EUR/USD diprediksi turun dan menguji support di sekitar level 1.0615 sebelum terkoreksi naik hingga level 1.1175, 16 menit lalu, #Forex Teknikal   |   Konfirmasi bullish EUR/USD bisa diperkuat oleh rebound dari pola "Wolfe Wave", sinyal RSI yang menyentuh garis support, dan kenaikan di atas resistance 1.0845, 17 menit lalu, #Forex Teknikal   |   Waspadai penurunan di bawah 1.0405, karena ini mengindikasikan pelemahan lebih lanjut pada EUR/USD, 17 menit lalu, #Forex Teknikal   |   Serupa dengan Euro, Pound Inggris berpotensi turun ke support 1.2275 sebelum rebound. Area 1.3075 menjadi target kenaikan terdekat, 17 menit lalu, #Forex Teknikal   |   Penembusan di bawah 1.2045 akan mengkonfirmasi trend penurunan GBP/USD, sementara penguatan di atas 1.2965 memvalidasi trend bullish, 17 menit lalu, #Forex Teknikal   |   Dolar Australia berpotensi turun lagi di bawah 0.6135 apabila gagal menguji resistance di 0.6575, 18 menit lalu, #Forex Teknikal   |   Resistance kunci AUD/USD terlihat di level 0.6845, sedangkan support kunci ada di 0.6265, 18 menit lalu, #Forex Teknikal   |   Koreksi bearish USD/JPY kemungkinan berlanjut hingga 152.75, 18 menit lalu, #Forex Teknikal   |   Trend turun USD/JPY akan terkonfirmasi lebih jauh apabila harga turun di bawah 151.65, 18 menit lalu, #Forex Teknikal   |   Apabila USD/JPY rebound dan menembus 158.75, harga berpotensi melanjutkan penguatan ke 168.25, 19 menit lalu, #Forex Teknikal   |   Setelah diterpa aksi jual, Bitcoin melonjak lebih dari 6% pada Jumat pekan lalu, 19 menit lalu, #Kripto Teknikal   |   BTC/USD saat ini masih bertahan di $63,971, menunggu katalis berikutnya untuk menguat lebih lanjut, 19 menit lalu, #Kripto Fundamental   |   Mengikuti sentimen bullish Bitcoin, DOGE menjadi Altcoin paling menonjol setelah mencetak kenaikan 4 hari berturut-turut dan diperdagangkan di level $0.1616, 20 menit lalu, #Kripto Teknikal   |   Sejumlah investor kripto meyakini jika kenaikan DOGE berkaitan dengan supersiklus meme coin yang tengah berlangsung saat ini, 20 menit lalu, #Kripto Fundamental   |   Menurut Alex Carchidi dari The Motley Fool, halving Bitcoin terbaru telah memantik supersiklus meme coin karena para buyer BTC akan mencari target likuiditas baru begitu momentum kripto tersebut memudar, 20 menit lalu, #Kripto Fundamental   |   PT Total Bangun Persada Tbk (TOTL) telah melaporkan kinerja kuartal I-2024 dengan perolehan pendapatan usaha Rp818.87 miliar, 2 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Top losers LQ45 pagi ini adalah: PT United Tractors Tbk (UNTR) -6.47%, PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) -1.04%, PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) -0.81%, 2 jam lalu, #Saham Indonesia   |   IHSG dibuka melemah 0.04% pagi ini (6/Mei) ke 7,131, 2 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Saham PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) amblas setelah gembok suspensi dibuka oleh BEI hari ini, turun 6.84% ke level Rp9,200, 2 jam lalu, #Saham Indonesia

Inflasi

Market Pagi Ini: Emas Sinyalkan Death Cross, Pasar Waspadai Inflasi AS
Inbizia     14 Feb 2023
Rilis data inflasi AS masih menjadi fokus karena berpotensi mempengaruhi kebijakan The Fed. GBP/USD menguat, tetapi harga emas didominasi sentimen bearish secara teknikal.
Market Pagi Ini: Dolar Menguat, Euro Melempem Jelang Rilis Inflasi AS
Inbizia     13 Feb 2023
Walaupun Inflasi AS diproyeksikan melemah dari periode sebelumnya, investor Dolar mengantisipasi rilis data tersebut dengan optimis karena sejumlah faktor yang melemahkan minat risiko pasar.
#dolar  #eur  #euro  
Bitcoin dan Inflasi: Alasan Kripto Bukan Aset Lindung Nilai
Evan     8 Feb 2023
Hingga saat ini, korelasi antara Bitcoin dan inflasi kerap dianggap positif. Padahal, sudah banyak pakar yang meragukan Bitcoin sebagai aset lindung nilai inflasi. Apa saja alasannya?
Kamus

