Tar

Selamat pagi, Siti. Jika uang tersebut masih berlaku, Anda bisa menukarnya di money changer. Jika sudah tidak berlaku, silahkan gunakan cara berikut

Eric: Ane salah paham bngt nihh. Jujur aja yaa, broker itu udah maksimal dalam memperkenalkan diri. Karena kan ini mainnya di uang, makanya mereka harus teregulasi dlu di suatu badan regulator. Dan syarat untuk teregulasi jga ga gampang gampang amat. Minimal harus ada kantor dan nyiapin uang operasional sesuai ketentuan regulator. Terus jajaran pimpinan perusahaan jga hrs sesuai kriteria.

Nah, seperti yg dipaparkan ama penulis klu proses daftar akun udah sesuai dngn aturan dari Bappebti. Dan selain itu, tujuan mengapa broker mau tau identitas kita adalah mastiin bahwa kita ga make identitias palsu. Tau sndiri, klu pake identitias orang lain, tktnya dana yang dipakai itu dana pencucian uang. Selain itu, saya pernah baca di beberapa rubik bacaan, bahwa broker didunia harus benar-benar mastiin identitas trader.

Bukan hanya takut terjadi pencucian uang, tpi broker juga takut trnyata kliennya itu orang yg dicari atau di banned ama pemeerintah negara lain. Tau sndiri klu berurusan ama kriminal bisa nyebabkan broker tutup permanen. Makanya wajar ajaa minta identitias seperti itu, kan agan jga ga mau identitas agan dipakai buat trading Forex kan.

Sabarianto: Bantu tambahin yaa. Sbnrnya utk regulasi semacam ini digunakan untuk tujuan KYC. Dimana tujuan dari KYC (Know Your Customer) sendiri adalah untuk mencegah tindakan kriminal seperti pencucian uang, pendanaan terorisme, dan penipuan keuangan.

Dengan KYC, broker dapat memeriksa apakah trader memiliki catatan kriminal atau telah terlibat dalam aktivitas yang mencurigakan dalam industri keuangan. Hal ini dapat membantu broker untuk memperkecil risiko kerugian (terkena sanksi dari regulator) dan memastikan keamanan dan kepercayaan dalam transaksi trading (kepercayaan client).

Selain itu, KYC juga membantu broker untuk mematuhi regulasi dan persyaratan hukum yang berlaku, serta memastikan bahwa trader memenuhi persyaratan umur dan kelayakan untuk melakukan trading di pasar keuangan. Dengan demikian, KYC merupakan upaya broker untuk melindungi diri mereka dan juga trader mereka dari potensi risiko keamanan dan hukum.

Dapat dikatakan bahwa KYC ini merupakan proses yang sangat penting, gan.

Keduanya ada kok, dan menja,pin klu misalkan terjadi saldo ngeatif maka akan langsung diubah ke saldo 0, dmana utang yg terjadi akibat trading langsung dibayar ama broker. Dan emang sihh krna ada perlindungan saldo negatif, khusus HFX, emang menmberikan leverage yg cukup kecil dngn minimum deposit yg besar utk mennghindari ketidak seimbangan neraca keuangan bila terjadi hal kyk gitu sih.

Dari pro ytrader sndiri pasti ada upaya penncehgahan jga seperti SL agar menjaga tradingnya ga sampai minus. Klu dah minus mahh, modal berrti benar2 abis, lain hal dngn stop out level.

Eh, kak. Izin nyanggah disini. Aku agak bingung mengenai margin call level dan stop out level. Dari yg aku ketaui kan Margin call itu kyknya dmana perdagangan bakal dihentiin krna saldo ga cukup utk nahan loss floating loss dari trading yg terjadi bukan? Nah klu stop out sndiri itu apa ya? mengapa level nya lbh rendah dari Margin call level? Bukankah margin level dah peringatan terakhir dan akan tutup trading, klu levelnya 50% dan stop out 20%, trading akan dihenttin dilevel mana? Maaf ya kak klu misalkan bnyk nnya soalnya cukp bngng dngn istilah margin call 50% dan stop out 20% di kedua broker dan apakah level ini udah standard dipakai di broker lain jga?

