Saat pertama kali memiliki Bitcoin, Anda tentu sudah harus mempersiapkan "dompetnya". Dalam hal memilih dompet Bitcoin yang aman, kriteria apa sajakah yang harus diperhatikan?
Hadirnya mata uang digital yang sering disebut cryptocurrency jelas membuat peta perekonomian global berubah. Ditambah lagi dukungan internet dan teknologi yang terus berkembang membuat pertukaran mata uang digital ini semakin populer. Tak heran, selain meraih keuntungan di pasar forex, saham, ataupun emas, penggunaan mata uang digital sebagai alat trading maupun investasi kini kian menarik banyak peminat.
Bitcoin sebagai salah satu mata uang digital yang paling populer mulai digandrungi masyarakat Indonesia dan menunjukkan tren positif dalam iklim investasi digital. Nah, agar Bitcoin dapat dimanfaatkan sebagai investasi masa depan, maka Anda perlu menyimpannya dalam "dompet".
Sama seperti kita menyimpan uang tunai atau kartu di dompet fisik, Bitcoin juga disimpan di dompet; namanya dompet Bitcoin (Bitcoin wallet). Dompet Bitcoin adalah software untuk menyimpan Bitcoin, bisa berbasis perangkat keras atau berbasis web. Dompet juga dapat disimpan di perangkat seluler, desktop komputer, atau disimpan dengan aman dengan mencetak kunci pribadi dan alamat yang digunakan untuk akses di atas kertas. Lantas, seperti apa mekanisme dan fungsi dompet Bitcoin bagi keamanan penyimpanan dana Anda?
DI
|
Daftar Isi |
Apa Itu Dompet Bitcoin?
Dompet Bitcoin -atau lazim juga disebut dompet mata uang kripto alias Wallet Cryptocurrency- adalah program software berupa kunci yang digunakan untuk mengirim dan menerima berbagai token cryptocurrency dalam jaringan blockchain. Jaringan blockchain merupakan sistem database ledger mata uang kripto yang terhubung dengan node user seperti PC atau smartphone pengguna.
Dompet Cryptocurrency berisi program perangkat lunak yang memberi pengguna akses ke semua cryptocurrency yang dimiliki, sehingga memungkinkan untuk mengelola kepemilikan, menyimpan, menerima dan mengirim koin kripto. Dompet ini juga memperbolehkan pengguna untuk melihat jumlah mata uang kripto mereka, apakah itu Ethereum, Bitcoin atau Ripple.
(Baca Juga: Bitcoin Vs Ethereum, Mana Yang Lebih Menguntungkan?)
Cara kerjanya adalah ledger-ledger/database akan di-update dalam semua node/(PC/Smartphone) dalam jaringan blockchain. Artinya, semua ledger individu terupdate dalam waktu yang sama. Dengan demikian, kegunaan dompet kripto pada dasarnya bukanlah untuk menyimpan uang, tetapi menampilkan catatan atau kumpulan transaksi.
Bagaimana Pengguna Dapat Kehilangan Bitcoin?
Setelah mencapai puncak harga pada akhir 2017 silam, Bitcoin dikabarkan mengalami penurunan karena kalah tenar dengan instrumen lain. Namun selama 2019 dan 2020, harga Bitcoin telah mengalami lonjakan signifikan bahkan berhasil melampaui harga tertinggi sepanjang sejarah. Seiring dengan hal ini, jumlah peristiwa peretasan yang terjadi juga meningkat. Sepertinya, peretas menemukan cara-cara cerdik untuk mencuri dana karena investor baru belum tahu betul bagaimana menjaga investasi mereka tetap aman.
Salah satu peristiwa hacking yang paling menonjol adalah perubahan rute token antar dompet Bitcoin secara terang-terangan. Para korban menyaksikan token mereka dicuri, tetapi mereka tak bisa berbuat apa-apa. Ngeri bukan?
Hingga kini, penyimpanan melalui dompet offline adalah salah satu metode teraman untuk Bitcoin, karena dompet ini tidak dapat diakses melalui internet. Kendati demikian, dompet online sejauh ini masih nyaman bagi beberapa pengguna. Seberapa amankah dompet digital ini?
