GBP/USD berupaya mendekati level 1.2500, 1 jam lalu, #Forex Teknikal | Zona resistance GBP/USD terlihat di level 1.2490, sementara support di sekitar 1.2480 hingga 1.2470, 1 jam lalu, #Forex Teknikal | GBP/USD diproyeksikan bergerak dalam rentang 1.2450 dan 1.2530, 1 jam lalu, #Forex Teknikal | EUR/USD menghadapi pengujian di resistance 1.07, 1 jam lalu, #Forex Teknikal | Kenaikan Euro kemungkinan masih terbatas karena penguatan Dolar AS, 1 jam lalu, #Forex Fundamental | AUD/USD terindikasi bearish dengan resistance di level 0.6665 dan support di 0.5855, 1 jam lalu, #Forex Teknikal | Dolar Australia bisa melemah lebih jauh jika menembus 0.6245, 1 jam lalu, #Forex Teknikal | USD/CAD membentuk pola pembalikan Head and Shoulders yang mengindikasikan tren bearish, 1 jam lalu, #Forex Teknikal | Resistance USD/CAD terlihat di level 1.3735, sementara support di 1.3165, 1 jam lalu, #Forex Teknikal | Waspadai level 1.3545 sebagai konfirmasi penurunan USD/CAD lebih lanjut, 1 jam lalu, #Forex Teknikal | Tren bullish USD/JPY bergerak dalam pola Ascending Channel, 1 jam lalu, #Forex Teknikal | Area support USD/JPY terlihat di 152.35, sedangkan resistance di 164.85, 1 jam lalu, #Forex Teknikal | Dolar kemungkinan koreksi ke level support sebelum menguat lebih lanjut terhadap Yen, 1 jam lalu, #Forex Teknikal | Penurunan di bawah level 148.75 akan mengkonfirmasi reversal bearish pada USD/JPY, 1 jam lalu, #Forex Teknikal | NZD/USD terindikasi bearish dengan resistance di 0.6005 dan support di 0.5445, 1 jam lalu, #Forex Teknikal | Level 0.5805 akan menjadi konfirmasi bearish NZD/USD lebih lanjut jika terpenetrasi, 1 jam lalu, #Forex Teknikal | USD/CHF membentuk pola pembalikan Head and Shoulders, namun analis memperkirakan tren sideways pada pergerakan berikutnya, 1 jam lalu, #Forex Teknikal | Resistance USD/CHF terlihat di 0.9165, sedangkan support di 0.8495, 1 jam lalu, #Forex Teknikal | USD/CHF berpeluang terkoreksi ke resistance sebelum turun lebih lanjut. Level 0.8965 akan menjadi konfirmator, 1 jam lalu, #Forex Teknikal | Bitcoin gagal keluar dari zona konsolidasi dan cenderung melemah sepanjang pekan lalu, 1 jam lalu, #Kripto Teknikal | BTC/USD kini tertahan di level $62,744, level terendah sejak 19 April lalu, 1 jam lalu, #Kripto Teknikal | Market cap Bitcoin mulai surut di pasar kripto. Analis Crypto Potato mencatat dominasi Bitcoin terhadap Altcoin kini sudah turun ke 50.1% saja, 1 jam lalu, #Kripto Fundamental | Berbeda dari Bitcoin, Ethereum sempat menguat lebih dari 6% dan diperdagangkan di atas $3300, 1 jam lalu, #Kripto Teknikal | Seiring dengan pelemahan Bitcoin dan trend positif pada Altcoin, para pelaku pasar kripto optimis jika saat ini adalah "Altseason" terbaik sejak 2017 silam, 1 jam lalu, #Kripto Fundamental | PT Mandom Indonesia Tbk (TCID) membukukan penjualan Rp405.6 miliar di kuartal I/2024, 2 jam lalu, #Saham Indonesia | Top gainers LQ45 pagi ini adalah: PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) 2.70%, PT Barito Pacific Tbk (BRPT) 2.29%, PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) 1.89%, 2 jam lalu, #Saham Indonesia | IHSG dibuka menguat pada awal perdagangan hari ini, naik 0.26% ke 7,054, 2 jam lalu, #Saham Indonesia | PT Astra Agro Lestari Tbk. (AALI) menyampaikan jadwal pembagian dividennya sebesar Rp165 per saham, dijadwalkan pada pekan ini, 2 jam lalu, #Saham Indonesia
Forum > Saham

Belajar Trading Saham Bagi Pemula

Rohmatus Sholikhah | 11 Jan 2020 | 512

Langkah2 untuk belajar trading saham bagi pemula?

Aisha | 12 Jan 2020

Ada dua pendekatan yang populer untuk belajar trading saham bagi pemula di Indonesia.

Pertama, pendekatan teoritis. Kamu bisa mulai dengan membaca buku-buku seputar trading saham. beberapa diantaranya yang berbahasa Indonesia:

  • Smart Trader Rich Investor (Ellen May)
  • Smart Traders not Gamblers (Ellen May)
  • Trading vs Investing (Ryan Filbert)
  • Workbook Analisa Teknikal (Ryan Filber)

Kamu juga bisa coba baca-baca buku dari terjemahan asing, seperti teknik Candlestick (Steve Nison).

Intinya, kamu perlu mempelajari aspek-aspek seperti bagaimana cara memilih saham yang bagus (analisis fundamental), bagaimana mengetahui kapan waktunya membeli dan menjual saham (analisis teknikal), serta bagaimana cara mendeteksi manuver bandar (bandarmologi). Setelah mendalami semua itu, barulah kamu membuka rekening efek pada salah satu sekuritas.

Kedua, pendekatan praktik. Kamu bisa langsung memilih sekuritas, kemudian mendaftar dan membuka rekening efek di sana. Unduh aplikasi trading saham yang disediakan oleh sekuritas, lalu pelajari fitur-fiturnya.

Setelah itu, setorkan modal kecil saja untuk coba-coba eksperimen trading. Kamu tidak bisa berharap bakal untung seketika, sehingga uang yang dipakai semestinya dianggap sebagai "modal belajar" yang bisa dikorbankan.

Lanjutkan terus dengan kombinasi belajar teori+praktik secara tekun dan hati-hati. Lama kelamaan, kamu akan semakin mahir dan terus meningkatkan kemampuan untuk mendapatkan profit dari trading saham.

Diana | 3 Nov 2022

Dear Aisha

Penjelasan yang sangat keren, tapi aku penasaran yang dimaksud sekuritas itu gimana ya kak? dan untuk pemula nih kira-kira kita butuh modal berapa ya untuk bisa mulai trading?

Terima kasih

Aisha | 7 Nov 2022

Apa itu sekuritas?

Sekuritas adalah perusahaan perantara yang menghubungkan kamu dengan bursa saham, atau lebih terkenal juga dengan istilah "broker saham".

Butuh modal berapa untuk mulai trading?

Pada dasarnya, kamu hanya butuh modal senilai harga saham per lot yang kamu inginkan. Tapi, sekuritas biasanya menetapkan minimal setoran modal tertentu mulai dari Rp100 ribu hingga jutaan (berbeda-beda untuk tiap sekuritas). Jadi, jawaban untuk berapa modal untuk mulai trading itu baru bisa kamu ketahui setelah kamu memilih sekuritas.

Wowiek | 27 Aug 2021

Kalau trading saham, atau investasi saham basic analisanya seperti apa pak?

