Yen Jepang turun setelah tidak ada perubahan dari BoJ, fokusnya bergeser ke inflasi PCE As, 2 hari, #Forex Fundamental   |   USD/CAD melemah mendekati 1.3650 karena harga minyak mentah yang lebih tinggi, PCE AS dipantau, 2 hari, #Forex Teknikal   |   Inflasi PCE inti As akan tunjukkan tekanan harga kuat karena pasar tunda prediksi penurunan suku bunga the Fed, 2 hari, #Forex Fundamental   |   EUR/USD siperdagangkan dengan bias negatif, di atas level 1.0700 karena para pedagang menunggu indeks harga PCE AS, 2 hari, #Forex Teknikal   |   PT Trisula Textile Industries Tbk (BELL) akan membagikan dividen senilai Rp2.5 miliar dari laba tahun buku 2023, 2 hari, #Saham Indonesia   |   PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) mengalami penurunan kinerja keuangan pada kuartal I/2024, pendapatannya berkurang 10.49% secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, 2 hari, #Saham Indonesia   |   Top losers LQ45 terdiri dari: PT Mitra Pack Tbk (PTMP) -4.20%, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) -2.90%, PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) -2.60%, 2 hari, #Saham Indonesia   |   Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah di awal perdagangan hari ini, turun 0.49% ke 7,120, 2 hari, #Saham Indonesia

Implikasi Menguatnya US Dolar

M Singgih 14 Nov 2014
Dibaca Normal 3 Menit
forex > analisa >   #dolar
Penguatan Dollar saat ini memang menguntungkan AS. The Fed telah mengakhiri program quantitative easing (QE) yang berarti permintaan bond akan berkurang . Agar suku bunga pinjaman tetap rendah maka permintaan bond harus naik. USD yang kuat akan menarik investor masuk ke pasar bond.

Mengapa bank sentral AS tidak merisaukan nilai tukar USD yang terus menguat dalam 5 bulan terakhir?, dan apa dampak penguatan USD terhadap perekonomian AS dan pasar? USD memang secara fundamental bullish, sejalan dengan data ekonomi AS yang terus membaik terutama sektor tenaga kerja dan manufaktur yang berdampak positif pada sentimen bisnis dan kepercayaan konsumen.

Penguatan Dollar saat ini menguntungkan AS. The Fed telah mengakhiri program quantitative easing (QE) yang berarti permintaan bond pemerintah AS (US Treasury Bonds) akan berkurang dengan signifikan. Merosotnya permintaan akan berakibat pada turunnya harga bond, dan karena harga bond berbanding terbalik dengan yield atau bunga yang diperoleh investor, maka turunnya harga bond akan menyebabkan naiknya suku bunga. Karena pemerintah AS ingin suku bunga pinjaman tetap rendah, maka harga bond harus tetap tinggi dengan menaikkan permintaan bond. Salah satu cara adalah menarik investor asing untuk masuk ke pasar bond AS.

                                             Implikasi Menguatnya US

Naiknya nilai tukar USD menyebabkan permintaan mata uang ini juga naik. Bagi bank-bank sentral diluar AS, membeli asset-asset yang didenominasikan dalam USD saat ini adalah pilihan terbaik seiring dengan naiknya nilai tukar USD. Diantara asset-asset tersebut adalah saham-saham perusahaan besar AS yang berkualitas dan termasuk dalam blue chip, namun sebagian besar dana tersebut akan masuk ke bond pemerintah AS. Dengan naiknya permintaan maka harga bond akan naik yang menyebabkan suku bunga tetap rendah.

Saat ini Bank of Japan (BoJ) sedang menjalankan program stimulus lanjutan dengan pembelian bond, termasuk bond pemerintah AS, dan European Central Bank (ECB) diperkirakan tidak lama lagi juga akan mengumumkan QE lanjutan dengan pembelian corporate bond, termasuk juga bond pemerintah AS, sehingga AS tidak begitu khawatir akan naiknya suku bunga pinjaman.

Naiknya nilai tukar USD juga mengakibatkan turunnya permintaan komoditi minyak. Seperti diketahui harga minyak mentah dunia didenominasikan dalam USD. Bagi konsumen minyak mentah diluar AS, menguatnya nilai tukar USD menyebabkan harga komoditi tersebut lebih mahal sehingga permintaan akan cenderung turun. Turunnya permintaan mengakibatkan harga minyak merosot baik US Oil atau WTI (Western Texas Intermediate) maupun UK Oil (Brent Crude Oil).

Sebagai salah satu negara konsumen terbesar minyak dunia, turunnya harga komoditi ini tentu akan menguntungkan AS. Selain itu harga minyak yang terus merosot akan menyulitkan Russia sehingga berpotensi menekan ambisinya untuk menguasai kembali negara-negara bekas Uni Sovyet (termasuk Ukraina), dan akan mengurangi ketegangan dan konflik di kawasan tersebut.

        Implikasi Menguatnya US

Dalam jangka panjang penguatan USD akan menyebabkan menurunnya volume ekspor dan semakin membengkaknya defisit neraca perdagangan, namun saat ini AS masih diuntungkan oleh bullish-nya USD.

Sumber : www.financialsense.com : Investors, Pay Attention: Causes and Implications of U.S. Dollar Strength

Terkait Lainnya
 

Kirim Komentar Baru