Kamus Trading

Inflasi

Suatu kondisi yang menggambarkan kenaikan harga barang dan jasa secara terus menerus dalam suatu periode tertentu di suatu wilayah. Lawan kata Inflasi adalah Deflasi.

Forum

Kumpulan Forum @inbizia #inflasi

Herry   9 Feb 2012

Sebenarnya berapa persen kah inflasi yang diinginkan suatu negara setiap tahunnya? Apakah hanya dengan menaikkan suku bunga, inflasi bisa terkendali? Apakah tidak ada cara lain? mohon penjelasannya, thanks.

nafa okta   1 Mar 2018

Apakah efektifitas kebijakan moneter terhadap pengendalian inflasi di indonesia?

Komentar

Kumpulan Komentar @inbizia #inflasi

  Jokowid   |   20 Feb 2017   |   Artikel
Saya sdh membuktikan bahwa investasi emas lantakan lebih menguntungkan karena:

1. Sangat likwit, artix klu sewaktu-waktu kita butuh fresh money maka secepatx bisa kita jual kembali emas lantakan tsb di tokox dgn menyesuaikan harga pasar saat itu;
2. Salah satu cara utk mengamankan nilai intrinsik/daya beli uang akibat tingkat inflasi yg naik;
3. Nilai/Harga jual kembali emas lantakan kecenderunganx akan naik terus, meskipun kadang-kadang juga turun;
4. Belilah emas lantakan pada saat harga turun, kemudian jual lagi/lepas pada saat hargax naik.

Demikian sekelumit pengalaman saya "bermain" di emas lantakan.
  Gordon   |   5 Aug 2022   |   Artikel

Dengan isu perang Rusia-Ukraina dan inflasi yang semakin tinggi, kira-kira sekarang sudah saatnya beli emas tidak?

  Pongky   |   12 Dec 2022

Harusnya iya

  Budi   |   13 Oct 2022   |   Artikel

Kalo masa masa inflasi tinggi begini kok usd naik kuat banget ya? Kenapa?

  Wandi   |   18 Oct 2022

Karena Bank Sentral Amerika (BI) nya menaikkan suku bunga demi mencegah investor tidak kabur sehingga terjadi penguatan USD. Kenaikan suku bunga tidak serta merta dikaitkan dengan utang bunga yang akan membengkak tetapi bunga deposito juga akan meningkat sehingga investor yang menginvestasikan uang mereka akan mendapatkan return yang lebih besar.

Kebijakan menaikkan suku bunga ini juga bertujuan untuk mengurangi jumlah uang yang beredar. Pada dasarnya inflasi terjadi juga karena banyaknya peredaran uang di pasar maka inflasi semakin naik dan membuat nilai mata uang menjadi turun.

Ketika The Fed menaikkan suku bunga, maka investasi berbunga di Amerika juga naik. Hal ini kemudian membuat investor berlomba-lomba menukarkan uang mereka ke USD. Ingat, USD adalah safe haven, tahan goncangan ekonomi dengan nilai tukar yang stabil. Imbasnya mata uang negara lain beredar banyak di pasaran dan membuat nilainya turun. Itulah sebabnya USD naik menanjak terus dibandingkan mata uang lainnya.

  Ahmad   |   18 Oct 2022

@Wandi berarti bila USD tinggi maka ekonomi negara USA juga harus bagus dong, ini kenapa malah USA malah resesi? Berarti nilai mata tukarnya aja yang menguat atau gimana ya? Agak bingung juga

  Wandi   |   18 Oct 2022

Nilai mata uang suatu negara tidak bisa dijadikan sebagai patokan ekonomi negara tersebut. Memang biasanya mata uang menguat mengindikasikan perekonomian negara tersebut sedang tumbuh. Ingat, mengindikasikan bukan pasti. Oleh karena itu kita perlu melihat situasi dan kondisi negara tersebut juga.