M Singgih | 29 Aug 2021

@ Wowiek:

Secara fundamental, Anda bisa lihat apakah perusahaan yang sahamnya akan Anda beli itu profitable atau malah merugi. Bisa diamati dari laporan keuangan perusahaan tsb. Kalau laporan keuangannya masih menghasilkan keuntungan, maka sahamnya layak untuk dibeli.

Secara teknikal bisa diamati dari trend pergerakan harga sahamnya. Kalau cenderung uptrend atau sedang bullish, maka layak dibeli. Sebaliknya kalau cenderung downtrend atau sedang bearish, maka jangan dibeli dulu.

Kalau untuk amannya, banyak trader saham yang menyarankan agar membeli saham-saham yang termasuk dalam kategori blue chip.

Wowiek | 3 Sep 2021

Untuk analisa tren saham biasanya pakai indikator apa ya pak yang cocok?

M Singgih | 5 Sep 2021

@ Wowiek:

Untuk mengetahui arah trend pergerakan harga, biasanya trader menggunakan indikator moving average, Bollinger Bands, parabolic SAR, ADX, dan juga MACD dan OSMA.

Garry | 21 Sep 2021

Apakah pada trading saham juga terdapat slippage seperti di forex?

M Singgih | 21 Sep 2021

@ Garry:

Kalau untuk pergerakan harga saham, setahu kami tidak pernah terjadi loncatan yang tinggi (slippage), tetapi kalau indeks harga saham (futures) seperti Hang Seng, Nikkei, Dow Jones dll. bisa terjadi slippage.

Iput | 24 Sep 2021

Trading saham paling pas menggunakan time frame berapa pak?

M Singgih | 26 Sep 2021

@ Iput:

Untuk trading saham maupun indeks harga saham, biasanya trader menggunakan time frame 30 menit (M30) atau 1 jam (H1).

Firman Abadi | 23 Nov 2021

Apa yang dimaksud dengan breakdown saham?

M Singgih | 24 Nov 2021

@ Firman Abadi:

Dalam trading saham, istilah breakdown adalah lawan dari breakout. Breakout adalah ketika harga suatu saham telah melewati atau menembus level resistance kuat, jadi harganya bergerak naik. Sedangkan breakdown adalah ketika harga suatu saham telah melewati atau menembus level support kuat, sehingga harganya bergerak turun.

Wisnu Hariadi | 23 Nov 2021

Kalao di forex kan ada teknik scalping. Apakah teknik tersebut bisa digunakan di trading saham?

M Singgih | 24 Nov 2021

@ Wisnu Hariadi:

Bisa saja. Dalam trading saham, scalping adalah cara trading yang mana kita beli dan jual suatu saham dalam waktu singkat, bisa dalam hitungan menit atau jam tetapi masih pada hari yang sama, tidak di-hold sampai hari berikutnya.

Wisnu Hariadi | 25 Nov 2021

Kalau short selling di saham itu beda lagi ya pak?

M Singgih | 26 Nov 2021

@ Wisnu Hariadi:

Short selling adalah transaksi penjualan saham yang mana investor tidak memiliki saham tersebut. Dalam prakteknya investor meminjam saham dari pihak lain misalnya dari perusahaan sekuritas, dan tentunya dia berharap harga saham itu turun.

Ketika harganya sudah turun, investor tsb membeli di harga yang rendah, dan mengembalikan saham yang dipinjamnya. Jadi investor tsb bisa untung dari selisih harga jual dan harga belinya. Tetapi jika ternyata harga saham naik, maka dia akan tekor alias merugi.

Transaksi short selling di bursa saham Indonesia saat ini masih belum diijinkan oleh otoritas bursa.

Joko Purnomo | 25 Nov 2021

Apakah penentuan Support Resistance chart Saham sama dengan yang di forex? Matur suwun

M Singgih | 26 Nov 2021

@ Joko Purnomo:

Cara menentukan level-level support dan resistance pada chart trading sama saja, baik itu forex, indeks saham, saham, kripto, komoditi, dll.

Yang perlu diperhatikan adalah semakin tinggi time frame akan semakin akurat level-level support dan resistance. Pada time frame tinggi akan tampak support dan resistance mayor atau support dan resistance kunci, sementara pada time frame yang lebih rendah akan tampak level-level support dan resistance minor.

Trader dianjurkan untuk menarik level-level support dan resistance dimulai dari time frame yang paling tinggi. Mengenai hal ini silahkan baca: Beberapa Tips Dalam Menentukan Support Dan Resistance

Ozan | 21 Dec 2021

Skill apa yang harus dimiliki oleh Investor pemula yang ingin memulai investasi Saham?

Argo Gold Spotter | 23 Dec 2021

Untuk Ozan,

Sebenarnya sudah banyak dijelaskan. Ringkasnya, jika ingin sukses di saham, Anda perlu mempelajari beberapa skill di bawah ini, antara lain:

1. Bisa memahami trend
2. Taat entry and exit rules
3. Memiliki memanajemen risiko

Namun bila Anda memiliki modal terbatas, Anda bisa membeli saham dengan margin. Semoga membantu

Bayu | 18 Feb 2022

Apakah platform trading saham menyediakan fitur copy trading?

Aisha | 22 Feb 2022

Tidak ada platform trading saham yang menyediakan fitur copy trading, karena mekanisme perdagangan saham memang tidak memungkinkan untuk penggunaan copy trading.

Pertama, perdagangan saham berlangsung terpusat dalam satu bursa. Kedua, order saham yang masuk akan dicatat oleh bursa dalam bentuk mirip antrian. Eksekusi order selanjutnya akan terjadi berdasarkan harga order, jumlah lot yang diorder, dan waktu masuknya order.

Mekanisme yang seperti ini tidak memungkinkan untuk diterapkannya copy trading. Umpama ada sebuah program untuk copy trading, maka paling-paling hanya dapat memasang order, tapi order belum tentu dapat tereksekusi dengan tepat. Sang penyalin order (pengguna sinyal copy trading) tidak mungkin mereplikasi sepenuhnya aksi penyedia sinyal copy trading.

Copy trading hanya dapat diterapkan pada perdagangan multilateral OTC (over-the-counter/di luar bursa) seperti forex dan CFD.

Bayu | 22 Feb 2022

Ooo jadi begitu ya kak. Terus bagaimana cara bila kita ingin meniru (mengcopy) planning atau strategi dari seorang master trading saham profesional?

Aisha | 22 Feb 2022

Agar bisa meniru strategi seorang master saham profesional, satu-satunya cara adalah mempelajari ilmu dan pengalaman dia. Umpamanya ingin meniru Warren Buffett, maka pelajarilah pandangan-pandangan Buffett dan buku-buku tentangnya.

Jonah | 18 Feb 2022

Indikator trading paling tepat untuk trading saham dengan time frame D1

Aisha | 22 Feb 2022

Ada banyak indikator trading saham untuk timeframe D1. Namun, tidak ada yang dapat dikatakan "paling tepat". Setiap trader bisa punya indikator yang cocok sendiri, sesuai dengan karakter atau gaya tradingnya.

Beberapa contoh indikator trading saham untuk timeframe D1 itu antara lain:

  • Moving Average dengan periode 50 (MA 50).
  • MACD
  • Bollinger Bands

Banyak juga yang tidak mengandalkan indikator tertentu saja, tapi mengombinasikannya dengan pola-pola candlestick.

Indikator yang cocok dan menghasilkan cuan untuk seseorang, belum tentu cocok juga untuk orang lain. Yang penting adalah: kita perlu memahami indikator yang kita gunakan dan saham yang akan kita beli, bukan sekedar ikut-ikutan bisikan orang.

