Yen Jepang turun setelah tidak ada perubahan dari BoJ, fokusnya bergeser ke inflasi PCE As, 1 hari, #Forex Fundamental   |   USD/CAD melemah mendekati 1.3650 karena harga minyak mentah yang lebih tinggi, PCE AS dipantau, 1 hari, #Forex Teknikal   |   Inflasi PCE inti As akan tunjukkan tekanan harga kuat karena pasar tunda prediksi penurunan suku bunga the Fed, 1 hari, #Forex Fundamental   |   EUR/USD siperdagangkan dengan bias negatif, di atas level 1.0700 karena para pedagang menunggu indeks harga PCE AS, 1 hari, #Forex Teknikal   |   PT Trisula Textile Industries Tbk (BELL) akan membagikan dividen senilai Rp2.5 miliar dari laba tahun buku 2023, 1 hari, #Saham Indonesia   |   PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) mengalami penurunan kinerja keuangan pada kuartal I/2024, pendapatannya berkurang 10.49% secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, 1 hari, #Saham Indonesia   |   Top losers LQ45 terdiri dari: PT Mitra Pack Tbk (PTMP) -4.20%, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) -2.90%, PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) -2.60%, 1 hari, #Saham Indonesia   |   Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah di awal perdagangan hari ini, turun 0.49% ke 7,120, 1 hari, #Saham Indonesia

Harga Minyak Kembali Terdongkrak Pemotongan Output

Crypholic 11 Jul 2023
Dibaca Normal 2 Menit
forex > berita >   #dolar-as   #harga-minyak
Harga minyak menguat terbatas berkat keputusan OPEC dan Rusia untuk memangkas produksi. Selain itu, melemahnya dolar juga ikut mendongkrak harga minyak.

Harga minyak mentah menguat tipis pada perdagangan hari Selasa (11/Juli). Harga minyak mentah Brent tercatat menguat 0.17 persen pada kisaran $77.80-an per barel. Sedangkan minyak mentah AS bergerak di kisaran $73.29 per barel atau menguat 0.15 persen dari harga open harian.

Dolar AS Merosot Sentuh Low 2 Bulan, Harga Minyak Terdongkrak

Harga minyak ditopang oleh langkah Arab Saudi yang memutuskan untuk memperpanjang pemotongan produksi. Otoritas resmi Saudi menegaskan akan melanjutkan kebijakan pengurangan produksi sebesar 1 juta barel per hari (bph) hingga bulan depan.

Akibatnya, produksi minyak Saudi untuk Juli-Agustus diperkirakan mengalami penurunan sebesar 1.5 juta barel per hari jika dibandingkan dengan output tahun 2022.

Rusia juga berencana untuk mengurangi volume ekspor minyak sebesar 500,000 barel per hari mulai bulan depan. Jika dijumlahkan, pemotongan output dari kedua negara ini mencakup sekitar 5 persen dari total permintaan minyak global.

Saudi dan Rusia kompak mengambil langkah pemotongan produksi guna menghadapi penurunan permintaan pasar akhir-akhir ini. Ditambah lagi, prospek permintaan ke depan terlihat suram lantaran pertumbuhan ekonomi China yang melambat di pertengahan tahun.

Perlu diketahui, China adalah salah satu konsumen minyak terbesar di dunia. Oleh karena itu, stabilitas ekonomi China memiliki dampak yang signifikan terhadap tingkat permintaan minyak secara global.

 

Minyak Tertopang Anjloknya Dolar

Ambruknya nilai tukar dolar ke level terendah 2 bulan juga turut menjadi katalis yang mendongkrak harga minyak. Merosotnya Greenback tak lepas dari komentar bernada dovish yang diutarakan sejumlah pejabat Fed tadi malam.

Meski mereka setuju untuk meningkatkan suku bunga pada pertemuan 25-26 Juli mendatang, para pejabat Fed tersebut juga memberikan petunjuk bahwa siklus pengetatan kebijakan moneter hampir berakhir.

Malam nanti, perhatian pasar akan beralih ke laporan persediaan minyak mentah AS oleh American Petroleum Institute (API). Selain itu, pasar juga tengah menunggu rilis data Inflasi Konsumen AS pada hari Rabu untuk memprediksi proyeksi kebijakan The Fed selanjutnya.

Terkait Lainnya
Kategori Terkait
 
Harga Emas Dunia
Kemarin 2345.50
Minggu Lalu 2400.60
1 Bulan Lalu 2266.15
2 Bulan Lalu 2054.70
3 Bulan Lalu 2050.90
6 Bulan Lalu 1987.50
Setahun Lalu 2023.30
Harga Emas Lokal
Kemarin 1.234.000
Minggu Lalu 1.255.000
1 Bulan Lalu 1.120.000
2 Bulan Lalu 1.054.000
3 Bulan Lalu 1.055.000
6 Bulan Lalu 1.000.000
Setahun Lalu 945.000

Kirim Komentar Baru