Kebijakan tingkat suku bunga dilakukan untuk menahan/mengimbangi tingkat inflasi di suatu negara. Apabila tingkat suku bunga naik, maka nilai mata uang negara tersebut juga naik. Perlu dicatat, apabila tingkat suku bunga naik terlalu tinggi, maka ekonomi akan terkontraksi.

Bagi investor, tingkat suku bunga tinggi sangat menguntungkan tetapi tidak untuk pebisnis. Ingat, suku bunga tinggi tidak hanya berlaku untuk kreditur tetapi debitur. Sehingga perputaran roda ekonomi pastinya akan terganggu, konsumen akan mengurangi konsumsi mereka, yang memiliki utang bunga akan membayar utang lebih, dan dunia usaha akan melambat karena hal itu, efisensi biaya dilakukan oleh perusahaan salah satunya PHK. Di sisi lain dengan berkurangnya konsumsi maka barang dan jasa diharapkan menurunkan harga jual mereka sehingga inflasi tidak terjadi terus menerus.

Secara simple, apabila kondisi ekonomi dalam 2 kuartal berturut turut dalam keadaan minus maka negara tersebut mengalami resesi. Dan Amerika mengalami hal itu, yang membedakan dengan negara lain adalah USD diminati saat terjadi krisis seperti hari ini karena USD termasuk safe haven yang mengakibatkan permintaan dollar naik.

Pada prinsipnya apabila permintaan banyak maka harga yang ditawarkan juga akan naik. Hal itulah yang menyebabkan dollar semakin naik, meskipun ekonomi Amerika lagi tidak bagus.

  A Muttaqiena   |   23 Oct 2022

Sederhananya begini:

  • Untuk mengendalikan kenaikan inflasi, bank sentral AS (Federal Reserve) menaikkan suku bunga dan berhenti menambah jumlah uang beredar (money supply).
  • Para investor dan trader suka menyimpan modal mereka pada mata uang yang punya bunga lebih tinggi, sehingga lebih banyak orang memindahkan dana mereka ke USD.
  • Permintaan (demand) atas USD meningkat, sedangkan jumlah uang USD yang beredar itu tetap, sehingga kurs USD naik.
  Esa M   |   11 Dec 2022

Inflasi emang buat orang berpenghasilan menengah ke bawah jadi susah sedangkan buat yang berpenghasilan tinggi lebih berpeluang cuan. Kalau suku bunga tinggi, berarti bunga bank baik itu pinjaman maupun deposito tinggi. Buat kita yang mau pinjaman usaha rasanya akan susah untuk pinjam dana dari bank karena bunganya cukup berat.

Tapi kalau buat yang uangnya banyak ya tinggal masukin ke deposito soalnya bunga tinggi ya uang mereka juga bakal bertambah. Dilema sih kalau urusan ginian ya

  Tomi   |   16 Dec 2022

Ga setuju gan, sebenarnya kalau inflasi terjadinya inflasi ringan yang normal-normal saja berarti tandanya pertumbuhan ekonomi di negara tersebut lagi oke.

Pernah ga gan denger tinggal di kota besar, penghasilan besar tetapi tingkat biaya hidup juga tinggi? Nah kira-kira seperti itu gan yang terjadi. Tetapi kalau kasusnya semacam hal yang terjadi sekarang, orang kaya juga kena dampak gan. Wong usaha mereka yang kasih profit terganggu, mau ga mau mereka amanin aset mereka. BUkan profit ya tapi amanin nilai aset dengan masuk deposito dll yang agan sebutin.

Kalau dipikir secara nalar ya, orang kaya itu pasti ada usaha, dan usaha pasti kasih profit. Percaya ama gw aja, profitnya udah pasti mulai dari belasan persen lah per bulan. Sedangkan kalau deposito itu paling sebulan dikasih berapa coba? Paling 2% an aja sekarang!

Nah orang kaya kan memang ada cara untuk bertahan tapi memang mereka juga kena suffernya lah. Dilema ini bukan untuk yang miskin aja tapi yang kaya juga.

  Gusti Pangestu   |   10 Jan 2023   |   Artikel

Kalau disebut apresiasi disebut penguatan, apakah itu artinya tidak terjadi inflasi kah? Apakah kondisinya aman-aman sajakah?

