PT Trisula Textile Industries Tbk (BELL) akan membagikan dividen senilai Rp2.5 miliar dari laba tahun buku 2023, 4 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) mengalami penurunan kinerja keuangan pada kuartal I/2024, pendapatannya berkurang 10.49% secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, 4 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Top losers LQ45 terdiri dari: PT Mitra Pack Tbk (PTMP) -4.20%, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) -2.90%, PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) -2.60%, 4 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah di awal perdagangan hari ini, turun 0.49% ke 7,120, 4 jam lalu, #Saham Indonesia
Forum  > Kripto

Seputar Penerbitkan Rupiah Digital, Apa Maksutnya?

  Merdiana Sisca |   27 Apr 2022 |   340

Ada kabar bahwa BI akan menerbitkan rupiah digital. 
Rupiah digital di sini itu seperti apa ya? mohon penjelasannya. Trm ksh

  Nur Salim   |   28 Apr 2022

@Merdiana Sisca:

Betul sekali bu. BI saat ini sedang dalam tahap finalisasi perancangan dan pengembangan Central Bank Digital Currency (CBDC) dengan nama Rupiah Digital. Mengenai seperti apanya kurang lebihnya hampir sama dengan mata uang kripto karena dibangun di atas landasan teknologi Blockchain. Perbedaannya kalau kripto sifatnya terdesentralisasi atau tidak ada pusatnya, Rupiah Digital nanti akan terpusat dan jumlah peredarannya diatur penuh oleh BI.

Mengenai contohnya sudah sering ibu gunakan sehari-hari kok, seperti GoPay, Ovo, Dana, bahkan saldo rekening tabungan. Hanya saja Rupiah Digital yang kita gunakan sekarang ini masih di Backup dengan jumlah uang kertas yang beredar atau bisa dibilang jumlahnya sama atau tidak akan lebih dengan uang yang diterbitkan oleh BI. Untuk yang CBDC nanti kabarnya sih sudah tidak akan di Backup oleh uang kertas lagi, atau memang bentuknya sudah digital saat diterbitkan.

Terima kasih, semoga bisa sedikit membantu.

  Merdiana Sisca   |   29 Apr 2022

rupiah digital ini, digunakan utk pembayaran saja atau bisa utk trading seperti kripto ya pak? Terima kasih

  Nur Salim   |   30 Apr 2022

@Merdiana Sisca:

Kalau untuk Rupiah Digitalnya sendiri tentu saja untuk pembayaran saja bu fungsinya. Hanya saja sama seperti instrumen-instrumen ataupun aset lain, value yang dimiliki oleh Rupiah Digital kemungkinan besar juga bisa digunakan untuk diperdagangkan sesama CBDC bahkan CryptoCurrency. Prinsipnya sama dengan BTC/USD contohnya dimana valuasi nilai BTC pada instrumen tersebut dibandingkan dengan nilai US Dollar.

  Intan   |   2 Dec 2022

Bisa dikatakan kalau rupiah digital itu adalah uang yang di digitalkan saja kan pak? Tidak ada perbedaan fungsi dan nilai dengan uang kertas ya. Jadi seperti transfer via mobile banking, OVO , GoPay, QRIS dll yang intinya hanya sebagai alternatif apabila tidak membawa uang asli ya.

  Nur Salim   |   5 Dec 2022

@Intan:

Secara garis besar memang seperti itu kak. Fungsi dan pemakaiannya sendiri kurang lebih akan sama harusnya. Hanya saja uang digital yang saat ini beredar saat ini masih memiliki Back Up terhadap uang kertasnya. Untuk Rupiah Digital sendiri nanti rencananya tidak akan diBack Up dengan uang kertas nilainya.

  Slamet Suseno   |   29 Apr 2022

apa yang melandasi diterbitkannnya rupiah digital ini ya master?

  Nur Salim   |   30 Apr 2022

@Slamet Suseno:

Banyak sekali faktornya pak. Namun faktor yang paling penting adalah perbaikan serta pengembangan sistem mata uang perbankan di Indonesia secara total. Dengan diaplikasikannya Ledger Technology atau kita kenal dengan Blockchain, banyak masalah-masalah perbankan yang dapat diselesaikan seperti transparansi, kecepatan transaksi, biaya administrasi atau komisi yang rendah, dll.

Selain itu upaya ini juga dirasa perlu untuk menekan pertumbuhan aset-aset yang tidak memiliki basis atau nilai pondasi seperti kripto yang sangat pesat perkembangannya saat ini.

Meskipun tujuannya demikian, karena konsepnya sendiri belum diadopsi secara luas jadi kita belum tahu kedepannya akan berjalan seperti apa program digitalisasi rupiah ini.

