Yen Jepang turun setelah tidak ada perubahan dari BoJ, fokusnya bergeser ke inflasi PCE As, 2 hari, #Forex Fundamental   |   USD/CAD melemah mendekati 1.3650 karena harga minyak mentah yang lebih tinggi, PCE AS dipantau, 2 hari, #Forex Teknikal   |   Inflasi PCE inti As akan tunjukkan tekanan harga kuat karena pasar tunda prediksi penurunan suku bunga the Fed, 2 hari, #Forex Fundamental   |   EUR/USD siperdagangkan dengan bias negatif, di atas level 1.0700 karena para pedagang menunggu indeks harga PCE AS, 2 hari, #Forex Teknikal   |   PT Trisula Textile Industries Tbk (BELL) akan membagikan dividen senilai Rp2.5 miliar dari laba tahun buku 2023, 2 hari, #Saham Indonesia   |   PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) mengalami penurunan kinerja keuangan pada kuartal I/2024, pendapatannya berkurang 10.49% secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, 2 hari, #Saham Indonesia   |   Top losers LQ45 terdiri dari: PT Mitra Pack Tbk (PTMP) -4.20%, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) -2.90%, PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) -2.60%, 2 hari, #Saham Indonesia   |   Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah di awal perdagangan hari ini, turun 0.49% ke 7,120, 2 hari, #Saham Indonesia

US Dollar Telah Rebound?

M Singgih 20 Jul 2014
Dibaca Normal 3 Menit
forex > analisa >   #rebound
Menanggapi testimoni Yellen minggu lalu tampaknya pasar terbagi dua. Kelompok pertama adalah mereka yang percaya Yellen serius, sementara kelompok lainnya melihat testimoni Yellen sengaja di-design.

Salah satu yang membuat trader frustasi dalam tahun ini adalah merosotnya USD, tetapi ini mungkin akan segera berakhir menyusul pernyataan ketua The Fed Janet Yellen minggu lalu yang mengisyaratkan rebound-nya USD. USD index, indikator kinerja USD versus sejumlah mata uang negara partner dagang utama AS telah menembus level resistance 80.26, level tertinggi dalam sebulan terakhir.

                                           US Dollar Telah

Dalam testimoninya didepan Kongres minggu lalu Yellen mengatakan bahwa jika pasar tenaga kerja terus membaik lebih cepat dari antisipasi The Fed, maka kenaikan suku bunga akan bisa lebih cepat dilakukan. Hal ini menunjukkan bahwa The Fed telah cukup puas dengan peningkatan level jumlah tenaga kerja saat ini, dan jika ini bisa tetap dipertahankan maka bukan tidak mungkin suku bunga akan naik sebelum akhir tahun ini seperti yang diperkirakan sebagian pelaku pasar sebelum testimoni. Salah satu yang menyebabkan USD tetap lemah sepanjang tahun ini adalah pandangan The Fed yang dovish, dan pernyataan testimoni itu menunjukkan pandangan Yellen dan sebagian besar anggota FOMC yang telah bergeser.

Menanggapi testimoni Yellen minggu lalu tampaknya pasar terbagi dua. Kelompok pertama adalah mereka yang percaya Yellen serius dengan pernyataannya setelah memperhatikan data pertambahan tenaga kerja dan kenaikan tingkat inflasi tahunan terakhir, sementara kelompok lainnya melihat testimoni Yellen sengaja di-design untuk mengakomodasi mereka yang tidak puas terhadap kebijakan The Fed.

Tidak bisa dipungkiri bahwa perumbuhan tenaga kerja beberapa bulan terakhir agak spektakuler, kita lihat data Non-Farm Payrolls (NFP) dalam 5 bulan terakhir melebihi angka 200,000 dan tingkat pengangguran yang terus turun hingga mencapai 6.1%, level terendah sejak tahun 2008. Pada saat yang sama tingkat inflasi telah naik, CPI total y/y bulan Mei naik 2.1% sementara CPI inti y/y naik 2.0%, sesuai dengan target The Fed dan yang tertinggi dalam 15 bulan terakhir. Janet Yellen mencoba meyakinkan pasar bahwa The Fed memang selalu memperhatikan data-data fundamental setelah pernyataannya yang terkesan sembrono pada konperensi pers bulan lalu bahwa tingkat inflasi yang tinggi hanyalah ‘noise’.

Yang menarik adalah meski USD menguat akibat pernyataan Yellen, yield bond AS tidak menunjukkan hal yang sama. Yield bond jangka waktu 10 tahun turun ke angka 2.5% dan untuk jangka 2 tahun juga lebih rendah dari level tertinggi sebelumnya 0.48%. Demikian juga pasar saham masih rally, yang mana ini biasanya tidak terjadi jika investor yakin The Fed telah lebih hawkish. USD memang tampak menguat ketika EUR masih tertekan dan nyaris menembus support 1.35 versus USD, serta GBP/USD juga masih belum menembus level 1.7200, namun sebagian pelaku pasar belum begitu yakin mengenai apakah The Fed sudah mulai hawkish.

Terkait Lainnya
 

Kirim Komentar Baru