Jonah | 22 Feb 2022

Apakah bila timeframnya saya kecilkan menjadi 30 menit atau 1 jam apakah disarankan? Saya pemula di trading saham dan terbiasa main scalping di forex. Terima kasih

Aisha | 22 Feb 2022

Ada beberapa trader saham yang scalping dengan timeframe di bawah 1 jam. Namun, yang perlu diperhatikan adalah: mengecilkan timeframe dalam trading saham itu tidak akan meningkatkan akurasi scalping. Kenapa? Karena pergerakan harga saham umumnya jauh lebih lambat daripada dalam forex.

Syarat utama agar sukses scalping dalam saham, menurut pengalaman saya ada tiga:

  • Trader harus punya daftar saham ("stock pick") yang mencakup saham-saham yang pergerakannya benar-benar pesat. Agar bisa membuat daftar saham begini, trader mungkin harus belajar teknikal dan bandarmologi agar bisa memilih saham gorengan mana yang bakal naik dalam waktu dekat.
  • Harus punya rencana trading (trading plan) yang matang sebelum jam perdagangan bursa dibuka, termasuk hasil analisis berupa "stock pick" tadi, target profit, dan patokan cut loss.
  • Modal awal harus banyak, dan mesti pintar mengelolanya. Contoh: Dari modal awal yang banyak itu kemudian dibagi dua menjadi dana trading dan dana cadangan. Dana trading kemudian dibagi-bagi menjadi banyak bagian yang lebih kecil agar bisa trading dalam banyak saham sekaligus. Jangan menaruh modal total untuk scalping dalam satu saham. Lebih baik beli 1 lot pada 20 saham, daripada 20 lot pada 1 saham.
Jonah | 23 Feb 2022

Maaf, cara memilih saham yang stock pick itu gimana kak?

Apakah grafiknya yang naik turunnya cepat? Makasih

Aisha | 25 Feb 2022

Ada beberapa ciri saham yang cocok untuk trading ala scalping:

  • Rentang pergerakan harga hariannya cukup lebar.
  • Bid/offer dalam order book saham itu selalu terisi padat dari hari ke hari.
  • Likuiditasnya harus baik, sehingga saham harus sudah memenuhi syarat free float dan punya kapitalisasi pasar di atas Rp500 miliar.
  • Kepemilikan masyarakat dalam saham tersebut tidak lebih dari 50%.

Semua ciri-ciri itu cuma ciri-ciri dasar saja. Setiap trader tentunya bisa mengembangkan sistem sendiri dalam memilih saham yang akan ditradingkan.

Ridwan Kamil | 1 Mar 2022

Bagaimana cara mengetahui spread pada saat trading saham gimana ya?

Aisha | 3 Mar 2022

Tidak ada spread dalam trading saham.

Spread merupakan selisih kurs jual dan kurs beli. Hal ini hanya terdapat pada pertukaran mata uang (forex dan kripto), jual-beli emas (gold), dan trading CFD (contract-for-difference).

Yanto Suhada | 16 Mar 2022

Apakah support resistance pada forex sama dengan support resistance pada saham?

M Singgih | 18 Mar 2022

@ Yanto Suhada:

Support dan resistance adalah level-level yang sulit ditembus. Level support mencerminkan level demand yang kuat, sementara level resistance mencerminkan level supply.

Konsep demand dan supply tercermin pada level-level support dan resistance, dan prinsipnya sama untuk semua jenis instrumen trading, baik itu forex, saham, futures, komoditi CFD, dsb.

Untuk penjelasan mengenai support dan resistance, silahkan baca:

Rohmatus Sholikhah | 4 Apr 2022

Apakah saham ada akun demonya seperti forex ya kak..
Mohon infonya trims.

Aisha | 5 Apr 2022

Tidak ada akun demo trading saham Indonesia. Namun, ada platform yang menyediakan fasilitas simulasi trading saham. Fasilitas ini biasanya disebut sebagai "virtual trading".

Berikut ini tiga platform trading saham virtual yang paling terkenal, antara lain:

  • Stockbit (browser dan aplikasi mobile)
  • StockTrainer (aplikasi mobile)
  • IDX Virtual Trading (resmi dari IDX)
Alexander Arif Christian | 11 Apr 2022

Strategi trading yang tepat untuk digunakan trading saham?

Aisha | 13 Apr 2022

Perlu dipahami bahwa strategi trading itu sangat banyak. Kalau membaca pengalaman dan buku para trader sukses, kamu akan tahu bahwa mereka semua menggunakan strategi yang berbeda-beda. Jadi, tidak ada istilah "strategi trading yang tepat". Yang ada hanyalah "strategi trading yang cocok" untuk kamu sendiri (dan mungkin tidak cocok untuk orang lain).

Agar dapat menyusun strategi trading yang cocok untuk kamu sendiri, ikuti langkah-langkah berikut:

  • Menambah pengetahuan tentang berbagai jenis saham dan masing-masing karakteristiknya (saham lapis 1, lapis 2, lapis 3, saham LQ45, saham blue chip, saham margin, dll)
  • Belajar dan berlatih membaca dan menggunakan grafik harga.
  • Memahami minimal 5 topik seputar analisis teknikal, yakni support-resistance, candlestick, trendline, indikator volume, dan indikator Moving Average.

Strategi trading yang tepat untuk trading saham biasanya mencakup keterampilan membaca grafik yang mumpuni, dikombinasikan dengan pemilihan indikator yang benar-benar dikuasai dengan baik. Indikatornya itu sendiri bisa indikator apa saja, baik Moving Average, MACD, RSI, Bollinger Bands, atau lainnya.

Umri Yahya | 26 Apr 2022

Apa kelebihan dan kekurangan trading saham biasa vs saham CFD?

Aisha | 28 Apr 2022

Berikut ini gambaran sederhana untuk perbandingan antara berinvestasi dalam saham biasa dan saham CFD:

  • Jika trading saham biasa, kamu bisa benar-benar memiliki saham dan memperoleh dividen dari pembagian laba perusahaan.
  • Jika trading saham CFD, kamu tidak benar-benar memiliki saham dan tidak akan memperoleh dividen.

Kalau begitu, lebih untung berinvestasi pada saham biasa dong? Ya, memang lebih untung berinvestasi pada saham biasa.

Hanya saja, trading saham CFD juga memiliki beberapa kelebihan. Diantaranya, dua poin yang paling utama:

  • Dibutuhkan modal lebih sedikit untuk memulai trading saham CFD daripada untuk membeli sejumlah saham biasa yang berharga mahal, seperti saham Berkshire Hathaway dan Amazon.
  • Kamu bisa langsung trading saham CFD dari negara mana saja hanya dengan bergabung pada satu broker CFD. Namun apabila kamu ingin membeli saham biasa dari luar negeri, maka kamu harus mendaftar khusus ke broker asing dari negara terkait (harus mendaftar ke broker saham Inggris untuk beli saham Inggris, harus mendaftar broker saham AS untuk beli saham AS, dst).
Ilyas Mehdi | 30 Apr 2022

Bagaimana cara menentukan trend pada forex dan saham? Apakah keduanya bisa menggunakan teknik yang sama?

Aisha | 1 Jun 2022

Kamu bisa menentukan trend pada forex dan saham melalui pemantauan grafik pergerakan harga (price chart). Teknisnya sama baik untuk forex, saham, kripto, maupun lainnya.

Tren harga terbagi menjadi tiga:

  • Uptrend: harga makin lama makin naik.
  • Downtrend: harga makin lama makin turun.
  • Sideways: harga bergerak naik-turun dalam rentang terbatas dan tidak mengarah ke atas/bawah secara jelas.

