Secara keseluruhan di hari kemarin, pasar cenderung melakukan aksi short GBP/USD merespon dari meningkatnya sentimen positif pada indeks dollar AS. Pound Sterling (GBP/USD) melemah terhadap dollar usai sidang FOMC yang menyatakan bahwa bank sentral meningggalkan istilah "considerable time".
Pada perdagangan di hari Rabu kemarin, Pound Sterling (GBP/USD) melemah terhadap dollar usai sidang FOMC yang menyatakan bahwa bank sentral AS tersebut meningggalkan istilah "considerable time" (waktu yang cukup lama) dan akan mengadopsi pendekatan "patient" (secara hati-hati/bertahap) mengenai prospek kebijakan kenaikan suku bunga. Gubernur The Fed, Janet Yellen, memberi keterangan dalam konferensi pers nya bahwa The Fed dapat bertindak setiap saat sebagai usaha untuk membantu pemulihan ekonomi AS.
Hal tersebut memberikan isyarat bahwa perekonomian AS cukup kuat untuk menopang kebijkana The Fed akan untuk mengakhiri era suku bunga rendah pada pertengahan tahun 2015 mendatang. Suku bunga acuan AS kini berada di level 0.25%.
Hasil FOMC tersebut memberikan kekuatan indeks dollar AS untuk melakukan rebound dari koreksi sebelumnya. Untuk saat ini, indeks dollar AS diperdagangkan mendekati level tertinggi bulan Desember, menyentuh level 89.14. Penguatan yang terjadi pada indeks dollar AS memberikan tekanan pada mata uang major dunia lainnya, termasuk GBP/USD.
Dari faktor fundamental Inggris di hari kemarin menunjukkan pendapatan rata-rata mingguan (average weekly earnings), di luar bonus, meningkat 1.4% dibandingkan bulan yang sama tahun lalu. Angka tersebut mencerminkan bahwa pertumbuhan upah 1.4% yang dilaporkan oleh Office of national Statistic berhasil melampaui inflasi 1.3% seiring pasar tenaga kerja yang mengalami pemulihan secara bertahap. Claimant Count Change dirilis -26.9k, lebih rendah dari prediksi para ekonom -19.9k.
Sementara hasil BOE Minutes menunjukkan mayoritas anggota MPC sepakat untuk mempertahankan suku bunga di level 0.5%. hanya 2 anggota lainnya, martin Weale dan Ian McCafferty, menginginkan dilakukan kebijakan kenaikan suku bunga menjadi 0.75% untuk menahan tekanan inflasi. Secara keseluruhan di hari kemarin, pasar cenderung melakukan aksi short GBP/USD merespon dari meningkatnya sentimen positif pada indeks dollar AS.
Analisa Teknikal
klik gambar untuk memperbesar
Terpantau pada grafik hourly (H1), pelemahan GBP/USD menghasilkan double bottom pattern, dengan support kunci di level 1.55390. Dengan memperhatikan indikator RSI yang sudah berada di oversold (<30), GBP/USD dapat melakukan rebound sesaat menuju level 1.56250 dalam jangka pendek, menjauhi double bottom-nya.
Namun perhatikan data ekonomi Retail Sales Inggris yang akan dirilis pada Pk. 16.30 WIB, diprediksi mengalami penurunan menjadi 0.3% dari bulan sebelumnya 0.8%. Jika data Retail Sales dirilis lebih buruk daripada estimasi para ekonom akan memberikan tekanan untuk GBP/USD menggagalkan pola double bottom-nya. Penembusan di bawah level 1.5530 akan menjatuhkan nilai mata uang pond Sterling hingga level 1.55000 – 1.54250.
Resistance: 1.56250 – 1.57150
Support: 1.55390 – 1.54250