Market

Kalau untuk traders di Indonesia, jam yang paling enak adalah malam... atau mulai jam 8 pagi waktu AS/Eropa. Jam-jam segitu volume trading-nya banyak, pasar ramai, jadi kesempatan untuk profit lebih tinggi.

Bro,emang kok klu skalping itu bahaya banget buat newbie. Butuh skill dan pengetahuan pasar yang oke banget. Lagian, akun pling minimal yang ada di HFX cuma akun mini dengan deposit minimal $100, jadi kalo mau bikin akun klasik yang perlu $5,000 itu musti nabung dulu. Tapi ya jangan salah, akun mini juga punya spread yang rendah, jadi ga cuma buat scalper aja.

Kalo gw sih lebih enak pake day trading (baca : Kiat Sukses Menerapkan Strategi Day Trading). Lumayan profitnya bisa diambil dalam sehari aja, ga perlu kena swap juga. Cuma ya, tetep harus bisa ngatur resiko, kalo ga bisa nahan floating loss ya repot juga. Tapi untungnya ga perlu buka banyak posisi, satu aja bisa target ratusan pips. Buat deposit $100 juga bisa coba-coba, tapi harus buka posisi dengan lot yang kecil.

klu aku sendiri malah lebih saranin swing trading. Tergantung kakaknya ada waktu ga buat trading jangka pendek. Klu emang ga ada wktu aplgi pekerjaan full bisa ambil swing trading, buka 1 posisi dngn 0,1 lot aja jdi resiko lebih di press. Ini menurut aku ya, krna aku lebih cocok di swing trading terus buka posisi cma 1-2 kali aja krna dana terbatas tpi ga smpe boncos kok malah lbh profitable klu bisa nguasain swing trading

Tpi bagaimanapun jangan coba2 deh trading tnpa sistem strategi yg baik krna gmanapun jga resiko Forex itu tinggi n mengintai tiap saat. Either strategi apapun, di akun mini ato mini klasik cocok kok cma untuk scalping ya sbaiknya cari akun mini HFX.

Bantu jawab ya! Prinsip dasar dari Direct Market Access (DMA) mirip dengan Electronic Communication Network (ECN), dimana keduanya memberikan akses langsung ke pasar. Tetapi ada beberapa perbedaan yg membedakan kedua tipe ini. Misalkan spread yang DMA tawarkan lebih kecil dan jangkuan likuditias juga lebih banyak dibandingkan ECN.

DMA sendiri jenis layanan yang disediakan oleh broker forex, dimana trader diberikan akses langsung ke pasar melalui platform trading yang terhubung langsung dengan penyedia likuiditas. Dalam DMA, trader dapat melihat depth of market dan memasukkan order langsung ke dalam pasar tanpa melalui intervensi broker. Artinya, trader dapat langsung melakukan transaksi dengan bank-bank besar, institusi keuangan, atau broker lainnya yang menjadi penyedia likuiditas tanpa harus memasukkan order melalui mekanisme dealing desk yang biasanya dilakukan oleh broker.

Izin nyanggah ya! Sedikit tambahan aja nih! Dalam prakteknya, DMA memungkinkan trader untuk mengalami eksekusi order yang lebih cepat, transparansi harga yang lebih baik, dan spread yang lebih rendah karena tidak ada markup spread oleh broker. Namun, keuntungan DMA tergantung pada kualitas penyedia likuiditas yang disediakan oleh broker. Oleh karena itu, penting untuk memilih broker DMA yang terpercaya dan memiliki reputasi baik seperti broker Didimax!

Sebagai catatan tambahan aja, DMA biasanya hanya tersedia untuk trader yang memiliki modal trading yang besar, karena untuk mengakses DMA memerlukan biaya tambahan atau minimal deposit yang lebih tinggi. Jadi tidak heran, kalau Didimax sendiri mematok deposit yang cukup tinggi tetapi sebanding dengan fasilitas yang ditawarkan dalam hal ini adalah DMA!

Klu gue mahh gini, cara yg paling gampang utk tentuin market itu sebenarnya trending ato ga bsa diliat menggunakan Moving Average (MA). Jadi entah itu MA 50 ato 200 ato berapapun itu, sesuai dngn interpretasi agan. Itu bsa dipake buat ngeliat trend yg terjadi. Bila kita melihat chart diatas moving average (MA) maka bisa dikatakan market tersebut sedang bullish dan bila harga bergerak di bawah moving average, maka bsa dikatakan market tersebut mengalami bearish.

Cara lain yaa dngn metode visual gan. Jadi tinggal tandai aja titik terendah, kmudian tandai titik tertinggi dan tarik garis. KLu arah ke atas berarti lagi bullish trend dan bila ke arah bawaj berarti lagi bearish trend.

Yo i gan ! Fibonacci emang umumnya digunakan saat pasar sedang mengalami tren, baik itu tren naik (uptrend) maupun tren turun (downtrend). Dikarenakan dia memiliki level2 penting yg berbentuk persenan, dan itu bisa membuat garis support dan resistance, maka Fibonacci digunakan untuk mengidentifikasi level-level potensial di mana harga dapat mengalami pembalikan atau koreksi dalam tren yang sedang berlangsung. Level-level potensial ini memberikan area potensial di mana harga dapat mengalami koreksi sebelum melanjutkan tren naiknya. Dalam tren turun, proses ini dilakukan sebaliknya, yaitu dari titik tinggi ke titik rendah. Moga jelas ya gan!