Yen Jepang turun setelah tidak ada perubahan dari BoJ, fokusnya bergeser ke inflasi PCE As, 5 jam lalu, #Forex Fundamental   |   USD/CAD melemah mendekati 1.3650 karena harga minyak mentah yang lebih tinggi, PCE AS dipantau, 5 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Inflasi PCE inti As akan tunjukkan tekanan harga kuat karena pasar tunda prediksi penurunan suku bunga the Fed, 5 jam lalu, #Forex Fundamental   |   EUR/USD siperdagangkan dengan bias negatif, di atas level 1.0700 karena para pedagang menunggu indeks harga PCE AS, 5 jam lalu, #Forex Teknikal   |   PT Trisula Textile Industries Tbk (BELL) akan membagikan dividen senilai Rp2.5 miliar dari laba tahun buku 2023, 12 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) mengalami penurunan kinerja keuangan pada kuartal I/2024, pendapatannya berkurang 10.49% secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, 12 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Top losers LQ45 terdiri dari: PT Mitra Pack Tbk (PTMP) -4.20%, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) -2.90%, PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) -2.60%, 12 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah di awal perdagangan hari ini, turun 0.49% ke 7,120, 12 jam lalu, #Saham Indonesia

Profit Investasi Syariah, Perlukah Dikeluarkan Zakatnya?

Nandini 29 Apr 2021
Dibaca Normal 11 Menit
bisnis > syariah >   #investasi-syariah
Seringkali kita bertanya-tanya apakah perlu mengeluarkan zakat dari profit investasi berbasis syariah. Untuk itu, coba simak jawabannya dalam konsep dan mekanisme pembayaran zakat investasi syariah berikut ini.

DI

Di era milenial seperti sekarang ini, nampaknya investasi menjadi hal wajib yang mesti dilakukan. Pasalnya, investasi menjanjikan keuntungan lumayan untuk masa depan. Bisa dibilang, hasil investasi bisa dimanfaatkan untuk hal-hal darurat, hingga sebagai passive income maupun dana pensiun kelak.

Meskipun demikian, rupanya tidak semua orang merasa nyaman dengan hal-hal investasi, terutama seorang muslim. Mereka seringkali akan mempertanyakan hukum dan zakatnya. Jika Anda seorang muslim, Anda sudah tak perlu khawatir lagi karena sekarang sudah ada jenis investasi syariah.

Lantas, seperti apa itu konsep investasi syariah? Bagaimana dengan sistem bagi hasil dan zakat investasi syariah? Untuk selengkapnya, yuk simak uraian berikut!

 

Sekilas Tentang Konsep Investasi Syariah

Sebagai seorang muslim, tentunya Anda ingin memiliki investasi yang halal, dong. Nah, salah satu solusinya adalah dengan mulai berinvestasi secara syariah. Bagaimana itu?

Investasi ini merupakan jenis investasi yang berpedoman pada nilai-nilai Islam dan tidak melanggar ajaran agama Islam. Intinya, apa pun yang melanggar ajaran dan hukum agama tidak akan dijadikan sumber keuntungan.

Berbeda dengan jenis investasi konvensional, investasi syariah ini diawasi oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang didalamnya terbentuk Dewan Syariah Nasional dan Dewan Pengawas Syariah. Konsep investasi syariah sendiri lebih mengedepankan nisbah atau pembagian hasil. Jadi, yang mendapatkan hasil adalah pihak nasabah dan bank dengan nilai sama rata.

Investasi Syariah menurut MUI(Baca Juga: Inilah Kriteria Investasi Halal Menurut MUI)

 

Jenis-jenis Investasi Syariah

Ada cukup banyak jenis investasi yang bisa Anda pilih bila ingin mulai berinvestasi secara syariah. Dengan tetap memakai asas Islami, berikut beberapa jenis investasi syariah yang bisa Anda pertimbangkan untuk menambah portofolio.