Gpp kak, saya bantu menjelaskan secara singkat aja.

Margin call level adalah level di mana broker akan memberikan peringatan kepada trader bahwa margin level di akun trading mereka telah turun di bawah batas yang ditetapkan. cara kerjanya cukup sederhana, jika margin level mencapai atau turun di bawah margin call level, trader akan menerima peringatan bahwa mereka harus menambahkan dana ke akun mereka untuk menghindari margin call dan kemungkinan likuidasi posisi oleh broker.

Stop out level adalah level di mana broker akan menutup secara otomatis satu atau beberapa posisi trader untuk mencegah kerugian lebih lanjut dan melindungi sisa saldo di akun trader. Stop out level biasanya lebih rendah dari margin call level, dan ini disebabkan oleh fakta bahwa ketika margin level mencapai margin call level, trader masih memiliki kesempatan untuk menambahkan dana ke akun mereka dan menghindari margin call. Namun, ketika margin level mencapai stop out level, broker akan secara otomatis menutup posisi untuk mencegah saldo akun menjadi negatif.

Jadi, jika margin call level di Finex Pro adalah 50% dan stop out levelnya adalah 20%, artinya jika margin level jatuh di bawah 50%, trader akan menerima peringatan margin call. Jika trader tidak menambahkan dana ke akun mereka dan margin level terus turun, broker akan menutup posisi pada level stop out 20% untuk melindungi sisa saldo di akun trader. Dan kebijakan level ini berbeda2 tergantung dengan broker nya ya kak. Jadi ga ada batasan atau wajib di berapa persen bahkan ada broker yang menerapkan margin call = stop out dimana ketika margin call terjadi maka stop out juga langsung terjadi juga.

Oh, berarti dalam kasus yg aku dengar, bisa aja margin call level dan stop out level itu sama soalnya yg kudengar ketika margin calll terjadi maka akan langsung nutup trading yg ada. Pantesan aja aku agak bingung dngn stop out yg levelnya jauh lbh rendah dari margin call. Trnyata yg bikn tutp itu stop out lho. Okelah kak aku ngerti skrng mengenai margin call dan stop out di HFX dan Finex Pro dan bila diitung dngn level yg ada, 20% brrti dari $100 sisa $20 itu bakalan langsung autocut. Lumayan rendah sih sisa modal yg ada tetapi kebebasan trading sprtinya bertambah lumayan di 20% BTW. Makash bnyk ya kak

Bantu jawab ya!

Yang paling harus di perhatiin dlu seblum menjawab pertanyaaan agan adalah mata uang dasar akun kita. Nah, di Indonesia sndiri dan bahkan diseluruh dunia, terutama negara yang bukan termasuk dalam forex seperti Rupiah itu menggunakan Dollar sebagai mata uang dasar. Jadi, setiap kali deposit, withdrawal, loss dan profit, itu semua itungannya menggunakan dollar. Sehingga, apapun bentuk mata uang yg ditradingkan maka akan ddikonvert ke dollar.

Jadi, direct pair itu gampang diitungnya karena mata uang kutipannya sama kayak mata uang dasar akun lo. Jadi tinggal kaliin selisih harganya sama lot, terus lo dapetin hasilnya. (Ga perlu lagi konvert ke US dollar karena quote currency nya itu USD)

Tapi kalo indirect pair, contohnya USD/JPY, itu ribetnya ada di konversi mata uangnya. Lo harus bagi selisih harganya sama nilai tukar USD/JPY sekarang, terus lo kaliin sama lot dan dapetin hasilnya dalam mata uang dasar akun lo. Dimana karena quote currencynya adalah JPY, maka sebenarnya hasil yang didapatkan itu bentuk JPY dan karena mata uang dasar akun kita dollar, maka di konvert ke dollar yakni dibagi dengan harga USD/JPY saat clossing

Terus, cross pair itu lebih rumit lagi, karena kedua mata uangnya beda sama mata uang dasar akun lo. Jadi lo harus konversi dulu antara cross pair sama mata uang dasar akun lo. Misalnya, kalo lo trading EUR/JPY dan akun lo berbasis USD, lo harus bagi selisih harganya sama nilai tukar EUR/USD sekarang, baru lo kaliin sama lot dan dapetin hasilnya dalam mata uang dasar akun lo.