Lalu aku tuh bego banget. Misalnya dalam keadaan nilai tukar uang lebih tinggi. Kayak AS dari yang tiga belas ribu rupiah menjadi lima belas ribu rupiah misalnya. Nah, ini apa pengaruhnya untuk warga Amerika Serikat sendiri? Toh uang yang mereka gunakan kan tetap aja dollar, kalau itu nggak ada ngaruhnya dong dengan kondisi keuangan negara lain?

Nah, ketika kita mau menggunakannya untuk nilai tukar terhadap negara lain. Itu kayak apa ya implementasinya. Maksudnya bukannya rata-rata perdagangan sekarang, panduannya adalah dollar ya kak?

  Sandy   |   17 Jan 2023

Inflasi adalah kecenderungan naiknya harga barang dan jasa dan pada umumnya berlangsung secara terus-menerus. Naiknya harga barang barang dan jasa tersebut, akan berefek pada turunnya nilai uang. Simpelnya; dengan uang sepuluh ribu rupiah, tadinya kamu bisa dapat bakwan sepuluh. Tapi karena terjadi kenaikan harga barang dan jasa, uang sepuluh ribu cuma bisa dapat bakwan lima. Itu berarti kan nilai uang kamu turun. Jumlah 10 ribu, tadinya dapat sepuluh bakwan, sekarang cuma setara dengan lima bakwan.

Jika ini terjadi terus-menerut, maka inflasi pun akan mengalami kenaikan. Untuk menentukan tingkat inflasi, ada indikatornya tersendiri. Namanya Indeks Harga Konsumen. Secara sederhana Indeks Harga Konsumen akan menghitung rata-rata perubahan harga paket barang dan jasa yang dikonsumsi penduduk dalam kurun waktu tertentu. Perubahan nilai IHK yang dihitung berdasakan periode waktu tertentu itu (misalnya per tahun atau per enam bulan), itulah cara menentukan tingkat kenaikan inflasi.

Apresiasi atau penguatan mata uang, faktornya dilihat dari nilai tukar satu mata uang tertentu terhadap mata uang negara lainnya.

Jadi, kalau dikatakan apresiasi otomatis tidak terjadi inflasi, statement ini belum tentu benar. Penguatan mata uang yang diteliti juga harus menjadi salah satu faktor; kalau penguatan mata uangnya terjadi terhadap mata uang negara yang sebelumnya memang sudah lebih rendah dari mata uang yang ditinjau, ya tidak terlalu signifikan. Apalagi jika mata uang suatu negara itu tidak memiliki aktivitas apapun terhadap mata uang yang menjadi turun value-nya tersebut.

Intinya, sederhanakan saja bahwa perhitungan inflasi itu didasarkan pada Indeks Harga Konsumen tadi yang variabelnya adalah perubahan harga paket barang dan jasa yang dikonsumsi selama kurun waktu tertentu.

Secara umum, jika terjadi apresiasi atau penguatan mata uang, tentu kondisi ekonomi terbilang aman-aman saja. Jika terjadi penguatan mata uang, nilai mata uang tentu value-nya meningkat.

Apresiasi dollar US menjadi lebih tinggi dibandingkan rupiah, tentu sangat menguntungkan bagi negara maupun masyarakatnya sendiri. Memang ditinjau dari beberapa kasus tertentu, tapi efeknya dapat menular kepada perekonomian bangsanya.

Contohnya begini; pelaku usaha kerajinan kayu selama ini mengimpor produk dari Indonesia dengan modal seribu dollar. Seribu dollar itu katakan jika dirupiahkan menjadi 10 juta rupiah ketika belum terjadi apresiasi atau penguatan mata uang. Harga satu kerajinan kayu adalah lima ribu rupiah, sehingga dengan seribu dollar tadi, ia dapatkan sekitar dua ribu kerajinan kayu.

Ketika terjadi apresiasi penguatan mata uang, sehingga modal seribu dollar tadi, padahal jumlahnya tetap sama seribu dollar, tapi karena penguatan mata uang, nilainya menjadi katakan misalnya 15 juta rupiah. dengan harga satu kerajinan kayu hanya lima ribu rupiah, pengusaha tersebut dapat mengimpor tiga ribu kerajinan kayu. Tentu menguntungkan bukan?

