Waktu Paling Tepat Untuk Melakukan Take Profit
Kapan waktu yang paling tepat untuk melakukan take profit?
Salam hangat,
saya belajar akun demo di broker, yang mau saya tanyakan, kenapa setiap saya pasang SL/TP, selalu INVALID SL/TP, cara saya memasukan SL/TP adalah dengan perbandingan SL = 30 TP = 50, contohnya, saya Open BUY GBP/USD di harga 1.56116, maka saya Pasang SL = 1.56086 dan TP = 1.56166,, mohon dibantu teman2,,
Untuk Thalia
Jika broker yang anda gunakan adalah broker dengan spread fixed (4 digit) maka tidak keliru, hanya saja broker yang anda gunakan adalah broker dengan spread 5 digit ( 5 angka dibelakang titik/koma). Maka seharusnya, TP 300 dan TP 500 (kalau di broker 4 digit maka 30 : 50 /pips). Ada kemukinan juga, anda memasangnya saaat harga running jadi order tidak masuk. Di broker tertentu jarak order pending, stop loss atau take profit adalah 30 pips ini sama dengan 3 pips spread 4 digit.
Thanks.
Jawaban untuk Thalia: Anda perlu mengecek 2 hal.
1. Perhatikan bahwa arah posisi sudah sesuai dengan arah SL dan TP titik.
Untuk posisi sel stop loss berada di atas harga entry dan TP berada di bawah harga entry, sedangkan untuk posisi buy stop loss ada di bawah posisi entry dan TP berada di atas posisi entry.
2. Jarak SL dan TP terlalu keci. Broker yang Anda gunakan adalah broker 5 digit. Dengan demikian perbandingan SL dan TP Anda sebenarnya 3 pips:4 pips.
Stop loss dan TP ini terlalu kecil atau terlalu dekat sehingga untuk mengatasinya Anda harus memasukkan angka stoploss 300 dan TP 500.
jika target TP untuk scalping adalah 10-15 pips per OP, berapa jumlah SL yg harus dipasang masta? terima kasih
@ Putra Sulu M:
Setahu saya scalper tidak menentukan SL dan TP secara spesifik karena pergerakan harga yang relatif cepat. Biasanya SL dan TP ditentukan dari level support atau resistance terdekat. Trader akan exit (cut loss atau take profit) jika harga telah menyentuh level support atau resistance yang telah ditentukan. Dalam hal ini scalper tidak memperhatikan risk/reward ratio.
Jawaban untuk Putra Sulu M:
- jika target TP untuk scalping adalah 10-15 pips per OP, berapa jumlah SL yg harus dipasang?
Untuk scalping, SL (stop loss) harus dipasang pada level yang memungkinkan si trader profitable dalam jangka panjang.
Misalnya si scalper mempunyai winrate 65%, maka dengan RR 1:1 saja sudah profitable.
Dengan kata lain, SL sama dengan TP yaitu 10-15 pips sudah bisa profitable.
Namun, jika si scalper punyai winrate 40%, maka SL harus lebih kecil daripada TP. SL bisa di sekitar 7-10 pips saja.
Jadi intinya semua kembali ke nilai winrate si scalper.
@Ismed Aga: Ada berbagai macam cara menentukan take profit baik menggunakan indikator maupun tanpa indikator. Berikut daftarnya:
- Berdasarkan level support/resisten terdekat
- Berdasarkan target pola grafik yang terbentuk
- Berdasarkan level pivot points
- Berdasarkan persilangan garis MA
- dst.
Lalu mana yang terbaik akan Anda gunakan?
Untuk mengetahui dengan detail maka Anda perlu meriset/mengujinya.
Saya menyarankan menggunakan take profit pada level support/resisten dengan 2 alasan, sederhana dan mudah digunakan.
@ Ismed Aga:
Sebelum menentukan target profit (TP), harus menentukan besarnya risiko atau stop loss (SL) terlebih dahulu. Setelah SL ditentukan, barulah menentukan besarnya TP dengan risk/reward ratio minimal 1:1. Misal SL ditentukan 50 pip, maka tentukan TP minimal 50 pip, kalau bisa lebih besar misal 100 pip (dengan risk/reward ratio = 1:2).
Biasanya trader menentukan besarnya SL dalam satuan pip berdasarkan jarak titik entry terhadap level support atau resistance terdekat.
Tanya masta bgmn membedakan apakah harga sedang balik arah atau cuma aksi profit taking...trims masta..
@ ridwan rizki-jkt tmr:
Mungkin yang Anda maksud profit taking adalah koreksi atau retracement.
Mengenai koreksi atau pembalikan arah trend (trend reversal), pada chart trading (terutama untuk time frame tinggi) bisa dilihat dari:
1. Pergerakan harga terhadap garis trend (trend line) dan level-level support atau resistance yang kuat (key support / resistance). Jika harga tidak menembus trend line atau tidak menembus level support atau resistance yang kuat maka masih bersifat koreksi. Jika telah menembus garis trend maka ada kemungkinan akan reversal jika menembus level support atau resistance yang kuat. Jika belum tembus support atau resistance maka masih bersifat koreksi. Perhatikan juga pola price action yang mendukung reversal.
