Broker RoboMarkets

Misalnya kamu buka long dan short position di mata uang yang sama, maka akhirnya trade-mu ga bisa jalan dan berakhir no position.

bisa kunjungi link artikel berikut ini

Resiko leverage gan! Smkin tinggi leverage maka resiko jga bakalan semakin tinggi. Misalnya, seorang trader memiliki modal sebesar $10,000 dan memutuskan untuk membuka posisi dengan ukuran lot 1 pada pasangan mata uang EUR/USD. Tanpa leverage, trader hanya bisa membuka posisi sebesar $10,000 (1 lot EUR/USD) saja.

Namun, dengan leverage 1:100, trader dapat membuka posisi dengan ukuran lot yang 100 kali lebih besar dari modal yang dimilikinya, yaitu sebesar $1 juta (100 lot EUR/USD). Dalam hal ini, trader menggunakan leverage sebesar 1:100 untuk membuka posisi tersebut. Jika trader membuka posisi tersebut dengan leverage 1:100, maka setiap pergerakan pip akan bernilai $100. Jadi, jika terjadi pergerakan 100 pip, keuntungan yang diperoleh trader sebesar $10,000 (100 pip x $100).

Namun, jika terjadi pergerakan yang tidak menguntungkan dan harga bergerak 100 pip ke arah yang berlawanan, maka kerugian yang akan dialami oleh trader juga sebesar $10,000. Dalam arti, resiko untuk kehabisan modal dalam sekejap itu ada dan nyata. DEngan membatasi leverage, itu membatasi juga trading. Sehingga, psikologis untuk overtrade lbh bsa dibendung. (Lebih jelasnnya agan bisa baca dasar2 Forex speerti: Leverage dan Margin dalam Trading)

Cindy: Setau gue yaa. Penawaran spread raw zero (spread serendah mungkin) oleh broker-broker STP (Straight Through Processing) memang biasanya terkait dngn persyaratan deposit yg cukup tinggi dri akun yg biasanya. Misalkan di akun standard cma nawarin $1 ntar di akun Raw nya bsa $100 (klu di broker luar negeri). Dan utk nyiapin raw spread ini emang butuh sumber daya yg cukup bnyk dan biaya tinggi. Jd, untuk mengkompensasi biaya yg dikeluarkan oleh broker dlm menyediakan akses langsung ke pasar interbank. Broker STP harus membayar biaya tambahan untuk akses likuiditas, dan mereka
mengalihkan sebagian biaya ini kepada trader melalui persyaratan deposit yang lebih tinggi.

Alasan lainnya yg mngkn lbh masuk akal adalah dngn persyaratan deposit yg tinggi, broker bisa jadikan itu sbagai filter utkk menarik trader yg lbh berpengalaman

Halo kak! Mnrt saya sndiri, sebenernya jeda waktu eksekusi tuh bisa berpengaruh ke hasil trading, tergantung dari strategi dan gaya trading loe. Jeda 1 detik mungkin keliatan singkat, tapi kenyataannya itu udah lumayan cepet buat kebanyakan situasi trading. Tapi kalo loe tradingnya scalping atau frekuensinya tinggi, misalkan scalping yg benar2 cepat dan sensitif terhadap pergerakan harga even 1 detik, mungkin 1 detik itu bisa terasa agak lambat.

Tentang kategorisasi sebagai eksekusi yg cepet, itu tergantung dari standar broker dan industri. Banyak broker berusaha nyediain eksekusi secepat mungkin, dan emang benar bahwa ada yg sampe kasih jeda eksekusi di bawah 0.2 detik. Tapi jeda waktu 1 detik di one-click trading MRG menurut gue udah termasuk cepet dan bisa buat kebanyakan trader. Jd, aman2 aja sihhh mnrut gue klu eksekusi 1 detik dngn one click trading

Ssetuju! Soal kecepatan eksekusi mahh, utk 1 detik itu sebnarnya udah cukup cepat dan itu pun adalah kecpatan paling minimal sehngga bsa aja kecepatan ekskukis MRG bsa dibawah 1 detik dan ini benar2 oke dahh buat scalping dan day trading yg sensitif terhadap pergerakan kecil dri pasar.

Dan mnrt aku, sbnrnya ada beberapa hal yg harus diperhatikan selain kecepatan ekskusi, misalkan seperti regulasi, pengalaman, ketntuan trading, trading platform yg disediakan, serta customer service dan adanya program kemitraan. Selain itu kita jga harus memperhatikan potensi kekurangan yg ada di broker seperti misalkan leverage rendah, ga ada swap free, dan misalkan spread terlalu tinggi.

Utk kriteria2 tsb, blh banget dipertimbangkan apakah MRG ini udah cocok ato blm buat kita selain kita perhatikan keecepatan ekskusi. (bisa baca : Untung Rugi Trading di Broker MRG Mega Berjangka )