Jawabannya tergantung pada bagaimana pengguna mengelola dompet. Setiap dompet berisi satu set kunci pribadi yang tanpanya, pemilik Bitcoin tidak dapat mengaksesnya. Pengguna dapat kehilangan Bitcoin dan token cryptocurrency lainnya karena pencurian, kegagalan komputer, kehilangan kunci akses, dan banyak lagi.
Cara Terbaik Menyimpan Bitcoin Dengan Aman
1. Dompet Online (Online Wallet)
Dompet online adalah perangkat lunak atau layanan web yang memungkinkan pengguna untuk menyimpan dan mengontrol informasi belanja online mereka, seperti login, kata sandi, alamat pengiriman, dan detail kartu kredit. Sistem ini dapat diintegrasikan secara langsung platform pembayaran web seluler terpadu seperti Google Wallet, PayPal, Yandex.Money dsb.
Dompet online rupanya juga dikenal sebagai dompet "panas" karena berjalan di perangkat yang terhubung ke internet, seperti komputer, ponsel, atau tablet. Cara penyimpanan ini dapat menimbulkan kerentanan karena menunjukkan kunci pribadi di perangkat yang saling terhubung. Meski memudahkan Anda bertransaksi dengan cepat, nyatanya dompet jenis ini tidak memiliki tingkat keamanan maksimum. Sebaiknya, dompet jenis ini digunakan dalam sejumlah kecil cryptocurrency saja.
Baca juga: 10 Jenis Mata Uang Kripto Paling Populer Selain Bitcoin
Penting untuk dicatat bahwa menyimpan cryptocurrency di dompet bursa tidak sama dengan menyimpannya di dompet pribadi. Dompet bursa adalah akun kustodian yang disediakan oleh bursa. Jika bursa diretas atau akun Anda disusupi, dana Anda akan hilang. Trading cryptocurrency tidak menyediakan asuransi, sehingga tidak bisa menjamin keamanannya.
Seperti yang disebutkan sebelumnya, menyimpan cryptocurrency dalam jumlah besar di dompet online amat tidak disarankan. Sebaliknya, Anda menarik sebagian besar dana ke dompet pribadi saja.
2. Dompet Dingin (Cold Wallet)
Jenis dompet berikutnya sekaligus opsi penyimpanan teraman adalah dompet dingin (cold wallet). Deskripsi paling sederhana dari dompet dingin adalah dompet yang tidak terhubung ke internet, sehingga memiliki risiko yang jauh lebih kecil. Dompet ini juga bisa disebut sebagai dompet offline atau dompet perangkat keras.
Dompet ini menyimpan alamat pengguna dan kunci pribadi pada sesuatu yang tidak terhubung ke internet. Pun, dompet dingin biasanya dilengkapi dengan perangkat lunak yang bekerja secara paralel, sehingga Anda dapat melihat portofolio tanpa membahayakan kunci pribadi (password).
Mungkin cara paling aman untuk menyimpan cryptocurrency secara offline adalah melalui paper wallet, yakni dompet dingin yang dapat Anda hasilkan dari situs web tertentu. Dompet ini kemudian menghasilkan kunci publik dan kunci pribadi yang Anda cetak di selembar kertas. Kemampuan untuk mengakses cryptocurrency di alamat ini hanya mungkin jika Anda memiliki selembar kertas itu.
3. Dompet Desktop
Dompet desktop dipasang di komputer desktop dan memberi kebebasan bagi si pengguna untuk mengelola dompetnya. Dompet desktop berfungsi sebagai alamat bagi pengguna untuk mengirim dan menerima Bitcoin. Selain itu, dompet desktop juga memungkinkan pengguna untuk menyimpan kunci pribadi. Beberapa dompet desktop yang dikenal adalah Bitcoin Core, MultiBit, Armory, Hive OS X, dan Electrum.
4. Dompet Seluler
Dompet seluler memiliki fungsi yang sama seperti dompet desktop. Dompet seluler memfasilitasi pembayaran di toko fisik melalui scanning kode QR. Dompet Bitcoin, Hive Android, dan Mycelium Bitcoin Wallet adalah contoh dompet seluler.
Baca juga: 7 Aplikasi Bitcoin Terbaik Di Android
Meski cenderung kompatibel dengan sistem iOS atau Android, ada malware yang menyamar sebagai dompet Bitcoin, jadi disarankan untuk melakukan banyak riset sebelum memutuskan dompet seluler mana yang akan digunakan.