Ketiganya dapat langsung dilihat saja pada chart yang tersedia di platform trading kamu.

Zacky Pras | 11 May 2022

tips untuk trading saham bagi pemula?

Aisha | 11 May 2022

Tips terbaik bagi pemula: Jangan trading saham.

Pada tahap belajar dan belum mengenal dunia saham, sebaiknya kamu mulai dengan berinvestasi pada saham-saham yang memiliki fundamental baik (orientasi jangka panjang). Ini sekaligus bisa menjadi bahan latihan mengenali saham mana yang berkualitas dan saham mana yang kurang prospektif.

Sambil berinvestasi jangka panjang, kamu dapat mempelajari mekanisme pasar dan berlatih untuk menguasai berbagai keterampilan yang dibutuhkan. Bagaimana cara kerja bursa? Bagaimana pengaruh bandar pada pasar saham? Bagaimana cara menganalisis fundamental dan teknikal? Dan masih banyak lagi yang perlu kamu pahami.

Jika kamu sudah punya cukup pengalaman berjual-beli saham selama beberapa lama dan sudah memahami seluk-beluk bursa, barulah kamu boleh mulai trading saham. Begitupun, sebaiknya jangan langsung mulai trading dengan modal besar-besaran.

Sisihkan uang dingin (dana sisa yang bisa dikorbankan tanpa mengakibatkan kebangkrutan bagimu), lalu bagi uang itu menjadi beberapa bagian. Sebagian diantaranya digunakan untuk trading, sedangkan sisanya dijadikan dana cadangan untuk top up saldo rekening efek sewaktu-waktu.

Ketika baru mulai trading saham, kamu tidak bisa berharap untuk langsung untung melimpah ruah. Jadi, cadangan itu sangat penting agar kamu tidak lekas bangkrut dan modalmu bisa bertahan untuk berlatih dalam waktu lebih lama.

Zacky Pras | 12 May 2022

saham apa saja kak yang saat ini memiliki fundamental yg baik? mohon infonya. trims

Aisha | 16 May 2022

Coba tengok saja daftar saham dalam indeks IDX HIGH DIVIDEND 20 (HIDIV20). Itu berisi saham-saham yang konsisten memberikan dividen dalam jumlah relatif besar selama beberapa tahun terakhir. Karena mampu bagi-bagi dividen terus, berart perusahaannya profitable dan pundi-pundinya melimpah = fundamental tergolong baik.

Tentu saja masih banyak saham lain yang punya fundamental baik, atau bahkan jauh lebih baik daripada saham-saham HIDIV20. Namun, kalau kamu suka cari jalan pintas dan nggak mau susah payah menganalisis sendiri, maka daftar itu bisa jadi bahan contekan yang lumayan oke.

Dimar Hadi | 18 May 2022

apa perbedaan dari trading saham vs investasi saham kak?

Ananta | 12 Jan 2023

Perbedaan utamanya terletak di jangka waktu hold saham itu.

Trading saham adalah aktivitas membeli dan menjual saham dalam jangka waktu yang singkat, umumnya beberapa hari atau beberapa minggu. Trader saham cenderung mengambil keuntungan dari perubahan harga jangka pendek dan sering menggunakan analisis teknikal atau charting untuk membuat keputusan perdagangan.

Sedangkan investasi saham adalah aktivitas membeli saham dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan dari kenaikan harga saham dalam jangka panjang. Investor saham cenderung mengambil keuntungan dari perubahan harga jangka panjang dan memanfaatkan analisis fundamental untuk membuat keputusan perdagangan.

Jadi, trading saham lebih cenderung mengutamakan keuntungan jangka pendek sedangkan investasi saham lebih cenderung mengutamakan keuntungan jangka panjang.

Candra Susetyo | 18 May 2022

apa yg di maksud dg reksadana saham? apakah sama seperti reksadana konvensional?

Aisha | 5 Jan 2023

@Candra Susetyo:

Reksa dana saham itu salah satu bentuk reksa dana konvensional.

Dalam reksa dana, Manajer Investasi akan mengelola modal yang disetorkan oleh investor. Nah, bagaimana cara MI mengelola modal investor itu? Ada banyak cara, termasuk menginvestasikannya dalam saham, obligasi, deposito, dll.

Nah, apabila MI menginvestasikan 80% dana investor atau lebih ke dalam saham, maka reksa dana itu tergolong "reksa dana saham".

Artho Kesuma | 12 May 2022

tips memilih investasi saham yang bagus kak?

Billie | 12 May 2022

bisa dengan belajar analisa fundamental kak. di saham yg penting fundamentalnya

Alphian Syah | 13 May 2022

memilih emiten yang memiliki pertumbuhan laba yang positif

Indra L Marck | 13 May 2022

memperhatikan kestabilan pendapatan dan laba emiten, dengan melihat data selama 10 tahun terakhir

Aisha | 16 May 2022

Agar dapat memilih saham yang bagus, kamu harus memahami:

  • kondisi makroekonomi
  • kondisi sektoral, misalnya pahamilah kondisi dunia perbankan jika ingin beli saham bank
  • analisis teknikal
  • analisis fundamental, khususnya membaca laporan keuangan perusahaan
  • mengenal latar belakang perusahaan yang sahamnya ingin kamu beli, khususnya kamu harus tahu apa produknya, model bisnis dan keunggulan kompetitifnya.

Tidak ada jalan pintas untuk memilih saham yang bagus. JIka tak memahami aspek-aspek tadi, kamu bakal gampang dikomporin tukang pompom saham.

Dwiky | 26 May 2022

Jika saham turun sampai lebih dari 10% apakah hal tersebut masih normal?

Aisha | 1 Jun 2022

Dalam Bursa Efek Indonesia, kita mengenal adanya Auto Rejection Bawah (ARB) dan Unusual Market Activity (UMA).

Apabila suatu saham jatuh sampai 7% dalam sehari, maka perdagangan saham itu akan disuspensi otomatis karena terkena aturan ARB.

Apabila harga saham menurun terus secara drastis selama beberapa hari (ARB beruntun), maka otoritas bursa mungkin akan menghentikan perdagangan saham itu dan memasukkannya dalam daftar UMA. Ketika suatu saham masuk daftar UMA, otoritas bursa akan menyelidiki apakah penurunan harga saham itu disebabkan oleh dinamika pasar yang wajar atau tidak.

Jadi, apakah saham turun lebih dari 10% itu normal? Jawabannya kasuistis, tergantung pada saham apa yang dimaksud, bagaimana situasi saat itu, berapa lama penurunan berlangsung, dll. Selain itu, tergantung bagaimana hasil investigasi bursa juga.

Ananta | 22 Dec 2022

Tidak, saham yang turun lebih dari 10% dalam satu hari biasanya dianggap sebagai penurunan yang signifikan dan tidak normal.

Namun, perlu diingat bahwa pasar saham itu fluktuatif, dan penurunan sebesar 10% atau lebih dapat terjadi dalam jangka waktu yang lebih lama.

Untuk mengetahui apakah penurunan saham tersebut normal atau tidak, Anda perlu mempertimbangkan beberapa faktor:
1. Kondisi pasar saat ini
2. fundamental perusahaan
3. faktor eksternal yang mungkin mempengaruhi harga saham.

Untuk menambah wawasan soal saham, pahami juga soal kondisi IHSG. Anda bisa membaca artikel ini:

Randi Syaputra | 9 Jun 2022

Apa bedanya saham CFD dan Saham kepemilikan ?

