Optimisme kenaikan suku bunga The Fed dan sentimen risk off membuat Dolar kembali bertenaga. Sebaliknya, GBP merosot akibat ketidakpastian politik.
Selamat pagi para pencari profit! Sejumlah isu kembali mengemuka dan menekan sentimen global. Akibatnya, reli GBP/USD berbalik turun, kripto semakin sulit keluar dari zona bearish, harga emas tersudut di support kunci, dan pasar saham dalam tekanan jual.
Bagaimana ulasan lengkap di setiap market? Mari kita bedah satu per satu.
Forex
GBP/USD diperdagangkan melemah pagi ini (20/Oktober) di tengah krisis politik Inggris yang makin pelik. Secara teknikal, harga terancam merosot lebih lanjut ke level terendah bulanan.
Fundamental
- GBP/USD masih bertahan dalam bias bearish untuk hari ketiga berturut-turut. Meski minim rilis data berdampak, sentimen pasar tertekan oleh gejolak politik di Inggris.
- Setelah kehilangan Kwasi Kwarteng, PM Inggris Liz Truss harus melepas Menteri Dalam Negeri Suella Braverman karena pelanggaran kode etik.
- Hal ini semakin meningkatkan keraguan pasar terhadap stabilitas pemerintah Inggris di bawah kepemimpinan Liz Truss.
- Sementara itu, lonjakan yield obligasi AS memungkinkan Indeks Dolar (DXY) kembali menguat sehingga membebani GBP/USD.
Teknikal
- Berdasarkan pengamatan analis FXStreet Anil Panchal, GBP/USD bertahan di dekat 1.1220 setelah ditutup melemah 2 hari beruntun.
- GBP/USD kini mendekati support kunci jangka pendek (1.1220) dan garis trend yang terbentuk dari 29 September (1.1155).
- Pergerakan bearish melewati 1.1130 berpotensi membuka penurunan lebih lanjut hingga ke titik terendah bulanan 1.0923.
- Di sisi upside, GBP/USD perlu menguat di atas 1.1445 untuk melanjutkan pergerakan ke titik tertinggi bulanan di 1.1495.
Kripto
Market kripto kembali tertekan, dipengaruhi oleh tekanan rate hike dari pejabat The Fed yang menginginkan perlambatan inflasi.
Fundamental
- Indeks Fear & Greed Bitcoin berada di 23/100, menempatkan sentimen BTC di zona extreme fear.
- Total market cap kripto global berada di kisaran $915 miliar, naik tipis 1.51% dari hari sebelumnya.
- Angka inflasi Inggris dan Zona Euro terus mengalami peningkatan yang juga membebani sentimen pada aset-aset berisiko termasuk kripto.
- Salah satu anggota FOMC, Neel Kashkari, menyatakan bahwa kenaikan inflasi dengan kondisi pasar tenaga kerja yang masih kokoh akan memicu kebijakan The Fed yang lebih agresif.
Teknikal
- Bitcoin saat ini diperdagangkan di kisaran $19,000 atau mengalami penurunan sebesar 1.40% secara harian.
- Menurut analis FXEmpire, Bob Mason, Bitcoin perlu menembus level Pivot $19,381 dan menargetkan penutupan di sekitar R1 $19,302 untuk mengkonfirmasi momentum bullish.
- Jika berhasil mencapai R1, Bitcoin kemungkinan akan melanjutkan reli hingga area R2 $19,471 atau bahkan $19,500.
- Namun apabila harga Bitcoin justru ditutup di bawah Pivot, ada potensi koreksi ke S1 $18,811 atau bahkan level psikologis 18,500.
Emas
XAU/USD telah jatuh mendekati support $1620 dan berpotensi menguji level terendah tahun ini di $1614. Sentimen risk off menguat sehubungan dengan tingginya angka COVID di China dan eskalasi konflik AS-China.
Fundamental
- Indeks Dolar pulih lagi setelah yield obligasi 10-tahunan AS menguat ke level tertinggi 14 tahun di sekitar 4.15%.
- Aksi risk off kembali mendominasi pasar karena beberapa pemberitaan mengenai China.
- Pertama, angka infeksi COVID di China mencapai level tertinggi dalam empat bulan terakhir.
- Kedua, hubungan AS-China semakin keruh setelah AS menyatakan siap bekerja sama dengan Taiwan untuk memproduksi senjata.
- Sementara itu, beberapa pejabat The Fed masih menjaga sikap hawkish dalam pidatonya. Yang terbaru datang dari Presiden The Fed Chicago, Charles Evans.
Teknikal
- Pada chart daily, XAU/USD kembali turun menuju level terendah tahun ini di $1614 setelah sempat terkoreksi selama dua hari. Penurunan tajam terjadi karena XAU/USD gagal menembus dan bertahan di atas level 61.8% Fibonacci Retracement pada $1658.
- Pemulihan harga emas sulit dilakukan karena arah downtrend yang kuat dari indikator Momentum serta RSI.
- Menurut analis FXStreet, XAU/USD pada chart H4 tidak menunjukkan adanya potensi reversal, meskipun indikator Momentum dan RSI telah mencapai area oversold.
- Saat ini, XAU/USD tengah berada di $1625 dan bersiap menguji level psikologis $1620.
Saham
S&P 500 dan NASDAQ 100 melemah akibat merosotnya saham Tesla. Sementara itu, IHSG diprediksi menguat karena ditopang oleh aksi bargain hunting.
Saham AS
- Tesla mencatatkan pelemahan sebesar 5% setelah perusahaan tersebut melaporkan pendapatan Q3 yang lebih rendah dari ekspektasi.
- Total pendapatan Tesla naik 56% menjadi $21.45 miliar di kuartal ketiga 2022. Padahal, pasar sebelumnya mengekspektasikan pendapatan hingga $22.09 miliar.
- S&P 500 dan NASDAQ 100 terpantau melemah akibat jatuhnya saham Tesla.
- Beberapa perusahaan yang akan merilis laporan pendapatannya pekan ini adalah Union Pacific (UNP), AT&T (T), Freeport-McMoRan (FCX), dan Snap (SNAP).
Saham Indonesia
- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat sebesar 0.38% ke level 6860 kemarin.
- Research Analyst Artha Sekuritas Indonesia, Dennies Christoper Jordan, melihat adanya potensi penguatan IHSG hari ini.
- Salah satu katalisnya adalah aksi bargain hunting setelah pasar saham terkoreksi selama dua pekan.
- Dennies memprediksi support IHSG hari ini berada di area 6816-6772, sedangkan level resistance ada di sekitar 6893-6926.
- Beberapa saham yang bisa dicermati untuk potensi buy hari ini adalah ERAA dan TBIG. Sedangkan saham yang berpotensi hold adalah AKRA, TKIM, dan SSMSA.
Untuk mendalami ilmu trading di masing-masing pasar, Anda juga bisa belajar di kumpulan artikel Inbizia.