.4 miliar, 1 hari, #Saham Indonesia | PT Sepeda Bersama Indonesia Tbk (BIKE) akan membagikan dividen tunai sebesar Rp12.9 miliar dari laba bersih di tahun buku 2023. , 1 hari, #Saham Indonesia | Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 0.42% ke level 7,277 pagi ini, 1 hari, #Saham Indonesia | PT Panca Budi Idaman Tbk (PBID) bakal membagikan dividen kepada pemegang sahamnya senilai Rp300 miliar. , 1 hari, #Saham Indonesia

Sterling Terhambat Fibo 61.8%; Aussie Berhasil Rebound Sejenak

Bisnis Berjangka 27 Jan 2015
Dibaca Normal 4 Menit
forex > analisa > #rebound #sterling
Pergerakan mata uang Australia terpantau pada sesi Asia ini mengalami rebound hingga level 0.79330 pasca National Australia Bank (NAB) melaporkan hasil survei kepercayaan bisnis Australia mengalami kenaikan di level 2 dari sebelumnya level 1.

Aussie Berhasil Rebound Sejenak

Pergerakan mata uang Australia terpantau pada sesi Asia ini mengalami rebound hingga level 0.79330 pasca National Australia Bank (NAB) melaporkan hasil survei kepercayaan bisnis Australia mengalami kenaikan di level 2 dari sebelumnya level 1.

Pekan ini, fokus pasar tertuju pada data inflasi Australia yang akan dirilis pada hari Rabu besok pada Pk. 07.30 WIB. Para ekonom memprediksi indeks harga konsumen tahunan untuk kuartal bbulan Desember akan naik hamper 2%, dibandingkan dengan 2,3% dalam 3 bulan sebelumnya, tertutama dipicu oleh harga energi yang lebih rendah, terutama untuk harga bensin. Sedangkan data indeks harga konsumen kuartal ini diprediksi mengalami penurunan 0.3%, lebih rendah dari kuartal sebelumnya 0.5%.

3 dari 4 bank besar Australia mendorong penurunan tungkat suku bunga jangka pendek dan mengarahkan Reserve Bank untuk mendorong tingkat suku bunga resmi menjadi 2.25% dari saat ini 2.5% jika laporan inflasi kuartal ini mengalami pelemahan lebih cepat dari yang diharapkan.

Analisa Teknikal

klik gambar untuk memperbesar

Formasi Bullish divergence yang ditunjukkan oleh indikator Relatif Strengh Index (RSI) berhasil mengangkat Aussie dari keterpurukan hingga level 0.79330. Penembusan di atas 0.79330 akan memberikan tenaga bagi Aussie (AUD/USD) untuk melanjutkan rebound ke level yang lebih tinggi lagi, mencoba meraih level 0.80550 – 0.81270. Waspadai penembusan di bawah level 0.78560, level terendah pekan ini, akan memberikan tekanan bearish untuk Aussie, menguji level 0.77800.

Ekspektasi Penurunan GDP dan Fibo 61.8% Menghambat Apresiasi Pound Sterling

Pergerakan indeks dollar AS terpantau masih mempertahankan penguatannya terhadap Pound Sterling dan bergerak mendekati level tertinggi tahun ini, level 95.530, setelah sempat mengalami koreksi pada perdagangan hari Senin kemarin. Sebaliknya, koreksi pada indeks dollar AS membawa Pound Sterling rebound hingga ke level 1.51100.

Apresiasi pada Pound Sterling dipicu dengan komentar salah satu anggota bank sentral Inggris (BOE), Kristin Forbes, yang melihat kemungkinan di mana akan terjadi penurunan angka inflasi lebih lanjut dalam beberapa kuartal ke depan sebelum nantinya akan meningkat lebih kuat dari yang diperkirakan. Jika angka inflasi dapat beranjak lebih tinggi, BOE akan menaikkan suku bunga lebih cepat dari perkiraan sebelumnya yang mundur menjadi pertengahan tahun mendatang.

Asumsi bahwa kenaikan suku bunga dapat dillakukan BOE lebih cepat dari perkiraan meski secara lambat dan bertahap, memberikan dorongan kepada pound Sterling untuk rebound menjauhi level terendahnya. Mari kita kita lihat data ekonomi yang dapat mempengaruhi pergerakan Pound Sterling hari ini.

Tak luput dari perhatian pasar adalah negara adidaya AS sebagai trigger pergerakan mata uang dunia. Setelah kejutan dari sejumlah bank sentral dunia yang menguncang pasar pada awal tahun ini dan berita-berita fundamental dari kawasan Zona Eropa mendominasi awal tahun ini, perhatian pasar akan beralih ke pertemuan bank sentral AS (The Fed) pada hari Selasa dan Rabu pekan ini. Pasar akan melihat apakah ada tanda-tanda melemahnya indikasi kenaikan suku bunga yang diprediksi akan dilakukan pada pertengahan tahun ini.

Meskipun data ekonomi dalam beberapa minggu terakhir menunjukkan bahwa perekonomian AS dalam kondisi yang kuat dengan indikator penurunan pada tingkat penggangguran, namun ada kecemasan pada pelaku pasar. Kecemasan tersebut disebabkan karena pertumbuhan ekonomi AS yang solid tidak disertai dengan peningkatan pertumbuhan upah masyarakat AS dan penurunan harga minyak dunia yang memberikan tekanan pada laju inflasi AS (penurunan harga konsumen AS ke level terendah 6 tahun).

Analisa Teknikal

klik gambar untuk memperbesar

Level 1.51100 bertepatan dengan level Fibonacci Retracement 61.8% merupakan key resistance hari ini. Dengan signal yang diberikan pada indikator oscillator RSI-7 dan MACD yang mengindikasikan lemahnya kekuatan pasar yang tidak seirama dengan kenaikan harga, para trader intraday dapat memanfaatkan peluang dengan membuka posisi short selling dengan target 1.50500 – 1.50117. Pelemahan pound Sterling saat ini juga didukung oleh ekspetasi rilis data Prem GDP q/q pada sore nanti Pk. 16.30 WIB, yang diprediksi mengalami penurunan menjadi 0.6%, dari sebelumnya 0.7%. Pembatasan resiko wajib dipasang, jika terjadi penembusan di atas level 1.51100, pound Sterling akan menguji level 1.52100 kembali, level tertinggi pada tanggal 22 Januari 2015 lalu.