Aisha | 10 Jun 2022

Saham CFD itu adalah ketika kita ingin dapat keuntungan dari pergerakan harga saham saja tanpa memiliki saham terkait. Biasanya fasilitas trading saham CFD disediakan oleh broker futures/forex.

Saham kepemilikan itu adalah ketika kita ingin dapat keuntungan berupa dividen dan capital gain dari kepemilikan saham terkait. Fasilitas trading saham ini disediakan oleh broker saham/perusahaan sekuritas.

Aina | 17 Dec 2022

Kak saham CFD kan disediain oleh broker forex, apakah sistem tradingnya bisa take profit dua arah kah? atau sama saja dengan saham kepemilikan seperti biasanya?

Kalau soal lebih menguntungkan mana yang lebih menguntungkan dan juga terkait modal dimanakah yang lebih butuh modal besar antara CFD dan Saham?

Terima kasih

Aisha | 20 Dec 2022

Saham CFD bisa profit dari buy maupun sell (dua arah), jadi berbeda dengan saham kepemilikan yang umumnya baru untung kalau harga naik saja.

Kalau soal keuntungan, maka itu tergantung pada trader dan strateginya sendiri. Ada yang bisa lebih untung di CFD, ada juga yang lebih cocok dengan saham biasa. Yang jelas, saham CFD mengandung risiko lebih besar daripada saham kepemilikan.

Seperti halnya forex, saldo kita bisa ludes kalau kita loss parah saat trading saham CFD. Sedangkan kalau beli saham kepemilikan, seandainya harga saham jatuh tajam, maka setidaknya kita masih punya saham yang bisa diobral dengan harga recehan.

Bagaimana dengan kebutuhan modalnya?

Untuk trader indonesia, modal untuk beli saham biasa itu lebih murah daripada saham CFD. Untuk beli saham biasa, kita paling-paling butuh modal setara dengan harga saham 1 lot. Contohnya saham developer DMAS yang hobi bagi-bagi dividen dua kali tiap tahun itu bisa dibeli hanya dengan Rp16 ribu per lot. Di sisi lain, kita butuh modal beberapa puluh dolar (sekitar ratusan ribu rupiah) untuk deposit awal dalam trading CFD (ini pun belum tentu cuan).

Aina | 23 Dec 2022

Oh iya ngerti-gerti. Berarti saham CFD itu untuk profit seperti main di Forex dan tidak ada kepemilikannya dimana ga akan dapat dividen tiap taun ya. Sedangkan kalau saham biasa berarti saham kepemilikan. Untuk saham CFD sendiri apakah sahamnya perusahaan di Indonesia atau diluar negeri? Dan bagaimana perusahaan mengambil keuntungan bila memasarkan sahamnya di CFD? Maaf masih agak kurang ngerti

Aisha | 27 Dec 2022

Trading CFD hanya tersedia untuk saham mancanegara. Tidak ada trading CFD untuk saham Indonesia. Regulasi pasar keuangan Indonesia belum memungkinkan untuk CFD pada saham lokal, sehingga broker forex biasanya hanya menawarkan CFD Indeks atau saham AS.

--> Bagaimana perusahaan mengambil keuntungan dari saham CFD?

Mungkin yang dimaksud di sini, perusahaan emiten (penerbit saham ya? Sederhanya saja, emiten tidak mendapatkan keuntungan apa-apa dari saham CFD.

CFD merupakan produk dari pasar di luar bursa (over-the-counter). Jadi, kasarnya nih, broker mana saja bisa bikin CFD saham sendiri asalkan ada institusi lebih tinggi (liquidity provider) yang menyediakannya. Mereka nggak butuh persetujuan emiten untuk mengadakan CFD.

Jesicca | 1 Jul 2022

Mengapa tweet atau thread yang dibuat oleh WallStreetBett di Reddit memiliki dampak besar terhadap saham tertentu? Contohnya seperti saham gamestop kemarin. Apakah analisa mereka benar2 bisa dipercaya kak?

Aisha | 3 Jul 2022

Kamu pernah lihat thread WallStreetBett, atau tidak?

Apa yang mereka ungkapkan itu bukan analisis. Praktik yang mereka lakukan adalah pompom, yaitu upaya merekomendasikan saham di media sosial dengan tujuan mengajak orang-orang membeli atau menjual saham yang seolah-olah menjanjikan keuntungan, tanpa alasan atau fundamental yang jelas.

Hal ini terbukti dengan saham Gamestop yang aslinya perusahaan bobrok dan nyaris gulung tikar. Harganya sekarang juga sudah jatuh sekali dibandingkan dengan saat thread Reddit itu dibuat. Harganya saat itu sampai hampir $500, sedangkan saat ini cuma $123, dan para analis memperkirakan akan merosot lebih lanjut karena mereka sudah menutup mayoritas gerainya.

Lalu, kenapa thread reddit itu berhasil mengangkat saham Gamestop sedemikian rupa? Dalam ilmu ekonomi, aksi mereka disebut dengan "Herding".

"Herd Behaviour" adalah kecenderungan investor untuk ikut membeli apa yang dia kira dibeli oleh banyak orang lain, tanpa menganalisis sendiri. Sedangkan "Herding" adalah upaya penggiringan oleh pihak-pihak tertentu untuk memunculkan Herd Behaviour.

Jadi, apakah mereka bisa dipercaya? Ya, itu kembali lagi kepada kamu sendiri. Apakah kamu bisa memercayai aktor di balik thread itu yang notabene kita juga nggak tahu? Apakah kamu lebih memercayai herd behaviour daripada analisis fundamental dan teknikal?

Jonathan | 6 Dec 2022

Kak berarti kalau saya simpulkan herding yang kakak maksud lebih ke penggiringan publik ya? Dalam arti secara ga langsung mempengaruhi para calon peminat saham disana buat beli saham yang mereka giring gitu ya?

Jika hal tersebut demikian, apabila terjadi resiko kerugian bisa tidak, seandainnya aja nih kak, saya nuntut orang yang melakukan herding ini apakah bisa?

Aisha | 7 Dec 2022

Tidak ada dasar hukum apa pun yang dapat dipergunakan untuk menuntut tindakan herding ke pengadilan, baik di Indonesia maupun di luar negeri.

Aksi herding seperti itu esensinya sama saja dengan buzzer yang marak di medsos saat ini. Bedanya cuma, herding lebih lazim dalam dunia investasi, sedangkan buzzer condong pada isu politik/sosial.

Apakah kita bisa menuntut buzzer ke pengadilan? Faktanya, sejauh ini, tak ada satu pun buzzer yang dipidana.

Muklis | 7 Dec 2022

lha, mereka kan cuma koar2 doang. km sendiri yg sukarela berkorban duit buat ngikut koar2 mereka. kalau kamu salah invest ya jadi salahmu sendiri, ngapain dulu ngikut bisikan orang lewat. mestinya kan analisis sendiri.

ini nih kayak gini yaa, kamu lagi bingung cari alamat, trus nanya ke orang di pinggir jalan. kamu ngikut aja petunjuk dia. padahal orangnya ngasih petunjuk yang bikin kamu makin nyasar. apa lalu kamu bakal ngelaporin orang itu ke isipol? ya ngak masuk akal lah

Ali Masbukin | 11 Jul 2022

Mau Tanya.

