Yen Jepang turun setelah tidak ada perubahan dari BoJ, fokusnya bergeser ke inflasi PCE As, 2 hari, #Forex Fundamental   |   USD/CAD melemah mendekati 1.3650 karena harga minyak mentah yang lebih tinggi, PCE AS dipantau, 2 hari, #Forex Teknikal   |   Inflasi PCE inti As akan tunjukkan tekanan harga kuat karena pasar tunda prediksi penurunan suku bunga the Fed, 2 hari, #Forex Fundamental   |   EUR/USD siperdagangkan dengan bias negatif, di atas level 1.0700 karena para pedagang menunggu indeks harga PCE AS, 2 hari, #Forex Teknikal   |   PT Trisula Textile Industries Tbk (BELL) akan membagikan dividen senilai Rp2.5 miliar dari laba tahun buku 2023, 2 hari, #Saham Indonesia   |   PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) mengalami penurunan kinerja keuangan pada kuartal I/2024, pendapatannya berkurang 10.49% secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, 2 hari, #Saham Indonesia   |   Top losers LQ45 terdiri dari: PT Mitra Pack Tbk (PTMP) -4.20%, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) -2.90%, PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) -2.60%, 2 hari, #Saham Indonesia   |   Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah di awal perdagangan hari ini, turun 0.49% ke 7,120, 2 hari, #Saham Indonesia

Terus Melemah, Euro Tunggu Langkah Perbaikan Yunani

Yosafat 25 May 2012
Dibaca Normal 6 Menit
forex > analisa >   #eur   #euro
Menjelang KTT UE juni mendatang, pasar keuangan global sudah mengambil keuntungan yang besar dari posisi menjual euro hingga saat ini.

Euro Melemah

Sebulan terakhir ini euro telah mengalami kekalahan lebih dari 5% dari nilainya terhadap dollar US dan selama ini juga index DAX jerman jatuh lebih dari 7% serta CAC lebih dari 8%, Obligasi 10 tahun jerman juga mengalami penurunan sementara obligasi 10 tahun spanyol menguat tipis 50bp sejak awal bulan.

Dari data ekonomi tersebut semua bisa melihat bahwa pasar keuangan dunia sedang mengalami krisis global saat ini, US, UK dan Asia telah menerima akibat yang sama dari merebaknya krisis keuangan saat ini, para investor diseluruh dunia sudah merasa putus asa dan saat ini juga mengharapkan adanya perubahan khususnya pada yunani, mengapa yunani? karena saat ini sebagian besar bank sentral utama diseluruh dunia telah menolak untuk mengambil langkah-langkah/kebijakan tambahan hingga kejelasan mengenai masalah hutang eropa dan keanggotaan yunani menjadi jelas, yang mereka lakukan saat ini hanyalah duduk tenang dan menunggu para kepala negara dikawasan tersebut untuk mengakhiri kemacetan stabilitas politik mereka (EU Summit kemarin hanyalah pembukaan untuk pertemuan utama pada bulan juni mendatang, dan jelas pertemuan kemarin tidak menghasilkan apa-apa).

Dalam pidato Draghi kemarin pun terlihat jelas keinginan Draghi yang ingin menekan para pemimpin eropa untuk membentuk serikat ekonomi yang lebih besar dengan melakukan suatu tindakan (bukan hanya omong doang seperti politikus tanpa tindakan LOL), Draghi sudah lama dikenal sebagai orang yang menyerukan mengenai eurobonds yang tentunya akan lebih mengikat 17 negara kesatuan Masyarakat Ekonomi Eropa menjadi satu kesatuan fiskal utama kawasan, dan lagi, hal tersebut dapat memberikan solusi jangka panjang untuk masalah yang dihadapai euro saat ini, namun, tanpa dukungan dan kerjasama dari Jerman maka hal ini mustahil dapat terwujud.

Hal berlarut-larut dalam penyelesaian masalah di eropa akhirnya seperti yang sudah kita saksikan, pasangan eurusd telah jatuh ketitik terendah dalam 22 bulan dan bukan mustahil apabila masalah ini terus menghantui dunia pasangan ini dapat terjun lebih jauh lagi.

Saat ini yang diharapkan dari pasar keuangan adalah langkah-langkah bantuan dari bank sentral eropa yang memiliki cukup amunisi untuk menghentikan pasangan ini jatuh lebih dalam, tindakan ECB mungkin tidak dapat menahan secara total kejatuhan pasangan ini namun tentu saja akan menyeimbangkan keadaan disaat investor akan mengambil tindakan beresiko untuk kembali membeli euro (dengan harapan langkah pertama ECB akan menyusul dengan langkah-langkah berikutnya), dengan semakin memburuknya data ekonomi kawasan tersebut tentu ECB tidak akan duduk diam menonton kejatuhan kawasan lebih lama lagi.

