Indonesia

Amerika Serikat memiliki kebijakan yang menetapkan uangnya akan selalu berlaku meski telah keluar desain baru, jadi meski Dolar yang Anda punya sudah lama, dinegaranya masih diterima. Hanya saja, bank dan money changer di Indonesia memang biasanya hanya mau menerima keluaran terbaru saja, jadi terkait dengan ini, jika bank/money changer di Indonesia sudah tidak mau menerima, maka solusi yang Anda punya memang hanya membawa ke negara asalnya.

bisa di kirimkan foto nya ke email saya pak? collector.2015.973@gmail.com untuk koleksi saya apabila ibu mengizinkan syukur-syukur USD $100 series 2001 serial number CK/A. ditunggu infonya pak. terimakasih

Simple gan, US Dollar adalah mata uang yang paling banyak dipakai diseluruh dunia. Wong cadangan devisa kita juga menggunakan US Dollar.

Selain itu terdapat faktor perdagangan juga dimana negara maju sekalipun kalau melakukan perdagangan Internasional maka harus menukarkan mata uang mereka terlebih dahulu ke US Dollar. Dan negara yang menerima US Dollar juga akan mengkonversi sebagian ke mata uang mereka juga.

Karena hal itu pasangan forex memang kebanyakan mata uang negara maju dan US Dollar. Hal ini memang semata-mata karena perputaran kas disana cukup cepat dan likuid banget dimana ada yang membeli US dollar ada juga yang menjual US dollar dalam bentuk mata uang negara lain dan emas ataupun komiditas.

Indonesia Rupiah ga akan/ belum bisa masuk ke Forex, karena nilai kecil, gampang goyang, dan ga ada yang makai rupiah buat trading internasional. Wong Singapura Dollar saja masih masuk exotic pairs dimana pairs ini kurang diminati.

Halo pak saya bantu menjelaskan mengenai aturan segregate akun di Indonesia:

Di Indonesia, aturan Segregated Account untuk perdagangan berjangka diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 14/PMK.04/2017 tentang Penyelenggaraan Perdagangan Berjangka Komoditi. Aturan ini mewajibkan broker untuk menyimpan dana klien minimal 70% di Lembaga Kliring Berjangka, yakni KBI dan 30% sisanya di rekening terpisah pada bank yang diawasi oleh Bappebti. Aturan tersebut mengatur bahwa dana klien harus disimpan pada KBI sebagai bentuk penjaminan atas kewajiban broker. Jadi jika terjadi masalah pada broker, dana klien tetap aman karena sudah disimpan di lembaga penjamin yang terpercaya.

Ketika klien melakukan penarikan dana, broker harus memproses permintaan tersebut dalam waktu maksimal 1x24 jam dan dana harus dicairkan dari rekening terpisah yang diawasi langsung oleh Bappebti. Broker juga harus memberitahukan KBI tentang penarikan dana klien agar dapat diproses dengan cepat. Sebagai informasi tambahan, di beberapa negara, aturan segregate account dapat berbeda-beda. Beberapa negara mewajibkan penyimpanan 100% dana klien di rekening terpisah, sedangkan negara lain memperbolehkan sebagian kecil dana klien disimpan bersama dana operasional broker. Namun, di Indonesia, aturan yang berlaku adalah 70% disimpan di KBI dan 30% di rekening terpisah pada bank yang diawasi oleh Bappebti.

Semoga jelas ya pak!