1. Jika mau nunggu saham yang mau dibeli dalam antrian, nunggu nya berapa lama ya?

2. Dalam masa menunggu, saldo RDN udah berkurang belum?

Matur suwun

Aisha | 12 Jul 2022

1. Berapa lama menunggu saham yang mau dibeli dalam antrian?

Tidak ada patokan waktu tertentu. Order kamu bisa mengantri hanya sedetik, sejam, seharian, atau justru nggak tereksekusi sama sekali. Lamanya waktu menunggu akan tergantung pada ada atau tidaknya investor lain yang bersedia menjual saham yang kamu inginkan pada harga yang kamu tentukan.

Kalau tidak ada yang mau jual saham pada harga yang kamu tentukan, maka kamu tidak akan bisa membeli saham itu.

Kalau ada yang mau jual saham yang kamu inginkan pada harga yang kamu tentukan, maka ordermu akan segera tereksekusi dan keluar dari antrian.

Kalau kamu nggak mau ngantri, maka belilah saham dengan menentukan harga sesuai yang tercantum pada puncak order book. Kalau kamu pakai harga selain itu, maka antriannya tidak bisa ditentukan sampai kapan.

2. Dalam masa menunggu, apakah saldo RDN sudah berkurang?

Saldo RDN belum berkurang, tetapi sekuritas akan mengunci dana yang kamu butuhkan untuk ordermu itu.

Karena dana dikunci, maka seolah-olah RDN itu berkurang dan kamu tidak bisa menggunakan dana itu untuk order saham lain lagi.

Tapi seandainya ordermu nggak tereksekusi atau kamu membatalkan order itu, maka dana RDN kamu akan langsung pulih kembali seperti semula.

Bunga | 27 Dec 2022

Halo kak saya mau bertanya. Jadi begini saham kan sering banget terjadi antrian ya. Jadi saya juga mengalami sendiri terkadang gagal beli gitu. Nah, Kalau dari penjelasan kakak berarti ada stok saham yang tersedia ya, kalau misalkan terjual semua jadinya ga available lagi lah ya.

Nah, kalau di forex saya ga pernah menjumpai hal tersebut, dan benar-benar ketika klik order gitu selalu langsung tereksekusi tanpa tunggu antrian. Mengapa bisa ya kak Forex itu langsung tereksekusi, terkesan kayak servernya Forex lebih kencang dan stok lebih banyak gitu.

Aisha | 27 Dec 2022

@Bunga:

Skala kapitalisasi pasar saham Indonesia baru saja mencapai Rp9 kuadriliun per April 2022. Sedangkan rata-rata volume transaksi harian hanya sekitar Rp30-40 miliar.

Skala kapitalisasi pasar forex tidak bisa diukur karena mencakup seluruh mata uang di semua negara di dunia. Sedangkan rata-rata volume perdagangan pasar forex mencapai USD7,5 TRILIUN PER HARI per April 2022.

Perhatikan perbedaan angka dan mata uangnya.

Terlihat kan, betapa besar perbedaan antara skala pasar saham dan forex? Selaras dengan perbedaan itu, jumlah trader/investor yang bermain di tiap pasar juga berbeda (pelaku pasar forex jelas jauh lebih banyak).

Mekanisme jual dan beli pada pasar saham dan forex sebenarnya mirip. Hanya saja, pasar saham itu terpusat dan terbatas tiap negara, sedangkan pasar forex itu di luar bursa dan tidak ada batasan negara.

Selain itu, likuiditas pasar forex yang lebih besar membuat setiap order seolah-olah langsung tereksekusi. Padahal, sebenarnya ya, cuma lebih cepat ketemu order yang cocok saja.

Ramdani | 30 Dec 2022

Likuiditas Forex paling tinggi kak di dunia, jadi ga bakalan ada yang namanya antri buat beli ataupun gagal beli karena setiap menit, setiap detik ada yang buy ada yang sell dan berlangsung selama 24 jam/5 hari. Bisa dibayangkan kan transaksinya sehari bakal sebanyak apa. Selain itu betul, ada juga faktor server dari broker tapi sepertinya sangat jarang terjadi apalagi perkembangan internet yang semakin hari semakin bagus.

Ananta | 28 Dec 2022

1. Tergantung pada berbagai faktor, termasuk tingkat permintaan untuk saham tersebut, tingkat likuiditas saham tersebut, dan kecepatan sistem perdagangan yang Anda gunakan. Untuk cek tingkat likuiditas saham, bisa mengamati pada order book, tampilannya seperti ini:

2. Saldo RDN (Rekening Dana Nasabah) adalah saldo yang digunakan untuk menyimpan dana yang akan digunakan untuk membeli atau menjual saham. Jika Anda telah menempatkan pesanan pembelian saham yang diantrekan, saldo RDN Anda tidak akan berkurang sampai pesanan tersebut diproses dan saham tersebut dibeli.

Namun, jika Anda menempatkan pesanan dengan margin (yakni, menggunakan dana pinjaman untuk membeli saham), maka saldo RDN Anda akan terpakai untuk membayar margin yang diperlukan, dan saldo RDN Anda akan berkurang sesuai dengan jumlah margin yang digunakan.

Irfan | 3 Nov 2022

Mau ikut bertanya, kira-kira untuk belajar trading itu harus menggunakan pc/laptop gak ya? apa bisa by smartphone? terima kasih

Aisha | 7 Nov 2022

Belajar forex juga bisa dilakukan lewat smartphone. Ada banyak aplikasi trading saham online yang bisa diunduh lewat Playstore maupun Appstore, termasuk aplikasi dari broker saham Indonesia. Artikel-artikel belajar trading saham juga bisa dipelajari lewat PC maupun ponsel.

Namun, akan lebih baik jika belajar menggunakan PC/laptop. Kenapa? Ada dua alasan utama:

  • Kamu bisa memantau grafik pergerakan harga saham secara lebih luas dan menyeluruh pada layar PC/laptop daripada smartphone.
  • Alat analisis teknikal dalam platform trading saham pada PC/laptop itu lebih komplit daripada smartphone.

Para master trader berpengalaman biasanya menganalisis pada PC/laptop, kemudian menggunakan aplikasi di handphone untuk eksekusi trading atau memantau pasar saat bepergian saja.

Ananta | 2 Jan 2023

Sebenarnya bisa-bisa saja menggunakan smartphone untuk belajar, sekarang juga sudah banyak aplikasi dan platform trading yang tersedia untuk digunakan di smartphone,

Namun, ada beberapa kekurangan dari menggunakan smartphone untuk trading, seperti:

  • tampilan yang lebih kecil
  • Fiturnya terbatas jika dibandingkan dengan menggunakan PC/laptop

Solusinya, bisa pilih broker yang memang menyediakan aplikasi trading ramah pemula. Saat ini sudah banyak broker lokal yang seperti itu. Bisa cek di artikel berikut:

Johny | 11 Feb 2023

Irfan: Menurut ane, lebih baik belajar trading di layar yang lebih gede aja, mau itu di tablet atau di PC. Karena layar smartphone terlalu kecil untuk menganalisa chart di Forex. Belum lagi misalkan mau melacak grafik masa lampau kayak beberapa hari yang lalu itu perlu swipe lagi dan untuk mengecek chart sekarang juga harus swipe lagi. Jadinya ga fleksibel dan butuh waktu untuk menganalisa.

Klau memang memungkinkan agan pake tablet aja soalnya layar lebih lebar sehingga chart yang di layar masih bisa ditolerir ukurannya.

Yudha | 9 Apr 2023

Apakah Strategi trading saham dengan trading saham CFD itu bsa sama kak? Krna kan pergerakan harga chart jga sama selain itu utk perusahaan juga sama. Misalkan si A mau trading di saham A dan dan si B mau trading saham A tpi dngn sistem CFD. Berarti mereka menganalisa perusahaan yg sama dngn chart yg sama jga kan kak?

