Diluncurkannya Terra Luna 2.0 dianggap sebagai solusi dari peristiwa "crash" beberapa waktu lalu. Lantas, bagaimana prospeknya?
Beberapa waktu lalu, pasar kripto mengalami "crash" besar setelah merosotnya harga salah satu koin populer Terra Luna hingga 99 persen. Padahal sebelumnya, LUNA sempat mencapai harga tertinggi di US$119.18 per koin atau setara 1.73 juta Rupiah, dengan kapitalisasi pasar mencapai US$40 miliar. Kapitalisasi pasarnya pun menduduki peringkat ke-6 dari seluruh ribuan koin kripto yang ada.
Namun pada 13 Mei 2022, Terra Luna mengalami penurunan tajam yang membuat kapitalisasi dan peringkat koin ini terjun bebas serta menciptakan kepanikan di pasar kripto. Setelah peristiwa tersebut, Do Kwon selaku CEO TerraForm Labs beserta hasil voting dari validator Terra Luna mengambil keputusan untuk meluncurkan Terra Luna 2.0. Lantas, bagaimana prospek koin Terra Luna 2.0 ini?
Apa Itu Terra Luna 2.0?
Terra Luna 2.0 merupakan token baru dari blockchain Terra yang resmi diumumkan pada 27 Mei 2022. Peluncuran versi terbaru ini ditujukan untuk menyelamatkan ekosistem Terra Luna dari keruntuhan stablecoin UST. Terra Luna 2.0 juga merupakan hasil dari hardfork untuk memperbarui jaringan versi sebelumnya.
Proposal yang diterbitkan oleh Terraform Labs menyebutkan bahwa blockchain baru ini akan menggantikan jaringan Terra Lunna sebelumnya. Selain itu, proposal tersebut juga menyebutkan perubahan nama dari token Luna lama menjadi LUNC (Terra Luna Classic), dan nama jaringannya diubah menjadi Terra Classic.
Selanjutnya, LUNA 2.0 yang akan menggunakan nama ticker LUNA dijalankan pada jaringan Terra terbaru. Token ini pertama kali didistribusikan kepada para investor melalui skema airdrop, khususnya untuk pemegang token LUNC dan UST.
Terra Luna Classic (LUNC) Vs Terra Luna 2.0 (LUNA)
Mungkin yang menjadi pertanyan para penggemar kripto sekarang adalah "Apa bedanya Terra Luna Classic (LUNC) dengan Terra Luna 2.0 (LUNA)?"
Seperti yang telah dijelaskan di atas, bahwasannya Terra Luna 2.0 merupakan versi baru dengan beberapa pembaruan penting. Perbedaan yang paling mencolok adalah Terra Luna 2.0 tidak lagi terhubung dengan algoritma stablecoin UST seperti versi sebelumnya.
Selain itu, LUNA 2.0 hadir dengan jumlah maksimal supplai tetap yaitu sebanyak 1 milyar token saja. Namun, fungsi dari token ini belum begitu terlihat karena visi dan fungsinya belum dipaparkan dengan baik. Yang jelas, peluncuran Terra Luna 2.0 diharapkan dapat membangkitkan jaringan Terra dan nilai LUNA secara signifikan.
Proses Airdrop LUNA 2.0
Seperti yang telah disinggung sebelumnya, pembagian Terra Luna 2.0 adalah dengan melalui proses Airdrop. Secara garis besar, untuk mendapatkan airdrop atau pembagian gratis ini, investor setidaknya harus memiliki token LUNA dan UST yang merupakan token untuk farming UST di Anchor Protocol ataupun UST itu sendiri.
Baca juga: Panduan Airdrop Kripto Untuk Pemula
Jumlah LUNA yang berhak diterima akan ditentukan oleh jenis token yang dipegang pada jaringan blockchain Terra Classic sesuai periode waktu tertentu (berdasarkan snapshot pra-attack dan pasca-attack). Secara terperinci, persentase penerima token LUNA 2.0 adalah sebagai berikut:
- Pre-attack Luna holders: 35%
- Post-attack Luna holders: 10%
- Pre-attack UST holders: 10%
- Post-attack UST holders: 15%
- Community Pool: 30% (dengan 10% untuk pengembang) dikendalikan oleh Luna stakers.
Total pasokan Luna senilai 1 miliar tidak akan semuanya tersedia saat peluncuran. Sebagian besar dari total pasokan akan diberikan setidaknya sampai enam bulan setelah blockchain baru dirilis.