5. Dompet Web
Dompet web memfasilitasi akses ke Bitcoin dari mana saja; di browser atau perangkat seluler apa pun. Memilih dompet web artinya Anda harus berhati-hati karena dompet ini menyimpan password Anda secara online. Coinbase dan Blockchain adalah penyedia dompet web populer.
6. Dompet Hardware
Dompet hardware sejauh ini merupakan jenis dompet Bitcoin yang paling aman karena menyimpan Bitcoin pada peralatan fisik yang biasanya dicolokkan ke komputer melalui port USB. Mereka diketahui kebal terhadap serangan virus. Namun, pPerangkat ini adalah satu-satunya dompet Bitcoin yang tidak gratis. Anda perlu membayar sekitar USD100 hingga USD200.
Tindakan Pencegahan dan Proteksi Keamanan Cryptocurrency
Selain proteksi keamanan dengan menyimpan cryptocurrency melalui berbagai jenis dompet di atas, ternyata masih ada beberapa proteksi lain yang bisa Anda lakukan untuk melindungi aset digital tersebut, antara lain:
1. Lakukan Back-up Dompet Secara Rutin
Back-up alias pencadangan adalah aspek penting untuk dompet Bitcoin. Cadangkan seluruh dompet Bitcoin Anda sesering mungkin. Jika tiba-tiba komputer nge-hang, riwayat pencadangan rutin mungkin satu-satunya cara untuk memulihkan mata uang di dompet digital. Pastikan untuk membuat cadangan di file wallet.dat, kemudian simpanlah di beberapa lokasi aman (seperti di USB, hard drive, dan CD). Tidak hanya itu, atur kata sandi yang kuat pada file back-up-an tersebut.
2. Perbaharui Perangkat Lunak
Selalu perbarui perangkat lunak Anda. Dompet yang menggunakan perangkat lunak Bitcoin tetapi tidak diperbarui bisa menjadi sasaran empuk bagi peretas. Versi terbaru perangkat lunak dompet akan memiliki sistem keamanan yang lebih baik, sehingga meningkatkan keamanan Bitcoin Anda.
Baca juga: Cara Aman Trading Bitcoin Untuk Pemula
Jika perangkat lunak Anda diperbarui dengan perbaikan dan protokol keamanan terbaru, Anda dapat meminimalisir permasalahan yang mungkin timbul di kemudian hari. Jadi, selalu cek update OS di smartphone maupun komputer Anda agar penyimpanan Bitcoin lebih aman.
3. Aktifkan Multi-Signature
Konsep multi-signature kini makin populer. Sistem ini melibatkan persetujuan dari sejumlah orang (katakanlah 3 sampai 5) agar transaksi Bitcoin dapat dilakukan. Si "punggawa" transaksi akan ditentukan di depan. Jadi ketika salah satu dari anggota ingin membelanjakan atau mengirim Bitcoin, mereka meminta orang lain dalam grup untuk menyetujui transaksi tersebut.
Dengan demikian, cara ini efektif membatasi ancaman pencurian karena pengontrol atau server tunggal tidak dapat melakukan transaksi tanpa adanya persetujuan dari anggota lain dalam grup.
4. Lakukan Enkripsi Dengan Password yang Kuat
Menjaga keamanan dompet Bitcoin Anda sangat penting karena dompet Bitcoin adalah target bernilai tinggi bagi peretas. Salah satu cara lain agar Bitcoin tetap tersimpan aman adalah mengenkripsi dompet dengan kata sandi yang kuat dan memilih opsi penyimpanan Bitcoin secara offline.
5. Keamanan Adalah yang Terpenting
Memiliki dompet yang aman itu penting dan tidak boleh diabaikan. Jika itu dompet web, Anda harus selalu memeriksa apakah situs web tersebut memiliki HTTPS atau HTTP. Agar memiliki protokol aman, sebaiknya website diawali dengan HTTPS.
Cek juga apakah dompet menawarkan login yang aman, menjamin kerahasiaan data, serta menawarkan otentikasi dua faktor (two factor authentication). Hal-hal mendasar seperti ini adalah poin penting yang tak boleh Anda lewatkan sebelum membuat keputusan akhir.
