Harga minyak menguat karena optimisme pasar terhadap permintaan China. Pasalnya, otoritas setempat berencana mengaktifkan lagu jalur penerbangan domestik setelah menerapkan kebijakan Zero-COVID.
Harga minyak mentah menguat terbatas pada awal pekan (19/Desember) karena optimisme kenaikan permintaan China yang berhasil meredam kekhawatiran resesi ekonomi global. Minyak Brent menguat 1.17 persen di $80.09 per barel, sementara minyak mentah AS menguat 0.8 persen pada kisaran $74.47 per barel.
China yang merupakan importir minyak terbesar dan konsumen nomor dua dunia mengalami tiga kali gelombang COVID pada tahun ini. Hal itu sempat membuat kolaps perekonomian China selama kuartal kedua dan menurunkan permintaan minyak ke pasar global. Optimisme pasar kini mulai muncul setelah otoritas China belum lama ini mengendurkan kebijakan Zero-COVID yang sudah mereka terapkan sejak 2020.
Jumat pekan lalu, Caixin mengungkapkan bahwa pemerintah China berencana meningkatkan kembali jalur penerbangan domestik yang sempat terganggu oleh pembatasan di beberapa kota utama China. Lebih jauh, rencana pelonggaran ini diperkirakan dapat memicu kenaikan penumpang penerbangan hingga 70 persen.
"Meskipun ada lonjakan COVID, namun optimisme pembukaan ekonomi tetap muncul di tengah kebijakan akomodatif pemerintah China dan ini akan meningkatkan prospek permintaan minyak," ungkap Tina Teng, analis pasar CMC Markets dalam sebuah catatan.
Di samping itu, ekspor bensin dan diesel China meningkat ke level tertinggi setahun pada bulan November. Hal itu disebabkan oleh para penyuling yang berupaya menghabiskan kuota ekspor mereka tahun ini. Alhasil, pasokan minyak domestik China semakin menipis dan berpengaruh terhadap kenaikan harga minyak dunia.
Jalur Pipa Keystone Belum Dibuka
Minyak mentah AS menguat lebih dari 3 persen pada pekan lalu karena penutupan jalur distribusi pipa Keystone. Hingga kini, otoritas setempat masih berupaya melakukan pembersihan tumpahan minyak sebelum membuka kembali jalur pipa tersebut. Sebagai informasi, Keystone mengalirkan sekitar 622,000 bph dari Kanada menuju pusat penyulingan di kawasan Midwest AS.
Baca juga: Minyak Brent Turun, WTI Naik Karena Penutupan Pipa Keystone
Departemen Energi AS berkomitmen membeli kembali minyak mentah dari pasaran untuk mengisi cadangan minyak stategis mereka. Pembelian ini tentu saja meningkatkan permintaan yang menopang pergerakan minyak secara jangka pendek.