XAU/USD masih wait and see karena trader tunggu NFP AS, 2 hari, #Emas Fundamental   |   EUR/JPY berada dalam tekanan jual di bawah harga 164.50, kondisi RSI yang oversold dipantau, 2 hari, #Forex Teknikal   |   GBP/USD bergerak di atas level 1.2550, menguji batas atas channel, 2 hari, #Forex Teknikal   |   EUR/USD naik mendekati level 1.0750 karena sentimen risiko kembali netral, 2 hari, #Forex Teknikal   |   Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat pada awal perdagangan Jumat (3/Mei), naik 0.4% ke 7,160, 2 hari, #Saham Indonesia   |   PT Global Digital Niaga Tbk (BELI) membukukan rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp691.2 miliar per Maret 2023. , 2 hari, #Saham Indonesia   |   PT Mitrabara Adiperdana Tbk. (MBAP) menganggarkan belanja modal dan investasi senilai $58 juta, 2 hari, #Saham Indonesia   |   PT Sumber Sinergi Makmur Tbk. (IOTF) atau Fox Logger membidik peluang bisnis dari implementasi pembayaran tol tanpa sentuh berbasis Global Navigation Satellite System yang akan segera diterapkan di Indonesia, 2 hari, #Saham Indonesia

Pound Masih Rentan Jelang Rapat BoE

Gkinvest 7 May 2018
Dibaca Normal 3 Menit
forex > analisa >   #pound
Pair GBP/USD sudah menembus support channel, yang menandakan bahwa tren jangka panjang mulai terancam bearish.

Meski sempat meraih level tertinggi tahun ini, Sterling merosot selama tiga pekan terakhir di tengah meredupnya prospek kenaikan suku bunga BOE. Menjelang rapat reguler bank sentral Inggris (Bank of England/BoE), The Cable kemungkinan masih rentan akan gejolak.

Awalnya Sterling melambung sampai ke level tertinggi sejak Brexit, didukung oleh prospek kenaikan suku bunga BOE. Optimisme pasar mengenai prospek tersebut semakin kuat setelah beberapa pejabat BOE menyampaikan pernyataan yang hawkish, menegaskan suku bunga perlu dinaikkan, secepat-cepatnya pada Mei. Namun, prospek kenaikan suku bunga meredup setelah angka inflasi Inggris Maret keluar di bawah prediksi.

Inflasi melambat ke 2,5% pada Maret dari 2,7% di bulan sebelumnya. Menyusul data itu, Gubernur BoE Mark Carney semakin menurunkan ekspektasi kenaikan tersebut dengan mengatakan suku bunga belum tentu naik pada rapat Mei. Ditambah lagi dengan kinerja ekonomi yang mengecewakan, karena PDB hanya tumbuh 1,2% selama kuartal pertama, terendah sejak 2012. Pertumbuhan ekonomi dan inflasi yang rendah memupuskan harapan adanya pengetatan kebijakan moneter dalam waktu dekat.

BoE akan menggelar rapat pada Kamis (10/5), diperkirakan mempertahankan rate di 0,5%. Kalaupun BoE menaikkan suku bunganya, pasar ragu BoE akan menyampaikan pernyataan yang optimis dan hawkish. Carney menghadapi tantangan, di mana ia harus realistis tapi tetap menjaga kredibilitas BoE. Kondisi ini tentunya semakin membuat BoE tertinggal dibandingkan The Fed, yang sudah menaikkan suku bunganya tahun ini dan diperkirakan bisa menaikkannya dua kali lagi. Pada hari yang sama, BoE dijadwalkan juga akan mengumumkan laporan inflasi, yang mencakup proyeksi PDB dan inflasi terbaru.

Selain keraguan mengenai arah kebijakan moneter,  mencatat, Pound juga dibayangi oleh ketidakpastian politik. Proses negosiasi Brexit masih berjalan alot lantaran Inggris dan Uni Eropa belum mendapat titik temu. Isu yang menjadi ganjalan adalah perbatasan dan perdagangan. Inggris masih berharap tetap mendapat akses ke pasar tunggal Eropa, meski bukan anggota Uni Eropa lagi. Tapi Uni Eropa menegaskan tidak ada deal sebelum masalah perbatasan Irlandia Utara selesai. Pasalnya, Brussels ingin Irlandia Utara tetap dalam custom union; sebuah kondisi yang tidak bisa diterima oleh London. 

 

Outlook Teknikal GBP/USD

Secara bulanan, Sterling turun 1,7% selama April. Bila dihitung dari level tertingginya tahun ini, yaitu $1,4370, Sterling anjlok 6%. Pound sudah menyentuh MA 200; dan dengan kondisi yang sudah jenuh jual, ada peluang untuk rebound. Namun, sepertinya jikalaupun rebound terjadi, maka tidak akan bertahan lama, kecuali ada perbaikan fundamental. 

Di minggu lalu, pair GBP/USD sudah menembus support dari tren jangka menengah di kisaran 1.3710, sekaligus mengakhiri pola konsolidasi yang terbentuk sejak tahun ini. Pair GBP/USD ini bahkan sudah menembus support channel, yang menandakan bahwa tren jangka panjang pun mulai terancam bearish.

 

GBPUSD Daily

 

Jika minggu ini, harga gagal bertahan di atas resistance 1.3710, maka penurunan GBP bisa berlanjut untuk menguji support Fibonacci Retracement 50% di kisaran 1.3346. Sementara koreksi paling jauh kemungkinan berada di kisaran area Fibonacci Retracement 61.% di kisaran 1.3038. Level-level tersebut kemungkinan bisa diraih dengan terlebih dahulu menembus support terdekatnya di kisaran 1.3457.

Sementara itu, tren bearish jangka pendek bisa batal, jika harga kembali naik ke atas resistance 1.3710, untuk kemudian fokus pada rebound lanjutan menuju kisaran 1.3888 - 1.3964. Untuk rentang pergerakan minggu, memperkirakan pair GBP/USD akan berada di area:

  • Support: 1.3457, 1.3345.
  • Resistance :1.3710, 1.3888.

 

 

 


GKInvest adalah broker Indonesia yang terdaftar di BAPPEBTI. Selain legal, GKInvest menawarkan biaya transaksi yang paling murah di Indonesia serta beragam fasilitas yang dapat mempermudah transaksi Anda seperti MT4 Booster, VPS dan Signal Trading gratis. Pelajari tentang GKInvest.

 

Terkait Lainnya
Kategori Terkait
 

Kirim Komentar Baru