XAU/USD masih wait and see karena trader tunggu NFP AS, 1 hari, #Emas Fundamental | EUR/JPY berada dalam tekanan jual di bawah harga 164.50, kondisi RSI yang oversold dipantau, 1 hari, #Forex Teknikal | GBP/USD bergerak di atas level 1.2550, menguji batas atas channel, 1 hari, #Forex Teknikal | EUR/USD naik mendekati level 1.0750 karena sentimen risiko kembali netral, 1 hari, #Forex Teknikal | Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat pada awal perdagangan Jumat (3/Mei), naik 0.4% ke 7,160, 1 hari, #Saham Indonesia | PT Global Digital Niaga Tbk (BELI) membukukan rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp691.2 miliar per Maret 2023. , 1 hari, #Saham Indonesia | PT Mitrabara Adiperdana Tbk. (MBAP) menganggarkan belanja modal dan investasi senilai $58 juta, 1 hari, #Saham Indonesia | PT Sumber Sinergi Makmur Tbk. (IOTF) atau Fox Logger membidik peluang bisnis dari implementasi pembayaran tol tanpa sentuh berbasis Global Navigation Satellite System yang akan segera diterapkan di Indonesia, 1 hari, #Saham Indonesia

Harga Minyak Rebound di Awal Pekan, Apa Penyebabnya?

Crypholic 23 Aug 2022
Dibaca Normal 2 Menit
bisnis > minyak > berita > #harga-minyak #minyak #rebound
Harga minyak menguat setelah muncul kabar bahwa OPEC siap melakukan berbagai cara termasuk dengan memangkas output agar harga minyak tidak melemah lebih jauh.

Harga minyak memantul naik pada perdagangan awal pekan karena sejumlah faktor. Pada saat berita ini diturunkan, minyak Brent telah menguat dua hari beruntun dan mencapai $97.20 per barel. Sementara itu, minyak mentah AS meninggalkan level penutupan pekan lalu di $90.37 dan saat ini menguat di $92.25 per barel.

Harga minyak yang berbalik menguat diawali dengan pernyataan Arab Saudi mengenai kemampuan OPEC untuk menyesuaikan produksi apabila harga minyak terus melemah. Sebagai informasi, baik minyak Brent maupun WTI memang terus-menerus merosot sejak awal bulan Juni lalu.

Dilansir dari kantor berita Saudi SPA, Pangeran Abdul Aziz bin Salman selaku Menteri Perminyakan Arab Saudi mengatakan bahwa Organisasi Negara Produsen Minyak berserta mitra (OPEC+) mempunyai berbagai cara dan sarana untuk meredam kejatuhan harga minyak.

Ia juga menambahkan bahwa pasar berjangka minyak telah jatuh dan masuk dalam lingkaran likuidasi yang sangat tipis meski volatilitas terpantau ekstrem. Kondisi ini menurutnya telah memicu pembengkakan biaya lindung nilai dan pengelolaan risiko yang lebih besar oleh pelaku pasar.

Baca juga: Harga Minyak Hari Ini

Setelah pernyataan di atas, harga minyak kemudian didukung oleh kabar kerusakan pipa pengiriman minyak dan gas dari Kazakhstan. Pasokan dari negara pecahan Uni Soviet ini rencananya akan membantu mengurangi krisis migas di benua Biru. Namun, pipa yang melewati wilayah Rusia itu dikabarkan tidak berfungsi sehingga menambah kecemasan krisis energi di kawasan Eropa.

Terhambatnya upaya Uni Eropa untuk memicu kembali kesepakatan nuklir AS-Iran juga menopang harga minyak. Kabar terbaru menyebutkan bahwa Iran menuduh AS sengaja mengulur waktu untuk menunda tercapainya kesepakatan. Namun, tudingan Iran itu dibantah oleh Gedung Putih yang mengatakan bahwa upaya mencapai kesepakatan nuklir sudah semakin maju dibandingkan minggu sebelumnya.

Terkait Lainnya
Harga Emas Dunia
Kemarin 2303.00
Minggu Lalu 2347.45
1 Bulan Lalu 2330.20
2 Bulan Lalu 2165.20
3 Bulan Lalu 2051.40
6 Bulan Lalu 1957.80
Setahun Lalu 2042.90
Harga Emas Lokal
Kemarin 1.234.000
Minggu Lalu 1.234.000
1 Bulan Lalu 1.190.000
2 Bulan Lalu 1.100.000
3 Bulan Lalu 1.046.000
Setahun Lalu 957.000