Maxco

Pak @Denny, untuk variable spread tidak bisa didetailkan karena spread bervariasi menyesuaikan pasar. Untuk detailnya biasa bisa dicek di trading platform kalau di metatrader terdapat di bagian detail harga yang sudah dibuka. Disitu terdapat commission, bila terdapat angka minus berapapun itu, itu adalah spread yang dibebankan kepada bapak. Berikut saya lampirkan foto detail spread yang dapat dicek dimetatrader

Dari situ terdapat komisi, itu adalah spreadnya pak dan bisa saja naik lagi tergantung dari kondisi pasar.

Apakah biaya dapat dihitung? Bisa dihitung dari setiap entry trading di market, apabila setiap entry dibebankan spread 0.1 seperti dicontoh maka dalam akun standard, biaya bapak sendiri $0,1 dan bila trade sampai 1 lot dengan trading dimulai dari 0.01 lot maka biaya yang mungkin terjadi adalah 100 x 0.1 = $10 + komisi $1 = $11. (kondisi sesuai gambar yang saya berikan, untuk Maxco bisa saja berbeda).

Sepengalaman saya, biasa kalau broker dengan komisi rendah bakal berat di spreadnya. Dan biasanya akan dimulai dari 1 pips dan tentu akan melebar. Contohnya akun Ultra Low spread di MIFX, memang variable spread dimulai dari 0.2 pips dan akan melebar sesuai dengan kondisi pasar Forex tetapi memiliki komisi sebesar $10, sangat kontras dengan Maxco yang cuma $1 saja.

Penyalahgunaan dana oleh broker sih sebenarnya tidak pernah terjadi di Indonesia. Gw bicarain tentang broker yang teregulasi ya. Kalau yang ga teregulasi jatuhnya investasi bodong.

Apakah kewajiban bagi broker untuk misahin dana kliennya?

Iya, wajib. Dan harus dilakukan agar bisa mendapatkan regulasi dari Bappebti dan regulator dunia juga menerapkan hal tersebut.

Mungkinkah dana segregate ini disalahgunakan?

Ga mungkin. Karena menggunakan akun rekening terpisah. Akun rekening terpisah ini ada yang satu trader satu rekening, ada juga yang satu rekening untuk semua trader. Ibarat cuma klien yang bisa menarik dana dan broker cuma bertindak sebagai perantara saja

Selain itu segregate akun di Indonesia ada yang menerapkan 70% dana klien disimpan di KBI dan 30% di akun segregate. Laporan keuangan juga harus setiap hari dilaporkan ke KBI, apabila jumlah 70% dana 30% dana yang dilaporkan setelah adanya transaksi tidak sesuai, broker bisa terkena penalti hingga dibekukan.

Dan akun segregate juga tidak sembarang menunjuk bank penyimpan. Hanya bank yang ditunjuk Bappebti saja yang bisa menjadi bank penyimpan dana akun segregate. Jadi tidak mungkin sekali broker menyalahgunakan akun segregate.

Kesimpulannya Saldo Klien di Maxco benar-benar aman karena Maxco menggunakan segregate account dalam menyimpan dana klien mereka!

Baca artikel berikut agar lebih yakin tentang segregate akun : Apa itu segregate account

Hardiyanto: Mengenai akun segregate, apakah bisa digunakan oleh broker? Bisa banget kok, ada beberapa kasus dimana broker dengan sengaja melanggar aturan yang udah ditetapkan oleh badan regulator dengan menggunakan dana dari segregate akun. Maka dari itu sebaiknya sihh menggunakan broker yang udah teregulasi Bappebti agar mendapatkan perlindungan hukum.