SElain itu ada cara gak trading saham tpi yg bukan CFD dngn saham luar negeri seperti Apple contohnya? Makasih!

Wahyu | 14 Apr 2023

Yudha: Maybe yes maybe no. Emang pergerakan pasar saham CFD dan saham itu sbrnya sama. Dan dari sisi fundamental jga pastinya sama krna misalkan elo analisis saham Apple brrti laporan keuangannya yang elo teliti dan sama aja antara saham CFD dan saham dlm hal ini.

Cuman yg jadi pembeda itu adalah how to do the trade. Saham CFD itu bsa profit 2 arah shngga strategi yg diterapkan akan jauh berbeda dan variatif sedangkan trading saham dalam arti non CFD itu hnya bisa profit ketika pasar lagi bullish, dalam arti terbatas dan tidak fleksibel. Selain itu perbedaan utama di trading saham CFD dan non CFD itu ada di leverage.

Joey | 21 Apr 2023

Yudha: Secara prinsip, strategi trading saham dan trading saham CFD dapat sama atau mirip karena keduanya melibatkan analisis perusahaan dan pergerakan harga yang sama. Dalam kedua jenis trading ini, trader harus melakukan analisis fundamental dan teknikal untuk memilih saham yang tepat untuk dibeli atau dijual. Selain itu, pergerakan harga pada chart juga akan sama, karena perusahaan yang diperdagangkan sama.

Namun, ada beberapa perbedaan penting antara trading saham dan trading saham CFD yang perlu dipertimbangkan oleh trader. Salah satu perbedaan utama adalah bahwa trading saham CFD tidak melibatkan kepemilikan saham secara fisik, sementara trading saham melibatkan kepemilikan saham secara fisik. Oleh karena itu, trading saham CFD dapat memberikan fleksibilitas yang lebih besar dalam penggunaan leverage dan margin, sementara trading saham tradisional memiliki risiko dan biaya yang lebih besar terkait dengan kepemilikan saham secara fisik.

Selain itu, trading saham CFD juga memiliki keunggulan dalam hal aksesibilitas dan likuiditas. Karena tidak melibatkan kepemilikan saham secara fisik, trader dapat membuka dan menutup posisi lebih cepat dan lebih mudah, dan dapat memperdagangkan saham yang mungkin sulit diakses dalam trading saham tradisional.

Dalam hal analisis, trader yang melakukan trading saham CFD harus memperhatikan beberapa faktor tambahan yang berkaitan dengan trading CFD, seperti spread, swap, dan margin. Trader juga perlu mempertimbangkan aspek manajemen risiko yang berbeda saat melakukan trading CFD, karena leverage yang lebih tinggi dapat meningkatkan risiko dan potensi kerugian.

Aisha | 24 Apr 2023

Yudha:

--->Apakah Strategi trading saham dengan trading saham CFD itu bsa sama kak?

Pertanyaannya, "strategi trading" yang dimaksud itu mencakup apa?

Kalau dari segi analisis teknikal (aturan entry/exit), maka bisa sama saja antara trading saham biasa dan CFD. Tapi strategi trading itu kan biasanya bukan cuma itu saja.

Strategi trading yang menyeluruh juga mencakup latar belakang fundamental, berapa banyak lot entry, rasio risk/reward, dan masih banyak lagi. Nah, hal-hal lain ini pasti berbeda dalam trading saham biasa dan CFD.

-->ada cara gak trading saham tpi yg bukan CFD dngn saham luar negeri seperti Apple contohnya?

Tentu saja ada caranya. Silakan mendaftar ke broker saham luar negeri yang dimaksud.

Umpamanya ingin trading saham AS, maka mendaftarlah ke broker saham AS. Contohnya Interactive Brokers, Robinhood, dll.

Kalau ingin trading saham Inggris, mendaftarlah ke broker saham Inggris. Contohnya Plus500, Hargreaves Lansdown, dll.

Alternatif lain lagi, sekarang ada startup baru aplikasi Gotrade yang memungkinkan kita untuk trading saham-saham AS secara fraksional tanpa perlu mendaftar ke broker AS. Silakan cek langkah-langkahnya di sini.

Dion | 18 May 2023

Halo, saya mau bertanya. Apakah resiko trading saham dengan forex bisa diangaap lebih tinggi dari Forex. Jadi gini, pemikiran saya ini berasal dari pengalaman saya, dimana ketika saya investasi dan trading saham di suatu perusahaan, dan ketika nilai perusahaan tersebut jatuh, maka harga perusahaan benaran akan susah naik.

Sedangkan Forex itu trading mata uang, dalam hal ini, seharusnya mata uang ga bakalan terjadi hal seperti itu kan? Apalagi kita trading dengan mata uang dari negara2 maju.

Jadi dari pertimbangan tsb, benarkan saham lebih beresiko dari forex? Mohon penjelasannya, terima kasih bnyk!

Brandon | 20 May 2023

Dion: Pendapat pribadi aja ya. KLu memberlakukan saham dengn ala trading (investasi jangka pendek, seperti jual beli saham) maka bisa dibilang resiko lumayan tinggi. Krna gini, traidng jangka pendek itu ngelibatin beli di harga terendah dan jual di harga tertinggi. BIlamana sebuah saham trnyata jatuh, maka elo bakal ngalamin floating loss, dan permaslaahnnya dalam pasar saham, volatilenya ga lbh tinggi dari forex shngga mnrt gue, bounce back harga bakalan sulit trjadi apalagi klu kenanya saham gorengan. Dalam arti, utk traidng jangka pendek, saham rasanya lbh resiko dripada Forex. Untuk Forex, itu tradingnya ke mata uang, dan mata uang lbh stabil dibandingkna sautu perusahaan. Mngkn bsa drop nilainya tpi akan segerea bounce back jga bgitu jga bila lagi naik harganya, maka bakal segera turun.

Kedua, klu investasi saham, maka resiko bisa lebh rendah dari Forex krna kita menabung saham istilahnya, shngga lama2 jadi bukit (investasi jangka panjang) apalagi terhadap perusahaan yg jelas dan kuat secara fundamental.

Overall, gue rasa baik saham maupun Forex pnya resiko masing2. Klu di bandingin sama2 traidng jangka pendek, maka saham mngkn lbh beresiko tpi klu secara jangka panjang, mngkn forex lbh beresiko. Ini preferensi pribadi aja sih, mngkn ada yg berpendapat berbeda gan. Jadi balik lagi ke profil resiko agan, maunya kyk gmana

M Singgih | 24 May 2023

@ Dion:

- … Apakah resiko trading saham dengan forex bisa diangaap lebih tinggi dari Forex.

Menurut trader yang berpengalaman, risiko trading forex lebih besar dari trading saham karena instrumen forex termasuk dalam perdagangan derivatif dan menggunakan leverage, sehingga risiko yang akan ditanggung juga akan terkena leverage atau jauh lebih besar jika leverage-nya tinggi.
Mengenai hal ini, silahkan Anda baca wawancara kami dengan seorang trader sukses yang telah berpengalaman di halaman ini.

- …. benarkan saham lebih beresiko dari forex?

Tidak. Menurut para trader yang berpengalaman, trading forex lebih berisiko meskipun sistem tradingnya 2 arah (bisa buy atau sell), sementara saham hanya 1 arah (buy saja).
Untuk menghindari nilai saham yang benar-benar jatuh, disarankan agar trader tidak masuk ke saham-saham gorengan dan saham-saham perusahaan yang fundamentalnya kurang bagus. Kalau mau aman disarankan masuk ke saham-saham blue chip.

