Ketika membuat catatan keuangan untuk keluarga, mungkin kita bertanya-tanya apakah sebaiknya digabung atau dipisah dengan keperluan pribadi.
Masalah yang paling sensitif bagi semua orang diantaranya adalah masalah keuangan, apalagi jika berkaitan dengan masalah pernikahan atau keluarga. Robert P.Kiyosaki berpendapat dalam bukunya yang berjudul Rich Dad Poor Dad, bahwa uang bukanlah segalanya, tetapi semua keputusan yang kita hadapi di dunia ini pasti berhubungan dengan uang. Sebagian besar masalah keuangan sering kali dihadapi oleh seseorang saat orang tersebut sudah berkeluarga. Hal ini wajar, karena ketika kita sudah berkeluarga, catatan keuangannya berasal dari dua orang yaitu suami dan istri, bukan lagi sendirian.
Jika untuk mengelola keuangan pribadi saja masih kacau, maka akan semakin sulit jika mengelola keuangan keluarga tanpa bekal ilmu yang cukup. Kita harus disiplin dan bijak dalam menggunakan uang, apalagi dalam mengelola keuangan dua atau lebih orang dalam satu keluarga. Karena itu, memiliki catatan keuangan keluarga adalah hal yang sangat penting. Tak heran, jadi muncul kebingungan, "Ketika membuat catatan keuangan untuk keluarga, sebaiknya catatan keuangan keluarga tersebut digabung atau dipisah?"
Berikut kami berikan beberapa tips agar pencatatan keuangan keluarga dapat terlaksana dengan baik.
(Baca Juga: Pertanyaan Finansial Untuk Calon Pasanganmu)
Cara Menyusun Catatan Keuangan Untuk Keluarga Yang Efektif
- Usahakan Selalu Mengkomunikasikan Masalah Yang Dihadapi Secara Terbuka
Komunikasi dalam sebuah keluarga sangatlah penting, termasuk dalam hal pengelolaan keuangan keluarga. Seperti masalah utang, jika suami atau istri mempunyai utang maka jelaskan dengan cara yang baik agar tidak ada kesalahpahaman dan dapat diselesaikan dengan cara yang tepat tanpa mengganggu kestabilan keuangan keluarga.
Ketika sebuah komunikasi dalam keluarga berjalan dengan baik tanpa ada hal yang ditutupi, hal ini akan membuat suatu masalah cepat tertangani dan dapat dengan cepat solusi untuk didapat. Komunikasi yang baik antara suami dan istri mengenai masalah keuangan juga dapat membantu dalam pengambilan keputusan keuangan yang tepat dalam keluarga.
(Baca Juga: Pentingnya Siapkan Dana Darurat)
- Diskusikan Dan Sepakati Bagaimana Mengelola Keuangan Bersama Keluarga
Mengelola keluarga keluarga merupakan topik yang harus didiskusikan dan disepakati antara suami dan istri, baru setelah itu kita bisa memutuskan catatan keuangan keluarga dalam bentu seperti apa yang paling pas. Hal ini dilakukan agar tidak menimbulkan konflik dan tujuan keuangan keluarga dapat tercipta. Jika pencatatan keuangan antara suami dan istri digabung, kalian akan lebih mudah melacak arus kas keluarga. Namun, apabila pencatatan antara suami dan istri dipisah harus dilakukan dengan cara transparan dan jujur.
- Buat Catatan Pengeluaran dan Penghasilan
Mempunyai catatan keuangan yang baik bukan hanya akan membantu suami dan istri saja tetapi juga semua orang. Mengapa begitu? karena kalian dapat memahami seberapa efektif seseorang dalam mengelola keuangannya. Ketika pasangan sudah menikah, pencatatan pemasukan dan pengeluaran bisa dilakukan bersama dengan menggabungkan catatan keuangan suami dan istri, sehingga adanya catatan baru yang diberi nama catatan bersama.
Contoh pemasukan dan pengeluaran yang dicatatkan bersama:
- Pendapatan suami dan istri
- Belanja bulanan
- Cicilan keluarga
- Biaya pendidikan anak
- dan biaya lainnya yang dirasakan manfaatnya oleh keduanya.
- Buka Rekening Bersama
Suami dan istri dapat membuat rekening bersama atau rekening keluarga, hal ini dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Dengan adanya rekening keluarga arus kas masuk dan kas keluar pun dapat dilacak dengan baik. Kedua belah pihak dapat bertanggung jawab dengan aktivitas belanja masing-masing, tanpa perlu saling curiga. Jika ada kejanggalan, pasangan juga bisa meminta pihak bank untuk memberikan bukti tercetak.
Membuat catatan keuangan untuk keluarga adalah hal yang sangat sensitif dan krusial untuk dilakukan, untuk kelancaran hidup berumah tangga ke depannya. Lalu, bagaimana jika Anda terlanjur menikah dengan seseorang yang memiliki sifat terlalu konsumtif dalam kehidupan sehari-harinya? Artikel mengenai tips menghadapi pasangan boros layak Anda baca.