Jika saat ini ECB tidak melakukan apa-apa adalah dikarenakan menunggu KTT UE pada bulan juni nanti untuk mengamati keputusan-keputusan yang akan diambil oleh para pemimpin kawasan, setiap keputusan yang diambil dalam pertemuan itu dapat dipastikan akan menimbulkan reaksi terhadap pasar dan, fokusnya tetaplah kepada yunani.

Yang lucu dari masalah yunani adalah, "Semua negara menyerukan agar Yunani bertahan di Zona Eropa namun semua juga sudah menyiapkan Skenario Terburuk untuk masalah ini".

 

Skenario Efek Yunani Bertahan Di Zona Eropa

Yunani akan melakukan pemilu pada 17 juni mendatang dan dimenangkan oleh pemerintahan yang terus melaksanakan program bailout eropa dan IMF, mungkin dengan sedikit perubahan saja, yunani tetap berada dalam kawasan sehingga fokus berikut adalah rekapitulasi bank-bank dengan bantuan ECB untuk menstabilkan bank-bank bermasalah dalam kawasan tersebut. Dalam jangka panjang ini merupakan hal yang baik.

 

Skenario Keluar dari Zona Eropa dan Dampak terhadap US

Pemerintahan yang anti-penghematan mengambil alih pemerintahan yunani dan menolak syarat-syarat bailout, tentu akan berakibat pada penghentian pinjaman ECB dan IMF, yunani akan segera kehabisan uang (memang mereka dapat mencetak mata uang mereka sendiri namun harganya dapat dipastikan akan jatuh hingga 60% untuk nilai tukar terhadap euro) dan menyebabkan ambruknya pasar keuangan dunia untuk sementara waktu menunggu rencana darurat yang disiapkan bank-bank sentral dunia untuk kembali menstabilkan keadaan dan harapan besar jatuh kepada tindakan FED (Bank Sentral Amerika) karena dampak keluarnya yunani terhadap perekonomian US dapat dikatakan hanyalah kecil, yunani hanya menyumbang 2% dari keseluruhan GDP zona eropa, yunani berhutang kepada sektor swasta $70M, tapi sebagian besar adalah kepada bank jerman dan prancis, menurut Institute of International Finance, sebagian besar dari total hutang luar negeri yunani sebesar $460M dipegang oleh ECB, Uni Eropa serta IMF, oleh sebab itu dampak terhadap US dengan keluarnya yunani hanyalah dapat dikatakan kecil namun, akan menjadi besar apabila negara-negara bermasalah lainnya mengikuti jejak yunani LOL....

Keluarnya yunani akan mengikis setengah persen PDBUSpada kuartal saat hal tersebut terjadi dan tentu melemahkan pertumbuhan pada kuartal berikutnya, tetapi, dengan keluarnya yunani akan dapat meledakkan optimisme bahwa kesengsaraan yang dialami eropa akan membawa dampak positif bagi pertumbuhanUSselanjutnya (dalam sisi mata uang bisa dipastikan usd akan menguat).

 

Skenario Dampak Global

Jika yunani keluar dari kawasan, pasar keuangan akan jatuh, obligasi spanyol dan italia akan terkunci pada titik tertinggi sehingga dapat memaksa mereka keluar dari pasar Hutang Pemerintah yang tentu saja akan berakibat paniknya deposan negara tersebut yang akan berbondong-bondong menarik uangnya keluar karena takut mereka mengalami hal yang sama dengan yunani (keluar dari kawasan), USD melambung tinggi sebagai mata uang safe heaven, bank-bank eropa kekurangan dana karena semua melarikannya keUSdan menghindari euro, tentu saja pasar global menjadi kacau LOL..

Ini merupakan skenario terburuk, bila hal tersebut terjadi maka dampak ekonomi di US akan terasa melalui Perdagangan, Keuangan, Hubungan Bisnis dan Kepercayaan Konsumen, ukuran kerusakan akan tergantung pada seberapa cepat pembuat kebijakan menstabilkan situasi (intervensi dapat dilakukan, QE3 juga bisa).

Jangan kita mengira dengan menguatnya dollar akan semakin menguntungkan Amerika LOL.. menurut logika awam memang iya, kita tentu akan senang dengan menguatnya mata uang kita namun, dari sisi pemerintah, menguat secara berlebihan akan sangat berbahaya bagi perdagangan mereka dan akan merembet ke hal lain, logikanya adalah seperti ini, bila dollar melambung tinggi maka perdagangan barang Amerika tentu saja akan tersendat karena untuk membeli barang tersebut harganya juga akan melambung, lihat saja contohnya ketika dollar mengalami kenaikan dramatis terhadap rupiah (kerusuhan mei yang mengakibatkan Soeharto lengser), harga barang khusunya produk luar negeri menjadi melambung tinggi yang mengakibatkan tidak adanya pembelian barang luar negeri, nah bayangkan apabila hal tersebut terjadi secara global....perekonomian US akan menjadi rentan tanpa pemasukan, yang tertawa adalah para pelaku pasar seperti kita-kita ini (itupun bila kiya membeli USD) LOL...

Terkait Lainnya
Kategori Terkait
 

Kirim Komentar Baru