Galuh | 26 May 2023

Dion: Saya setuju dengn pak M. Singgih. Trading Forex emang jauh lbh beresiko dan berbahya dibandingkan saham. Terkait saham blue chip, (sbgagi tanbahab aja agar membuktikan bhwa shaam lbh aman), adalah saham perusahaan yang terkenal, terpercaya, dan dianggap sebagai pemimpin di industri mereka. Biasanya, saham blue chip berasal dari perusahaan besar dengan kinerja yang stabil dan reputasi yang baik. Istilah "blue chip" berasal dari permainan poker di mana chip berwarna biru memiliki nilai tertinggi.

Terima kasih!

Desmond | 27 May 2023

Galuh: Apakah ada kemungkinan ato pernah kejdaian dimana saham yg harusnya blue chip yg dikatakan lbh aman dan lbh kuat dari sisi fundamental malah sahamnya drop hingga ga bsa terlalu naik lagi harganya??

Selain itu, klu dalam invest saham itu, lbh memperhatikan sisi teknikal ato sisi fundamental ya? dan klu ada tips dan saran gtu, apakah cara trading jangka pendek di saham ato jangka panjang yg lebh baik yaa? makasih

Toni | 30 May 2023

Desmond: Tentu saja kak, klu berbicara kemungkinan bahwa saham yg seharusnya dianggap sebagai blue chip ato saham yg dianggap lebih aman dan kuat dari sisi fundamental dapat mengalami penurunan harga yang signifikan, maka itu sngt mngkn terjadi. Hal ini bisa terjadi karena berbagai faktor, seperti perubahan kondisi pasar, berita negatif terkait perusahaan atau sektor industri, atau adanya perubahan dalam fundamental perusahaan yg tidak sesuai dengan harapan.

Dalam investasi saham, penting untuk memperhatikan baik sisi teknikal maupun sisi fundamental. Analisis fundamental melibatkan penilaian terhadap kesehatan keuangan perusahaan, kinerja operasional, prospek pertumbuhan, dan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi nilai intrinsik saham. Analisis teknikal, di sisi lain, melibatkan analisis pola grafik, indikator teknikal, dan tren harga historis untuk mengidentifikasi peluang beli atau jual.

Pilihan antara trading jangka pendek atau jangka panjang tergantung pada tujuan investasi dan preferensi pribadi. Trading jangka pendek biasanya lebih berfokus pada pergerakan harga singkat, dan strategi yang digunakan sering kali didasarkan pada analisis teknikal. Di sisi lain, investasi jangka panjang cenderung berfokus pada pertumbuhan nilai jangka panjang dan pendapatan dividen. Pendekatan ini lebih mengandalkan analisis fundamental dan mempertimbangkan faktor-faktor ekonomi makro serta prospek jangka panjang perusahaan.

Dion | 1 Jul 2023

Numapng nnya aja perihal saham. Kok aku temuin ada saham2 perusahaan yg ga ada pembagian dividen ya? Pdhl setau aku, biasanya klu kita beli saham perusahaan itu psti daptin dividen. Trus dngn bgitu, apakah itu berarti bahwa saham2 yg terpilih dalam pilihan saham blue chip juga bsa aja ga memiliki pembagian dividen tiap taon??

Terus ada ga saran2 dari suhu2 terkait memilih saham. Apakah sebaiknya kita memilih saham yg ada pembagian dividen ato ga ada pembagian dividen? kmudian ada kekurangan ga dari masing2 perihal hal tersbut? Dan selain perihal saham tadi, utk pemula, sebaiknya kita start saham di berapa rupiah ya?

Herlina | 6 Jul 2023

Dion: Bantu jawab ya! Terkait dengan pembagian dividen, tidak semua perusahaan yang menerbitkan sahamnya secara otomatis memberikan dividen kepada pemegang saham. Pembagian dividen tergantung pada kebijakan perusahaan, kondisi keuangan, dan keputusan manajemen. Beberapa perusahaan mungkin lebih memilih untuk menginvestasikan laba mereka kembali ke dalam bisnis untuk pertumbuhan atau pengembangan masa depan daripada membayar dividen kepada pemegang saham.

Saham blue chip biasanya merujuk pada saham-saham perusahaan besar, mapan, dan diakui dengan reputasi yang kuat. Namun, ini tidak menjamin bahwa semua saham blue chip akan memberikan pembagian dividen. Keputusan pembagian dividen bergantung pada kebijakan perusahaan masing-masing.

Contohnya, di tahun ini saham CPIN itu absen membagikan dividen. Hal ini dipengaruhi karena Laba yang turun hampir 20% per tahun sehingga keputusan perusahaan adalah mempertahankan laba yang ada sebagai cadangan kas agar kas perusahaan tetap positif

Aisha | 10 Jul 2023

Dion:

Ada beberapa hal yang perlu diluruskan dulu. Pertama, soal asal muasal dividen.

Dividen adalah PEMBAGIAN LABA dari perusahaan untuk para pemegang sahamnya. Dana yang dibagikan oleh perusahaan kepada pemegang saham adalah laba usaha dikurangi bagian laba yang ditahan oleh perusahaan untuk memperluas bisnisnya.

Jadi, tidak semua perusahaan pasti bisa membagikan dividen tiap tahun. Perusahaan hanya akan membagikan dividen jika:

  • Perusahaan memperoleh laba.
  • Laba yang diperoleh itu lebih besar daripada dana yang dibutuhkan perusahaan untuk memperluas usahanya.

Faktanya, banyak perusahaan top yang punya laba melimpah itu malah sengaja tidak membagikan dividen. Kenapa? Karena mereka lebih ingin mengembangkan bisnisnya dulu.

Dan banyak juga investor yang suka perusahaan-perusahaan seperti ini. Contohnya? Facebook (META) dan Google (Alphabet). Investor suka pada mereka karena prospek kenaikan harga saham (capital gain) itu sangat besar kalau perusahaannya makin makmur, sehingga mereka nggak masalah meski nggak dapat dividen sekarang.

Jadi, sebaiknya kita pilih saham yang ngasih dividen atau enggak? Yaaa itu kembali lagi ke tujuan investasi dan strategi pilihan kamu.

Kalau scalper atau day trader, ya nggak ada gunanya milih saham dividen. Saham dividen juga nggak ada gunanya buat swing trader, super trader, atau apalah namanya itu. Soalnya yang penting kan harga saham naik, dapat capital gain.

Saham dividen itu cuma penting buat investor jangka panjang. Yang mau nabung saham, sabar, nggak butuh cuan instan, atau mau mewariskan saham ke anak-cucu.

Cara cari saham-saham dividen itu lebih gampang daripada cari saham buat trading. Lihat fundamental keuangannya, riwayat pembagian sahamnya, payout dividend tahunannya di aplikasi RTI BUSINESS. Kalau sering bagi-bagi dividen dan jumlahnya besar, sedangkan kondisi keuangan perusahaannya ijo semua, maka itu saham dividen yang top. Atau kalau mau gampang, cek aja list IDX HIGH DIVIDEND 20.

Kategori Forum
  • Terpopuler
  • Banyak Dibaca
  • Reply Terakhir
  • Terbaru
  • Kripto
  • Indikator
  • Breakout
  • Bisnis
  • Analisa Fundamental
  • Strategi Trading
  • Broker Mancanegara