 

1. Reksadana Syariah

Reksadana adalah jenis investasi dimana Anda menyetorkan sejumlah dana ke manajer investasi untuk kemudian diinvestasikan ke beberapa surat berharga, seperti obligasi, saham, dan instrumen pasar keuangan lainnya. Nah, untuk reksadana jenis syariah konsepnya juga sama dengan yang konvensional, tetapi mengikuti prinsip syariah. Prinsipnya sudah tertulis dalam Peraturan OJK tentang Penerapan Prinsip Syariah di Pasar Modal.

Untuk memulai investasi ini pun mudah. Anda tinggal download saja aplikasi reksadana, lalu mengisi data yang diperlukan. Untuk modal awalnya, Anda hanya perlu menyetorkan dana mulai dari Rp100,000.

Reksadana Syariah dengan Modal 100 Ribu(Baca Juga: Panduan Reksadana Syariah, Investasi Online Mulai 100 Ribu)

 

2. Saham Syariah

Banyak orang berpendapat bahwa saham merupakan jenis investasi yang banyak mendatangkan keuntungan. Oleh karenanya banyak juga yang berbondong-bondong berinvestasi saham.

Perbedaan mendasar dari saham biasa dan syariah adalah tidak ada bunga, serta berprinsip pada nilai-nilai syariah. Namun untuk keuntungannya tetaplah sama, yaitu High Risk High Return.

Di Indonesia, ada dua jenis saham syariah yang diakui oleh pasar modal Indonesia:

  • saham syariah yang memenuhi kriteria peraturan OJK No. 325/POJK.04/2017 tentang Kriteria dan Penerbitan Daftar Efek Syariah, dan
  • saham syariah yang dicatatkan sebagai saham syariah oleh emiten atau perusahaan publik syariah menurut peraturan OJK No. 17/POJK.04/2015.

 

3. Emas Syariah

Jenis investasi syariah lain yang tak kalah menguntungkan adalah emas. Seperti yang kita ketahui, harga emas sendiri tiap tahun cenderung naik. Terlebih lagi, produk investasi ini juga sangat disarankan untuk para pemula. Cara memulai investasinya pun mudah. Anda hanya tinggal mendatangi pegadaian, toko emas resmi, bank-bank syariah atau tempat lainnya, kemudian tentukan berapa besarnya emas yang ingin Anda investasikan.

Cara Investasi Emas(Baca Juga: 7 Cara Investasi Emas, Terbukti Aman Dan Menguntungkan)

 

Profit Investasi Syariah

Seperti yang sudah kita ketahui, sistem profit investasi/perbankan berkonsep syariah pasti tidak ada riba (bunga). Lantas, dari mana keuntungan yang didapatkan? Nah, keuntungannya dihitung dengan sistem bagi hasil, dengan mekanisme sebagai berikut:

  • Profit sharing/bagi hasil. Keuntungan yang dibagikan ini biasanya berasal dari perhitungan pendapatan yang sudah dikurangi beberapa biaya produksi/operasional. Jadi, yang akan kita dapatkan adalah keuntungan bersih dari investasi yang bersangkutan.
  • Revenue sharing, yaitu total pendapatan yang belum dikurangi biaya dan komisi sistem perbankan.
  • Gross Profit Sharing. Pembagian keuntungan jenis ini dihitung berdasarkan pendapatan yang dikurangi harga pokok penjualan. Akan tetapi, ini belum dikurangi biaya-biaya operasional, pajak, pemasaran, administrasi dan biata lainnya. Bisa dibilang, ini adalah laba kotor.

Nah, ketentuan pembagian hasil ini biasanya akan dijelaskan saat awal menandatangani akad. Jadi, Anda sebagai pihak nasabah tidak perlu khawatir jika ada kecurangan, sebab semua sudah dimusyawarahkan sebelum terjadi akad/perjanjian itu.

