Buka Akun

Halo kak Rian,

Untuk pembukaan akun di broker MIFX, kak Rian juga bisa kok melalui aplikasi. Tinggal download di App Store ataupun Google Play.

Sansa:

Sansa: Tetapi memang sebaiknya menyiapkan US Dollar klu misalkan berpergian ke luar negeri krna ada beberapa negara yang ga menerima uang rupiah tetapi US Dollar. Contohnya adlah Thailand, yang beberapa money changer disana ga mau menerima Rupiah tetapi mau menerima US Dollar saja. Alasannya adalah Rupiah ga laku disana.

Mengenai kklu tukar rupiah ke peso lebih kecil dripada USD ke Peso emang krna rate Peso terhadap USD mngkn melemah sedangkan Peso terhadap Rupiah menguat. Hal seperti itu terkadang bisa terbalik jga sesuai rate saat itu

Jawbanya karena EUR/USD adalah pasangan mata uang yang paling likuid dan banyak diperdagangkan di pasar forex. Imbasnya ya pengaruh ke spread. Spread akan rendah apabila likuiditas tinggi serta volume trading yang tinggi dengan volatile yang cukup stabil

Sebagaimana kita harus tau kalo likuiditas pasangan mata uang sangat penting bagi trader, karena likuiditas yang tinggi memungkinkan trader untuk membuka dan menutup posisi dengan harga yang lebih baik, serta memungkinkan untuk mengeksekusi transaksi dengan cepat dan mudah. Seperti yang udah dipaparkan di artikel kalo EUR/USD memiliki likuiditas yang tinggi, sehingga broker cenderung memilih pasangan mata uang ini sebagai patokan dalam menetapkan minimal spread yang ditawarkan.

Selain itu, EUR/USD juga menjadi pasangan mata uang yang sering dipilih oleh trader pemula yang baru belajar trading bukan hanya karena volatile stabil tetapi hal itu juga dikarenakan banyaknya analisis dan informasi pasar mengenai pasangan mata uang ini. Moga jawaban saya membantu ya !

Ya, long swap sebesar -9.0 pada minyak dapat dianggap sebagai swap yang cukup besar. Swap adalah biaya yang dikenakan oleh broker atas posisi trading yang ditahan semalam (overnight), dan biasanya dihitung berdasarkan perbedaan suku bunga antara dua mata uang yang terlibat dalam pasangan mata uang. Namun, dalam trading komoditas, swap dihitung berdasarkan perbedaan antara harga beli dan harga jual dari instrumen yang diperdagangkan.

Meskipun komoditas tidak memiliki suku bunga acuan seperti pasangan mata uang, broker masih menetapkan swap untuk mengimbangi risiko yang terkait dengan menahan posisi trading dalam jangka waktu tertentu. Sebagai contoh, ketika trader memegang posisi long (beli) minyak untuk jangka waktu semalam, broker harus membayar bunga pada aset fisiknya. Oleh karena itu, broker menetapkan swap long yang dikenakan pada posisi trading tersebut.

Dalam hal rekomendasi trading style untuk trading minyak, hal ini tergantung pada preferensi dan strategi trading masing-masing trader. Menurut saya sendiri, trading scalping bisa jadi referensi tetapi resiko juga tinggi mengingat harga minyak itu sangat sensitif sehingga swing trading mngkn bsa jadi pilihan tepat mengingat harga minyak sangat volatile sehingga bisa menghasilkan potensi profit yang lebih besar

Leandro: Bener, broker itu sebenernya penyedia layanan jasa, guys. Mereka ngasi platform trading sama infrastruktur buat kita bisa jual-beli di pasar finansial. Nah, untungnya broker biasanya dateng dari beberapa sumber, salah satunya lewat komisi sama spread.

Komisi itu biaya yang kita bayar ke broker buat setiap transaksi yang kita lakuin. Broker bisa nih kasih komisi berdasarkan persentase transaksi atau biaya tetap per transaksi. Dan spread itu bedanya harga jual sama beli suatu aset. Broker bisa dapet untung dari selisih harga jual dan beli ini. Jadi, kalo kita transaksi, kita bayar spread ke broker. Kedua jenis biaya ini adalah pendapatan bagi broker

Soal pihak likuiditas, broker biasanya kerja sama sama mereka buat dapetin akses ke pasar dan aset yang kita tradingin. Jadi, broker bayar jasa ke mereka buat bisa dapet likuiditas yang mereka butuhin buat jalanin transaksi trader. Ada juga komisi atau persentase biaya yang mungkin diterusin dari broker ke penyedia likuiditas dalam kerja sama mereka. (baca : Apa Itu Likuiditas Pasar Forex?)

Ya ga lah gan! Dalam setiap indikator dan fitur2 itu ga selalu ngejamin bahwa pasar akan 100% sesuai dngn perkiraan. Bgitu jga dngn Open Position Ratio. Dan perlu diingat sekali lagi, bahwa Open position ratio nggak jaminin hasil analisis yang bener banget tentang pergerakan pasar. Kita tetep harus hati-hati dan nggak cuma bergantung pada data ini.

Analisis yang lebih komplit dan akurat tetap perlu dilakuin sebelum kita ambil keputusan trading. Open position ratio cuma kasih gambaran aja, tapi nggak mencakup semua faktor yang bisa pengaruhi harga. Lagian kita ga tau, sample yg dipake buat open position ratio itu sebesar apa krna ini kan berdasrkan persentase..

Alangkah baiknya kita nambahin indikator2 lain agar menambah kuat sinyal trading dan sentimen yg ditunjukkan di open position ratio