Kombinasi SnD Dan Crossing MA
@Musya
Hai bapak.
Untuk menggunakan SND dengan moving average, cara paling mudahnya adalah mengaplikasikan masing-masing strategi untukfungsi yang berbeda-beda.
Dalam hal ini, SND Anda akan jadikan patokan atau petanya, sedangkan MA berfungsi sebagai tempat entry-nya.
Misalkan, harga telah sampai pada zona Supply di D1, sampainya harga pada zona ini menjadi acuan buat kita harga akan turun.
Jika kita turunkan ke tf yang lebih rendah, Anda bisa menentukan entry dengan MA. contohnya menggunakan 2 buah MA, tunggulah hingga MA nelakukan Death Cross dahulu yang akan memvalidkan penurunan pada tf yang lebih kecil.
Berikut saya berikan contoh pada kasus EUR/USD hari kamis dan Jumat lalu. Saat itu harga telah masuk zona Supply di tf D1 yang menandakan bias saat ini harusnya turun, dan fokus untuk mencari peluang Sell jika harga tidak break pada zona ini.
Selanjutnya, turunkan ke tf lebih kecil yang Anda ingin jadikan sebagai tempat Entry. bisa H4, H1, M15, M5. M1 tidak disarankan kalau belum terbiasa. Pada tf yang lebih kecil ini Anda tinggal menunggu sinyal-sinyal entry Sell yang diberikan oleh MA. Periode MA-nya juga bebas, Anda bisa menggunakan 1 MA, atau cross over MA. Berikut saya contohkan penggunaan Cross over MA dengan periode 21 dan 9.
Jika ingin sedikit lebih ribet namun valid, cari lah zona-zona Supply atau zona keseimbangan pada tf h1 sebagai tempat op yang dibarengi dengan cross Moving Average.
Semoga membantu dan semangat untuk terus belajarnya!
jadi maksudnya cari area SnD dan cross over MA di TF yg sama ya coach...?
tidak harus sama pak. coba di baca ulang lagi yang saya jelaskan di atas dan di backtest pada market.
urutannya:
1. Cari zona di tf besar (D1 ke atas)
2. Cari sinyal di tf kecil dengan MA (H4 ke bawah)
3. SL TP bisa pakai RR, bisa dipasang di batas atas/bawah zona.
Kalau ingin menunggu harga jg masuk area pada tf kecil tidak apa-apa. hanya saja dibutuhkan kesabaran lebih. Mengenai Cross MA yang terjadi di zona itu jarang terjadi soalnya. Biasanya break zona dulu, pullback, baru dia cross MA
Bagaimana mendeteksi Golden Cross paling efisien? Apakah bisa dilakukan selain dengan indikator MA?
@Farid: Bisa. Untuk hal ini, Anda bisa menggunakan persilangan pada indikator stochastic oscillator.
Indikator stochastic lebih sensitif daripada MA sehingga sinyal yang diberikan akan lebih awal.
@ Farid:
- Bagaimana mendeteksi Golden Cross paling efisien?
Untuk mengertahui terjadinya keadaan golden cross atau death cross hanya dilakukan dengan pengamatan terhadap 2 kurva moving average. Golden cross adalah keadaan dimana kurva moving average dengan periode yang lebih rendah memotong kurva moving average dengan periode yang lebih tinggi dari bawah ke atas, sehingga kurva dengan periode rendah berada di atas kurva periode tinggi. Keadaan ini mengisyaratkan pergerakan bullish.
Untuk penjelasan mengenai golden cross dan death cross, silahkan baca: Dianggap Sinyal Akurat, Apa Itu Golden Cross Dan Death Cross?
- … Apakah bisa dilakukan selain dengan indikator MA?
Tidak bisa. Golden cross dan death cross adalah istilah untuk perpotongan antar kurva indikator moving average. Bisa antara Simple Moving Average (SMA), antara Exponential Moving Average (EMA), atau kombinasi perpotongan antara kurva SMA dan EMA.
Apakah sinyal dari crossing MA tetap valid meski setelah terjadinya crossing, harga terlihat sideways?
@Rokhim: Tetap valid. Kalau ternyata harga setelah crossing harga sideways maka silakan tentukan parameter penentu apakah posisi yang sudah masuk (pada saat crossing) tetap ditahan atau ditutup.
@ Rokhim:
Valid atau tidaknya sinyal dari crossing 2 kurva moving average adalah dengan cara mengkonfirmasikan dengan indikator trend lainnya seperti parabolic SAR, ADX dan juga MACD. Jika terkonfirmasi oleh indikator trend, maka sinyal dari keadaan cross tersebut bisa dianggap valid. Selain itu perhatikan juga apakah ada price action dari candle yang mendukung sinyal crossing tsb.
Jika sinyal tersebut valid, maka baik pergerakan harganya trending maupun sideways tidak berpengaruh. Jika memang valid, Anda bisa entry sesuai dengan yang diberikan sinyal crossing tersebut.
Ketika level Supply atau Demand sudah pernah ditembus pada saat terjadinya high news. Apakah Level tersebut masih bisa digunakan sebagai acuan?
Bisa, level ini biasa disebut dengan swap zone.
Contohnya level supply yang tadinya menahan laju harga naik dan ketika break menjadi level demand yang menahan laju harga turun.
@ Jese:
Level supply mengacu pada resistance sementara level demand mengacu pada support. Jika level-level itu pernah menjadi level resistance dan support yang valid, maka meskipun ditembus (break) akan tetap berfungsi sebagai level resistance atau support. Dalam hal ini jika level resistance yang valid ditembus maka akan menjadi level support, dan sebaliknya jika level rsupport yang valid ditembus maka akan menjadi level resistance.
Perlu diperhatikan juga time frame yang digunakan. Semakin tinggi time frame maka level resistance dan support akan semakin kuat (valid), biasanya dianggap sebagai level-level resistance dan support mayor.