PT Total Bangun Persada Tbk (TOTL) telah melaporkan kinerja kuartal I-2024 dengan perolehan pendapatan usaha Rp818.87 miliar, 1 jam lalu, #Saham Indonesia | Top losers LQ45 pagi ini adalah: PT United Tractors Tbk (UNTR) -6.47%, PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) -1.04%, PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) -0.81%, 1 jam lalu, #Saham Indonesia | IHSG dibuka melemah 0.04% pagi ini (6/Mei) ke 7,131, 1 jam lalu, #Saham Indonesia | Saham PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) amblas setelah gembok suspensi dibuka oleh BEI hari ini, turun 6.84% ke level Rp9,200, 1 jam lalu, #Saham Indonesia

Sekjen OPEC Yakin Lonjakan Harga Minyak Bukan Karena Konflik Semata

Crypholic 1 Aug 2022
Dibaca Normal 2 Menit
bisnis > minyak > berita > #harga-minyak #minyak
Walaupun posisi Rusia dianggap sangat penting dalam pasar minyak dunia, konflik Rusia-Ukraina bukanlah katalis utama kenaikan harga minyak.

Sekretaris Jenderal OPEC yang baru dilantik, Haitham al-Ghais, menuturkan bahwa posisi Rusia sangat penting sebagai pemain besar dalam percaturan minyak dunia. Bahkan, Rusia memiliki andil besar dalam menentukan arah kebijakan OPEC ke depan. Pada saat berita dimuat, minyak Brent diperdagangkan pada kisaran $107.61 per barel, sementara minyak WTI (West Texas Intermediate) melemah 1.01 persen di level $99.29 per barel.

Saat diwawacara oleh media Kuwait pada hari Minggu (31/Juli), al-Ghais membantah bahwa OPEC sedang bersitegang dengan Rusia. Menurutnya, Rusia punya pengaruh penting dalam setiap kesepakatan OPEC, sehingga tak heran jika Rusia menjadi pimpinan OPEC+.

Ketika ditanya mengenai sepak terjang OPEC dalam menentukan harga minyak dunia, al-Ghais menyangkal jika OPEC adalah pihak yang mengatur harga minyak. Menurutnya, OPEC hanya melakukan penyesuaian suplai dan pasokan di pasaran demi menjaga stabilitas harga minyak. Tanpa adanya intervensi OPEC, harga minyak akan lebih bergejolak daripada saat ini dan tentu akan berdampak buruk terhadap perekonomian global.

Baca juga: Dolar AS Terjungkal, Harga Minyak Menguat

Sekalipun mengakui peran Rusia dalam OPEC, Haitham al-Ghais berpendapat jika konflik Rusia-Ukraina bukanlah satu-satunya faktor yang menyebabkan lonjakan harga minyak. Terdapat beberapa faktor yang sudah terjadi sejak lama, dan hal ini membuatnya berkomentar:

"Sesuai data yang kami himpun dari sumber terpercaya, dapat disimpulkan bahwa kenaikan harga minyak sebenarnya sudah terjadi secara bertahap dan kumulatif sebelum pecahnya konflik Eropa Timur antara Rusia dan Ukraina… Faktor lain yang mendasari lonjakan harga minyak berasal dari kekurangan kapasitas produksi cadangan yang terjadi di sejumlah negara."

Harga minyak mentah dunia memang melonjak signifikan tahun ini. Pada awal Maret 2022, kenaikan minyak bahkan hingga mencapai level tertinggi sejak 2008. Suku bunga tinggi The Fed, inflasi yang tidak terkendali, hingga kekhawatiran terhadap resesi global mulai mengikis permintaan minyak untuk saat ini, tetapi ketatnya pasokan masih berpotensi mengungkit harga minyak ke depan.

Terkait Lainnya
PT Total Bangun Persada Tbk (TOTL) telah melaporkan kinerja kuartal I-2024 dengan perolehan pendapatan usaha Rp818.87 miliar, 1 jam lalu, #Saham Indonesia

Top losers LQ45 pagi ini adalah: PT United Tractors Tbk (UNTR) -6.47%, PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) -1.04%, PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) -0.81%, 1 jam lalu, #Saham Indonesia

IHSG dibuka melemah 0.04% pagi ini (6/Mei) ke 7,131, 1 jam lalu, #Saham Indonesia

Saham PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) amblas setelah gembok suspensi dibuka oleh BEI hari ini, turun 6.84% ke level Rp9,200, 1 jam lalu, #Saham Indonesia


Harga Emas Dunia
Hari Ini 2320.10
Kemarin 2302.85
Minggu Lalu 2357.70
1 Bulan Lalu 2351.00
2 Bulan Lalu 2185.50
3 Bulan Lalu 2051.70
6 Bulan Lalu 1969.80
Setahun Lalu 2037.10
Harga Emas Lokal
Hari Ini 1.227.000
Kemarin 1.234.000
Minggu Lalu 1.237.000
2 Bulan Lalu 1.100.000
3 Bulan Lalu 1.052.000
6 Bulan Lalu 980.000
Setahun Lalu 962.000