Exchange Tokocrypto mmengajak salah satu Universitas negeri di Indonesia, UNS Surakarta, untuk membangun pusat literasi blockchain.
Perkembangan kripto di Indonesia terus bertumbuh dalam beberapa tahun terakhir. Di samping itu, peminat kripto dan teknologi blockchain banyak datang dari kaum muda, terutama mahasiswa. Namun karena masih cukup banyak generasi muda yang belum sepenuhnya melek terhadap kripto dan blockchain, Tokocrypto berinisiatif untuk melakukan kolaborasi dengan Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta.
Kerjasama ini ditujukan untuk mendirikan pusat literasi kripto. Penandatangan MoU sendiri dihadiri oleh Wakil Menteri Perdagangan, Jerry Sambuaga, Plt ketua Bappebti, wakil Walikota Surakarta, CEO Tokocrypto Pang Xue Kai, dan petinggi Tokocrypto lainnya.
Rektor UNS Surakarta, Prof. Jamal Wiwoho, S.H., M.Hum. (kiri) dan CEO Tokocrypto, Pang Xue Kai (kanan) saat penandatangan MoU
Direktur Operasional (COO) Tokocrypto, Teguh Kurniawan Harmanda, mengatakan bahwa kerjasama antara pihaknya dengan UNS Surakarta ini bisa terwujud melalui TokoScholar yang merupakan bagian dari ekosistem TokoVerse. Kolaborasi ini semakin melengkapi rangkaian institusi pendidikan yang telah berpartner dengan Tokocrypto. Sebelumnya, salah satu exchange terbesar di Tanah Air ini telah mendirikan fasilitas serupa di Universitas Telkom, Universitas Kristen Indonesia (UKI), dan Universitas Gadjah Mada (UGM).
"Sejak awal berdirinya Tokocrypto, kami menyadari betul bahwa perlu memberikan banyak hal untuk Indonesia. Sejauh ini, kami telah berkembang pesat hingga melampaui core business dan menjadikan literasi dan edukasi menjadi DNA dari perusahaan. Untuk itu, Tokocrypto akan terus mengembangkan layanan inovatif dengan menjalin kerjasama dengan berbagai pihak. Kami menyambut kolaborasi dengan UNS sebagai kelanjutan misi kami dalam mencerdaskan anak bangsa dalam bidang literasi blokchain dan kripto," kata Teguh kepada media.
Dorong Pemahaman Blockchain Lewat Pojok Kripto
Pusat literasi Blockchain yang digagas oleh Tokocrypto dan UNS akan dikenal dengan nama Pojok Kripto; sebuah space khusus yang diperuntukkan sebagai tempat untuk mengembangkan ekosistem blockchain. Nantinya, tempat ini akan digunakan sebagai fasilitas pendukung transformasi teknologi blockchain dan aset kripto di kalangan generasi muda Indonesia.
Pihak Tokocrypto dan UNS akan memberikan akses seluas-luasnya kepada mahasiswa, dosen, hingga peneliti untuk mempelajari investasi aset kripto secara benar dan lebih mendalam. Ke depannya, diharapkan ada kurikulum dan seminar, workshop, maupun program magang yang diadakan secara rutin untuk mengasah skill mahasiswa di di sektor blockchain. Selain untuk civitas akademik, Pojok Kripto juga akan dibuka untuk masyarakat umum.
Rektor UNS Surakarta, Prof. Jamal Wiwoho, S.H., M.Hum, mengatakan bahwa kemitraan dengan Tokocrypto dalam mendirikan pusat literasi kripto dan blockchain merupakan langkah baik. Kerjasama ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan mahasiswa, dosen, hingga masyarakat di sekitar kampus agar tidak mendapat pemahaman yang salah terkait teknologi blockchain.
"Kerjasama ini merupakan bentuk dari semangat kedua institusi untuk meningkatkan pemahaman dan adopsi blockchain di Indonesia. Dengan hadirnya Pojok Kripto, kami berharap akan ada pembelajaran dan penelitian di bidang blockchain sehingga dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi anak muda, terutama generasi Z dan milenial di Indonesia," ungkap Rektor UNS.