  Vijay   |   22 Jun 2022

Apakah Rupiah digital ini sudah diluncurkan? Bagaimana cara menggunakannya?

  Ananta   |   10 Apr 2023

Slamet Suseno:

Penerbitan rupiah digital ini dilandasi oleh beberapa alasan. Pertama, jelas karena teknologi digital telah berkembang pesat dalam beberapa dekade terakhir, sehingga memungkinkan pembuatan dan penggunaan uang digital menjadi lebih mudah dan efisien.

Harapannya, rupiah digital menjadi alternatif yang lebih cepat, lebih murah, dan lebih mudah untuk dipindahkan.

Kedua, uang digital memungkinkan transaksi yang lebih cepat dan efisien, yang dapat mengurangi biaya dan waktu yang dibutuhkan untuk melakukan transaksi.

Hal ini dapat meningkatkan efisiensi ekonomi secara keseluruhan dan memudahkan transaksi antara individu, perusahaan, dan pemerintah.

Ketiga, uang digital juga dapat memungkinkan penerbitan uang yang lebih aman dan terlindungi dari pemalsuan, karena teknologi digital dapat menyediakan sistem keamanan yang lebih baik.

Nah, untuk poin ketiga ini, sepertinya Indonesia masih perlu sangat berhati-hati karena keamanan data cyber masih sangat rawan.

  Nur Salim   |   23 Jun 2022

@Vijay:

Untuk ini setahu saya belum pak, dari beritanya seharusnya tahun ini sudah rilis secara resmi. Cara menggunakannya sama seperti uang digital yang sering kita gunakan saat ini seperti GoPay, Ovo, Dana, dll. Namun untuk keterangan resminya sendiri belum dipaparkan secara detail perihal penggunaannya.

  Arnold Wijaya   |   11 Jul 2022

Apakah betul pak perihal tentang rupiah digital yang tidak dibasiskan pada rupiah kertas? apakah ini berarti akan ada perbedaan harga antara keduanya? mengingat tingkat permintaan dan kebutuhan yang berbeda antara keduanya?

  Nur Salim   |   13 Jul 2022

@Arnold Wijaya:

Mengenai CBDC tidak dibasiskan pada uang kertas/kartal memang rencananya seperti itu pak. Untuk perbedaan harga antara keduanya sendiri memang mungkin saja bisa terjadi. Terlebih lagi Supply antara keduanya yang terbatas seperti yang bapak tanyakan. Namun mengenai hal ini saya pribadi juga tidak bisa sepenuhnya mengatakan akan terjadi demikian. Pemerintah dan pihak Bank Sentral juga pasti sudah memikirkan tindakan-tindakan untuk menjaga nilai dari keduanya. Selain itu, kabarnya jenis Blockchain yang digunakan adalah Hybrid, sehingga jumlah Supply Rupiah Digital bisa dikontrol dari pusat. Yah, kita lihat saja kedepannya akan bagaimana saat rilis nanti.

  Senor   |   23 Mar 2023

Arnold Wijaya:

Nggak ada lah. Kan sama-sama diterbitkan BI. BI juga pasti ngatur money supply secara total, bukan setengah-setengah

  Atmojo   |   15 Jul 2022

Banyaknya berbagai macam uang digital yang muncul dan sudah banyak yang dikoleksi untuk dijadikan investasi, apakah ke depan, uang digital bisa menggantikan uang fiat?

  Nur Salim   |   21 Jul 2022

@Atmojo:

Uang digital yang dimaksudkan apa ya pak? Jika kita berbicara Rupiah Digital (CBDC) itu juga merupakan salah satu bentuk fiat Currency. Dan ya, dalam jangka panjang CBDC memang diperkirakan akan mengambil alih uang kertas.

Kalau maksud pertanyaannya tentang uang digital yang dijadikan investasi seperti BTC dan lain sebagainya, untuk saat ini masih banyak ahli yang skeptis bahwa fiat Currency akan dapat digantikan. Namun, dalam keperluan dan kepentingan tertentu akan ada beberapa sektor yang kemungkinan besar akan didominasi dengan pembayaran melalui kripto.

  Cody   |   12 Dec 2022

Kalau melihat dari kemudahan bertransaksi memang lebih mudah memakai uang digital jadi ga usah perlu namanya rogoh-rogoh kocek lagi dan terkadang uang recehan juga sering tidak dianggap karena ribet juga penyimpanannya dan berat.

Untuk pernyataan fiat currency akan digantikan saya setuju banget sih, udah mulai kelihatan banget orang muda zaman sekarang jarang banget pegang uang cash, lebih suka membayar dengan cashless. Apalagi pandemi covid yang salah satu penyebarannya ya melalui benda seperti uang kertas. Dengan digencarkan pemakaian cashless ini perlahan mungkin akan menyentuh ke area pemakaian bukan fiat currency lagi tapi lebih ke arah ke kripto.