6 Akad dalam Investasi Syariah(Baca Juga: 6 Akad Yang Perlu Diketahui Saat Investasi Syariah)

 

Manfaat dan Risiko Investasi Syariah

Nampaknya, investasi syariah sudah banyak diminati oleh masyarakat. Namun, sebagai investor yang cerdik, kita perlu tahu manfaat dan risiko yang akan ditimbulkannya. Jangan sampai Anda asal investasi tanpa mempertimbangkan plus dan minusnya. Nah, berikut beberapa manfaat dari berinvestasi secara syariah:

 

1. Mengedepankan Prinsip Halal

Sebagai seorang muslim, tentunya Anda ingin berinvestasi yang membawa manfaat dunia dan akhirat, bukan? Oleh karenya, investasi ini sangat cocok untuk Anda. Terlebih lagi, hasil yang Anda peroleh akan membawa berkah.

 

2. Terhindar Dari Riba

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, sistem keuntungan yang dibagikan bukan berasal dari riba atau bunga. Syariat Islam sendiri sudah menjelaskan bahwa riba termasuk hal yang dilarang (haram). Jadi, Anda tidak usah khawatir karena investasi syariah tidak ada praktik ribanya.

Baca juga: 7 P2P Lending Syariah Terbaik di Indonesia

 

3. Aman Dan Bebas Penipuan

Dalam praktik investasi syariah, Anda akan tahu setiap prosedur yang dijalankan.

 

4. Mengedepankan Kegiatan Sosial

Investasi syariah dinilai menjadi penggerak untuk meningkatkan kualitas ekonomi karena investasi ini juga memberikan manfaat bagi orang lain. Salah satunya lewat kegiatan sosial yang dilakukan. Nah, bukankah manfaat yang Anda dapatkan akan berlipat ganda?

 

5. Minim Risiko

Umumnya, profit yang diperoleh dari investasi tergantung dari suku bunga yang ditawarkan dan nilai jual-belinya. Sehingga jika harganya turun, maka profit yang dihasilkan pun akan rendah. Bisa dibilang, risiko investasi yang mungkin diterima investor akan sangat tinggi.

Namun, hal ini tak berlaku untuk investasi syariah. Pasalnya, investasi syariah dipercaya minim risiko, karena profit yang didapat berasal dari perhitungan bagi hasil secara kekeluargaan.

Manajemen Risiko Investasi Syariah(Baca Juga: Menilik Perbedaan Manajemen Risiko Investasi Syariah dan Non Syariah)

 

Sementara itu, beberapa risiko dari investasi syariah adalah sebagai berikut:

1. Imbal Hasil/Profit Tidak Pasti

Hal pertama yang kita pikirkan dari melakukan investasi pasti profitnya. Sama seperti investasi konvensional, profit yang dihasilkan tidak selalu memuaskan sebab semuanya tergantung dengan pasar dan kondisi ekonomi umumnya.

Baca juga: Pilihan Investasi Menguntungkan Saat New Normal

 

2. Kehilangan Modal

Masih berhubungan dengan poin pertama, jika pasar dan kondisi ekonomi tidak stabil, Anda bisa terancam kehilangan modal. Sama seperti realisasi investasi pada umumnya, ada kalanya Anda akan untung, tetapi tidak menutup kemungkinan, Anda juga akan rugi.

 

3. Sulit Menjual Kembali Produk Investasi

Kesulitan untuk menjual produk ini biasanya didasari karena investor tidak paham tentang produk yang dibelinya dan dampaknya di masa mendatang.

 

Sekilas tentang Zakat dan Jenisnya

Bagi umat muslim, zakat adalah salah satu kegiatan beramal kepada sesama yang membutuhkan. Umumnya, kegiatan zakat ini dilakukan di bulan Ramadhan menjelang Hari Raya Idul Fitri. Selain makanan pokok, uang juga bisa dijadikan zakat yang jumlahnya disesuaikan dengan syarat yang telah ditentukan.