Memang kalau di negaranya masing-masing, mereka tetap menggunakan mata uangnya sendiri. Jadi dalam perilaku konsumen ya tidak akan begitu terasa manfaatnya. Namun, ketika diaplikasikan kepada aktivitas keuangan yang ada kaitannya dengan mata uang negara yang ter-depresiasi, tentu terdapat keuntungan yang signifikan.

  Cecilia   |   16 Jan 2023   |   Artikel

Rasanya agak maksa ya kalau depresiasi dikatakan menguntungkan negara. Mungkin efeknya menguntungkan sebagian masyarakat, tapi efeknya lebih banyak merugikan secara negara.

Masih ingat dengan inflasi tinggi yang menimpa masyarakat Indonesia saat rupiah terpuruk? Itu menyebabkan gerakan masif orang-orang untuk segera menabung dan berburu dollar. Rupiah pun diam-diam diabaikan. Bahkan ada yang tidak menggunakannya sebagai alat pembayaran, dan diam-diam beralih ke dollar. Akibatnya tentu inflasi akan semakin tinggi.

Ini tentu merugikan negara. Apalagi masyarakat Indonesia yang tidak terlalu baik ekonominya akan semakin terpuruk kalau inflasi tinggi, masyarakat tidak akan bisa membeli barang-barang kebutuhan sehari-hari.

Apalagi kalau hanya meninjau keuntungan depresiasi dari konteks tenaga kerja asing. Please be real, Tenaga Kerja Indonesia yang dikirim ke luar negeri adalah masyarakat yang bekerja kasar, bukan tenaga ahli. Memang tidak semua, tapi kebanyakan adalah buruh dan pekerja yang mengandalkan tenaga.

Tahu nggak kenapa para pekerja usia produktif ini rela pergi ke luar Indonesia demi mencari nafkah? Ya karena di dalam negeri mereka nggak bisa mendapatkan pekerjaan. Pemerintah tidak mengayomi buruh dan pekerja di Indonesia, sehingga mereka terpaksa mencari pekerjaan di luar negaranya sendiri. Tau nggak dampaknya kalau orang udah silau dengan bekerja di luar negeri (demi yang katanya dollar meninggi)? Adanya kemungkinan terjadi pengiriman tenaga kerja secara ilegal, bahkan takutnya terjadi human trafficking. Jadi jangan bangga dulu kalau terjadi depresiasi dan banyak orang orang berbondong jadi TKI. Ini tuh bisa jadi masalah sosial, yang ujung-ujungnya merugikan negara.

Jadi aneh aja kalau dibilang depresiasi itu dibilang menguntungkan. Ketahuan nih penulisnya tidak cinta rupiah.

  Theo Hernandez   |   7 Mar 2023

Cecilia: Perlu digarisbawahi kalau inflasi itu memang terjadi setiap tahun dan ada level tertentu bahwa inflasi itu berdampak baik. Yang kakak bicarakan adalah inflasi tingkat tinggi dimana kenaikan harga kebutuhan dll naik secara drastis.

Bila inflasi terjadi kecil kecilan maka menandakan ekonomi negara tersebut dalam periode yang bagus dimana jumlah uang beredar banyak, sehingga menambah daya beli konsumen, dan dampaknya menambah pemasukan negara. Lain hal dengan deflasi dimana bisa membuat banyak perusahaan langsung bangkrut dibandingkan dengan inflasi karena terpaksa menjual rugi produk mereka.

Mengenai pekerja buruh dsb yang keluar neger, hal itu dikarenakan perusahaan dalam negeri sendiri kebanyakan outsourcing sumber daya manusia diluar negeri. Pertanyaannya adlaah mengapa?? Dikarenakan kualitas sumber daya manusia diluar lebih oke dan lebih murah. Belum lagi gagalnya perusahaan luar negeri yang gagal menancapkan usaha di dalam negeri sehingga penyerapan tenaga kerja jadi sedikit.

gagalnya SDA manusia dalam negeri yang ga dibekali pengetahuan mendorong mereka utk kerja diluar negeri karena mereka hanya mengandalkan fisik mereka. Apakah ini wajar? Untuk bertahan hidup, megnapa tidak??