  Virine Cicilia   |   21 Dec 2022

Saya bingungnya bagaimana nanti dengan orang-orang yang tinggal di daerah terpencil atau tidak memiliki akses teknologi untuk dapat melakukan transaksi digital kelak. Faktanya saja saat pandemi lalu, pendidikan benar-benar terhambat karena ketidaksediaan Device serta jaringan internet yang memadai untuk digunakan dalam belajar mengajar. Bagaimana caranya nanti ya kira-kira jika diharuskan untuk menggunakan Digital Currency secara keseluruhan kelak?

  Milan   |   16 Jan 2023

@Virine Cicilia, justru pemerintah saat ini sangat menggencarkan jaringan Internet dan Informasi yang memadai untuk daerah-daerah terpencil meskipun belum maksimal dikarenakan banyaknya daerah yang sangat sulit dijangkau.

Salah satu penghambat ketersediaan jaringan informasi ini adalah karena Indonesia merupakan negara kepulauan dimana jaringan Internet bisa dikembangkan melalui jalur udara (dimana menggunakan sinyal) dan melalui jalur laut (penanaman kabel bawah laut). Kedua cara ini memerlukan biaya yang sangat besar sehingga sangat sulit untuk meratakan jaringan Internet ke seluruh Indonesia.

Bagaimana dengan digital currency terhadap daerah tanpa Internet di Indonesia?

digital currency adalah sebagai alat pembayaran digital opsi pengganti alat pembayaran yang sekarang. Dengan kata lain digital currency bisa dijadikan opsi. Apakah misalkan daerah terpencil wajib menggunakannya? Tentu tidak, untuk daerah Indonesia tetap bisa menggunakan rupiah apalagi untuk daerah tanpa Internet. Dan tentu pemilik digital currency akan menukarkan currency mereka ke rupiah cash agar bisa bertransaksi disana.

Contoh paling nyata adalah penggunaan debet card/credit card. Di kota besar tentu penggunaan kartu ini sangat bisa diandalkan, tetapi begitu di daerah terpencil maka pengguna lebih mengandalkan uang cash dimana mereka akan menarik uang cash terlebih dahulu. (Daerah saya juga begitu dimana mesin EDC terbatas, sehingga harus menyiapkan uang cash agar bisa bertransaksi)

Atau misalkan turis Amerika, datang ke Indonesia. Apakah menggunakan US Dollar? Terkadang mereka memakai Rupiah untuk melakukan transaksi.

Begitu juga dengan cryptocurrency. Pemilik kripto bisa saja menukarkan kripto mereka dengan Rupiah misalnya untuk bertransaksi di daerah tanpa internet. Dan bisa saja penerima rupiah kelak akan menukarkan rupiah ke kripto di kota besar ataupun berkunjung ke suatu daerah.

Hal ini tentu kondisi yang berbeda dengan masalah pendidikan dimana akses pendidikan hanya bisa diakses via Internet dan langsung belajar ditempat. Sedangkan uang bisa dikonversi kebentuk apapun selama ada nilai tukarnya.

  Nadirah Syafiq   |   22 Mar 2023

Bedanya rupiah digital dengan stablecoin berbasis rupiah yang diluncurkan oleh exchanger2 di dalem negeri tuh apa ya gan? Saya kmrn sempet denger berita soal koin TKO, IDK, dsb... Jika ada rupiah digital, apakah koin2 exchanger otomatis tidak berlaku? Dilebur? Atau bakal tetap ada pokoknya usernya masih banyak?

  Nathan   |   24 Mar 2023

Nadirah Syafiq:

Rupiah digital dan stablecoin berbasis rupiah sebenarnya berbeda. Rupiah digital adalah mata uang digital yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia, sedangkan stablecoin berbasis rupiah adalah mata uang digital yang dijamin oleh aset yang setara dengan nilai rupiah. Koin seperti TKO dan IDK adalah contoh stablecoin berbasis rupiah yang dikeluarkan oleh exchanger di dalam negeri.

Meskipun ada rupiah digital, stablecoin berbasis rupiah tetap dapat digunakan karena dijamin oleh aset yang setara dengan nilai rupiah. Namun, penggunaan rupiah digital mungkin dapat mengurangi kebutuhan akan stablecoin, terutama jika rupiah digital dapat diterima secara luas oleh pedagang dan konsumen di seluruh Indonesia. Namun, meskipun ada rupiah digital, tidak berarti koin-koin exchanger akan langsung hilang, karena masih ada pengguna yang memilih untuk menggunakan stablecoin atau koin-koin exchanger untuk keperluan trading atau investasi. Selama ada penggunaan oleh user maka koin tersebut bisa bertahan.

