AUD/JPY masih berada di baawah level 104.00 setelah hasil beragam pada data Tiongkok, 1 hari, #Forex Teknikal   |   USD/CHF naik menuju level 0.9100 di tengah lebih rendahnya produksi industri Swiss, 1 hari, #Forex Teknikal   |   Pound Sterling mempertahankan kekuatan di dekat level 1.2700 meskipun dolar AS stabil, 1 hari, #Forex Teknikal   |   EUR/USDtetap bullish setelah koreksi hari Kamis, 1 hari, #Forex Teknikal   |   PT Total Bangun Persada Tbk (TOTL) bakal membagikan dividen kepada pemegang sahamnya senilai Rp136.4 miliar, 2 hari, #Saham Indonesia   |   PT Sepeda Bersama Indonesia Tbk (BIKE) akan membagikan dividen tunai sebesar Rp12.9 miliar dari laba bersih di tahun buku 2023. , 2 hari, #Saham Indonesia   |   Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 0.42% ke level 7,277 pagi ini, 2 hari, #Saham Indonesia   |   PT Panca Budi Idaman Tbk (PBID) bakal membagikan dividen kepada pemegang sahamnya senilai Rp300 miliar. , 2 hari, #Saham Indonesia

Sekjen OPEC Yakin Lonjakan Harga Minyak Bukan Karena Konflik Semata

Crypholic 1 Aug 2022
Dibaca Normal 2 Menit
bisnis > minyak > berita >   #harga-minyak   #minyak
Walaupun posisi Rusia dianggap sangat penting dalam pasar minyak dunia, konflik Rusia-Ukraina bukanlah katalis utama kenaikan harga minyak.

Sekretaris Jenderal OPEC yang baru dilantik, Haitham al-Ghais, menuturkan bahwa posisi Rusia sangat penting sebagai pemain besar dalam percaturan minyak dunia. Bahkan, Rusia memiliki andil besar dalam menentukan arah kebijakan OPEC ke depan. Pada saat berita dimuat, minyak Brent diperdagangkan pada kisaran $107.61 per barel, sementara minyak WTI (West Texas Intermediate) melemah 1.01 persen di level $99.29 per barel.

Peran Rusia dalam OPEC

Saat diwawacara oleh media Kuwait pada hari Minggu (31/Juli), al-Ghais membantah bahwa OPEC sedang bersitegang dengan Rusia. Menurutnya, Rusia punya pengaruh penting dalam setiap kesepakatan OPEC, sehingga tak heran jika Rusia menjadi pimpinan OPEC+.

Ketika ditanya mengenai sepak terjang OPEC dalam menentukan harga minyak dunia, al-Ghais menyangkal jika OPEC adalah pihak yang mengatur harga minyak. Menurutnya, OPEC hanya melakukan penyesuaian suplai dan pasokan di pasaran demi menjaga stabilitas harga minyak. Tanpa adanya intervensi OPEC, harga minyak akan lebih bergejolak daripada saat ini dan tentu akan berdampak buruk terhadap perekonomian global.

Baca juga: Dolar AS Terjungkal, Harga Minyak Menguat

Sekalipun mengakui peran Rusia dalam OPEC, Haitham al-Ghais berpendapat jika konflik Rusia-Ukraina bukanlah satu-satunya faktor yang menyebabkan lonjakan harga minyak. Terdapat beberapa faktor yang sudah terjadi sejak lama, dan hal ini membuatnya berkomentar:

"Sesuai data yang kami himpun dari sumber terpercaya, dapat disimpulkan bahwa kenaikan harga minyak sebenarnya sudah terjadi secara bertahap dan kumulatif sebelum pecahnya konflik Eropa Timur antara Rusia dan Ukraina… Faktor lain yang mendasari lonjakan harga minyak berasal dari kekurangan kapasitas produksi cadangan yang terjadi di sejumlah negara."

Harga minyak mentah dunia memang melonjak signifikan tahun ini. Pada awal Maret 2022, kenaikan minyak bahkan hingga mencapai level tertinggi sejak 2008. Suku bunga tinggi The Fed, inflasi yang tidak terkendali, hingga kekhawatiran terhadap resesi global mulai mengikis permintaan minyak untuk saat ini, tetapi ketatnya pasokan masih berpotensi mengungkit harga minyak ke depan.

Terkait Lainnya
 
Harga Emas Dunia
Kemarin 2412.25
Minggu Lalu 2366.45
1 Bulan Lalu 2400.60
2 Bulan Lalu 2195.00
3 Bulan Lalu 2039.80
6 Bulan Lalu 2003.40
Setahun Lalu 1972.40
Harga Emas Lokal
Kemarin 1.259.000
Minggu Lalu 1.239.000
1 Bulan Lalu 1.255.000
2 Bulan Lalu 1.120.000
3 Bulan Lalu 1.045.000
6 Bulan Lalu 990.000
Setahun Lalu 950.000

Kirim Komentar Baru