Broker Forex

Febrianto: Ini saya kutip dari UU No 10 Tahun 2011 tentang Perubahan atas Payung hukum yang mengatur tentang perlindungan uang nasabah pada perdagangan berjangka di Indonesia tentang Lembaga Penjamin Simpanan.

Undang-Undang ini menetapkan bahwa LPS memberikan jaminan simpanan dalam bentuk penggantian atas simpanan nasabah yang terkena risiko gagal bayar oleh bank, lembaga pembiayaan, atau lembaga jasa keuangan lainnya, termasuk broker yang terdaftar di BAPPEBTI.

LPS akan mengganti kerugian nasabah dengan batas maksimum sebesar Rp2 miliar per nasabah, termasuk bunga dan/atau keuntungan yang belum dibayarkan. Namun, penggantian kerugian hanya diberikan pada nasabah yang terdaftar secara resmi dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh LPS.

Selain itu, terdapat juga beberapa payung hukum lain yang mengatur mengenai tindakan penyelesaian klaim oleh LPS, antara lain Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2018 tentang Pelaksanaan UU No. 24 Tahun 2004 tentang Lembaga Penjamin Simpanan, Peraturan Bank Indonesia Nomor 14/25/PBI/2012 tentang Perlindungan Pemegang Rekening Bank Umum Syariah dan Penyelesaian Klaim oleh Lembaga Penjamin Simpanan, serta Peraturan BAPPEBTI Nomor 1 Tahun 2019 tentang Perlindungan Dana Nasabah dan Penyelesaian Sengketa pada Anggota Bursa Berjangka dan Lembaga Kliring Berjangka.

Mohon maaf agak panjang. Karena saya kira lebih lengkap lebih baik ya agar bisa memberikan gambaran bahwa Finex dan BAPPEBTI itu memberikan payung hukum yang jelas

Sheila: Bntu jawba ya! Ini berdasarkan pnglaman gue, jd gue jawab sesimple mngkn sehingga kita yg pemula2 mngkn bsa nangkap apa yg gue bcarain. Utk resiko leverage secara umum dn lengkap mngkn bsa baca di artikel ini :

Mnrt gue sndiri, leverage itu ada 3 resiko things, yg pertama leverage itu nge up modal kita shngga kita bsa trading mngkn yg shrsnya cma bsa 1 posisi menjadi bsa trading 2 hngga 3 posisi, resiko overtrading ato trading berlebihan itu bsa terjadi. Apa yg terjadi bila overtrading? Margin kita ga cukup nahan floating loss shngga bsa nyebabkan margin call.

Yg kedua adlh kita ga perlu byr balik leverage, tetapi sebaliknya ketika kita traidng dngn modal yg di up, keuntungan 100% ke kita, kerugian 100% ke kita jga. Broker cma kyk nge up ato ngebikin modal kita berkali2 lipat aja.

Dan yg ketiga adlah psikologis kita tergnggu krna nngeliat modal gede. Antara takut ato terlalu pede dngn leverage yg diberikan

Leandro: Bener, broker itu sebenernya penyedia layanan jasa, guys. Mereka ngasi platform trading sama infrastruktur buat kita bisa jual-beli di pasar finansial. Nah, untungnya broker biasanya dateng dari beberapa sumber, salah satunya lewat komisi sama spread.

Komisi itu biaya yang kita bayar ke broker buat setiap transaksi yang kita lakuin. Broker bisa nih kasih komisi berdasarkan persentase transaksi atau biaya tetap per transaksi. Dan spread itu bedanya harga jual sama beli suatu aset. Broker bisa dapet untung dari selisih harga jual dan beli ini. Jadi, kalo kita transaksi, kita bayar spread ke broker. Kedua jenis biaya ini adalah pendapatan bagi broker

Soal pihak likuiditas, broker biasanya kerja sama sama mereka buat dapetin akses ke pasar dan aset yang kita tradingin. Jadi, broker bayar jasa ke mereka buat bisa dapet likuiditas yang mereka butuhin buat jalanin transaksi trader. Ada juga komisi atau persentase biaya yang mungkin diterusin dari broker ke penyedia likuiditas dalam kerja sama mereka. (baca : Apa Itu Likuiditas Pasar Forex?)

Jenny: Bntu jawab y! Sebagai broker yg menjadi anggota KBI (Kliring Berjangka Indonesia) dan JFX (Jakarta Futures Exchange), ada beberapa keuntungan yg dimiliki. Pertama, menjadi anggota KBI dan JFX menunjukkan komitmen broker dalam mematuhi peraturan dan standar yang ditetapkan oleh BAPPEBTI. Dengan kata lain, utk teregulasi di BAPPEBTI, broker harus menjadi anggota dari kliring sperti KBI atau ICH dan anggota bursa JFX atau ICDX

Selain itu, keanggotaan KBI dan JFX juga memberikan perlindungan dan keamanan tambahan bgi trader. KBI bertanggung jawab untuk melindungi dana nasabah yang disimpan di rekening terpisah (segregrated account) agar tidak tercampur dengan aset perusahaan broker. JFX, sebagai bursa berjangka di Indonesia, memberikan tempat yang teratur dan terawasi untuk perdagangan berjangka, sehingga trader dapat melakukan transaksi dengan jaminan adanya regulasi dan pengawasan yang ketat.

Selengkapnya bisa baca di :

• Mengenal JFX dalam Regulasi Broker Indonesia
• Mengapa Kliring Berjangka Penting untuk Keamanan Trading?

Semua dana klien disimpan di bank-bank terkemuka dan HFM secara rutin diaudit dalam hal keuangan. Dengan cara ini, kamu bisa yakin dana kamu tidak dicampuradukkan dengan uang broker atau digunakan untuk urusan internal broker, sehingga dana kamu lebih aman. Kalau akun tradingmu menyediakan rekening terpisah, uang yang kamu depositkan akan disimpan dalam rekening terpisah yang dikhususkan untuk menyimpan modal klien.

Selain untuk melindungi dana trader, tujuannya juga untuk menjaga transparansi modal trader. Ini artinya jika broker mengalami masalah keuangan, dana kamu tidak akan terpengaruh. Secara keseluruhan, rekening terpisah adalah cara regulasi keuangan untuk memastikan keamanan dana trader.

Dengan broker yang mengikuti praktik ini, kamu akan lebih percaya diri saat menanamkan modal. Ini menunjukkan bahwa broker peduli dengan transparansi dan integritas.

Namun, penting untuk diingat bahwa tidak semua broker menyediakan fitur ini. Mungkin itu disebabkan oleh kurangnya regulasi atau alasan lain. Oleh karena itu, sangat penting untuk memeriksa apakah broker yang kamu pilih sudah diatur dengan baik. Jangan sampai akun dan uang kamu terjebak di broker yang tidak memiliki regulasi yang kuat. Itu bisa berbahaya, jadi pastikan kamu melakukan pengecekan dengan baik.