Investasi Syariah dan Kalkulasi Zakatny

Zakat merupakan harta yang dikeluarkan oleh pemiliknya bila sudah mencapai syarat. Seperti yang telah diketahui, zakat dibagi menjadi dua jenis, yakni zakat fitrah dan zakat maal. Zakat fitrah adalah zakat yang diwajibkan bagi umat muslim baik laki-laki maupun perempuan untuk membagi hartanya kepada para mustahiq. Zakat ini biasanya berupa beras 2.5 kg, makanan pokok, atau uang yang setara dengan harga makanan, dan ditunaikan setiap bulan Ramadhan menjelang Idul Fitri.

Sedangkan zakat maal adalah zakat harta. Zakat maal ini terdiri dari beberapa macam, antara lain:

 

1. Zakat Penghasilan

Zakat yang dikeluarkan mengacu pada pendapatan atau penghasilan rutin tiap bulannya. Batas minimal nilai harta yang harus dikeluarkan sekitar 2.5 persen dari penghasilan yang dimiliki.

 

2. Zakat Emas dan Perak

Emas, perak atau logam mulia lainnya bisa dikeluarkan zakatnya apabila sudah mencapai batas minimal jumlah serta sudah dimiliki selama 1 tahun. Untuk zakat emas, batas minimal zakatnya yaitu senilai 85 gram. Sedangkan untuk perak, batas minimalnya sekitar 595 gram. Zakat yang harus dibayarkan dari kedua logam mulia ini sama, yakni 2.5 persen dari aset yang dimiliki.

Perbedaan Zakat Emas Investasi dan Perhiasan

 

3. Zakat Perusahaan

Zakat jenis ini dianggap seperti zakat perdagangan, sebab perusahaan memiliki sistem perekonomian yang sama dengan perdagangan. Oleh karena itu, batas minimal pembayaran dan penghitungan zakat perusahaan setara dengan 85 gram emas.

Pun, sebuah perusahaan biasanya memiliki harta yang terwujud dalam tiga bentuk: harta dalam bentuk barang (sarana dan prasarana atau komoditas perdagangan), tunai (biasanya disimpan di bank), dan piutang. Ketiganya juga harus dikeluarkan zakatnya dengan perhitungannya berdasarkan laporan. Total yang dikeluarkan zakatnya adalah 2.5 persen.

 

4. Zakat Perdagangan

Zakat perdagangan adalah zakat yang dikeluarkan dari harta niaga. Harta niaga sendiri merupakan harta atau aset yang diperjualbelikan dengan tujuan mendapat keuntungan. Harta perdagangan yang wajib dikeluarkan zakatnya dihitung dari aset lancar usaha dikurangi hutang jangka pendek (jatuh tempo 1 tahun). Apabila selisih aset lancar dan hutang tersebut mencapai batas minimal nilai harta, zakat wajib ditunaikan sebesar 2.5 persen.

 

5. Zakat Saham

Pada zakat saham, zakat yang dikeluarkan berasal dari keuntungan investasi saham yang sudah mencapai batas minimal nilai harta. Yang mana nilainya setara dengan 85 gram emas dan dikeluarkan sekitar 2.5 persen dari hasil keuntungan yang dimiliki.

 

6. Zakat Reksadana

Sama seperti zakat saham, zakat reksadana berasal hari hasil keuntungan investasi. Zakatnya bisa dikeluarkan apabila sudah mencapai batas maksimal nilai harta sekitar 2.5 persen dan jangka waktu kepemilikan selama 1 tahun.

 

Perlukah Mengeluarkan Zakat dari Investasi Syariah?

Selama ini, orang mengetahui kalau zakat hanya dibayarkan saat akhir Ramadhan. Padahal ada pula yang namanya zakat harta. Seiring berkembangnya zaman, harta yang dimiliki oleh setiap orang tak hanya berasal dari penghasilan pekerjaan. Ada juga yang berasal dari portofolio investasi, baik itu saham, deposito, maupun reksadana. Hasil keuntungan yang diperoleh inilah yang kemudian menambah jumlah harta. Oleh karenanya, masyarakat muslim wajib dikenakan zakat.

