Berbagai komunitas NFT di media sosial bisa menjadi sumber informasi penting. Sayangnya mereka kerap menggunakan berbagai istilah asing. Apa saja istilah dalam NFT yang perlu Anda ketahui?
Industri NFT adalah salah satu industri dengan perkembangan paling cepat. Bayangkan saja, hanya dalam waktu beberapa tahun saja, transaksi bulanan salah satu marketplace NFT berhasil mencapai $5 miliar pada bulan Januari 2022. Itu hanya baru satu marketplace, sedangkan saat ini sudah ada beragam marketplace NFT.
Meskipun saat ini popularitas NFT atau Non-Fungible Token sudah tak populer bulan Januari lalu, namun ternyata masih banyak yang tertarik untuk mulai mencoba masuk ke industri ini. Nah, apabila Anda adalah salah satu dari yang tertarik mau mulai mencoba masuk dunia NFT, maka bersiaplah untuk mempelajari beberapa istilah asing. Istilah seperti DYOR, Floor Price, dan Shill perlu Anda pahami agar dapat membuat keputusan benar serta meminimalisir potensi penipuan.
DI
|
Daftar Isi |
NFT dan Komunitasnya
Seperti yang Anda ketahui, NFT merupakan aset digital unik yang bisa disimpan di dalam jaringan blockchain, hampir sama seperti cryptocurrency. Saat ini, NFT telah dilihat sebagai sebuah hobi sekaligus investasi. Ada yang mengoleksi karena memang suka, namun ada juga memang benar-benar untuk investasi.
Hal ini rupanya membuat NFT menjadi sesuatu yang mainstream dalam dunia finansial, apalagi telah banyak public figure juga memiliki koleksi NFT dari beberapa proyek NFT ternama seperti CryptoPunks dan Bored Ape Yacht Club (BAYC). Bahkan tak sedikit pula public figure juga mulai merilis NFT-nya sendiri.
Popularitas NFT yang sudah tinggi juga membuat munculnya berbagai komunitas NFT di media sosial. Dalam komunitas tersebut, nantinya Anda bisa mendapatkan berbagai informasi penting mengenai NFT yang potensial.
Namun, komunitas ini sering memakai berbagai istilah khusus yang terdengar asing bagi Anda yang baru memasuki dunia NFT. Lalu, apa saja istilah dalam NFT yang perlu Anda ketahui? Artikel ini adalah pilihan tepat sebagai pelajaran pertama memahami bursa NFT, karena semuanya akan dijelaskan secara lengkap.
Istilah Populer NFT Dalam Komunitas NFT
Untuk mengerti berbagai aspek dari topik NFT, berikut di bawah ini adalah berbagai istilah yang populer dan paling sering digunakan di dunia NFT, beserta penjelasannya.
1. Airdrop
Airdrop adalah pemberian koin, token, atau aset NFT gratis kepada sekelompok orang atau komunitas. Apabila Anda sudah lama di dunia cryptocurrency, seharusnya istilah Airdrop ini tidak asing lagi meskipun baru akan masuk ke dunia NFT.
Airdrop dilakukan untuk meningkatkan minat dan hype terhadap sebuah proyek sebagai antisipasi peluncuran sesuatu. Dalam komunitas NFT, aset yang diberikan saat Airdrop biasanya berupa NFT atau token kepada anggota komunitas. Contoh, Bored Ape Yacht Club memberikan ApeCoin kepada semua orang yang memegang koleksi NFT BAYC.
2. DYOR
Do Your Own Research atau DYOR merupakan istilah paling penting dalam dunia finansial apapun, termasuk kripto dan NFT. Prinsip utama dari istilah ini adalah melakukan penelitian mandiri pada seluruh aset atau proyek yang ingin Anda beli dan investasi. Mengingat dunia kripto dan NFT merupakan lahan cuan yang baru, maka meriset secara mandiri sebelum mengikuti atau mengambil keputusan meniru investasi orang lain adalah hal yang wajib Anda lakukan.
3. Minting
Berasal dari kata dasar "mint" yang berarti mencetak atau menciptakan, istilah Minting dalam dunia NFT memiliki arti pengubahan file digital biasa menjadi sebuah token kripto yang tidak bisa ditukarkan atau Non-Fungible Token dan tercatat dalam jaringan blockchain. Seluruh file digital yang telah Anda ubah menjadi NFT ini, nantinya bisa dijual di berbagai marketplace NFT, sesuai dengan jaringan blockchain ketika melakukan Minting.
