Minggu ini The Fed kembali memangkas pembelian asset bulanan untuk yang ke 6 kalinya sebesar USD 10 milyard.
Minggu ini The Fed kembali memangkas pembelian asset bulanan untuk yang ke 6 kalinya sebesar USD 10 milyard, sehingga total pembelian asset bulan Juli mencapai USD 25 milyard. Meski demikian USD tidak begitu menguat karena statement FOMC yang dianggap pasar tidak terlalu hawkish. Salah satu anggota FOMC, Plosser kurang puas dengan proyeksi ekonomi The Fed yang kurang mencerminkan perkembangan recovery ekonomi yang sedang terjadi meski data inflasi bulan Juni kurang memuaskan. CPI inti y/y bulan Juni turun ke angka 1.9%, lebih rendah dari perkiraan 2.0% dan bulan Mei yang juga naik 2.0%, sementara CPI inti m/m turun 0.1% dari sebelumnya 0.3%. Sehubungan dengan membaiknya data fundamental AS akhir-akhir ini, investor mengharapkan estimasi yang lebih jelas mengenai kenaikan suku bunga The Fed.
Meski ada kritik dari Plosser namun The Fed tetap pada proyeksi dan targetnya Juni lalu dan masih kurang puas dengan perbaikan pasar tenaga kerja. Saat ini bank sentral tidak merasa perlu merubah proyeksinya dan tetap akan mengurangi pembelian asset secara terukur tetapi seperti yang pernah dikatakan ketuanya Janet Yellen, suku bunga masih akan tetap dipertahankan rendah hingga waktu tertentu setelah berakhirnya program quantitative easing (QE). Tampaknya The Fed ingin melihat data-data fundamental pada bulan berikutnya sebelum merubah proyeksi ekonomi dan targetnya yang lebih realistis. Kemungkinan perubahan proyeksi ekonomi baru diumumkan setelah pertemuan Jackson Hole yang rencanaya akan diadakan bulan ini.
Berikut ini point-point hasil FOMC meeting 31 Juli (WIB) lalu:
1. Secara keseluruhan statement FOMC tidak cukup hawkish.
2. USD tidak terlalu menguat, indeks harga saham juga cenderung terkoreksi.
3. The Fed kembali melakukan pengurangan pembelian asset sebesar USD 10 milyard.
4. Keputusan statement tidak diambil dengan suara bulat, ada perbedaan pendapat dari Plosser yang cenderung hawkish dengan mengusulkan perubahan proyeksi ekonomi yang lebih realistis.
5. Perbaikan angka tingkat pengangguran masih belum cukup membuat The Fed yakin akan penyerapan jumlah tenaga kerja secara maksimal.
6. Recovery ekonomi dinilai masih belum merata pada semua sektor, sektor perumahan dianggap masih lamban sementara pengeluaran konsumen (consumer spending) cenderung naik.
7. The Fed tidak begitu fokus pada data inflasi selama masih mendekati target yang 2.0%.
8. Tetap melanjutkan program tapering dengan terukur seperti yang telah direncanakan.
9. Tidak ada perubahan dalam proyeksi ekonomi dan target. Suku bunga akan tetap dipertahankan rendah setelah usainya program QE.
10. Kemungkinan perubahan proyeksi ekonomi dan target baru akan diumumkan setelah pertemuan Jackson Hole.
Sementara itu sentimen terhadap USD setelah FOMC meeting masih cenderung positif menyusul rilis data Advance GDP kwartal ke 2 tahun ini yang naik 4.0%, lebih tinggi dari perkiraan pasar 3.1% dan jauh lebih baik dari kwartal pertama yang mengalami kontraksi 2.9%. Data GDP tersebut dirilis beberapa jam sebelum rilis statement FOMC.