Zakat Maal

Sebagaimana yang telah disampaikan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI), seseorang yang memiliki pendapatan lain dan memiliki alokasi khusus di instrumen investasi, wajib mengeluarkan zakat dengan memenuhi syarat yang telah ditetapkan. Maka, investasi syariah adalah termasuk bagian dari objek zakat dan perlu untuk menunaikan zakatnya.

Seperti yang telah diutarakan sebelumnya, zakat investasi syariah merupakan bagian dari zakat maal dengan pengeluaran zakatnya sekitar 2.5 persen dari total hasil keuntungan yang diperoleh. Dalam perhitungannya, kita harus mengetahui berapa jumlah batas minimal nilai harta keseluruhan yang perlu dikeluarkan zakatnya (nisab-nya). Adapun contoh perhitungan zakat investasi adalah sebagai berikut:

Rumus: 2.5% × jumlah harta yang tersimpan selama 1 tahun

Bapak X memiliki total aset senilai Rp200,000,000,- selama 1 tahun penuh. Apabila harga emas saat ini Rp913,000,-/gram, maka nisabnya adalah senilai Rp77,605,000,-. Hal ini menunjukkan bahwa Bapak X sudah wajib zakat, sehingga zakat yang perlu dikeluarkan adalah 2.5% × Rp 200,000,000,-= Rp5,000,000,-.

Contoh lainnya adalah Ibu A memiliki deposito sejumlah Rp 50,000,000,- di bank, kemudian emas 20 gram atau sekitar Rp18,260,000,-, dan reksadana yang terdiri dari saham dan pasar uang senilai Rp 80,000,000,-. Total dari aset investasi yang dimiliki oleh Ibu A adalah Rp 148,260,000,-, sehingga zakat harta yang perlu dikeluarkan adalah 2.5% × Rp148,260,000,- = Rp 3,706,500,-.

 

Kesimpulan

Di atas merupakan beberapa hal yang perlu Anda ketahui jika ingin melakukan investasi syariah. Jangan hanya langsung main berinvestasi saja, pikirkanlah manfaat untuk ke depannya. Selain itu, sebagai muslim yang baik, jangan lupa keluarkan zakat agar investasi Anda makin berkah.

Terkait Lainnya
Kategori Terkait
 
Yen Jepang turun setelah tidak ada perubahan dari BoJ, fokusnya bergeser ke inflasi PCE As, 5 jam lalu, #Forex Fundamental

USD/CAD melemah mendekati 1.3650 karena harga minyak mentah yang lebih tinggi, PCE AS dipantau, 5 jam lalu, #Forex Teknikal

Inflasi PCE inti As akan tunjukkan tekanan harga kuat karena pasar tunda prediksi penurunan suku bunga the Fed, 5 jam lalu, #Forex Fundamental

EUR/USD siperdagangkan dengan bias negatif, di atas level 1.0700 karena para pedagang menunggu indeks harga PCE AS, 5 jam lalu, #Forex Teknikal

PT Trisula Textile Industries Tbk (BELL) akan membagikan dividen senilai Rp2.5 miliar dari laba tahun buku 2023, 12 jam lalu, #Saham Indonesia

PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) mengalami penurunan kinerja keuangan pada kuartal I/2024, pendapatannya berkurang 10.49% secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, 12 jam lalu, #Saham Indonesia

Top losers LQ45 terdiri dari: PT Mitra Pack Tbk (PTMP) -4.20%, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) -2.90%, PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) -2.60%, 12 jam lalu, #Saham Indonesia

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah di awal perdagangan hari ini, turun 0.49% ke 7,120, 12 jam lalu, #Saham Indonesia

USD/CAD: Area Support di level 1.3600 memegang kunci menjelang PDB kuartal pertama AS, 1 hari, #Forex Teknikal