Saat ini telah tersedia ratusan secondary marketplace NFT dengan berbagai blockchain yang didukung, seperti OpenSea, salah satu platform jual beli NFT terbesar telah mendukung dan menyediakan layanan Minting pada jaringan Ethereum, Polygon, serta Solana.
4. Alpha
Sebagian besar orang di komunitas NFT menghabiskan waktu untuk menemukan proyek baru yang jarang diketahui publik, kemudian dibagikan di media sosial. Dalam dunia NFT, Alpha adalah memiliki informasi penting yang jarang diketahui orang. Biasanya, istilah ini disematkan pada orang yang memberikan informasi atau mempromosikan sebuah proyek baru yang dianggap akan memberikan keuntungan tinggi di masa depan.
Tak jarang informasi tersebut memang sangat berguna, namun Anda tetap perlu waspada saat mendapatkan info seperti itu. Ingat untuk selalu melakukan istilah sebelumnya, DYOR, sebelum membeli dan berinvestasi berdasarkan informasi dari Alpha.
5. Secondary Market atau Pasar Sekunder
Mungkin ketika membaca paragraf sebelumnya di atas, Anda sempat mempertanyakan kenapa OpenSea disebut sebagai salah satu contoh secondary market atau pasar sekunder? Jadi, marketplace yang menjual NFT bukan langsung dari pembuat NFT itu pada dasarnya memang disebut pasar sekunder. Sebab, ketika suatu proyek diluncurkan oleh pembuatnya, koleksi tersebut akan langsung dijual di laman website resmi mereka sendiri.
Baca Juga: Aplikasi Pembuat NFT Terbaik Untuk Pemula
6. Whitelist
Terkadang, dengan tidak seimbangnya antara antusiasme pasar (demand) dan terbatasnya koleksi NFT (supply), dapat menciptakan suasana kompetitif di kalangan komunitas sejak proyek NFT masih dalam proses Minting. Melihat hal tersebut, para pengembang NFT akhirnya membuat suatu sistem bernama Whitelist.
Istilah Whitelist tersebut merujuk pada sistem yang hampir sama seperti daftar tunggu. Konsepnya, setiap orang yang telah masuk dalam daftar Whitelist akan diberikan hak khusus atau jaminan mendapatkan NFT dengan harga murah, bahkan terkadang gratis. Namun untuk bisa menjadi orang yang masuk Whitelist, biasanya Anda akan diwajibkan membantu menyebarkan atau mengajak teman untuk berpartisipasi dalam proyek tersebut.
7. ERC
Meskipun saat ini telah muncul banyak NFT di berbagai blockchain, namun sebagian besar pangsa pasar NFT masih didominasi oleh jaringan Ethereum. Nah, ERC sendiri merupakan singkatan dari Ethereum Request for Comments yang merujuk pada format standar teknis NFT di dalam jaringan blockchain Ethereum.
Format standar teknis NFT yang paling populer di jaringan Ethereum adalah ERC-721 dan ERC-1155. Dengan penggunaan ERC tersebut, Anda dimungkinkan untuk dapat mengubah file digital menjadi sebuah token atau NFT berbasis blockchain Ethereum.
Baca Juga: Apa Itu Token ERC-20?
8. Floor Price
Sama seperti floor atau lantai yang berada di permukaan paling bawah, istilah Floor Price memiliki arti harga paling rendah pada suatu proyek NFT. Mengacu pada hal tersebut, semakin tinggi Floor Price suatu proyek maka semakin stabil dan dapat dijadikan investasi jangka panjang.
9. Diamond Hands
Hampir sama seperti istilah HODL pada dunia cryptocurrency, Diamond Hands digunakan untuk menggambarkan orang yang memiliki keyakinan untuk tidak menjual aset NFT mereka dalam jangka panjang meskipun harganya turun. Maka, apabila seseorang menyatakan diri sebagai Diamond Hands di komunitas NFT, itu artinya dia memutuskan untuk tidak menjual aset NFT tersebut meskipun tengah berada di bawah tekanan harga dan volatilitas pasar yang tinggi.