Tetapi pada umumnya sih, pihak regulator dalam hal ini Bappebti, akan melakukan pengawasan ketat terhadap penggunaan dana segregate oleh broker. Jika broker melanggar aturan atau menggunakan dana segregate untuk kepentingan perusahaan, mereka dapat dikenai sanksi atau bahkan kehilangan lisensi operasi mereka. CMIIW

Pertama harus diketahui bahwa untuk menjadi broker berjangka yang resmi di Indonesia, setiap broker harus terdaftar di BAPPEBTI, yang merupakan badan pengawas yang mengatur industri perdagangan berjangka di Indonesia. Selain itu, setiap broker juga harus menjadi anggota dari lembaga kliring berjangka, yaitu KBI (Kliring Berjangka Indonesia) dan ICH (Indonesia Clearing House). Ini penting untuk memastikan keamanan dan transparansi dalam perdagangan berjangka. Jadi, secara singkat, ya, broker harus terdaftar di ICH dan KBI untuk menjadi resmi dan aman dalam perdagangan berjangka di Indonesia.

Mengenai lisensi dari JFX dan BBJ itu berpengaruh terhadap jenis aset yang bisa ditradingkan. Misalkan trading komoditas, saham, bahkan Forex diatur oleh kedua lembaga ini dan broker harus terlisensi disini agar bisa menawarkan jenis asset yang terdapat pada pasar finansial. Semoga jelas ya!

Oh gitu ya, berarti kesimpulannya untuk urusan transaksi, dana, dan keamanan itu diawasi oleh ICH dan KBI (kliring kan berurusan dengan uang ya kalao ga salah). And JFX dan BBJ berarti urusan produk yg bisa ditradingkan lah ya dan misalkan ada aset yg ga terdaftar berrti itu ga sah produknya dong. Sedangkan BAPPEBTI itu tugasnya ngesahin izin usaha broker.

Ga nyangka klu ternyata broker Indonesia seperti Maxco dan Monex memiliki regulasi berlapis2 dari pemerintah dengan tujuan agar trader terlindungi. emang beda sih keamanannya klu dibanding dengan broker tidak teregulasi. Okelah klu gitu ngerti gw. Thanks ya buat penjelasannya

Pertanyaan bagus pak! Spertinya bapak ingin melihat besaran biaya yang mungkin dihasilkan ya. Sebenarnya ga ada perhitungan yang tetap karena kedua akun tersebut memiliki spread mengembang dan tidak tetap setiap saat. Tetapi apa bila kita dihitung dengan pukul rata sama. Maka :

• Di akun ultra low, misalkan kita buka posisi 1 lot misalnya, maka biaya spread sebesar 0.2 pips x $10 = $2 + komisi $10. Maka per 1 lot, biaya trading sebesar $12
• Di akun standard, misalkan kita buka posisi 1 lot maka biaya spread 1.8 x $10= $18 + komisi $1. Maka per 1 lot biaya trading adalah sebesar $18.

Sebetulnya klu kita memakai scalper di akun standard, maka kita harus membidik lebih dari 2 pips untuk bsa profit, sedeangkan akun Ultra Low, kita cuma membidik diatas 0.2 pips utk profit. Jadi, cara trading itu berpengaruh terhadap biaya yang ada. Scalper memang sebaiknya trading dengan Ultra Low karena scalping itu membidik profit secara tipis2 sedangkan swing trading itu lebh fleksibel karena membidik profit dngn pips yang sangat2 besar

Tambahan aja nih! Saat melakukan swing trading, komisi yang rendah dapat menjadi faktor penting dalam memilih akun trading. Swing trading melibatkan membuka posisi untuk periode yang lebih lama, dengan target profit yang lebih besar dibandingkan dengan strategi scalping atau day trading. Dalam swing trading, Anda mungkin tidak melakukan banyak perdagangan dalam satu hari atau satu minggu.

Dalam hal ini, komisi yang lebih rendah dapat membantu mengurangi biaya trading secara keseluruhan. Dengan komisi yang rendah, Anda dapat lebih fleksibel dalam memasuki dan keluar dari posisi perdagangan tanpa harus khawatir biaya transaksi yang terlalu tinggi mempengaruhi profitabilitas Anda.