  Nur Salim   |   29 Mar 2023

Nadirah Syafiq:

Berbeda dari basis pengambilan dan perhitungan nilai yang digunakan kak. Pada Stable Coin yang banyak digunakan sekarang seperti IDK, IDRT, IDRX basis yang digunakan adalah nilai Rupiah yang dimiliki oleh developernya yang berbanding lurus dengan jumlah token yang beredar. Sedangkan pada Rupiah Digital nanti basisnya akan sama dengan cara perhitungan rupiah koin dan kertas yang saat ini beredar.

Apakah Stable Coin nanti masih bisa bertahan? Tentu saja. Karena keduanya memang akan berbeda satu sama lainnya baik dari sisi intrinsik dan ekstrinsik, maka keduanya dapat Co-Exist satu sama lain.

  Udin   |   10 Apr 2023

Rupiah digital itu sekilas mirip banget ya ama kripto tapi krna di terbitkan oleh pemerintah, brrti bukan kripto karena udah tersentralisasi. Sdngkn untuk uang kripto kan itu bebas dari pemerintah alias terdesentralisasi. Lumayan menarik sih krna Indonesia juga menciptakan sbuah uang digital. Cuma dengan diciptakannya rupiah digital ini, kemungkinan besar, apakah ada dampak ekonomi yang bakal terjadi (yg positif) dari peluncuran Rupiah Digital ini? Dan apakah tujuan dari diciptakannya Rupiah Digital selain dari kata praktis tanpa perlu uang kertas?

  Aisha   |   17 Apr 2023

Udin:

Tahu nggak, bahwa pemerintah-pemerintah AS, Indonesia, dll itu sebenarnya nggak melirik Bitcoin dkk karena harganya yang tinggi. Mereka melirik itu karena satu hal: blockchain.

Dan apa keunggulan mata uang berbasis blockchain yang bikin menarik itu? Ada banyak sekali, tapi terutama dua hal:

  • Penyederhanaan sistem pembayaran, sehingga mempercepat proses transaksi dan validasi.
  • Peningkatan keamanan dalam proses transaksi dan validasi.

Dan dua hal itu lah yang membuat banyak negara berupaya membikin mata uang digitalnya sendiri.

Orang awam mungkin nggak paham ya. Tapi jangan anggap remeh kecepatan transaksi itu.

Bayangkan pada abad pertengahan, kalau mau mengirim uang dari Italia ke Prancis (negara bertetangga) saja bisa butuh waktu sampai lebih dari sebulan. Seiring dengan berkembangnya lembaga bernama "bank" dan kehadiran teknologi bernama "telegram", kecepatan transaksi semakin meningkat.

Pada masa sekitar Perang Dunia 2, pengiriman uang antar negara antar benua hanya butuh waktu sekitar 1-2 minggu. Selanjutnya, teknologi transaksi pembayaran (transfer payment) terus berkembang hingga sekarang kita bisa transfer antar negara dalam hari saja.

Kemajuan teknologi transfer payment itu berkontribusi besar dalam globalisasi dan perputaran ekonomi dunia. Semakin cepat dan semakin aman, maka semakin pesar pula kemajuan kita.

Atau coba bayangkan suatu negara yang punya relasi internasional buruk, seperti Afghanistan. Kalau mereka mau mendatangkan alat medis, misalnya, jarang yang mau menjual kepada mereka. Kenapa? Jalur pembayaran ke luar negerinya sangat sedikit, atau ada tapi nggak aman.

Bandingkan kalau negara yang mau mendatangkan alat medis itu (umpamanya) Australia, maka pesan hari ini, besok sudah siap dikirim. Kenapa? Karena pembayaran dari Australia ke banyak negara itu sudah sangat cepat.

  Nur Salim   |   26 Apr 2023

Udin:

Basis kripto sendiri sebenarnya bukan ada pada terdesentralisasinya sebuah sistem atau tidak. Basis kripto sendiri ada pada tingkat keamanan atau enkripsi yang tinggi dalam penerapan metode-metode yang berlaku pada sebuah sistem. Jadi sebenarnya tidak terlalu berpengaruh apakah sistem tersebut terdesentralisasi atau tidak.

Tujuannya diciptakan Rupiah digital ini sendiri sebenarnya ada pada peningkatan mutu, kualitas, dan layanan perbankan di Indonesia. Dengan Rupiah digital diperkirakan banyak hal yang akan meningkat seperti kecepatan transaksi, rendahnya nilai komisi, serta sistem keuangan dengan transparansi yang tinggi.

Kategori Forum
  • Terpopuler
  • Banyak Dibaca
  • Reply Terakhir
  • Terbaru
  • Investasi
  • Strategi Trading
  • Indikator Macd
  • Scam
  • Candlestick Forex
  • Breakout
  • Broker Mancanegara