Sito

@Dimas:Boleh saja. Namun, pengambilan deposito sebelum jatuh tempo biasanya dikenai denda oleh pihak bank, dimana besarannya berbeda-beda tergantung bank apa tempat Anda menyimpan deposito.

Pencairan deposito selalu bisa keluar sekaligus, tidak ada setengah-setengah. Kecuali apabila ada situasi tertentu yang menyebabkan dikenakannya denda atau sejenisnya sehingga jumlah total yang cair bisa berkurang. Tetapi ini terkait dengan kebijakan masing-masing bank, sehingga sebaiknya Anda konsultasi langsung dengan pihak bank terkait.

Pencairan deposito tentu akan cair keseluruhan, tidak setengah-setengah.

Tidak pakai uang penjamin. Jika Anda membuka deposito di bank bonafid, maka penarikan deposito ya ditarik saja, Anda tak perlu memberikan uang penjamin atau sejenisnya. Itu toh uang milik Anda, hak Anda.

Seharusnya tidak bisa. Ketika suatu deposito dipakai sebagai barang jaminan kredit bank, maka slip/sertifikat deposito ditahan. Ini pula sebabnya mengapa dana dalam deposito yang dijadikan jaminan kredit, tidak bisa ditarik maupun ditambah hingga masa kredit usai.

Mohon maaf, kami kurang memahami, pemotongan uang apa yang digunakan untuk deposito? Apakah maksud Anda gagal autodebet dari rekening tabungan biasa ke rekening deposito berjangka? Jika ya, maka ada baiknya Anda konsultasikan langsung dengan bank terkait. Masing-masing bank/lembaga keuangan bisa menerapkan aturan berbeda. Ada yang menganggapnya tidak masalah asalkan Anda segera mengisi rekening dalam bulan yang sama, sehingga nantinya pembayaran seakan-akan dicicil 2x dalam satu bulan. Namun, ada juga bank yang memberi peringatan bahwa jika sampai gagal autodebet sekian kali maka rekening tabungan otomatis ditutup dan Anda bisa kena penalti.