Selain itu, perlu juga dipertimbangkan faktor lain seperti spread dan keandalan eksekusi order. Pastikan broker atau akun yang Anda pilih memberikan spread yang wajar dan konsisten serta dapat mengeksekusi order dengan cepat dan andal. Dan kalau mempertimbangkan spread dan ekskusi order, mungkin saya akan memilih Maxco yang spread nya rendah serta kecepatan eskusi sama dengan Monex. Komisi dengan 0 pips cuma $1 itu bisa jadi pilihan yang tepat.

Pangeran: Klu bicara soal positioning trading, kita harus cari broker yang sesuai dengan gaya trading kita. Jadi, gini nih menurut gue, kita harus memilih broker yg ngasih spread kompetitif, yang artinya biaya transaksi lebih murah buat kita. Makin rendah spread-nya, makin gede potensi keuntungan kita.

Kmudian, kita butuh broker yg bs eksekusi order dngn cepat, tanpa lelet-leletan. Enggak mau kan posisi kita keburu berubah gara-gara eksekusi yg lama?

Varian instrumen yang keren: Sebagai positioning trader, kita mungkin mau coba trading di berbagai instrumen, dari saham sampe forex. Jadi, cari broker yang punya pilihan instrumen yang lengkap supaya kita bisa eksplorasi pasar dengan leluasa.

Dan last, yg paling bikin nyaman adalah broker yg dijamin keamanannya. Kita harus memastikan broker-nya punya regulasi yg jelas dan diawasi oleh otoritas terpercaya. Keamanan dana kita itu nomor satu, buat gue. Jadi, cari broker yg punya reputasi bagus dan diakui secara resmi supaya trading kita aman dan tenang.

Halo! Sepngelaman gue slama trading dngn Maxco, utk soal scalping emang top kok kecpeeatan ekskusinyaa. Jd, misalkan nihh kita buka posisi gede dan bnyak itu sama sekali ga ngalamin yg namanya requote shngga trading dngn scalping bsa lancar banget.

Cma emang kita harus ngehindari saat pasar fluktuatif dmana emang rata2 broker ga mampu menyediakan trading yg benar2 cepat krna pasar bergerak snagat2 cepat. Tpi overall utk pasar yg flukutuatifnyaa di batas normal, yaa di Maxco itu sama sekali ga ada masalah berarti kok.

Dan utk hadiah di Maxco, yaa bsa dikatakan klu dngn scalping cukup bsa dan posible utk di raih seperti yg disarankan di artikel! Moga jawaban ane membantu ya!

Baca Juga: Cara Mengenali Top Broker Forex Menurut Eksekusi Order

Klo ga salah sihh, Maxco itu emang mengizinkan utk melakukan strategi jenis apapun termasuk strategi scalping dan trader diizinkan utk melakukan Hedging. Smua trading tsb emang buka posisi trading dngn jumlah lbh dari 1 alias bnyk. Terus Maxco jga nge-claim klu kecepatan ekskeusi mereka itu kurang dari 200 ms ato 0.2 detik lahh paling minimal. Ya, utk scalping tipe yg super cepat mngkn terasa 200 ms ini agak lamban, tetapi utk scalping tipe biasa kyk 5 menit ke atas itu utk 200 ms ini benar2 real time.

Overall cocok lahh Maxco klu soal scalping. Blm lagi spread yg di tawarkan dimulai dari 0 pips dan jga komisi dimulai dari $1, biaya trading murah ditambah leverage yg tinggi di kisaran 1:500 dngn minimal deposit $100. Terjangkaulahh utk trader2 pemula dan membantu banget utk scalper utk kondisi trading yg ditawarkan. SEbagai perbbadningan aja dan sumber, coba baca artikel ini aja gan : Maxco Vs JavaFX, Mana yang Terbaik untuk Scalping?