Untuk pemegang Luna yang memiliki saat sebelum krisis, airdrop akan dibagikan 30% saat blockchain baru telah meluncur dan 70% diberikan sepanjang 2.6 tahun ke depan. Pembagian ini akan diberikan kepada investor yang memiliki LUNA lebih kecil dari 10,000 LUNA saat snapshot atau pencatatan.
Bagi yang memiliki 10,000 LUNA ke atas, airdrop akan diberikan dalam rentang waktu 3 tahun hingga 5 tahun. Dalam periode tersebut, token LUNA akan di-lock atau tidak bisa dijual. Koin LUNA yang terkunci nantinya akan diberikan kepada validator sebagai insentif untuk menghidupkan jaringan. Sementara itu, pemilik akan mendapatkan bunga (interest) seperti halnya pada proses lock staking.
Baca Juga: Cara Staking Coin Untuk Pemula
Dinamika Harga LUNA 2.0 Seteleh Peluncuran
Setelah sehari peluncurannya, harga Luna 2.0 melonjak naik sebesar 5.900% ke level tertinggi$ 30 atau sekitar Rp436,410. Sayangnya, kenaikan tersebut tidak bertahan lama. Harga kemudian merosot hingga 88 persen ke angka terendah $3.50atau sekitar Rp50,909.
Selanjutnya pada tanggal 31 Mei 2022, LUNA 2.0 kembali naik 38 persen ke harga $8.67 atau sekitar Rp126,070. Peningkatan tajam ini disinyalir karena kemungkinan antipasi pengguna setelah Terra 2.0 kembali di-listing di salah satu platform exchange terbesar di dunia yaitu Binance. Hingga saat artikel ini ditulis, harga Luna kembali turun ke harga $2.43.
Menurut data dari CoinMarketCap, LUNA 2.0 saat ini menduduki peringkat 221 dengan jumlah kapitalisasi pasar mencapai $302,323,611. Jumlah koin yang beredar adalah 124,638,936.24 LUNA atau 12 persen dari jumlah suplai maksimalnya yaitu 1 miliar LUNA. Sementara itu, harga per koin Luna Classic (LUNC) saat ini adalah $0.00006015 dengan kapitalisasi pasar $394 juta. Tak lagi menghuni ranking 10 besar, koin tersebut hanya menduduki peringkat 217.
Baca juga: 10 Koin dengan Kapitalisasi Pasar Terbaik Hari Ini
Prospek Terra Luna 2.0 di Masa Depan
Banyak investor telah kehilangan kepercayaan pada ekosistem Terra Luna karena peristiwa "crash" sebelumnya. Akibatnya, kebanyakan investor lebih berhati-hati dan memilih untuk "wait and see" atau mengamati perkembangan Terra Luna 2.0 dibanding mengambil risiko.
Selain itu, sejumlah pihak menilai bahwa market Terra Luna 2.0 masih akan lebih banyak mengalami tekanan jual karena banyak investor kecil yang ingin segera menjual koin LUNA mereka. Alhasil, Hodler koin LUNA diprediksi akan terus berukurang dan hal ini tentu menjadi kabar kurang baik untuk para investor besar.
Baca Juga: Cara Tepat HODL Kripto Yang Perlu Kamu Tahu
Bagaimana Cara Membeli Koin LUNA 2.0?
Jatuhnya koin LUNAC adalah salah satu berita paling menghebohkan di tahun 2022 dan menjadi salah satu peristiwa terburuk dalam dunia kripto. Akibatnya, para investor berbondong-bondong untuk menjual aset LUNAC. Hal tersebut tentu membuat beberapa exchange kewalahan dan memutuskan untuk menonaktifkan perdagangan koin ini di platform mereka.
Setelah Terra Luna 2.0 diluncurkan, lantas bagaimana cara membelinya? Pada kenyataanya, beberapa platform Centralized Exchange (CEX) sudah menonaktifkan perdagangan koin LUNA. Bagi yang ingin berinvestasi di koin LUNA 2.0, investor masih bisa membelinya di beberapa exchange seperti Binance, Huobi, Gate.io, dll. Sedangkan untuk exchange lokal, investor dapat membelinya melalui TokoCrypto.
Bagi yang tak ingin ribet, dapat juga melakukan transaksi pada platform Decentralized Exchange (DEX) seperti PancakeSwap, Biswap, QuickSwap, dll.