Dan, hal ini indirect pair dan cross pair ini ga berlaku bila mata uang akun lo misalnya JPY, maka dalam trading USD/JPY, di anggap seperti direct pair, jadi tinggal di kalikan dan dapat hasilnya berapa Yen.

Bantu tambahin ya! SEderhananya seperti ini, jika seorang trader dari Jepang memiliki akun trading dengan mata uang dasar dalam yen Jepang (JPY), mereka tidak perlu melakukan konversi pada pasangan mata uang yang melibatkan JPY, seperti USD/JPY. Pada kasus ini, mereka dapat langsung menghitung profit atau loss dalam mata uang dasar akun mereka (JPY) dengan menggunakan perhitungan sederhana pada direct pair.

Misalnya, jika seorang trader Jepang melakukan trading pada pasangan mata uang EUR/JPY dan ingin menghitung profit atau loss mereka, mereka dapat mengalikan selisih harga dengan ukuran posisi (lot) dan nilai pip dalam mata uang JPY.

Namun, jika seorang trader dari Jepang melakukan trading pada pasangan mata uang yang melibatkan mata uang selain JPY, mereka perlu melakukan konversi mata uang terlebih dahulu. Misalnya, jika mereka melakukan trading pada pasangan mata uang EUR/USD, mereka perlu mengkonversi profit atau loss mereka dari Dolar AS ke Yen Jepang menggunakan nilai tukar saat itu.

Bantu jawab ya!! Tentu! Trading CFD emas bisa jadi pilihan menarik untuk trading jangka panjang saat kondisi dunia tidak stabil seperti perang, perubahan iklim, atau ketidakstabilan ekonomi. Dengan menggunakan CFD emas, Anda dapat memanfaatkan kenaikan harga emas dengan posisi buy dan berpotensi mendapatkan keuntungan besar.

Namun, penting untuk diingat bahwa trading jangka panjang juga melibatkan risiko. Harga emas tidak selalu naik secara linier dan bisa mengalami fluktuasi. Oleh karena itu, analisis pasar yang teliti, manajemen risiko yang baik, dan penggunaan stop loss adalah penting dalam trading jangka panjang.

Selain itu, menjaga diri Anda tetap terinformasi tentang berita dan perkembangan terkini yang dapat mempengaruhi harga emas juga penting. Edukasi diri Anda sendiri tentang pasar emas dan CFD trading sebelum memulai adalah langkah yang bijak untuk mencapai kesuksesan dalam trading jangka panjang.

Ingatlah untuk berhati-hati, memiliki pemahaman yang kuat, dan mengambil keputusan trading berdasarkan informasi yang akurat untuk meraih keuntungan dalam trading CFD emas jangka panjang.

Justru oke banget trading CFD gan. Klu gw lebih ke pencairannya yg cepat gan. Contoh aja nihh klo kita trading emas asli gitu, maka kita ga bsa instant langsung cairin ke uang tunai. Agan perlu ke tmpt pegadaian emas dan bru bsa cairin disanaa, dan terkadang harga batang emas itu beda ama harga spot emas, jdnya bsa aja ada selisih.

Sedangkan klo trading emas CFD, ketika kita close psotion maka profit kita bakalan langsung cair jdi uang tunai. Apalagi klo make broker lokal kyk si Monex, ketika kita withdrawL, itu bsa langsung cIr ke bank kita shngga bsa dikatakan likuid dan praktis dibndingkan emas asli klo soal pncairan ke uang tunai