Sedangkan untuk SDA yang bagus, dibekali dengan ilmu seperti kemampuan bahasa, kemampuan menulis, bahkan kemampuan membuat, banyak dari mereka yang freelance dengan gaji USD kerja di rumah, tinggal mengandalkan PC dan Koneksi Internet

Jadi terdapat bnyk faktor yg bisa dipandang negatif dan positif. Bahkan dalam sisi ekonomi, faktor seperti pendidikan itu sangat berpengaruh dalam tenaga kerja.

  Bambang   |   7 Mar 2023

Cecilia: Jujur yaa, ini bukan masalah cinta Rupiah atau ga. Selama elo masih makan di negara Indonesia, loe pasti nyiapin Rupiah. So, siapa sih yang ga cinta Rupiah? Ini hanyalah pemahaman artikel dari prespektif Investasi. Bayangkan aja, sekelas siswa pun klu punya bekal ilmu investasi pasti bakalan pertahankan asetnya dngn tukarkan ke Dollar saat Rupiah turun. Begitu Rupiah menguat baru Dollar tadi ditukarkan kembali ke Rupiah.

Ato ada yg tukar dngn emas atau emas dinar. Dalam dunia investasi sah sah aja. Jadi mohon maaf, cinta Rupiah itu bukan berarti ninggalin, hancurin, turunin nilai Rupiah tapi dengan cara mempertahankan roda ekonomi yg ada, salah satunya dngn cara memanfaatkan depresiasi Rupiah utk keberlangsungan ekonomi, terutaama perusaahaan yang nyerap bnyk tenaga kerja yg ingin pertahankan asset dngn cara seperti itu.

  Septika   |   16 Jan 2023   |   Artikel

setahu aku sih, deposito itu sangat merugikan, sudah menanamkan dana banyak-banyak, tapi dapet bunganya sedikit banget. tidak sebanding bila dibandingkan ketika kita menggunakan uang yang sama untuk aset atau investasi lain. belum lagi kalau deposito kita ada embel2 penambahan pajak sama administrasi, amsyoong deh pokoknya.

mana kalau deposito kena inflasi lagi, jadi kalau terjadi inflasi, uang yang kita depositokan terkena dampaknya, nilainya jadi menurun deh.

mana lagi nggak fleksibel, nggak bisa diambil kalaupun semisalnya kita lagi butuh banget. apalagi kalau misalnya kita tuh masukin dana ke deposito yang fixed rate kan kadang-kadang, jadi walaupun bunga bank sedang tinggi, deposito kita ya segitu gitu aja dapatnya, nggak bisa mengikuti bunga bank, tapi yang dipake yang fixed rate itu aja.

Jangan deh pada ngikut ikut deposito. apalagi kalau dana cuma sebatas tabungan dua dijit doang.

Inflasi Australia Melesat ke Level Tertinggi Sejak 1990
Crypholic     25 Jan 2023
Data CPI Australia untuk kuartal IV 2022 mencapai rekor tertinggi lebih dari tiga dekade. Hal ini mendorong ekspektasi pasar untuk kenaikan suku bunga RBA yang lebih agresif.
Market Pagi Ini: Dolar Loyo Usai Rilis Inflasi, Emas Dekati 1900
Inbizia     13 Jan 2023
Hasil data inflasi AS yang menunjukkan penurunan membuat Dolar tertekan dan menguntungkan rival-rivalnya terutama emas.
Jelang Rilis Inflasi AS, EUR/USD Masih Menanjak
Crypholic     12 Jan 2023
Euro diliputi sentimen bullish menjelang rilis data Inflasi AS. Pasalnya, pasar mengekspektasikan CPI AS turun sehingga urgensi The Fed untuk bersikap agresif akan berkurang.
#usd  
Market Pagi Ini: Bitcoin Ambil Peluang di Tengah Fokus Inflasi AS
Inbizia     11 Jan 2023
Ketika Dolar dan emas minim pergerakan karena antisipasi pasar terhadap inflasi AS, Bitcoin melesat cukup jauh di atas $17,000.
Inflasi Makin Tinggi, Belanja Rumah Tangga Jepang Merosot
Crypholic     10 Jan 2023
Rilis data CPI Tokyo menunjukkan kenaikan Inflasi Jepang sudah menyentuh level tertinggi 4 dekade. Di saat yang sama, belanja rumah tangga mengalami penurunan.
Inflasi Produsen AS Beri Kejutan, Pasar Nantikan Pengumuman The Fed
Crypholic     12 Dec 2022
Dolar AS menguat terbatas karena dukungan data PPI yang lebih baik dari ekspektasi. Pengumuman suku bunga The Fed pada minggu ini akan menjadi fokus utama pasar selanjutnya.
Pasca Penurunan Inflasi, The Fed Fokus Pada Target Suku Bunga
Crypholic     14 Nov 2022
Perlambatan laju kenaikan suku bunga boleh jadi tak terhindarkan, tetapi pejabat The Fed yakin jika suku bunga terminal perlu tetap tinggi untuk mengatasi inflasi.
EUR/USD diprediksi turun dan menguji support di sekitar level 1.0615 sebelum terkoreksi naik hingga level 1.1175, 16 menit lalu, #Forex Teknikal