Schnabel, ECB: Bank sentral paling mengkhawatirkan upah dan jasa, 1 hari, #Forex Fundamental

XAU/USD turun efek meredanya konflik timur tengah, 1 hari, #Emas Fundamental

EUR/USD bergerak lebih tinggi karena data AS mengecewakan, 1 hari, #Forex Fundamental

Pound Sterling bergerak lebih tinggi di tengah optimisnya prospek Inggris dan penurunan dolar As, 1 hari, #Forex Fundamental

Pertumbuhan Ekonomi akan tetap kuat, meskipun melambat dari kuartal IV, 1 hari, #Forex Fundamental

EUR/JPY terus naik di atas level 166.50 di tengah kondisi jenuh beli, 1 hari, #Forex Teknikal

PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) membukukan penjualan bersih sebesar Rp10.07 triliun, turun 4.95% YoY, 1 hari, #Saham Indonesia

Top losers LQ45 terdiri dari: PT Mitra Pack Tbk (PTMP) -10%, PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) -2.16%, PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) -1.77%, 1 hari, #Saham Indonesia

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah di awal perdagangan hari ini, turun 0.33% ke 7,151, 1 hari, #Saham Indonesia

PT Menthobi Karyatama Raya Tbk (MKTR) mengungkapkan proyeksi pertumbuhan pendapatan sebesar 51% untuk tahun 2024, 1 hari, #Saham Indonesia


Komentar @inbizia

Pagi mimin, artikelnya cukup menarik dan nambah2 informasi terkait investasi syariah yg emang gw sndiri blm tau banyak. gw emang agak tertrik sih dg investasi sukuk ritel negara atau surat utang negara. Nah yg gw mau tanyakan gmna caranya klo gw mo investasi sukuk ritel? apakah bs langsung dtg ke bank syariah atau gimna?

trus gw jg pengen tau nih cara penghitungan keuntungan klo gw mo investasi sukuk ritel dg dana investasi sbesar 10 juta, dan berapa lama jangka waktunya klo gw investasi ke sukuk ritel ini? soalnya gw sndiri blm tau bnyk nih ttg pnghitungan investasi sukuk ritel. Mksh bnyk sblnya.

 Syifa |  5 Sep 2023
Halaman: Investasi Syariah Dengan Budget Murah Apa Sajakah

Sekedar numpang lewat plus nanya2 dikit nih ttg saham syariah, mngkin ada senior2 yg tau perusahaan mana saja yg bs gw beli sahamnya utk investasi syariah?

trus apakah ada ketentuannya berapa minimal saham yg kita beli dan minimal modal yg kita miliki agar bs punya saham di perusahaan itu?

dlm artikel juga nyebutin klo kita harus jual saham kita saat nilainya mulai turun, tp ada yg blg klo kita investasi saham kita hrs sabar dan tidak keburu2 jual saat harga turun, mungkin ada yg bs jelasin ttg hal itu? makasih.

 Shiren |  12 Sep 2023
Halaman: Cara Cerdas Investasi Saham Syariah Untuk Pemula

Jessy:Hai kak gw jg msh baru nih di dunia investasi, tp gw cb bntuin jwb ya..

Sbnrnya gampang aja kok kak klo mau mulai invest di reksadana pasar uang syariah, skrg tuh udah bnyak aplikasi2 online utk berbagai investasi, jd utk langkh pertama kk hrs tetntuin nih aplikasi mana yg mau dipake. tp kk jg hrs ingat, pilih agen penjualan efek reksadana (APERD) yg udah terdaftar dan pnya izin OJK ya.

