Pada pekan ini, Investor akan berfokus lebih lagi pada data ekonomi AS, jika dirilis membaik maka penurunan pada indeks dollar AS dapat disinyalir hanya sebagai koreksi sementara akibat taking profit pasca rally panjang indeks dollar AS. Positifnya data ekonomi AS akan kembali membawa indeks dollar AS ke jalur rally bullish-nya.
Indeks dollar AS memasuki fase koreksi pada pembukaan perdagangan di awal pekan ini. Positifnya data Non-Farm Payrolls AS di penghujung tahun 2014 yang mengalami kenaikan menjadi 252.000 dan berkurangnya angka Unemployment rate menjadi 5.6%, tidak didukung oleh data Average Hourly Earning. Departemen Tenaga Kerja As melaporkan adanya penurunan rata-rata penghasilan per jam para pekerja AS, dari 0.2% menjadi -0.2%. Rilis data tersebut memberikan indikasi bahwa data ketenaga kerjaan AS dirasa masih belum cukup solid untuk mendukung kenaikan suku bunga dalam waktu dekat ini.
Pada pekan ini, Investor akan berfokus lebih lagi pada data ekonomi AS, jika dirilis membaik maka penurunan pada indeks dollar AS dapat disinyalir hanya sebagai koreksi sementara akibat taking profit pasca rally panjang indeks dollar AS. Positifnya data ekonomi AS akan kembali membawa indeks dollar AS ke jalur rally bullish-nya. Berikut adalah data ekonomi AS yang menjadi fokus :
EUR/USD
Pergerakan mata uang Zona Eropa (EUR/USD) masih dibebani dengan spekulasi ECB yang akan meningkatkan kebijakan pelonggaran kuantitafif (QE) pada pertemuan sidang regularnya pada tanggal 22 Januari mendatang untuk mengatasi penurunan harga konsumen yang dapat menyebabkan lampu merah deflasi menyala kembali sehingga menghambat upaya perbaikan ekonomi Zona Eropa.
Krisis geopolitik yang terjadi di Yunani juga memberikan dukungan bagi para investor untuk menjauhi mata uang Euro. Dewan Eksekutif ECB, Benoit Coeure, pada suatu wawancara dengan stasiun TV France 24 mengatakan bahwa utang Yunani yang dibeli oleh ECB untuk membantu Yunani mengatasi krisis utang negara tidak dapat direstruktursasi. Yunani akan mengadakan pemilihan parlemen pada tanggal 25 Januari mendatang untuk menentukan siapa partai yang berkuasa. Jika partai Syriza, partai anti-bailout, memenangkan pemilihan maka Yunani akan terancam resiko gagal bayar utang-utangnya (default).
Berdasarkan analisa teknikal pada grafik H4 Meta Trader, EUR/USD diprediksi akan diperdagangkan dalam kisaran level 1.17500 (support) hingga level 1.2000 (resistance), dengan pivot point sebagai titik tengah di level 1.18800.
GBP/USD
Mata uang Inggris, Pound Sterling, sempat mencatatkan kenaikan hingga level 1.51930 pasca rilis data Manufacturing Production m/m Inggris di bulan terakhir tahun 2014 kemarin, dilaporkan mengalami kenaikan menjadi 0.7%, jauh melebihi prediksi para ekonom sebesar 0.4% dan data bulan sebelumnya yang anjlok di angka -0.7%. Biro statistik melaporkan, berkurangnya defisit Trade Balance Inggris menjadi 8.8B, lebih baik dibandingkan perkiraan para ekonom -9.5B dan periode sebelumnya -9.8B.
Namun perhatikan indikator Relatif Strengh Index (RSI-7) yang menunjukkan signal bearish divergence, dengan pembatasan resiko di atas level tertinggi Jumat kemarin, yaitu 1.51930. Bearish divergence akan menggagalkan rally GBP/USD ke level 1.52570 – 1.53260, dan dapat berdampak penurunan hingga level 1.51160 – 1.50330. Para investor akan menyoroti data CPI Inggris untuk melihat seberapa besar tingkat pemulihan ekonomi dan seberapa besar ancaman deflasi yang akan dihadapi Inggris.