Konfirmasi bullish EUR/USD bisa diperkuat oleh rebound dari pola "Wolfe Wave", sinyal RSI yang menyentuh garis support, dan kenaikan di atas resistance 1.0845, 17 menit lalu, #Forex Teknikal

Waspadai penurunan di bawah 1.0405, karena ini mengindikasikan pelemahan lebih lanjut pada EUR/USD, 17 menit lalu, #Forex Teknikal

Serupa dengan Euro, Pound Inggris berpotensi turun ke support 1.2275 sebelum rebound. Area 1.3075 menjadi target kenaikan terdekat, 17 menit lalu, #Forex Teknikal

Penembusan di bawah 1.2045 akan mengkonfirmasi trend penurunan GBP/USD, sementara penguatan di atas 1.2965 memvalidasi trend bullish, 17 menit lalu, #Forex Teknikal

Dolar Australia berpotensi turun lagi di bawah 0.6135 apabila gagal menguji resistance di 0.6575, 18 menit lalu, #Forex Teknikal

Resistance kunci AUD/USD terlihat di level 0.6845, sedangkan support kunci ada di 0.6265, 18 menit lalu, #Forex Teknikal

Koreksi bearish USD/JPY kemungkinan berlanjut hingga 152.75, 18 menit lalu, #Forex Teknikal

Trend turun USD/JPY akan terkonfirmasi lebih jauh apabila harga turun di bawah 151.65, 18 menit lalu, #Forex Teknikal

Apabila USD/JPY rebound dan menembus 158.75, harga berpotensi melanjutkan penguatan ke 168.25, 19 menit lalu, #Forex Teknikal

Setelah diterpa aksi jual, Bitcoin melonjak lebih dari 6% pada Jumat pekan lalu, 19 menit lalu, #Kripto Teknikal

BTC/USD saat ini masih bertahan di $63,971, menunggu katalis berikutnya untuk menguat lebih lanjut, 19 menit lalu, #Kripto Fundamental

Mengikuti sentimen bullish Bitcoin, DOGE menjadi Altcoin paling menonjol setelah mencetak kenaikan 4 hari berturut-turut dan diperdagangkan di level $0.1616, 20 menit lalu, #Kripto Teknikal

Sejumlah investor kripto meyakini jika kenaikan DOGE berkaitan dengan supersiklus meme coin yang tengah berlangsung saat ini, 20 menit lalu, #Kripto Fundamental

Menurut Alex Carchidi dari The Motley Fool, halving Bitcoin terbaru telah memantik supersiklus meme coin karena para buyer BTC akan mencari target likuiditas baru begitu momentum kripto tersebut memudar, 20 menit lalu, #Kripto Fundamental

PT Total Bangun Persada Tbk (TOTL) telah melaporkan kinerja kuartal I-2024 dengan perolehan pendapatan usaha Rp818.87 miliar, 2 jam lalu, #Saham Indonesia

Top losers LQ45 pagi ini adalah: PT United Tractors Tbk (UNTR) -6.47%, PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) -1.04%, PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) -0.81%, 2 jam lalu, #Saham Indonesia

IHSG dibuka melemah 0.04% pagi ini (6/Mei) ke 7,131, 2 jam lalu, #Saham Indonesia

Saham PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) amblas setelah gembok suspensi dibuka oleh BEI hari ini, turun 6.84% ke level Rp9,200, 2 jam lalu, #Saham Indonesia


Kirim Komentar Baru