Menjelang hasil FOMC Meeting yang akan dipublikasikan pada hari Kamis dini hari nanti Pk. 01.00 WIB, pergerakan indek dollar AS terpantau melemah dan mencetak harga terendah intraday di level 96.00, level terendah sejak bulan Maret 2015. Melemahnya serangkaian data ekonomi AS yang dirilis di bulan April mengisyaratkan laju pertumbuhan ekonomi AS masih tertahan.
Menjelang hasil FOMC Meeting yang akan dipublikasikan pada hari Kamis dini hari nanti Pk. 01.00 WIB, pergerakan indek dollar AS terpantau melemah dan mencetak harga terendah intraday di level 96.00, level terendah sejak bulan Maret 2015. Melemahnya serangkaian data ekonomi AS yang dirilis di bulan April mengisyaratkan laju pertumbuhan ekonomi AS masih tertahan. Aktivitas ekonomi di AS tertanggu oleh faktor cuaca musim dingin yang ekstrim di sejumlah wilayah AS dan pertikaian buruh di pelabuhan West Coast yang berdampak negatif terhadap pertumbuhan ekonomi AS di kuartal pertama 2015 ini. Pasar juga memprediksi bahwa pernyataan The Fed dini hari nanti tidak akan banyak berubah dari sidang-sidang sebelumnya. The Fed diperkirakan akan menunda kenaikan suku bunganya, setidaknya hingga kuartal ketiga 2015.
Sebelum FOMC meeting Minutes, fokus pasar akan tertuju pada data ekonomi AS yaitu Advance GDP q/q yang diprediksi anjlok menjadi 1.0% dari sebelumnya 2.2%. Turunnya ekspektasi pertumbuhan ekonomi AS di kuartal pertama ini disebabkan oleh lemahnya laju pertumbuhan di bidang manufaktur, yang menyumbang sekitar 12% terhadap GDP AS. Data terakhir menunjukkan kinerja manufaktur AS periode bulan April 2015 dilaporkan melemah turun ke level 54.2 dari bulan sebelumnya tercatat 55.7.
EUR/USD
klik gambar untuk memperbesar
Aksi reshuffle tim negosiator Yunani meningkatkan harapan tercapainya kesepakatan reformasi pemerintah Yunani dengan para kreditor internasionalnya sebelum tanggal 12 Mei mendatang, yang merupakan tanggal jatuh tempo hutang Yunani kepada IMF sebesar €780 juta. Hanya melalui kesepakatan reformasi, Yunani akan mendapatkan sisa bailout sebesar €7,2 miliar sebagai cara instant untuk menyelamatkan diri dari kemelut hutang negaranya.
Mata uang tunggal Euro berhasil menguat di perdagangan hari kemarin atas optimisme tersebut. Penembusan di atas resitance 1.09900 akan menguatkan Euro kembali menuju level 1.10500 (level Fibo 61.8% dari wave daily sebelumnya). Waspadai indikator RSI yang berada dalam overbought area, memberikan peluang koreksi bagi Euro. Koreksi terpantau akan terbatas di level 1.90000 – 1.07780.
GBP/USD
klik gambar untuk memperbesar
Pergerakan Pound Sterling terpantau masih berada dalam kondisi strong bullish di dalam bullish channel. Pelemahan data prelim GDP q/q di hari Selasa kemarin tampaknya tidak cukup untuk menggoyahkan strong bullish Sterling. Prelim GDP q/q turun menjadi 0.3%, jauh di bawah perode sebelumnya yang mengalami pertumbuhan 0.6%. Penembusan di atas level 1.53420 akan membawa Sterling untuk menguji level psikologis 1.54000 – 1.55000. Koreksi terdalam Sterling pekan ini diperkirakan akan terbatas pada level support bullish channel-nya, kisaran level 1.51000.
AUD/USD
klik gambar untuk memperbesar
Pernyataan gubernur bank sentral Australia (RBA), Glenn Stevens, yang masih akan mempertahankan tingkat suku bunga acuannya di level 2.25%, cukup membuat pasar gembira. Mata uang Aussie terpantau tetap mempertahankan performa bullishnya. Aussie telah mencetak level tertinggi intraday di 0.80260. Penembusan di atas level 0.80260 akan menguatkan Aussie menuju level 0.81330. Waspadai inikator RSI yang berada di dalam overbought area (RSI>70) akan memberikan peluang koreksi terlebih dahulu menuju level 0.79150 – 0.78410, sebelum Aussie melanjutkan penguatannya sebagai respon dari melemahnya indeks dollar AS.