Berikut contohnya pada XAU/USD daily:
Pada contoh diatas terjadi reversal setelah harga menembus level A yang sekarang jadi resistance kuat. Pola price action yang mendukung adalah long tail pin bar.
2. Pergerakan harga terhadap level-level Fibonacci retracement.
Contoh pada EUR/USD daily berikut ini:
Jika harga telah menembus level retracement 61.8% - 76.4% maka waspada, jika muncul pola price action yang mendukung bisa terjadi pergerakan reversal. Pada contoh diatas pola price action yang mendukung adalah long tail pin bar.
Keterangan: dalam praktek yang menyebabkan reversal biasanya data atau peristiwa fundamental, misal perubahan tingkat suku bunga yang mendadak atau pernyataan pejabat bank sentral yang diluar ekspektasi pasar.
Jawaban untuk Ridwan Rizki-jkt Tmr: Tidak ada satu cara pun yang bisa memastikan apakah harga balik ke arah atau cuma taking profit.
Namun, ada ciri-ciri khusus yang berpeluang tinggi bahwa harga akan berbalik arah.
Ciri-ciri ini adalah harga membentuk lower low atau hair high yang baru.
Jika trend dalam keadaan naik, maka penembusan harga terhadap level support terakhir membentuk lower low yang baru merupakan ciri berpeluang tinggi harga akan berbalik turun.
Dan sebaliknya, dalam tren turun jika terdapat penembusan level resisten terakhir hingga membentuk higher haih yang baru maka ini menunjukan tren harga berpeluang tinggi berbalik menjadi naik.
Master, mohon info. Cara take profit itu bagaimana? Karena saya seringkali udah TP, harganya masih bergerak terus. Kadang kecewa krn ternyata bisa profit lebih, apakah saya yang kurang sabar ato gmn.
Halo bu, untuk menentukan take profit memang agak gampang-gampang susah ya jika baru trading. Salah satu cara termudah untuk menentukan titik TP adalah dengan metode teknikal.
Di artikel berjudul "3 Cara Menentukan Take Profit yang Perlu Diketahui Trader" menjelaskan bahwa trader bisa menerapkan metode berikut:
Menggunakan limit order: dengan cara ini, Anda langsung menentukan target harga menggunakan chart pattern, indikator fibonacci, pivot, price channel, atau target waktu.
Trailing Stop Loss: ini adalah metode untuk mengamankan profit yang didapat dan membiarkan floating profit terus bergerak. Indikator yang bisa dimanfaatkan antara lain Parabolic SAR, Chandelier Stop, dan New Trading Signal.
Price Action: Metode ini memanfaatkan reversal signal dan Climatic Move. Prinsipnya mirip dengan Trailing Stop Loss, tapi tidak menggunakan indikator apapun.
Perasaan "takut TP terlalu dini" sangat wajar terjadi, dan butuh latihan untuk menguasai kekhawatiran itu. Perlu diingat, fokus utama kita sebagai trader adalah menghindari kerugian. Jangan sampai karena mengejar profit besar, malah terlambat keluar pasar dan loss.
Jawaban untuk Imelda Siahaan: Jawabannya bukan kurang sabar atau karena strategi Anda tidak bagus.
Solusi untuk mengetahui cara taking profit terbaik untuk strategi trading Anda adalah dengan melakukan evaluasi atau riset menggunakan jurnal trading atau history transaksi Anda sendiri.
Secara detail, yang Anda lakukan adalah membandingkan data history trading Anda sebelumnya dengan berbagai skenario take profit.
Misalnya biasanya Anda menggunakan take profit 50 pips, Anda bisa riset bagaimana hasil trading Anda jika take profit-nya sebesar 40 pips, 60 pips, atau 70 pips.
Dari sini akan kelihatan sweet spot atau take profit ideal berdasarkah cara trading Anda.
Cara inilah yang lebih efektif dan lebih aplikatif daripada mencontoh cara trading taking profit dari trader lain. Alasannya karena pada dasarnya detail strategi trading yang Anda gunakan pasti berbeda dari strategi yang mereka gunakan.
Apakah take profit bisa dilakukan secara otomatis? Misalnya kek stop loss gitu....bagaimana cara melakukannya?
Pendekatan mana yg lebih baik pak, menggunakan TP yang dinamis atau memakai Fixed Point atau dollar?
@ Fatah Rudi:
Maaf, saya tidak tahu apa itu TP dinamis. Saya juga tidak tahu apa itu TP dengan “Fixed Point atau dollar”.
Setahu saya biasanya trader menentukan target profit (TP) berdasarkan risk/reward ratio minimal 1:1, kalau memungkinkan tentukan TP dengan risk/reward ratio yang lebih besar dari 1:1 misal 1:2 dsb. Jadi tentukan risiko atau stop loss (SL) terlebih dahulu dalam satuan pip, baru kemudian tentukan TP dengan perbandingan risk/reward minimal 1:1. Misal SL=50 pip, maka TP minimal juga 50 pip.
Sofiyan:
TP dinamis adalah level TP yang diset untuk mengikuti nilai suatu level Technical Tools yang dinamis seperti indikator seperti MA, Pivot harian, Bollinger Bands, dll. Trailing Stop sendiri merekayasa level Stop Loss yang digunakan untuk selalu berubah sesuai ketetapan yang diatur.