Pada grafik daily (D1), terlihat USD/JPY melemah hingga level 112.972, level terendah selama tujuh tahun terakhir. Secara major trend dollar yen masih berpotensi bullish, jika didukung dengan konfirmasi penembusan di atas 113.000, dengan target 114.000 sebagai target pelemahan lanjutan.
Pada akhir pekan kemarin, bank sentral Jepang, Bank of Japan (BOJ), mengejutkan pasar keuangan global dengan mengucurkan tambahan stimulus. Hasil voting dewan anggota BOJ sebesar 5 berbanding 4 setuju mempercepat untuk meningkatkan pembelian obligasi menjadi sebesar 80 triliun yen ($724 milyar). Hal tersebut dilakukan oleh BOJ untuk mengantisipasi penurunan tingkat inflasi yang lebih rendah, yang dapat berdampak pada pelemahan perekonomian Jepang lebih lagi. Sektor permintaan konsumen jepang perlahan-lahan mengalami pelemahan sejak kenaikan pajak penjualan pada bulan April lalu. Haruhiko Kuroda menegaskan bahwa jika perekonomian Jepang masih dirasa terpuruk, BOJ merasa perlu untuk menambah kembali program pelonggaran kuantitatif dan kualitatif kembali.
Penambahan stimulus tersebut membawa dampak yang positif untuk indeks saham Jepang, Nikkei, dan mendorong dollar yen menyentuh level terendah tujuh tahun terakhir. Bullish-nya USD/JPY tersebut didukung juga dengan keputusan The Fed yang kebalikan dengan BOJ. The Fed memutuskan untuk mengakhiri program pelonggaran kuantitatif (QE) di bulan Oktober ini. USD/JPY berhasil melakukan penembusan harga tertinggi di tanggal 1 Oktober 2014 (110.081), dan mencetak harga tertinggi bulan ini.
Analisa Teknikal USDJPY
Pada grafik daily (D1), terlihat USD/JPY melemah hingga level 112.972, level terendah selama tujuh tahun terakhir. Secara major trend dollar yen masih berpotensi bullish, jika didukung dengan konfirmasi penembusan di atas 113.000, dengan target 114.000 sebagai target pelemahan lanjutan. Waspada terjadinya aksi taking profit menuju 111.200 – 110.000, sebelum terjadi penembusan di atas 113.000. Data ISM Manufacturing PMI AS akan dirilis nanti malam Pk. 22.00 WIB, dengan estimasi ekonom 56.5, sedikit di bawah dari periode sebelumnya 56.6.
klik untuk memperbesar
Resistance : 113.000 – 114.000
Support : 111.200 – 110.000
Analisa GBPJPY
Sedangkan pada crossrate GBP/JPY, pergerakan terlihat mendapat dukungan untuk bullish lebih tinggi setelah breakout neckline head and shoulder yang terjadi sebelumnya. Namun, penambahan stimulus yang dilakukan BOJ masih belum dapat memecahkan rekor harga tertinggi yang terjadi tanggal 19 September 2014, level 180.695. Hari ini oscillator RSI memasuki area overbought, GBP/JPY berpotensi koreksi selama harga masih belum dapat menembus di atas level 180.700, dengan target koreksi 178.800 – 177.700. Jika terjadi penembusan di atas 180.700, peluang untuk follow bullish trend jangan disia-siakan. Anda dapat menempatkan pending order “buy stop” si atas level 180.700, dengan target keuntungan 183.700.
klik untuk memperbesar
Resistance : 180.700 – 183.700
Support : 178.800 – 177.700
Analisa EURJPY
Sama juga halnya dengan crossrate EUR/JPY yang membentuk double top pada grafik H4. Level 141.400 sebagai resistance kunci hari ini. Selama tidak mengalami penembusan di atas resistance tersebut, EUR/JPY akan melakukan taking profit sesaat, mendekati level support 139.200 – 138.000. Namun, jika terjadi penembusan di atas 141.400, EUR/JPY berpotensi melanjutkan rally di akhir pekan kemarin hingga level 142.700.
klik untuk memperbesar
Resistance : 141.400 – 142.700
Support : 140.380 – 139.200