10. Blue Chip
Tak jauh berbeda dengan saham, istilah Blue Chip pada dunia NFT juga digunakan untuk menunjuk proyek yang dianggap stabil, kuat, dan populer. Proyek NFT Blue Chip biasanya memiliki harga yang cukup stabil, sehingga dapat dianggap sebagai aset investasi jangka panjang layaknya saham Blue Chip.
Beberapa contoh proyek Blue Chip pada industri NFT adalah CryptoPunks milik Larva Labs dan Bored Ape Yacht Club dari Yuga Labs. Kedua proyek tersebut dianggap sebagai NFT Blue Chip karena popularitasnya dan memiliki Floor Price yang sudah cukup tinggi, sekitar 80 hingga 100 ETH.
11. Gas Fee atau Biaya Gas
Seluruh aplikasi yang berada di dalam jaringan Ethereum bisa Anda analogikan sebagai sebuah mobil. Lalu, untuk bisa menjalankan mobil tersebut, tentu Anda akan membutuhkan bensin sebagai bahan bakarnya. Nah, bensin inilah yang disebut biaya gas atau gas fee untuk melakukan semua transaksi, termasuk membeli, menjual, dan membuat NFT.
Namun layaknya sebuah mobil, apabila jalanan sedang macet atau padat, Anda pasti akan membutuhkan bensin tambahan untuk mencapai tujuan yang sama. Itulah sebabnya kenapa Anda harus membayar biaya gas yang lebih tinggi apabila jaringan Ethereum sedang padat.
Kepadatan jaringan tersebut sebenarnya terjadi karena Ethereum masih menggunakan konsensus kerja Proof-of-Work (PoW), namun permasalahan ini dianggap akan segera teratasi ketika Ethereum 2.0 rilis dengan konsensus kerja Proof-of-Stake (PoS) seperti jaringan milik Solana yang memiliki biaya gas jauh lebih murah untuk Minting NFT.
12. Drop
Istilah Drop digunakan untuk menyatakan koleksi NFT yang baru diliris atau menandakan peluncuran awal dari proyek NFT baru. Ada keuntungan membeli sebuah koleksi pada saat peluncurannya, yaitu Anda bisa mendapatkan NFT tersebut dengan harga awal yang cukup murah karena masih dari pembuatnya langsung.
13. Rarity atau Kelangkaan
Setiap NFT memiliki sifat atau trait yang unik dan berbeda dalam penentuan harga. Salah satu faktor penting yang dapat mempengaruhi nilai tersebut adalah Rarity atau kelangkaan. Bukankah katanya NFT dicetak dengan keunikan masing-masing? Lalu bagaimana cara menentukan angka Rarity-nya?
Biasanya, proyek NFT yang pernah terjual dengan harga mahal memiliki angka Rarity tinggi di dalam koleksinya. Selain itu, ada beberapa marketplace NFT yang juga menunjukkan angka Rarity-nya. Jadi, bila Anda membeli NFT dengan angka Rarity tinggi, peluang untuk mendapatkan keuntungan besar juga semakin tinggi di masa depan.
Baca Juga: Panduan Bisnis Jual NFT Untuk Pemula
14. Shill
Istilah ini dipakai untuk menjelaskan keadaan ketika seseorang mempromosikan aset NFT yang mereka miliki ataupun investasikan. Pada saat seseorang melakukan Shill, itu artinya orang tersebut memiliki kepercayaan terhadap aset atau proyek NFT itu. Selain itu, istilah Shill juga bisa Anda gunakan saat sedang mencari proyek NFT baru, lalu bertanya pada orang lain, contohnya: Shill me a best NFT projects!
15. Delist
Meski memiliki arti yang sama dengan Delist pada dunia cryptocurrency, namun pemaknaannya berbeda. Sebab, istilah Delist pada koin atau token di exchange kripto memiliki makna yang negatif, sedangkan pada NFT justru sebaliknya.
Ketika Anda mendengar ada seseorang Delisting koleksi NFT dari marketplace, maka sebenarnya orang tersebut percaya jika nanti harga NFT itu bisa melambung tinggi. Selain itu, dengan melakukan Delisting NFT di marketplace, Anda bisa terhindar dari ketidaksengajaan menjual koleksi tersebut di bawah harga ekspektasi.
Bagi Anda yang tertarik untuk memulai terjun dalam industri NFT setelah membaca artikel di atas, pastikan dulu untuk membaca artikel berjudul Panduan Meminimalisir Risiko Peretasan Pada Koleksi NFT agar aset Anda aman dari ancaman pencurian.