(Baca Juga: 5 Kasus Penyalahgunaan Kripto Yang Menggegerkan Dunia)
6. Selalu Ingat dan Catat Password Bitcoin
Jika tidak memiliki akses ke dompet Bitcoin Anda, secara teknis Anda tidak memiliki kendali atas Bitcoin yang tersimpan di dalam sana. Ini adalah faktor yang sangat penting saat memilih dompet Bitcoin. Memiliki kunci pribadi berarti Anda juga memiliki kendali atas Bitcoin tersebut. Dengan demikian, Anda dapat memindahkannya dari dalam maupun keluar dompet kapan saja.
7. Transparansi
Mengetahui bagaimana cara penyedia dompet beroperasi dan dengan siapa mereka bertransaksi adalah hal penting bagi keamanan aset Anda. Jika tidak, sulit untuk memastikan bagaimana penyedia dompet mengamankan Bitcoin Anda. Kode adalah sumber informasi terbuka yang dapat ditinjau sejawat dan diperiksa kerentanannya. Untuk itu, pastikan kode sumber selalu diperbarui.
8. Pengalaman Pengguna
Pengalaman dari pengguna lain dapat Anda jadikan gambaran singkat sebelum memilih dompet Bitcoin. Perhatikan apakah dompet mudah digunakan atau membingungkan, bagaimana tingkat keamanan serta protokol penyimpanannnya, dan sebagainya.
Mungkin dompet yang dibuat khusus untuk perangkat seluler adalah yang Anda inginkan, tetapi risiko peretasannya besar. Atau sebaliknya, ada dompet Bitcoin yang tingkat keamannya nyaris sempurna, tetapi membutuhkan perangkat terbaik dengan mesin termutakhir masa kini. Jadi, pandai-pandailah menyimak review pembaca lain ya!
9. Reputasi Penyedia Dompet Bitcoin
Ini adalah salah satu pertanyaan terpenting. Jika Anda ingin memastikan dompet aktif, cari dompet di forum kripto online (seperti Bitcoin Reddit atau Forum Bitcoin) untuk melihat bagaimana penilaian dari teman-teman yang lain. Jika Anda tidak dapat menemukan masukan tentang hal ini, tanyakan di forum tersebut apakah rekan Anda pernah menggunakannya dan apa pengalaman mereka.
10. Anonimitas
Salah satu prinsip utama cryptocurrency adalah anonimitas. Karena itu, hal terakhir yang perlu dipertimbangkan adalah dompet Bitcoin memiliki fitur yang lengkap untuk menjaga privasi Anda. Dengan menganut asas anonimitas, sistem pembayaran Bitcoin menjadi transparan dalam jaringan terbuka, di mana siapa pun dapat melacak dan memverifikasi transaksi. Namun tetap, data-data penting pengguna akan dijamin privasinya.
(Baca Juga: Cara Aman Trading Bitcoin Untuk Pemula)
Kesimpulan
Saat pertama kali membeli Bitcoin, Anda memerlukan dompet agar Bitcoin tersimpan dengan aman. Karena Anda menginvestasikan dana dalam Bitcoin, memilih dompet yang tepat untuk Anda adalah langkah penting yang tidak boleh dianggap enteng. Ada banyak dompet yang bisa dipilih, termasuk Dompet Resmi Bitcoin.com.
Setelah memahami berbagai jenis Bitcoin wallet digital di atas, maka sekarang Anda bisa merencanakan investasi jangka panjang dengan menyisihkan penghasilan dan membeli mata uang digital yang berpotensi menguntungkan di masa depan. Tentu saja perkembangan cryptocurrency akan terus meningkat pada beberapa tahun ke depan, sehingga Anda bisa mendapatkan keuntungan dengan memulainya dari sekarang.
Bitcoin Wallet memberi Anda akses ke semua dompet Bitcoin terbaik, baik untuk platform seluler atau desktop. Pada akhirnya, pilihan terserah Anda dan fitur mana yang Anda inginkan. Menggunakan berbagai dompet untuk tujuan yang berbeda juga sah-sah saja, asal Anda dapat mengelolanya dengan bijaksana dan wajar.
Ingat, ini hanyalah saran untuk membantu Anda membuat keputusan yang cerdas. Pada akhirnya, pasar kripto dan komponen-kompenennya selalu bisa berubah. Melakukan investasi di bidang ini secara hati-hati sangat dianjurkan untuk menghindarkan diri dari risiko yang tidak diharapkan saat terjadi perubahan di luar kendali.