Yen Jepang turun setelah tidak ada perubahan dari BoJ, fokusnya bergeser ke inflasi PCE As, 2 hari, #Forex Fundamental | USD/CAD melemah mendekati 1.3650 karena harga minyak mentah yang lebih tinggi, PCE AS dipantau, 2 hari, #Forex Teknikal | Inflasi PCE inti As akan tunjukkan tekanan harga kuat karena pasar tunda prediksi penurunan suku bunga the Fed, 2 hari, #Forex Fundamental | EUR/USD siperdagangkan dengan bias negatif, di atas level 1.0700 karena para pedagang menunggu indeks harga PCE AS, 2 hari, #Forex Teknikal | PT Trisula Textile Industries Tbk (BELL) akan membagikan dividen senilai Rp2.5 miliar dari laba tahun buku 2023, 2 hari, #Saham Indonesia | PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) mengalami penurunan kinerja keuangan pada kuartal I/2024, pendapatannya berkurang 10.49% secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, 2 hari, #Saham Indonesia | Top losers LQ45 terdiri dari: PT Mitra Pack Tbk (PTMP) -4.20%, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) -2.90%, PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) -2.60%, 2 hari, #Saham Indonesia | Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah di awal perdagangan hari ini, turun 0.49% ke 7,120, 2 hari, #Saham Indonesia

Data China Kembali Menekan Dolar Australia

Bisnis Berjangka 15 Apr 2015
Dibaca Normal 2 Menit
forex > analisa > #dolar-australia
Pergerakan mata uang Australia, AUD/USD, kembali melemah setelah rilis data pertumbuhan ekonomi China, mitra dagang utama Australia, dalam basis tahunan turun ke level 7,0% dari sebelumnya 7,3%. Angka tersebut mencerminkan pertumbuhan yang paling lambat dalam 6 tahun terakhir.

Pergerakan mata uang Australia, AUD/USD, kembali melemah setelah rilis data pertumbuhan ekonomi China, mitra dagang utama Australia, dalam basis tahunan turun ke level 7,0% dari sebelumnya 7,3%. Angka tersebut mencerminkan pertumbuhan yang paling lambat dalam 6 tahun terakhir. Rilis data Retail Sales dan Industrial Output China turut memberikan dampak pelemahan AUD/USD di sesi Asia ini. Berikut rincian data ekonomi yang memperngaruhi pergerakan AUD/USD:


Pada pekan yang lalu, China merilis inflasi harga konsumen China dalam basis bulanan periode bulan Maret dirilis -0.5%, turun dari periode bulan sebelumnya 1.2%. Kemudian pada pekan ini China kembali merilis data neraca perdagangan dan ekspor yang ikut melemah untuk periode bulan Maret disebabkan oleh lemahnya permintaan global.

Di tengah kondisi yang semakin memburuk ini, pasar meningkatkan ekspektasi bahwa pemerintah China akan segera mengambil tindakan lenjutan untuk mengatasi pertumbuhan yang melambat. Sebagai catatan, China telah memangkas suku bunga acuannya sebanyak 2 kali sejak bulan November 2014 lalu dan juga memangkas reserve Requirement Ratio (RRR), cadangan minimum kas devisa perbankan pada bulan lalu.

Analisa Teknikal

Pergerakan AUD/USD pada grafik daily terlihat membentuk pola “M” yang mengindikasikan continuation pattern (bearish). Konfirmasi closing daily di bawah level 0.75320 akan membawa AUD/USD melemah hingga level 0.72800 hingga level psikologis 0.70000.

klik gambar untuk memperbesar

Untuk intraday trading, pergerakan AUD/USD akan merespon anjloknya data ekonomi China yang dirilis pagi tadi dan melenjutkan pola Rising Wedge yang terpantau pada grafik H4 Meta Trader. Perhatikan resistance 0.76640 sebagai penentu arah tren AUD/USD. Selama tidak terjadi penembusan di atas level tersebut, AUD/USD cenderung bearish melanjutkan pola Rising Wedge yang terbentuk menuju level 0.75319.

Terkait Lainnya
Kategori Terkait