Kmdian kk hrs daftr dl sbg investor dg mengisi formulir online dan mengikuti langkah2 yg udah ditentukan, biasanya nih kk hrs siapin juga e-KTP ama NPWP soalnya ada langkah pendaftaran wajib foto dg memengang e-KTP. sdgkn utk NPWP biasanya gak wajib juga sih.

trus stlh selesai mendaftar sbg investor, kk jg perlu mengaktifkan pilihan investasi syariah, biasanya ada tuh di aplikasi "preferensi syariah" atau klo gak ada kk bs langsung pilih produk reksadana pasar uang syariah. stlh itu kk jg hrs memilih manager investasi yg benar2 kompeten, dg cara cek izin usaha, trek record, dan kinerjanya (semua ada ketika memilih manager investasi).

Trus klo smuanya dah oke, tinggal pilih aja tuh reksadana pasar uang syariah yg mana yg dikehendaki, dan stlh memilih dan menentukan angka investasi, tinggal transfer aja uangnya bisa melalui rekening bank, atau pake dompet digital jg bs. gampang kan. Slmat mncoba.

 Kinar |  17 Oct 2023
Halaman: Manfaat Menyiapkan Dana Darurat Di Reksadana Pasar Uang Syariah

Sbnrnya bnyk sih keuntungan klo km mau investasi sukuk ritel, dibndingkan investasi lainnya. nah keuntungan yg prtma stlh investasi km udh pasti dpt keuntungan tiap bulannya dan jumlhnya sesuai dg kespakatan dan imbal hasil ini sudah dijamin tiap bulannya olh negara.

trus keuntungan lainnya km gak perlu pake modal yg banyak utk dptin sukuk ritel, km cm butuh dana minimum Rp1 juta aja utk bs dpt sukuk tsb, dan maksimal pembelian sukuk ritel Rp3 miliar per transaksi, nah ini jg udah jawab pertanyaan ketiga.

Trus selain itu dg investasi sukuk ritel ini, maka scra tidak lgsung km udah mendukung dan membantu pembangunan nasional, krna investasi sukuk ini emang digunakan utk pembiayaan pembangunan nasional dlm hal infrastruktur.

Trus dg suku ritel ini udh pasti sesuai dg prinsip investasi syariah, krn sukuk ritel ini udh dijamin terbebas dr praktek riba.

itu aja sih keuntungan yg gw tau, mgkin yg lain ada yg mau nambahin boleh kok hehehe.

 Asgaf |  30 Oct 2023
Halaman: Kenali Risiko Investasi Di Sukuk Ritel Sr

Imam Bashori: emang bener sukuk ritel harus ada fatwa yg meneyebut kesesuaian syariah, dalm hal ini disebut opini syariah dr MUI atau dr lmbaga lain yg ditnjuk pemerintah. Nah hal tsb sesuai dg amanat Undang-Undang Surat Berharga Syariah Negara atau SBSN dan Peraturan Menteri Keuangan/PMK No. 125/PMK.08/2018 tentang Penerbitan dan Penjualan Surat Berharga Syariah Negara Ritel.

Dan klo gak salah nih ada beberapa fatwa MUI yg harus dikeluarkan setiap kali pemerintah mengeluarkan Sukuk ritel yg nantinya digunakan masyarakat utk investasi.

Jd udh bisa dipastikan bahwa sukuk ritel merupakan salah satu produk investasi syariah. jg bg kalian yg mo inves ke sukuk ritel gak perlu khawatir lg. tks.

 Yuza |  28 Oct 2023
Halaman: Kenali Risiko Investasi Di Sukuk Ritel Sr

Komentar[3]    
  Dowi_dowee   |   21 Mar 2022

menurut saya, menyisihkan sedikit penghasilan untuk kebaikan itu wajib

  Imron Arifin   |   21 Mar 2022

zakat untuk membersihkan harta, nilainya 2.5%, tidak besar
tapi kenapa sangat sulit sekali dalam pelaksaannya

  Dodit Mulyanto   |   21 Mar 2022

betul gan, untuk pelaksanaannya memang sangat sulit sekali. kalau untuk keperluan yang lain ringan2 saja, tapi kalau untuk zakat terasa berat